BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Perancangan Reaktor Pirolisis Pada reaktor pirolisis alat ini dibuat menggunakan 2 tabung freon bekas yang tidak terpakai karena menggunakan tabung yang sudah ada akan lebih mudah dan cepat dalam pembuatannya. Kedua tabung freon bekas tersebut disambung menjadi satu menggunakan mesin las. Fungsi bagian alat ini untuk tempat sampah plastik yang akan dipanaskan dengan kompor gas LPG. Pada bagian tutup reaktor menggunakan sisa potongan dari tabung freon dan ditambahkan plat berbentuk lingkaran sebagai brucket mur dan baut yang berfungsi untuk mengencangkan tutup reaktor. Untuk mengamati suhu proses pemanasan pada sisi atas tutup tabung reaktor dilengkapi alat pengukur suhu ruangan pembakaran dengan alat thermocouple dengan suhu maksimal 300 C. Sampah plastik yang dipanaskan akan menghasilkan uap. Uap tersebut disalurkan kearah pipa spiral yang ada didalam tabung kondensor yang berisi air sebagai media pendingin untuk proses pengembunan (destilasi). Uap hasil pemanasan dari reaktor pirolisis yang sudah diembunkan dalam tabung kondensor akan menghasilkan cairan minyak, kemudian hasil cairan minyak tersebut dikeluarkan melalui kran untuk diambil sampelnya. Hasil rancangan dari alat uji reaktor pirolisis dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut. 32
33 Gambar 4.1. Reaktor Pirolisis 4.1.2. Hasil Percobaan Setelah melakukan percobaan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis dari masing-masing jenis sampah kantong plastik low density polyethylene (LDPE) dan kemasan gelas air mineral polypropylene (PP) dengan massa 1000 gr, pengamatan juga dilakukan dengan mencatat kenaikkan suhu pemanasan setiap 2 menit. Proses pirolisis berakhir ditandai kran pipa pada tabung kondensor tidak mengeluarkan cairan minyak, maka didapatkan hasil pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 sebagai berikut : 1. Plastik low density polyethylene ( LDPE) Sampah plastik ditimbang terlebih dahulu sebelum dimasukkan pada tabung reaktor pemanas dengan massa yang sudah ditentukan dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut.
34 Gambar 4.2. Sampah Kantong Plastik LDPE Ditimbang dengan Berat 1 Kg Tabel 4.1. Data hasil percobaan sampah plastik LDPE No Waktu Suhu (menit) ( C) Keterangan 1 0 40-2 2 40-3 4 45-4 6 50-5 8 60-6 10 80-7 12 90-8 14 100-9 16 150-10 18 210 Keluar asap 11 20 205 Keluar asap 12 22 250-13 24 260 Keluar cairan minyak 14 26 275 Keluar cairan minyak
35 Lanjutan Tabel 4.1 No Waktu Suhu (menit) ( C) Keterangan 16 27 280 Keluar cairan minyak 17 28 285 Keluar cairan minyak 18 30 280 Keluar cairan minyak 19 32 260 Keluar cairan minyak 20 34 260 Keluar cairan minyak 21 36 250 Keluar cairan minyak 22 38 255 Keluar cairan minyak 23 40 255 Keluar cairan minyak 24 42 260 Keluar cairan minyak 25 44 265 Keluar cairan minyak 26 46 270 Keluar cairan minyak 27 48 260 Keluar cairan minyak 28 50 250 Keluar cairan minyak 29 52 255 Keluar cairan minyak 30 54 250 Keluar cairan minyak 31 56 255 Keluar cairan minyak 32 58 250 Keluar cairan minyak 33 60 240 Keluar cairan minyak 34 62 265 Keluar cairan minyak 35 64 260 Keluar cairan minyak 36 66 280 Keluar cairan minyak 37 68 270 Keluar cairan minyak 38 70 250 Keluar cairan minyak 39 72 265 Keluar cairan minyak 40 74 245 Keluar cairan minyak 41 76 240 Keluar cairan minyak 42 78 215 Cairan minyak jarang keluar 43 80 215 Cairan minyak jarang keluar
