BAB III PROFIL SINGKAT BADAN AMIL ZAKAT KOTA MOJOKERTO. A. Letak Geografis dan Demografi Kota Mojokerto

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROGRAM PEMBERIAN DANA HIBAH MODAL USAHA PADA BAZ KOTA MOJOKERTO KEPADA PARA MUSTAH}IQ. A. Letak Geografis dan Demografi Kota Mojokerto

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB III PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) PADA BAZ KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

BAB IV\ ANALISIS DATA. A. Analisis Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah di BAZNAS Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN. (BAZNAS) Kota Mojokerto di Jalan Gajahmada 115-A Kota Mojokerto. mulai tanggal 25 November 2015 sampai selesai.

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang, seperti Indonesia. Jumlah penduduk miskin pada bulan

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 KEPUTUSAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III RELASI ANTARA PEMASARAN DAN JUMLAH WAJIB ZAKAT DI BAZ KOTA MOJOKERTO. hasil sensus 2013, dari penduduk yang berjumlah 136.

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2013 TENT ANG

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH WALIKOTA BANDA ACEH,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 teniang Pemerintahan Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ZAKAT KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

BAB III GAMBARAN UMUM BAZDA KABUPATEN GROBOGAN. 3.1 Gambaran Umum BAZDA Kabupaten Grobogan Sejarah Berdirinya BAZDA Kabupaten Grobogan

.PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH


WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Kota batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

BAB IV PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA SEMARANG UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO. A. Program Pelaksanaan BAZNAS Kota Semarang dala Pendayagunaan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 65 TAHUN 2017 SERI E.60 BUPATI CIREBON

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB III PROFIL SINGKAT BADAN AMIL ZAKAT KOTA MOJOKERTO A. Letak Geografis dan Demografi Kota Mojokerto Secara geografis Kota Mojokerto berjarak 52 km dari Kota Surabaya dan terletak pada posisi 7º 27 0,16 sampai dengan 7º 29 37,11 Lintang Selatan serta 112º 24 14,3 sampai dengan 112º 27 24 Bujur Timur. Kondisi permukaan tanahnya memiliki kemiringan ke Timur dan Utara antara 0-3 persen, dengan ketinggian rata-rata 22 m di atas permukaan laut. Kota Mojokerto secara administrative berbatasan dengan beberapa daerah berikut: 1. Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto 2. Sebelah Timur : Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto 3. Sebelah Utara : Sungai Brantas 4. Sebelah Barat :Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto Kota Mojokerto mempunyai wilayah seluas 16,46 km2, secara umum wilayah Kota Mojokerto dibagi menjadi 2 kecamatan, 18 Kelurahan, 70 Dusun/lingkungan, 177 Rukun Warga, dan 661 Rukun Tetangga. Kota Mojokerto merupakan satu-satuya daerah di Jawa Timur, bahkan di Indonesia 43

44 yang memiliki satuan wilayah maupun luas wilayah terkecil dengan kepadatan penduduk yang tinggi. 1 Ditinjau dari aspek demografi pada akhir tahun 2012 jumlah penduduk Kota Mojokerto tahun adalah sebanyak 135.024 jiwa yang tersebar di 2 (dua) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan. Penduduk laki-laki sebanyak 66.818 jiwa atau sebesar 49,49 persen dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 68.206 jiwa atau sebesar 50,51 persen. Dan penyabaran penduduk Kota Mojokerto berdasarkan kelompok jenis kelamin dan umur pada tahun 2012 dapat dilihat pada table berikut: Table 3.1 Penduduk Kota Mojokerto Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 0 4 5.921 5.672 11.593 5 9 6.118 5.464 11.582 10 14 5.425 5.112 10.537 15 19 4.926 4.997 9.923 20 24 4.717 4.867 9.584 25 29 6.075 6.232 12.307 30 34 5.861 5.588 11.449 35 39 5.598 5.476 11.074 40 44 5.063 5.384 10.447 45 49 4.472 5.222 9.694 50 54 4.543 4.612 9.155 55 59 3.334 3.087 6.421 60 64 1.690 1.975 3.665 65 69 1.343 1.617 2.962 70 74 814 1.298 2.112 75 79 918 1.601 2.519 J u m la h 66.818 68.206 135.024 Sumber: BPS Kota Mojokerto 1 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, Statistik Daerah Kota Mojokerto 2013, (Mojokerto: BPS Kota Mojokerto, 2013),1.

