BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menggunakan Uji Park yang ditunjukkan Tabel 1.9. independen terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Metode anlisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN UMKM, KUK, CAR DAN BOPO TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA. Masyithah Safira Arimbi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dilakukan analisis model Fixed Effect dan pengujian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sama atau terjadinya homoskedastisitas antara nilai-nilai variabel independen

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kesenjangan Pendapatan dan Trend Ketimpangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Inklusi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas.

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

Transkripsi:

81 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Penelitian ini menggunakan analisis model GLS (General Least Square). Metode GLS sudah memperhitungkan heteroskedastisitas pada variabel independen agar mampu menghasilkan estimator yang memenuhi syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). 1. Uji Multikolineritas Apabila nilai koefisien korelasi antar variabel lebih dari 0,9 maka model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas. Tabel 5.1 Hasil Uji Multikolineritas Variabel NPF UMKM KUK CAR BOPO NPF 1.000-0.261-0.158 0.013 0.347 UMKM -0.261 1.000 0.738-0.073 0.366 KUK -0.158 0.738 1.000-0.087 0.132 CAR 0.013-0.073-0.087 1.000 0.345 BOPO 0.347 0.366 0.132 0.345 1.000 Sumber : Hasil Olah Data Multikolineritas, 2016 Dari tabel 4.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel independen. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas dimana semua koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,9.

82 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi apakah variabel yang digunakan dalam penelitian terkena masalah yang bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Hteroskedastisitas merupakan suatu model dimana terdapat perbedaan residual atau observasi. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari nilai derajat kepercayaan 0,1 atau 10% maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini terkena penyakit heteroskedastisitas. Tabel 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Variabel Probabilitas C 0.113 UMKM 0.123 KUK 0.256 CAR 0.331 BOPO 0.187 Sumber : Hasil Olah Data Heteroskedastisitas, 2016 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil analisis semua variabel di atas mempunyai probabilitas lebih besar dari 10%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas. B. Analisis Pemilihan Model Terbaik Analisis model data panel menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan kuadrat kecil (ordinary/pooled least square), pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan acak (random effect). Pengujian

83 statistik untuk memilih model yang akan lebih baik untuk digunakan yaitu pertama kali adalah dengan melakukan Uji Chow untuk menentukan apakah pooled atau fixed. Pemilihan metode pengujian data panel dilakukan terhadap semua data sampel. Uji Chow dilakukan untuk memilih metode pengujian data panel antara metode pooled least square atau fixed effect. Jika nilai F statistik pada Uji Chow signifikan maka akan dilakukan Uji Hausman untuk memilih antara metode fixed atau metode random. Hasil Uji Hausman dengan nilai probabilitas yang kurang dari alpha adalah signifikan, artinya metode fixed effect lebih baik daripada metode random effect. Maka metode fixed yang dipilih untuk mengolah data panel. 1. Uji Chow (Uji Likelihood) Uji Chow bertujuan untuk menentukan akan menggunakan metode fixed effect atau common effect. H 0 = Common Effect H 1 = Fixed Effect Jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,1 persen maka H0 ditolak, sehingga dengan tingkat kepercayaan 10% menggunakan model fixed effect lebih baik dari model common effect.

84 Tabel 5.3 Hasil Uji Chow (Uji Likelihood) Effect Test Statistic d.f. Probabilitas Cross-section F 2.285 (4,21) 0.094 Cross-section Chisquare 10.842 4 0.028 Sumber: Hasil Olah Data Uji Chow, 2016 Dari tabel di atas hasil uji chow menunjukkan bahwa nilai probabilitas cross-section F lebih dari 0,05 maka pada penelitian ini boleh menggunakan uji chow maupun model fixed effect. 2. Uji Hausman Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,1 atau 10% maka kondisi H 0 ditolak (Random Effect) sehingga model yang lebih baik digunakan adalah Fixed Effect. Tabel 5.4 Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f Prob. Cross-section 9.143 4 0.057 Random Sumber : Hasil Olah Data Uji Hausman, 2016 H 0 = menggunakan model Random Effect H 1 = menggunakan model Fixed Effect Pada hasil Uji Hausman di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari derajat kepercayaan yaitu 10% atau 0,1

