Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

Taryana Suryana. M.Kom

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Dosen : Lily Wulandari

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

Developing IT Governance Through Establishment of R,G,S for The Integrated MIS (Studi Kasus : Institut Teknologi Bandung)

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT

BAB I PENDAHULUAN. umum TNI AL. Merupakan bagian dari Puspom TNI yang berperan

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Plan And Organise Dengan Menggunakan Framework COBIT 4.1

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

USULAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

KAJIAN PENERAPAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.0 STUDI KASUS PT. SURYA MADISTRINDO PANGKALPINANG

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

BAB I PENDAHULUAN. Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam. merupakan tempat dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan tempat untuk

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

ANALISIS TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Rumah Sakit, Tata Kelola TI, COBIT, Kecepatan dan Fleksibilitas Layanan, Model Kematangan.

BAB II LANDASAN TEORI

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

PENGEMBANGAN TATA KELOLA PERSONIL TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 DAN ISO/IEC 27002:2005 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR

Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa

BAB II LANDASAN TEORI

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

Prastuti S, Tri Pudji W, Denny Syamsu R STMIK Widya Pratama Pekalongan ABSTRAK

Vol. X No. 2, September 2013

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAYANAN TEKNOLOGI STUDI KASUS PT ABC

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

Sandra Jamu Kuryanti Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

Transkripsi:

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu) Novriyanto 1, Nuraisyah Idham 2 Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R. Soebrantas No. 155 KM. 18 Simpang Baru, Pekanbaru 28293 email: novriyanto@uin-suska.ac.id 1, nuraisyahidham@gmail.com 2 Abstrak Peranan teknologi informasi (TI) saat ini sangat penting dalam keunggulan bersaing. TI dapat menciptakan value bagi organisasi. BOB PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu sejak awal berdiri sudah menerapkan teknologi informasi sebagai pendukung usahanya. Akan tetapi,berdasarkan pra penelitian, penerapan tersebut kurang terkelola dengan baik sebab beberapa teknologi informasi yang telah diterapkan menjadi tidak terpakai dan sia-sia karena sudah diterapkan kembali teknologi informasi yang baru. Untuk itu,perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap pengelolaan TI agar tercipta pengelolaan TI yang terstruktur dan terintegrasi dengan baik. Dengan adanya tata kelola TI maka dapat mencapai keefektifan dan keefisienan serta dapat mengurangi risiko-risiko yang tidak diinginkan selama penerapan dan implementasi teknologi. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah COBIT (Control Objectivefor Information and Related Technology) versi4.1. COBIT mempunyai tujuan untuk mengendalikan TI terkait dan merupakan suatu dalam tata kelolati. COBIT terdiri dari 34 prosesti yang dikelompokan dalam 4 domain. Dari penelitian ini, didapatkan kondisi kematangan (maturitas) TI di BOB PT. Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu secara keseluruhan dengan rincian nilai, untuk domain PO adalah 2,69, untuk domain AI adalah 3,02, untuk domain DS adalah 3,03 dan domain ME adalah 2,795.Output dari penelitian ini berupa sebuah rekomendasi untuk IT governance untuk BOB PT. Bumi Siak Pusako, yang mana rekomendasi dibatasi terhadap domain yang memiliki nilai maturitas dibawah 3 pada setiap proses control objectivenya. Kata kunci : COBIT, IT Governance, Nilai Maturitas. 1. Pendahuluan Peranan teknologi informasi telah banyak mengalami perubahan, mulai dari peranannya untuk efisiensi, efektifitas hingga sekarang digunakan sebagai alat untuk kompetisi. Besarnya persaingan mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya manajemen serta memastikan teknologi yang digunakan bekerja semaksimal mungkin guna membantu mereka mencapai tujuan perusahaan. Badan Operasi Bersama (BOB) PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu merupakan konsorsium yang dibentuk oleh PT. Bumi Siak Pusako dan Pertamina yang bergerak dibidang MIGAS. Pada kenyataannya, BOB PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu telah menerapkan penggunaan teknologi informasi sebagai pendukung strategi bisnis dalam mencapai tujuan perusahaan. Penggunaan teknologi informasi pada suatu perusahaan tentunya akan membawa keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Sejak awal berdirinya, BOB PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu sudah menerapkan aplikasi teknologi informasi sebagai salah satu langkah untuk mendukung pencapaian bisnis dan tujuan perusahaan. Berbagai macam aplikasi telah diterapkan seperti sistem VIOS untuk data keuangan, lalu sistem SIAK untuk mengelola data akutansi dan keuangang, kemudia SIAK MELAYU yang merupakan perbaikan dari sistem sebelumnya. Melihat dari sejarah perkembangan penerapan aplikasi teknologi informasi pada BOB PT. Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu maka dirasa perlu melakukan suatu evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi yang ada sehingga nantinya dapat dilihat kelebihan dan kekurangan terhadapa tata kelola tersebut dan dapat diberikan rekomendasi perbaikan dimasa yang akan datang. Salah satu kerangka kerja yang dapat mengelola teknologi informasi adalah COBIT (Control Objective Information and Related Technology). COBIT merupakan kerangka dasar dalam menciptakan sebuah teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. 124