45 Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kota Mojokerto mulai dari tahun 2008 prosentase penduduk miskin mencapai 8,88 persen dan terus mengalami penurunan sampai tahun 2012 mwnjadi 6,59 persen. Dan jumlah angkatan kerja Kota Mojokerto dapat dilihat pada table di bawah ini. Table 3.2 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, Angkatah Kerja 15 tahun keatas Kota Mojokerto Tahun 2008-2012 Uraian Jumlah Angkatan Kerja (ribu jiwa) Jumlah Penduduk yang Bekerja (ribu jiwa) Angkatan Kerja 15 thn Keatas (orang) Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 61,05 61,66 61,46 63,06 64,89 53,64 55,93 56,84 59,836 60,144 61,051 61,656 61,459 63,063 64,893 Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Perkembangan jumlah pengangguran pada tahun 2012 juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tabel 3.3 Jumlah Pengangguran Kota Mojokerto Tahun 2008-2012 Tahun Jumlah Pengangguran 2008 7,40 2009 5,73 2010 4,63 2011 3,70 2012 4,73 Sumber: BPS Kota Mojokerto

46 B. Sejarah BAZ Kota Mojokerto Sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999. Dan selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional, Pemerintah Kota Mojokerto menindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2003 tentang Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Setelah ditetapkan Peraturan Daerah tersebut Pemerintah Kota Mojokerto membentuk kepengurusan Badan Amil Zakat atas usulan dari Kantor Departemen Agama Kota Mojokerto. Namun dalam menjalankan tugas-tugasnya Pengurus Badan Amil Zakat Kota Mojokerto belum bisa maksimal, hal ini bisa dilihat dari hasil pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh yang rata-rata hanya mencapai Rp. 75.000.000,- pertahun. Pengumpulan dana tersebut hanya dari sektor infaq dan shodaqoh dari beberapa UPZ/SKPD sedangkan dari sektor zakat masih belum ada. Pada tahun 2009 Pemerintah Kota Mojokerto melakukan evaluasi tehadap efektifitas pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2003 dengan menerbitkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 54 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pemungutan Zakat Pendapatan, Infaq dan Shodaqoh bagi PNS, Karyawan

47 BUMN/BUMD, Anggota DPRD dan Warga Masyarakat Kota Mojokerto. Selain itu Pemerintah Kota Mojokerto juga mengeluarkan Keputusan Walikota Mojokerto Nomor 188.45/518/417.104/2009 tentang Perubahan Keputusan Walikota Mojokerto Nomor 188.45/666/417.104/2007 tentang Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) periode Tahun 2007 2010. Dalam rangka meningkatkan efektitifitas kinerja Pengurus BAZ Periode Tahun 2007 2010 yang terbentuk melaksanakan beberapa program kerja diantaranya adalah melaksanakan program sosialisasi, edukasi dan publikasi kepada masyarakat khususnya bagi kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Kegiatan tersebut ternyata sangat efektif, hal ini bisa dibuktikan dengan peningkatan hasil pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh BAZ Kota Mojokerto pada tahun 2010 yaitu mencapai Rp. 352.458.500,- dengan perincian Rp. 222.424.625,- dari dana zakat dan Rp. 130.033.875,- dari dana infaq dan shodaqoh atau mengalami peningkatan sebesar 469% dari hasil pengumpulan tahun sebelumnya. Pada Tahun 2010 Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2003 tentang Zakat, Infaq dan Shodaqoh menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Salah satu indikator terjadinya perubahan Peraturan Daerah tersebut adalah ketentuan besaran infaq pegawai negeri sipil strukturan