85 maka model yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect. C. Analisis Model Terbaik Telah dilakukan Uji Chow dan Uji Hausman untuk menentukan model apa yang akan digunakan dalam menganalisis data panel pada penelitian ini. Nilai probabilitas pada Uji Chow lebih kecil dari 0,05 sehingga disarankan untuk menggunakan model fixed effect. Kemudian dalam Uji Hausman nilai probabilitasnya juga lebih kecil dari 0,05 maka disarankan lebih baik untuk menggunakan model fixed effect. Pemilihan model menggunakan uji analisis terbaik sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Estimasi Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect Variabel Dependen : NPF Model Common Effect Fixed Effect Konstanta -2.805-8.156-2.805 Random Effect Standar Error 3.870 5.044 3.525 Probabilitas 0.475 0.120 0.433 UMKM -0.260-0.256-0.235 Standar Error 0.162 0.159 0.152 Probabilitas 0.120 0.122 0.135 KUK 0.146 0.212 0.175 Standar Error 0.032 0.053 0.046 Probabilitas 0.000*** 0.000*** 0.000*** CAR -0.086-0.100-0.088 Standar Error 0.032 0.040 0.029 Probabilitas 0.012*** 0.021** 0.006*** BOPO 0.029 0.130 0.031

86 Variabel Dependen: NPF Model Common Effect Fixed Effect Random Effect Standar Error 0.029 0.052 0.027 Probabilitas 0.324 0.022** 0.252 R 2 0.370 0.561 0.370 F statistik 3.674 3.357 3.674 Probabilitas 0.017 0.012 0.017 Durbin-Watson Stat 1.233 1.619 1.233 Ket: ***signifikan 1%, **signifikan 5%, *signifikan 10% Sumber: Data diolah Pada ketiga model di atas, model Common Effect dan Random Effect hanya terdapat dua variabel yang signifikan, sedangkan pada model Fixed Effect terdapat tiga variabel yang signifikan yaitu variabel KUK, CAR dan BOPO. Semakin banyak variabel yang signifikan menunjukkan bahwa data yang diolah sesuai dengan teori yang digunakan. Setelah melihat tabel di atas menunjukkan bahwa pada model Fixed Effect ada tiga variabel yang signifikan dan lebih baik dibandingkan dengan model Common Effect dan Random Effect. Berdasarkan perbandingan pemilihan model tersebut, maka model yang digunakan dalam mengestimasi mengenai pengaruh UMKM, KUK, CAR dan BOPO terhadap kredit bermasalah pada Bank Syariah di Indonesia adalah Fixed Effect Model. D. Hasil Estimasi Model Panel Data Berdasarkan uji spesifikasi model yang telah dilakukan di atas, dari kedua model analisis yang digunakan yaitu uji Chow dan uji Hausman menyarankan agar menggunakan model fixed effect dalam mengestimasi kredit bermasalah (NPF) pada bank syariah di Indonesia. Tabel berikut

87 menunjukkan hasil estimasi data dengan jumlah observasi sebanyak lima bank syariah yang ada di Indonesia selama periode 2009-2014 (6 tahun). Tabel 5.6 Hasil Uji Model Fixed Effect Variabel Koefisien Standar Error Probabilitas Konstanta -8.156 5.044 0.120 UMKM -0.256 0.159 0.122 KUK 0.212 0.053 0.000 CAR -0.100 0.040 0.021 BOPO 0.130 0.052 0.022 Cross-section fixed (dummy variables) R 2 0.561 F statistik 3.357 Prob(F-statistic) 0.012 Durbin-Watson Stat 1.619 Sumber: Hasil Olah Data Model Fixed Effect, 2016 Dari tabel yang mempengaruhi di atas, maka dapat dibuat model analisis data panel untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah (NPF) pada bank syariah di Indonesia yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: NPF Muamalat = 0.458001026952 (efek bank) + (efek waktu) - 8.15661044233 + -0.256388580578 *UMKM Muamalat + 0212667328498 *KUK Muamalat + - 0.100510048855 *CAR Muamalat + 0.130506465722 *BOPO Muamalat NPF Syariah Mandiri = 2.9297059718 (efek bank) + (efek waktu) - 8.15661044233 + -0.256388580578 *UMKM