Tata kelola TI dalam penelitian ini menggunakan metode COBIT (Control Objective For Information and Related Technology) versi 4.1, tujuannya agar dapat memberi gambaran yang jelas tentang tata kelola TI yang mempunyai standar untuk diterapkan di BOB PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu. 2. Tata Kelola Teknologi Informasi Menurut ITGI [1], IT Governance isresponsibility of board the director and executive management. IT is an integral part of enterprise governance and constains of the leadership and organization structures and process that ensure that organization s IT sustains and extends the organization s strategies and objective. Hal ini berarti bahwa tata kelola teknologi informasi merupakan tanggung jawab dari pimpinan hingga eksekutif manajemen suatu perusahaan dan juga tata kelola merupakan bagian dari pengelolaan perusahaan secara keseluruhan mulai kepemimpinan, struktur organisasi hingga proses yang telah ada, demi memastikan kelanjutan TI organisasi dengan pengembangan strategi dan tujuan dari organisasi. Sedangkan menurut Weill and Ross [2],: IT Governance is specifying the decision right and accountability framework to encourage desirable behavior using IT. Sehingga dapat dikatakan tata kelola teknologi informasi adalah suatu struktur hubungan antara hubungan dan proses yang meyelaraskan sumber daya TI dengan strategis organisasi agar dapat berjalan optimal. 3. COBIT COBIT (Control Objective For Information and Related Technology) merupakan suatu kerangka kerja tata kelola teknologi informasi. Kerangka kerja COBIT dikeluarkan oleh ITGI (Information System Audit and Control Association).[5] Gambar 1. Kerangka Kerja COBIT COBIT memiliki dimensi yaitu, kebutuhan bisnis (business requirement), sumber daya teknologi informasi (IT Resource) dan proses teknologi informasi (IT process). Dalam sudut pandang business requirements COBIT menyatakan bahwa setiap organisasi menginginkan prosesti yang berjalan memenuhi prinsip effectiveness, efficiency, confidentiality, integrity, availability, compliance, dan reliability. Untuk memenuhi prinsip tersebut maka seluruh IT resources yang terdiri dari people, information, infrastructure, dan applications harus dikelola dengan baik. Kemudian untuk mengelola itu diperlukan suatu penghubung atau IT process dan didalam COBIT terdiri atas 34 proses yang dikelompokan kedalam 4 domain utama, yaitu PO (plan and organize), AI (Aquire and implement), DS(delivery and support) dan ME (monitoring and evaluate). 125

4. Maturity Level COBIT menerapkan mekanisme untuk mencapai suatu tata kelola secara efektif melalui tingkat kematangan (maturity level). Maturity level ini dapat menjadi suatu pengontrol proses IT sehingga manajemen dapat mengetahui dimana posisi organisasi saat ini, posisi yang diharapkan, gap dan dengan itu dapat mengambil suatu langkah untuk perbaikan kedepannya. Dalam COBIT tingkatan kematangan ini dikelompokkan kedalam 6 level yaitu ; a. Level 0 Posisi kematangan terendah, yang merupakan suatu kondisi dimana organisasi merasa tidak membutuhkan adanya mekanisme proses IT Governance yang baku, sehingga tidak ada sama sekali pengawasan terhadap IT Governance. b. Level 1 Initial (inisialisasi), sudah ada beberapa inisiatif mekanisme perencanaan, tata kelola, dan pengawasan sejumlah IT Governance yang dilakukan, namun sifatnya masih ad hoc, sporadis, tidak kosisten, belum formal, dan reaktif. c. Level 2 Repeatable (dapat diulang), kondisi dimana organisasi telah memiliki kebiasaan yang terpola untuk Merencanakan dan mengelola IT governance dan dilakukan secara berulang ulang secara reaktif, namun belum melibatkan prosedur dan dokumen formal. d. Level 3 Defined (ditetapkan), pada tahapan ini organisasi telah memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai tata cara dan manajemen IT Governance, dan telah terkomunikasikan dan tersosialisasikan dengan baik di seluruh jajaran manajemen. e. Level 4: Managed (diatur), merupakan kondisi dimana manajemen organisasi telah menerapkan sejumlah indicator pengukuran kinerja kuantitatif untuk memonitor efektivitas pelaksanaan manajemen IT Governance. f. Level 5 Optimised (dioptimalisasi), level tertinggi ini diberikan kepada organisasi yang telah berhasil menerapkan prisip prinsip governance secara utuh dan mengacu best practice. Gambar 2. Maturity Level COBIT 5. Perhitungan Level Maturitas Dalam mennghitung level kematangan, penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan kepada 2 responden yang memiliki jabatan sebagai manager dan team manager. Kuisioner ini menggunakan skala guttman yaitu menggunakan jawaban responden ya dan tidak. Dan masing- masing jawaban memiliki skor masing- masing, sebagaimanatabel 1 berikut. 126