48 maupun fungsional sesuai dengan jabatan, eselon dan golongannya, anggota DPRD yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan pada tahun 2003 dengan tahun 2010. Atas dasar perubahan Peraturan Daerah tersebut Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto pada tahun 2011mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam pengumpulan zakat infaq dan shodaqoh yaitu mencapai Rp. 776.482.484,- atau mengalami kenaikan sebesar 220% dari tahun 2010 dengan perincian Rp. 509.149.646,- dari dana zakat dan Rp. 267.332.838,- dari dana infaq dan shodaqoh. Dalam upaya peningkatan pelayanan publik terhadap pelayanan zakat, infaq dan shodaqoh masyarakat salah satunya melalui tempat pelayanan yang strategis dan refresentatif. Mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2009 Kantor Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto menempati kantor menjadi satu di Kantor Departemen Agama Kota Mojokerto, kemudian Tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 menempati kantor di Jl. Mojopahit Nomor 436 Kota Mojokerto dengan status masih menyewa. Sedangkan pada tahun 2011 sampai dengan sekarang menempati kantor yang merupakan aset Pemerintah Kota Mojokerto yang letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau yaitu di Jl. Gajah Mada Nomor 115 A Kota Mojokerto.

49 C. Visi dan Misi Baz Kota Mojokerto 1. Visi BAZ Kota Mojokerto: mewujudkan masyarakat yang sejahtera, barokah, peduli sesama. 2. Misi BAZ Kota Mojokerto: Untuk mewujudkan visinya tersebut BAZ Kota Mojokerto memiliki lima misi program, yaitu: a. Mojokerto Sehat, Program ini seperti memberi bantuan biaya pengobatan untuk keluarga fakir miskin. b. Mojokerto Cerdas, Program ini memberikan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan kepada siswa/ mahasiswa dari keluarga fakir miskin. c. Mojokerto Peduli, program ini memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim, serta bantuan kepada para korban bencana. d. Mojokerto Makmur, meliputi pemberdayaan ekonomi untuk kaum dhuafa. e. Mojokerto Taqwa, seperti memberikan bantuan sarana/prasarana peribadatan, kegiatan dakwah dan sosial keagamaan. Kesemua program itu dijalankan dengan memperhatikan ketentuan syariat tentang zakat, infaq dan shodaqoh.

50 D. Struktur Organisasi dan Kepengurusan BAZ Kota Mojokerto Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KOTA MOJOKERTO PENGURUS BAZ KOTA MOJOKERTO KEPALA KANTOR BAZ KOTA MOJOKERTO DEVISI ADMINISTRASI DEVISI PENGUMPULAN DEVISI SURVEY DAN DISTRIBUSI DEVISI ADMINISTRASI DISKRIPSI TUGAS 1. Kepala Kantor a. Menyusun perencanaan pekerjaan masing-masing bidang b. Memonitoring dan mengevaluasi pekerjaan masing-masing bidang c. Menyusun laporan kegiatan BAZ baik triwulan maupun tahunan d. Menyusun laporan keuangan BAZ secara periodik (bulanan, triwulan dan tahunan) e. Memberikan laporan pengajuan mustahik kepada Pengurus BAZ melalui Ketua Pengurus BAZ untuk mendapatkan persetuan pengurus atau Ketua BAZ.

51 f. Menyusun laporan perkembangan Muzakki, Munfiq dan Mushodiq kepada pengurus melalui Ketua Pengurus BAZ. 2. Devisi Administrasi dan Kearsipan Tugas yang dilakukan devisi administrasi dan kearsipan sebagai berikut. a. Menerima pengajuan permohonan bantuan dari mustahik baik secara langsung maupun tidak langsung. b. Mendokumentasi dan menginventarisir pengajuan permohonan bantuan dari mustahik secara periodik. c. Menyusun laporan secara periodik (bulanan, triwulan dan tahunan) pengajuan dan distribusi ZIS. d. Mendokumentasi surat masuk dan surat keluar. e. Mendokumentasi seluruh administrasi dan inventaris BAZ. f. Menyusun laporan inventaris BAZ (bulanan, triwulan dan tahunan). 3. Devisi Pengumpulan dan Pelaporan a. Melaksanakan tugas pengumpulan (zakat, infaq dan shodaqoh) b. Menyusun laporan rekapitulasi pengumpulan/penarikan ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh) setiap hari pada saat melaksanakan pengumpulan/penarikan. c. Memberikan laporan rekapitulasi pengumpulan/penarikan ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh) kepada Kepala Kantor sebelum disetorkan kepada Bidang Administrasi Keuangan. d. Mendokumentasi bukti pengumpulan/penarikan (bukti setoran warna merah) secara periodik.