88 Syariah Mandiri + 0.212667328498 *KUK Syariah Mandiri + -0.100510048855 *CAR Syariah Mandiri + 0.130506465722 *BOPO Syariah Mandiri NPF Syariah Mega = -2.98348787041 (efek bank) + (efek waktu) - 8.15661044233 + -0.256388580578 *UMKM Syariah Mega + 0.212667328498 *KUK Syariah Mega + -0.100510048855 *CAR Syariah Mega + 0.130506465722 *BOPO Syariah Mega NPF Bukopin Syariah = -1.21324051173 (efek bank) + (efek waktu) - 8.15661044233 + -0.256388580578 *UMKM Syariah Mega + 0.212667328498 *KUK Bukopin Syariah + -0.100510048855 *CAR Bukopin Syariah + 0.130506465722 *BOPO Bukopin Syariah NPF BRI Syariah = 0.809021383388 (efek bank) + (efek waktu) - 8.15661044233 + -0.256388580578 *UMKM BRI Syariah + 0.212667328498 *KUK BRI Syariah + -0.100510048855 *CAR BRI Syariah + 0.130506465722 *BOPO BRI Syariah Berdasarkan hasil estimasi di atas, terlihat bahwa adanya pengaruh variabel cross-section yang berbeda pada setiap Bank Syariah yang ada di Indonesia terhadap variabel dependen yaitu kredit bermasalah (NPF) pada

89 bank syariah. Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank BRI Syariah yang memiliki pengaruh efek cross-section (efek bank), dimana mempunyai nilai positif dengan masing-masing koefisien sebesar 0.458 (Bank Muamalat), 2.929 (Bank Syariah Mandiri) dan 0.809 (Bank BRI Syariah). Sedangkan untuk Bank Syariah Mega dan Bank Bukopin Syariah memiliki efek cross-section (efek bank) yang bernilai negatif dengan masing-masing memiliki koefisien sebesar -2.983 (Bank Syariah Mega), dan -1.213 (Bank Bukopin Syariah). Perbedaan waktu dan bank dapat menyebabkan setiap variabel independen memiliki pengaruh yang berbeda pula setiap tahunnya terhadap Kredit Bermasalah pada Bank Syariah di Indonesia. Bank syariah yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kredit bermasalah adalah Bank Syariah Mandiri dengan koefisien sebesar 2.929, hal ini disebabkan oleh terus meningkatnya Kredit Usaha Kecil (KUK) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang akan berpengaruh terhadap kredit bermasalah pada bank syariah di Indonesia. E. Uji Statistik Uji statistik dalam penelitian ini meliputi koofisien determinasi (R 2 ), uji signifikan bersama-sama (Uji F-statistik) dan uji signifikan parameter individu (Uji t-statistik). 1. Uji Koofisien Determinasi (R 2 ) Uji koofisien determinasi (R 2 ) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh model yang digunakan menerangkan variasi variabel dependen.

90 Nilai koofisien determinasi berkisar dari nol sampai dengan satu. Ketika nilai koofisien semakin mendekati satu (1) maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 5.7 Koofisien Determinasi (R 2 ) R-squared 0.561 Adjusted R-square 0.394 Sumber: Hasil olah data pada Model Fixed Effect, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan dengan model Fixed Effect Model diketahui nilai R 2 menunjukkan pada tingkat 0.561, yang artinya variabel independen yang digunakan dalam penelitian memiliki pengaruh dengan derajat kepercayaan sebesar 10% dan sisanya 0.438 dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. 2. Uji Simultan (F-statistik) Uji F digunakan untuk melihat signifikasi pengaruh variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen) secara keseluruhan. H0 = variabel independen (UMKM, KUK, CAR dan BOPO) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NPF H1 = variabel independen ( UMKM, KUK, CAR dan BOPO) memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF.

91 Tabel 5.8 Uji Simultan (F-statistic) F-statistic 3.357 Prob (F-statistic) 0.012 Sumber: Hasil Olah Data pada Model Fixed Effect, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan dengan Fixed Effect Model diketahui bahwa nilai probabilitas F-statistik sebesar 0.012 dengan ketentuan α = 10%, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersamasama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (UMKM, KUK, CAR dan BOPO) secara keseluruhan terhadap variabel dependen (NPF) karena 0.012 < 0,1 artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan semua variabel independen mampu menjelaskan variabel dependennya yaitu Kredit Bermasalah (NPF). 3. Uji Parsial (T-statistik) Uji t-statistik bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel bebas (independen) secara individual terhadap variabel terikat (dependen).

92 Tabel 5.9 Uji Parsial (T-statistik) Variabel Koofisien Regresi Prob. Standart Prob. UMKM -0.256 0.122 10% KUK 0.212 0.000 10% CAR -0.100 0.021 10% BOPO 0.130 0.022 10% Sumber: Hasil Olah Data Fixed Effect Model, 2016 Untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdiri dari UMKM, KUK, CAR dan BOPO mempunyai hubungan terhadap variabel dependen yaitu NPF, perlu dilakukan pengujian dengan melakukan uji statistik, sebagai berikut: a. Uji Hipotesis 1 H 0 = Variabel independen UMKM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. H 1 = Variabel independen UMKM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. Berdasarkan hasil regresi Fixed Effect Model di atas, pada variabel UMKM nilai Prob. (T-statistik) adalah 0.1223 > 0,1, maka H 0 diterima, H 1 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen UMKM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. b. Uji Hipotesis 2 H 0 = Variabel independen KUK tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF.