Tabel 1. Skor Jawaban [3] Karena pada penelitian ini hanya menggunakan dua jawaban, maka jawaban untuk jawaban ya sama dengan jawaban completely dan jawaban tidak sama dengan jawaban not at all. Adapun langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Menghitung compliance masing- masing level Nilai compliance masing-masing level diperoleh dari hasil pembagian nilai compliance per level(a) dengan jumlah pernyataan perlevel (B). Ilustrasi perhitungannya terdapat pada tabel 2. Pada tabel tersebut diperoleh bahwa compliance untuk level 3 adalah sebesar0,90yang didapatkan dari nilai compliance (9.00) dibagi dengan jumlah pernyataan (10). Dengancarayang samasemuanilai compliance untuk masing-masing level dihitung. [4] Tabel 2. Perhitungantingkatcompliance b. Melakukan normalisasi tingkat compliance Setelah nilai compliance masing-masing level telah diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan normalisasi. Hal ini dilakukan dengan membagi nilai masing- masing tingkat compliance(a) dengan total nilai compliance (Total(A)). Ilustrasinya terdapat pada tabel 3. Dariilustrasi tersebut terlihat bahwa nilai compliance pada level 3 yang bernilai 0,90 menghasilkan angka 0,20 setelah dinormalisasi. Angka tersebut diperoleh dari tingkat compliace (0,90) dibagi dengan total nilai compliance (4,57). Tabel 3. Normalisasi tingkat compliance c. Menghitung nilai maturity level Setelah nilai compliance masing-masing level telah dinormalisiasi, maka langkah terakhir dalam perhitungan nilai maturity level adalah menghitung kontribusi masing-masing level kemudian menjumlahkannya. Hasil penjumlahan itulah yang menjadi nilai maturity level. Ilustrasinya terdapat pada tabel 4. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai maturitas per level adalah sebesar 0,60. Nilai tersebut diperoleh dari perkalian antara level (A) dengan nilai 127

compliance yang telah dinormalisasi (B). Untuk menghitung tingkat maturitas per IT proses hanya tinggal menjumlahkan nilai maturitas perlevel. Tabel 4. Nilai Maturity 6. Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran bisnis perusahaan. Lalu dilakukan pemetaan kedalam COBIT sehingga didapatkan IT goals dari COBIT yang sesuai dengan tujuan dan sasaran bisnis perusahaan. Dari IT goals ini maka akan didapat pula IT prosesnya yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. IT Proses IT Process PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8, PO9, PO10 IT Plan and Organise AI1, AI2,AI3, AI4,AI5, AI6, AI7 DS1, DS2, DS3, DS4, DS5, DS6, DS7, DS8, DS10, DS11, DS13 ME1,ME4 Acquire and Implement Deliver and Support Monitor and Evaluate Selanjutnya, maka akan dilakukan perhitungan nilai maturitas masing-masing domain pada IT proses yang teridentifikasi. Dari perhitungan kematangannya maka diperoleh tingkat maturitas Plan and Organise seperti tabel 6. Nilai rata-rata domain PO adalah 2.69 Tabel 6. Nilai Maturitas Plan and Organise PO1 3.1 3.1 3.1 PO2 3.14 3.04 3.09 PO3 3.0 3.0 3.0 PO4 2.9 2.76 2.83 PO5 3.11 4.50 3.81 PO6 2.86 2.94 2.90 PO7 2.52 2.5 2.51 PO8 1.0 1.0 1.0 PO9 2.66 2.75 2.71 PO10 2 2 2.00 Rata-Rata 2.69 Perhitungan tingkat maturitas domain Aquaire and Implement terlihat seperti tabel 7 dibawah ini. Dari perhitungan tabel tersebut nilai rata-rata domain Aquire dan Implemen adalah 3.03. 128

