BAB I PENDAHULUAN. (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan masalah perkembangan dan memiliki karakteristik dan. kebutuhan yang berbeda dengan anak perkembangan normal lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 2006).Insidensi LLA di Indonesia 2,5-4 kasus baru per anak sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. keluarga tapi juga bagi kehidupan secara lebih luas. Pada dasarnya, anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

PERBEDAAN PERILAKU ANTARA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. angka kejadian pada anak dibawah 14 tahun sebesar 30% dan 10% pada anak

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasien keganasan berisiko tinggi menderita anemia (Estrin, 1999). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang dan menjadi penyebab kematian sekitar 14% pada anak berusia antara 1-15

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP TINGKAT DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Leukemia akut merupakan 30-40% dari keganasan pada masa anak-anak. Insiden

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masa bayi, lalu berkembang menjadi mandiri di akhir masa kanak-kanak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang terjadi pada sel darah putih, yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan (Handayani, 2008). Di negara Barat insidensi leukemia adalah 13 per 100.000 penduduk per tahun (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah memperkirakan lima tahun pertama kehidupan untuk anak-anak didiagnosis 80%, anak-anak usia antara 5-9 tahun didiagnosis 75%, usia antara 10-14 tahun didiagnosis 62%, dan tingkat kelangsungan hidup pada bayi didiagnosis dengan leukemia lebih rendah yaitu sebesar 44% (Coebergh et al., 2006). Leukemia limfoblastik akut mencatat lebih dari 75% terjadi pada masa kanak-kanak dan merupakan kanker anak yang paling umum terjadi (Coebergh et al., 2006). Di negara berkembang terdapat 83% leukemia limfoblastik akut (LLA) yang dimana angka kejadian anak kulit putih lebih tinggi persentasenya dibanding anak kulit hitam (Permono et al., 2010). Di Jepang terdapat kasus 4 per 100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun terjadi 1000 kasus baru (Permono et al., 2010). Di Indonesia tepatnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 1998-2009 angka kejadian leukemia pada anak usia 0-14 tahun sebanyak 711,691 (lakilaki 387,525 dan perempuan 324,166), rata-rata kejadian leukemia sejak tahun 1998-2009 sebesar 28,8 (LLA 20,8 dan LMA 8,0). Di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 1998-2009 jumlah pasien anak yang didiagnosis leukemia mencapai 720 anak (Supriyadi et al., 2011). Jumlah pasien anak yang didiagnosis leukemia 1

2 limfoblastik akut (LLA) dan leukemia mieloblastik akut (LMA) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 1998-2009 sebanyak 666 (LLA 496 dan LMA 170 pasien anak) Supriyadi et al., 2011. Jenis kanker yang paling umum ditemukan pada anak-anak di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2000-2009 adalah leukemia limfoblastik akut sebanyak 456 (Ali et al., 2010). Deteksi dini suatu penyakit merupakan harapan yang terbaik bagi pasien untuk penyembuhan dengan intervensi yang minimal (Davey, 2005). Diagnosis leukemia akut menjadi suatu hal yang menyedihkan bagi pasien maupun pihak keluarga. Situasi ini dapat dipersulit karena, setelah diagnosis ditegakkan pengobatanharus dimulai sesegera mungkin (Brooker, 2008). Pengobatan awal leukemia limfoblastik akut memiliki efek samping seperti mual, muntah, mukositis, kelelahan, perdarahan, dan infeksi (Viele, 2003). Sedangkan kemoterapi mempunyai beberapa efek samping seperti rambut rontok, mual, muntah, dan diare (Pandey et al., 2006). Efek samping pengobatan mungkin juga akan berpengaruh pada masalah perilaku dan emosional anak (Eiser et al., 2005). Pengobatan yang dijalani dapat memiliki efek samping yang buruk pada anakanak. Efek samping yang dialami antara lain gangguan fungsi intelektual, kelainan neuroendokrin, kardiotoksisitas, gangguan kemampuan reproduksi, dan keganasan sekunder yang bersifat jangka panjang (Bhatia, 2003). Siklus pertama pengobatan (kemoterapi) adalah tahap dimana pasien mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi dari pada pengobatan berikutnya. Hasil penelitian (Gedaly-Duff et al., 2006; Langeveld et al., 2000; Meeske et al., 2004) memaparkan bahwa tingkat kelelahan bisa juga mengubah kemampuan anak dan energi untuk berpartisipasi