52 e. Menyusun rekapitulasi data dan perkembangan Muzakki, Munfiq dan Mushodiq secara periodik. 4. Devisi Survey Dan Distribusi a. Melaksanakan survey muzakki dan mustahik atas dasar pengajuan yang telas didisposisi oleh Kepala Kantor. b. Menyusun laporan pekerjaan hasil survey terhadap muzakki dan mustahik. c. Merekapitulasi dan mendokumentasi hasil survey. d. Membantu pelaksanaan kegiatan distribusi ZIS emergency maupun rutin. e. Merekapitulasi dan mendokumentasi hasil distribusi ZIS. f. Meyusun laporan hasil distribusi (bulanan, triwulan dan tahunan) 5. Devisi Administrasi Keuangan a. Menerima dan membukukan keuangan dari bagian pengumpulan (zakat, infaq dan shodaqoh) yang sudah diverifikasi dan ditandatangani oleh Kepala Kantor BAZ. b. Mengeluarkan dan membukukan keuangan untuk keperluan distribusi (zakat, infaq dan shodaqoh) dengan persetujuan Kepala Kantor BAZ atas dasar disposisi Pengurus melalui Ketua Pengurus BAZ. c. Mendokumentasi bukti-bukti pemasukan/pengumpulan (zakat, infaq dan shodaqoh) dan distribusi secara periodik. d. Menyetorkan uang ke Bank atas persetujuan Ketua dan Bendahara BAZ. e. Menyusun buku kas harian, bulanan, triwulan dan tahunan.

53 f. Menyusun laporan arus kas dan neraca keuangan BAZ. g. Membantu Bendahara Pengurus BAZ dalam membukukan keuangan dana hibah APBD Kota Mojokerto untuk operasional BAZ. h. Membantun Bendahara Pengurus BAZ dalam membuat Laporan Pertanggungjawaban keuangan dana hibah untuk operasional BAZ. i. Membantu pekerjaan administrasi keuangan Bendahara Pengurus BAZ. E. Kegiatan Pengumpulan Zakat, Infa>q dan Shadaqah Pada Baz Kota Mojokerto Kegiatan pengumpulan ZIS ini, Baz Kota Mojokerto Menyediakan beberapa layanan sebagai berikut: a. Layanan Konter Zakat, yaitu muzakki> membayar zakat melalui konter yang disediakan BAZ Kota Mojokerto yang bertempat di kantor BAZ Kota Mojokerto Jl. Gajahmada 115-A Kota Mojokerto. b. Layanan Jemput Zakat, yaitu petugas BAZ Kota Mojokerto mengambil zakat para muzakki> ke rumah atau ke kantor muzakki> dengan menghubungi kantor BAZ atau kontak person. c. Layanan Zakat Via Transfer, yaitu muzakki> membayar zakat dengan mentransfer zakatnya ke rekening BAZ yang sudah disediakan kemudian mengkonfirmasi melalui sms ke No. Telp. BAZ Kota Mojokerto.