Tabel 7. Nilai maturitas domain Aquaire and Implement AI.83 3.75 3.20 AI2 3.0 2.5 2.75 AI3 3.49 3.25 3.37 AI4 2.25 3.33 2.79 AI5 2.84 2.84 2.84 AI6 2.42 2.97 2.71 AI7 3.60 3.60 3.55 Rata-Rata 3.03 Perhitungan tingkat maturitas domain Delivery and Support terlihat seperti tabel 8 dibawah ini. Nilai rata-rata domain Delivery and Support adalah 3.02. Tabel 8. Nilai maturitas domain Delivery and Support DS1 3.03 3.06 3.05 DS2 2.5 2.9 2.70 DS3 3.01 3.01 3.01 DS4 3.0 3.0 3.0 DS5 2.97 3.61 3.29 DS6 2.6 2.0 2.30 DS7 3.63 3.63 3.63 DS8 2.97 2.97 2.97 DS10 3.02 3.16 3.09 DS11 3.01 3.01 3.01 DS13 2.8 3.5 3.15 Rata-Rata 3.02 Selanjutnya perhitungan tingkat maturitas domain Monitor and Evaluate terlihat seperti tabel 9 dibawah ini. Tabel tersebut menjelaskan bahwa nilai rata-rata untuk domain Monitoring dan Evaluasi adalah 2.79. Tabel 9. Nilai maturitas Monitor and Evaluate ME.90 2.96 2.93 ME4 2.65 2.67 2.66 Rata-Rata 2.795 7. Rekomendasi Setelah didapatkan hasil perhitungan tingkat kematangan, maka akan dilakukan rekomendasi untuk domain yang memiliki level kematangan dibawah 3. Adapun domain yang diberikan rekomendasi adalah sebagai berikut: a. Rekomendasi untuk domain Plan and Organise adalah sebagai berikut : 1. PO4 : Menentukan IT proses organisasi dan hubungan. 2. PO6 : Mengelola arah dan tujuan komunikasi. 3. PO7 : Mengelola SDM TI 4. PO8 : Mengelola Kualitas 5. PO9 : Menilai dan mengelola risiko TI. 6. PO10 : Mengelola proyek b. Rekomendasi untuk domain Aquire and Implemen adalah sebagai berikut : 1. AI2 : Memperoleh dan MemeliharaAplikasi Perangkat Lunak. 2. AI4 : Memungkinkan Operasi dan Penggunaan 3. AI5 : Pengadaan Sumber Daya TI 4. AI6 : Mengelola Perubahan c. Rekomensasi untuk domain Delivery and Support adalah sebagai berikut : 1. DS2: Mengelola Jasa Pihak Ketiga. 2. DS6: Mengidentifikasi serta Mengalokasikan Biaya 129

3. DS7: Mendidik dan Melatih Pengguna. d. Rekomendasi untuk domain Monitoring and Evaluate 1. ME1: Memantau dan Evaluasi KinerjaTI 2. ME2: Menyediakan Tata Kelola TI 8. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah : a. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa BOB PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu memiliki pengelolaan TI dalam mendukung layanan teknologi informasi yang rata-rata sudah hampir tingkat kematangan berada pada level (3) defined, dengan rincinan permasing-masing domainya sebagai berikut; domain PO nilai maturitas nya adalah 2.69, domain AI nilai maturitasnya adalah 3.03, domain DS nilai maturitasnya adalah 3.02 dan domain ME nilai maturitasnya adalah 2.795.sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai tata cara dan manajemen IT Governance, dan telah terkomunikasikan dan tersosialisasikan dengan baik di seluruh jajaran manajemen b. Dari penelitian ini, memberikan rekomendasi perbaikan pada beberapa proses control objective yang memiliki tingkat kematangan dibawah 3. Rekomendasi yang diberikan selaras dengan visi, misi dan tujuan perusahaan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan untuk tata kelola TI kedepannya. Referensi [1] Governence, IT. 2007. COBIT 4.1. Chicago : IT Governence Institute. [2] Weill,Pater &Jeanne W.Ross (2004), ITGovernance: How Top Performance Managed IT Decision RightForSuperior Result. Harvard School Press. [3] Pederiva A (2003), The COBIT Maturity ModelinaVendor Evaluation Case.Information Systems Control JournalVol 3. [4] Rosazi,Indri Sudanawati, Model perhitungan tingkat kedewasaan TI (maturitylevel)menggunakan framework 4.21, Seminar Nasional [5] IT Governance Institute. (2007), COBIT 4.1 Framework Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute.Hamzah, Ardi, Tatalaksana Teknologi Informasi Metode Cobit, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2006), hal.13-18, Juni 2006 [6] ISACA (2013). COBIT 5 a business framework for a governance and management of enterprise IT 130