3 dalam kegiatan sosial, kehidupan sekolah, menjaga hubungan antarpribadi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak tersebut. Kualitas hidup pada anak dengan kanker merupakan dampak potensial dari penyakit atau pengobatan yang mempengaruhi fungsi atau aspek kehidupan dilihat dari persepsi pasien (Varni et al., 1997). Kualitas hidup pada anak dengan kanker adalah dampak potensial dari lamanya pengobatan, adanya gangguan kesempatan untuk beraktivitas seperti biasanya sesuai dengan usia, dan adanya hubungan emosional dengan pengobatan penyakitnya (Umiati et al., 2010). Kualitas hidup merupakan tingkat dimana seseorang menikmati kebutuhankebutuhan yang penting dalam hidupnya. Konsep kualitas hidup terkadang disamakan dengan konsep global seperti kepuasan hidup, kebahagiaan, moral dan keadaan sehat, meskipun kualitas hidup dianggap lebih luas dari konsep-konsep tersebut (Renwick & Brown, 1996). Tawa merupakan alat yang penting dalam interaksi sosial. Tertawa merupakan ungkapan dari kebahagiaan manusia (Kataria, 2004). Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tawa memiliki dua nilai penting yaitu untuk pencegahan dan terapi. Terapi tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang pada umumnya saat menjalani perawatan (Ripoll, 2011). Terapi tertawa memiliki beberapa manfaat antara lain untuk meningkatkan suasana hati, harga diri, harapan, dan semangat; meningkatkan memori, kreatif dalam berpikir, dan membantu dalam pemecahan masalah; meningkatkan interaksi antarpribadi, hubungan, daya tarik, dan kedekatan; meningkatkan keramahan, menolong, identitas membangun kelompok, solidaritas, dan

4 kekompakan (Ripoll, 2011). Tetapi sampai sekarang ini penelitian terkait kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut masih sedikit. Terapi tertawa dapat menjadi teknik yang menarik dan inovasif baru yang digunakan untuk terapi pengobatan khususnya anak penderita leukemia limfoblastik akut yang memiliki kualitas hidup yang rendah. Berdasarkan data di atas, mendorong peneliti pengadakan penelitian dengan judul Pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut. Dikarenakan belum ada penelitian mengenai pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang ditegakkan penelitian adalah Apakah ada pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut usia 3-15 tahun di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 1. Tujuan Umum C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut usia 3-15 tahun di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut usia 3-15 tahun sebelum dilakukan terapi tertawa.

5 b. Mengetahui kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut usia 3-15 tahun sesudah dilakukan terapi tertawa. 1. Teoritis D. Manfaat Penelitian a. Bagi Keperawatan Terutama bagi keperawatan anak, diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan keperawatan dan menambah khasanah pengetahuan. b. Bagi Institusi Kesehatan dan Dinas Sosial Memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam memilih terapi yang tepat untuk bisa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak penderita leukemia limfoblastik akut. 2. Praktis a. Bagi anak penderita leukemia limfoblastik akut Dengan adanya penelitian terapi tertawa ini diharapkan anak penderita leukemia limfoblastik akut bisa melakukan terapi ini sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup. b. Bagi Masyarakat Memberikan masukan atau bahan pertimbangan dalam memilih terapi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup. c. Bagi Peneliti Melatih kemampuan menulis dalam melakukan penelitian dalam bidang keperawatan.

6 E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian mengenai Pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup anak penderita leukemia limfoblastik akut usia 3-15 tahun di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta belum pernah dilakukan. Berikut beberapa penelitian yang hampir serupa, diuraikan dalam tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Perbandingan Penelitian Peneliti dengan Penelitian Sebelumnya Penelitian Persamaan Perbedaan Nurgraheni (2005) Pengaruh terapi tertawa terhadap depresi pada usia lanjut di Wirosaban, RT XIV, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta Variabel bebas: terapi tertawa. Variabel terikat: depresi. Subjek: usia lanjut di Wirosaban, RT XIV, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. Metode: eksperimen dengan rancangan control group pretest-postest. Danuaji (2009) Nyeri sebelum kemoterapi sebagai prediktor rendahnya kualitas hidup penderita leukemia limfoblastik akut (LLA) anak-anak Pratiwi (2012) Pengaruh terapi tawa permainan kearifan budaya lokal terhadap interaksi sosial pada lanjut usia di Huntara Gondang 1, Sleman, Yogyakarta Variabel terikat: kualitas hidup penderita leukemia limfoblastik akut anak-anak. Instrument: PedsQL TM versi 3.0 modul kanker. Variabel bebas: terapi tertawa. Variabel bebas: nyeri sebelum kemoterapi. Subjek: Anak usia 5-16 tahun yang telah selesai menjalani kemoterapi fase induksi sesuai protokol Nasional atau protokol WK-ALL. Metode: kohort observasional retrospektif. Variabel terikat: Interaksi sosial. Subjek: lanjut usia yang menjadi korban erupsi Merapi 2010 dan tinggal di Huntara Gondang 1, Sleman, Yogyakarta. Metode: Quasiexperimental dengan rancangan pre-test and posttest control group design.