93 H 1 = Variabel independen KUK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. Berdasarkan hasil regresi Fixed Effect Model diatas, pada variabel KUK nilai Prob. (T-statistik) adalah 0.0007 < 0,1, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen KUK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. c. Uji Hipotesis 3 H 0 = Variabel independen CAR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. H 1 = Variabel independen CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. Berdasarkan hasil regresi Fixed Effect Model di atas, pada variabel CAR nilai Prob. (T-statistik) adalah 0.0213 < 0,1, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. d. Uji Hipotesis 4 H 0 = Variabel independen BOPO tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. H 1 = Variabel independen BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF.

94 Berdasarkan hasil regresi Fixed Effect Model di atas, pada variabel BOPO nilai Prob. (T-statistik) adalah 0.0223 < 0,1, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen NPF. F. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji penelitian dengan model di atas, dapat dibuat analisis dan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh variabel independen yang terdiri dari UMKM, KUK, CAR dan BOPO terhadap variabel dependen yakni Kredit Bermasalah (NPF) pada bank syariah di Indonesia, sebagai berikut: 1. Pengaruh pembiayaan UMKM terhadap Kredit Bermasalah (NPF) Berdasarkan data yang telah diolah, UMKM menunjukkan tanda negatif dan tidak signifikan terhadap kredit bermasalah (NPF). Pada tingkat kepercayaan 10% koofisien UMKM sebesar -0.256 yang artinya jika variabel UMKM naik satu (1) persen maka variabel NPF akan naik sebesar -0.256 persen dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. Variabel UMKM memiliki hubungan tidak signifikan dan negatif terhadap variabel NPF dengan nilai probabilitas 0.122 pada derajat kepercayaan 10% atau 0,1 dan sesuai dengan hipotesis, maka hipotesis diterima. Dalam penelitian ini, belum ada yang meneliti menggunakan variabel Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap kredit bermasalah (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia.

95 2. Pengaruh pembiayaan KUK terhadap Kredit Bermasalah (NPF) Bank Syariah Berdasarkan data yang telah diolah, KUK menunjukkan tanda positif dan signifikan terhadap NPF. Pada tingkat kepercayaan 10%. Koofisien KUK sebesar 0.212 yang artinya jika variabel KUK naik 1 persen maka variabel NPF akan naik sebesar 0.212 persen dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. Variabel KUK memiliki hubungan signifikan dan positif terhadap variabel NPF dengan nilai probabilitas 0.000 pada derajat kepercayaan 10% atau 0,1 dan sesuai dengan hipotesis, maka hipotesis diterima. Dalam penelitian ini, belum ada yang meneliti menggunakan variabel Kredit Usaha Kecil (KUK) terhadap kredit bermasalah (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia. 3. Pengaruh CAR terhadap Kredit Bermasalah (NPF) Bank Syariah Berdasarkan hasil data yang telah diolah dalam penelitian ini, dapat dijelaskan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF. Nilai koofisien CAR sebesar -0.100 maka jika variabel CAR naik satu (1) persen maka variabel NPF akan naik sebesar -0.100 persen dengan ketentuan variabel bebas lainnya bersifat tetap. Variabel CAR memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap variabel NPF dengan nilai probabilitas sebesar 0.021, dimana derajat kepercayaan yang digunakan adalah 10% atau 0,1. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menduga adanya pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF.

96 4. Pengaruh BOPO terhadap Kredit Bermasalah (NPF) Bank Syariah Berdasarkan data yang telah diolah, BOPO menunjukkan tanda positif dan signifikan terhadap NPF. Pada tingkat kepercayaan 10% koofisien BOPO sebesar 0.130 yang artinya jika variabel BOPO naik satu (1) persen maka variabel NPF akan naik sebesar 0.130 persen dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. Variabel BOPO memiliki hubungan signifikan dan positif terhadap variabel NPF dengan nilai probabilitas 0.022 pada derajat kepercayaan 10% atau 0,1 dan sesuai dengan hipotesis, maka hipotesis diterima.