36 Lanjutan Tabel 4.2 No Waktu Suhu (menit) ( C) Keterangan 44 82 215 Cairan minyak jarang keluar 45 84 210 Cairan minyak jarang keluar 46 86 205 Cairan minyak jarang keluar 47 88 200 Cairan minyak jarang keluar 48 90 200 Cairan minyak jarang keluar 49 92 200 Cairan minyak jarang keluar 50 94 200 Sudah tidak keluar cairan minyak Hasil Cairan Minyak 470 ml Data pada tabel 4.1 dapat dijelaskan pada menit ke-18 mengeluarkan asap dengan suhu menunjukkan 210 C selama 2 menit. Saat menit ke-20 sampai menit ke-22 pipa kran tidak mengeluarkan asap lagi, berselang 2 menit kemudian pipa kran mengeluarkan cairan minyak pada menit ke-24 dengan suhu menunjukkan 260 C, cairan minyak keluar dengan stabil sampai menit ke-76. Mulai dari menit ke-78 sampai menit ke-92 cairan minyak keluar dengan tidak stabil menandakan bahwa cairan minyak tidak keluar lagi pada menit ke-94 pada suhu 200 C. Hasil cairan minyak dari proses pirolisis dapat dilihat pada Gambar 4.3 sebagai berikut. Gambar 4.3. Hasil Cairan Minyak Pirolisis Plastik LDPE 470 ml.
37 2. Plastik Polypropylene (PP) Sampah plastik ditimbang terlebih dahulu sebelum dimasukkan pada tabung reaktor pemanas dengan massa yang sudah ditentukan dapat dilihat pada Gambar 4.4 sebagai berikut. Gambar 4.4. Sampah Plastik PP Ditimbang dengan Berat 1 Kg Tabel 4.2. Data hasil percobaan plastik Polypropylene (PP) No Waktu Suhu (menit) ( C) Keterangan 1 0 45-2 2 45-3 4 50 Keluar asap 4 6 70 Keluar asap 5 8 105 Keluar asap 6 10 145 Keluar asap 7 12 200 Keluar asap 8 14 235 Keluar asap 9 16 250-10 18 255 -
38 Lanjutan Tabel 4.2 11 20 265-12 22 270 Keluar cairan minyak 13 24 265 Keluar cairan minyak 14 26 280 Keluar cairan minyak 15 28 285 Keluar cairan minyak 16 30 265 Keluar cairan minyak 17 32 250 Keluar cairan minyak 18 34 240 Keluar cairan minyak 19 36 240 Keluar cairan minyak 20 38 245 Keluar cairan minyak 21 40 230 Keluar cairan minyak 22 42 235 Keluar cairan minyak 23 44 225 Keluar cairan minyak 24 46 220 Keluar cairan minyak 25 48 220 Keluar cairan minyak 26 50 220 Keluar cairan minyak 27 52 215 Keluar cairan minyak 28 54 205 Keluar cairan minyak 29 56 200 Keluar cairan minyak 30 58 200 Keluar cairan minyak 31 60 200 Keluar cairan minyak 32 62 195 Cairan minyak jarang keluar 31 64 190 Cairan minyak jarang keluar 32 66 190 Cairan minyak jarang keluar 33 68 185 Cairan minyak jarang keluar 34 70 185 Cairan minyak jarang keluar 35 72 180 Sudah tidak keluar cairan minyak Hasil Cairan Minyak 840 ml
39 Data pada tabel 4.2 dapat dijelaskan pada menit ke-4 mengeluarkan asap dengan suhu menunjukkan 50 C selama 12 menit. Saat menit ke-16 sampai menit ke-20 pipa kran tidak mengeluarkan asap lagi, beselang 6 menit kemudian pipa kran mengeluarkan cairan minyak pada menit ke-22 dengan suhu menunjukkan 270 C, cairan minyak keluar dengan stabil sampai menit ke-60. Mulai dari menit ke-62 sampai menit ke-70 cairan minyak keluar dengan tidak stabil menandakan bahwa cairan minyak tidak keluar lagi pada menit ke-72 pada suhu 180 C. Hasil cairan minyak dari proses pirolisis dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut. Gambar 4.5. Hasil Cairan Minyak Plastik Polypropylene (PP) 840 ml. 4.2. Pembahasan 4.2.1.Perbandingan Hasil Pirolisis Plastik LDPE dan PP Dari data yang diperoleh hasil pengolahan sampah plastik 1 kg menjadi bahan bakar minyak didapatkan volume produk cairan minyak untuk jenis plastik low density polyethylene ( LDPE) dapat menghasilkan cairan bahan bakar yaitu 470 ml pada suhu pemanasan 270 C dan plastik jenis polypropylene (PP) menghasilkan 840 ml pada suhu pemanasan 260 C, hasil dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