54 d. Layanan Zakat via UPZ/UPZIS, yaitu muzakki> membayar zakat melalui UPZIS SKPD, Instansi Vertikal, Sekolah-sekolah dan UPZ Jama ah Haji. F. Program BAZ Kota Mojokerto 1. PUSYAR (Program Usaha Syari ah) yaitu Program Pembiayaan Usaha Syari ah yang bekerjasama dengan PT. BPRS Kota Mojokerto dan Diskoperindag Kota Mojokerto untuk memberdayakan UKM/IKM Kota Mojokerto. Program ini memberikan Pinjaman Modal kepada UKM/IKM Kota Mojokerto dengan sistem syari ah (Akad Murabahah). Sedangkan biaya margin, biaya administrasi dan asuransi ditanggung oleh Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto yang diambilkan dari Dana Infaq dan Shodaqoh. 2. Program Bantuan Emergency dan Beasiswa Rutin Pendidikan. Bentuk dari program ini adalah memberikan bantuan kepada siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu dari jenjang SD sampai Perguruan Tinggi baik untuk kebutuhan yang sifatnya emergency maupun beasiswa rutin. Maksud dan tujuan program tersebut adalah memberikan bantuan biaya pendidikan baik biaya personal maupun operasional baik biaya emergency maupun beasiswa rutin dengan tujuan masyarakat miskin bisa mendapatkan akses pendidikan minimal SMA atau sederajat. Dengan pendidikan formal yang dimiliki diharapkan masyarakat miskin dapat meningkatkan kemampuan

55 akademis dan skilnya sehingga mereka mampu berkompetisi, mendapatkan akses informasi dan membangun kemandirianya guna mendapatkan kesempatan memperoleh penghidupan yang lebih baik dan meningkat kesejahteraannya. 3. Bantuan Kesehatan diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu dan mengalami kesulitan pembayaran Rumah Sakit. Bantuan kesehatan ini bersifat emergency. 4. Bedah Rumah yaitu program bantuan bagi keluarga yang mengajuhkan perbaikan tempat tinggalnya yang kurang layak huni. 5. Hibah Modal Langsung yaitu pemberian bantuan modal usaha kepada masyarakat miskin yang mempunyai usaha kecil maupun yang akan membuka usaha kecil. G. Strategi BAZ Kota Mojokerto Dalam Upaya Menjaga Loyalitas Muzakki> Tahap pertama yang dilakukan BAZ Kota Mojokerto untuk menerapakan strategi manajemen untuk menjaga loyalitas yaitu memperkuat sisi kelembagaan dengan melakukan kinerja sesuai visi dan misi BAZ Kota Mojokerto dan memperkuat sistem organisasi dengan meningkatkan peran masing-masing departemen. Selanjutnya langkah strategi yang dilakukan oleh BAZ Kota Mojokerto yaitu menganalisa faktor internal dan eksternal yang ada di BAZ.

56 Faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal yaitu berupa peluang dan tantangan. H. Implementasi Strategi Manajemen Loyalitas Muzakki> Strategi BAZ Kota Mojokerto yang diaplikasikan untuk menjaga loyalitas yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan Transparansi Audit Keuangan a. Majalah triwulanan BAZ Kota Mojokerto Al-Ashnaf. b. Media massa setempat sepertia Koran dan selebaran. 2. Report Laporan Kegiatan Secara Berkala a. Dokumentasi kegiatan BAZ Kota Mojokerto dalam pertemuanpertemuan rutin yang diadakan oleh pihak BAZ Kota Mojokerto. b. Majalah Al-Ashnaf yang diterbitkan BAZ Kota Mojokerto setiap tiga bulan sekali 3. Meningkatkan Mutu Kinerja Organisasi Langkah-langkah yang dilakukan oleh BAZ Kota Mojokerto yaitu membangun prinsip-prinsip dasar pengelolaan dana zakat, infaq, shadaqah (ZIS). Prinsip-prinsip tersebut yaitu: a. Amanah b. Transparan c. Professional d. Kemitraan

57 4. Melakukan Komunikasi Intensif Komunikasi ini dibangun oleh BAZ untuk mengikat dan mempererat tali silaturahim antara lembaga dan muzakki>. Langkahlangkah yang dilakukan oleh BAZ dalam komunikasi ini ialah : a. Mendatangi rumah muzakki> serta mendiskusikan program program yang telah dilaksanakan oleh BAZ Kota Mojokerto. b. Memberikan info-info ke-islaman kepada muzakki> melalui selebaran atau surat yang ditujukan langsung kepada muzakki>. c. Menelpon muzakki> secara berkala untuk mengetahui keadaan dan meminta saran untuk kepentingan peningkatan kualitas BAZ Kota Mojokerto.