40 Tabel 4.3. Perbandingan hasil pirolisis plastik LDPE dan PP No Jenis Plastik Massa (kg) Waktu (menit) Suhu ( C) Hasil (ml) Warna Hasil BBM 1 LDPE 1 94 260 470 Coklat Tua 2 PP 1 72 270 840 Kuning jernih (ml) 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Hasil Cairan Minyak Pirolisis Plastik LDPE dan PP LDPE PP Gambar 4.6. Diagram Perbandingan Hasil Cairan Minyak Proses Pirolisis Sampah Plastik LDPE dan PP Dari Gambar 4.6 dapat dilihat volume produk cairan minyak terbanyak adalah dari hasil pirolisis sampah plastik jenis polypropylene (PP) dengan hasil cairan minyak 840 ml, dibandingkan dengan hasil pirolisis sampah plastik low density polyethylene ( LDPE) hanya 470 ml, percobaan ini sesuai yang dilakukan oleh Annisa Marcellina, dkk (2013) dengan melakukan perbandingan hasil produk plastik pirolisis jenis polypropylene (PP) lebih banyak daripada plastik jenis low density polyethylene (LDPE). Hal itu dikarenakan sampah plastik jenis polypropylene (PP) sedikit mengandung bahan additive dan struktur fisik dari plastik ini sendiri tebih tebal dibandingkan dengan sampah plastik jenis low density polyethylene ( LDPE) yang banyak mengandung bahan additive dan
41 struktur fisik plastik ini sendiri lebih tipis. plastik jenis low density polyethylene (LDPE) mengandung bahan additive sebesar 69%, sedangkan plastik polypropylene (PP) hanya mengandung bahan additive 38 %. Saat proses pengolahan berlangsung terlihat pada data pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 yang diperoleh bahwa cairan minyak yang akan keluar dari pipa kran ditandai adanya dengan keluar asap terlebih dahulu, berselang beberapa menit kemudian asap menghilang dan pipa kran mengeluarkan cairan minyak. Proses ini terjadi hampir ada kesamaan dengan percobaan yang dilakukan oleh Annisa Marcellina, Beni Gunawan, Devi Indrawati, Dwi Hartono (2013) Hasil produk pirolisis sampah plastik jenis low density polyethylene (LDPE) mempunyai warna coklat kehitaman. Hal ini dikarenakan bahan yang dipakai untuk percobaan pirolisis sampah plastik menggunakan kantong plastik berwarna campuran (bening,berwarna), zat warna yang terkandung pada kantong plastik mempengaruhi warna hasil pada cairan minyak dari sampah kantong plastik low density polyethylene (LDPE). Berbeda dengan produk pirolisis sampah plastik jenis polypropylene (PP) mempunyai warna kuning jernih, hal ini dikarenakan jenis sampah plastik dipakai pada percobaan pirolisis menggunakan kemasan gelas air mineral berwarna bening, jadi tidak ada zat warna yang terkandung untuk mempengaruhi perubahan warna pada hasil produk cairan minyak dari jenis sampah plastik polypropylene (PP). Waktu dan suhu yang dibutuhkan saat proses pirolisis setiap masing-masing sampah plastik low density polyethylene (LDPE) dan polypropylene (PP) untuk menghasilkan cairan minyak mengalami perbedaan. Data hasil percobaan dapat dilihat bahwa waktu yang dibutuhkan sampah plastik polypropylene (PP) untuk menghasilkan cairan minyak pirolisis 60 menit pemanasan, waktu tersebut lebih cepat dari sampah plastik low density polyethylene (LDPE) dengan waktu 94 menit. Hal ini dipengaruhi oleh kepadatan saat memasukkan bahan pada tabung reaktor pemanasan saat percobaan, karena semakin padat memasukkan bahan pada tabung reaktor, plastik yang terurai akan lebih lama menghasilkan uap yang nantinya akan diembunkan pada tabung kondensor untuk menghasilkan cairan minyak.
42 Akan tetapi sampah plastik low density polyethylene (LDPE) dengan suhu 260 C sudah bisa mengeluarkan hasil cairan minyak, suhu tersebut lebih rendah daripada sampah plastik polypropylene (PP) dengan suhu lebih tinggi yaitu 270 C, hal ini dipengaruhi oleh sifat dari plastik low density polyethylene (LDPE) dengan lebih cepat terurai pada suhu yang rendah daripada plastik polypropylene (PP). Perbandingan Suhu dan waktu dari kedua jenis plastik tersebut untuk menghasilkan cairan minyak dapat dilihat pada gambar Gambar 4.7 sebagai berikut. Gambar 4.7. Perbandingan Waktu dan Suhu Untuk Menghasilkan Cairan Minyak Pirolisis Plastik LDPE dan PP 4.2.2. Produk Akhir Sisa Hasil Proses Pirolisis Plastik LDPE dan PP Dalam mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis, disamping menghasilkan cairan bahan bakar minyak proses pirolisis juga meninggalkan sisa dari proses tersebut pada tabung reaktor. Produk dari hasil sisa proses pirolisis adalah tergolong dalam kategori limbah B3. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya, beracun yang karena sifat konsentrasinya atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup dan kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Sisa yang dihasilkan dari proses pirolisis berbentuk semi padat dan cairan seperti pelumas (oli).
43 Pada proses pirolisis dari sampah plastik low density polyethylene (LDPE) menghasilkan sisa hasil dari proses pirolisis berupa limbah semi padat dan sampah plastik polypropylene (PP) menghasilkan sisa hasil dari proses pirolisis berupa cairan seperti pelumas (oli). Hasil dari sisa dari proses pirolisis dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 sebagai berikut. Gambar 4.8. Sisa Hasil Pirolisis Plastik Low Density Polyethylene (LDPE) Gambar 4.9. Sisa Hasil Pirolisis Plastik Polypropylene (PP)
44 Dalam menangani limbah sisa hasil dari pada Gambar 4.8 dapat digunakan kembali sebagai campuran perkerasan lentur (aspal) seperti yang pernah dilakukan oleh Tjitjik Wasiah Suroso (2008), karena bentuk sisa pembakaran pirolisis dari plastik low density polyethylene (LDPE) mempunyai wujud semi padat dan plastis. Sedangkan pada Gambar 4.9 sisa hasil pirolisis plastik polypropylene (PP) bila diolah kembali dapat digunakan sebagai bahan dasar pelumas alat otomotif karena berwujud cairan kental seperti pelumas pada umumnya. 4.2.3. Pemanfaatan Hasil Cairan Bahan Bakar Minyak Hasil Proses Pirolisis Dalam pemanfaatanya hasil cairan minyak pirolisis dapat digunakan sebagai berikut : 1. Penggunaan cairan minyak dari hasil pirolisis sampah plastik untuk bahan bakar kompor minyak yang pernah dilakukan oleh (Herlangga Setyawan, 2016). 2. Mesin generator. 3. Mesin diesel.