BAB III PROFILE PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1339 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT. 2.1 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 47 TAHUN 2008 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI KUNINGAN,

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 17 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 17

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA KOTA BINJAI KEPALA DINAS

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

Transkripsi:

3.1 Sejarah DISBUDPAR BAB III PROFILE PERUSAHAAN Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang berhubungan dengan turisem atau perpelancongan. Pemerintah pusat dalam mengantur kepariwisataan di seluruh Indonesia mengeluarkan keputusan Presiden No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang pembentukan dewan Pertimbangan Kepariwisataan Nasional tersebut mempunyai tugas utama yaitu membantu Presiden dalam memetapkan kebijaksanaan umum dibidang kepariwisataan nasional. Di dalam keputusan ini dicantumkan pula tentang pembentukkan Direktorat Jendral Pariwisata dalam suatu Struktur Organisasi Departement Perhubungan. Masih pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan intruksi Presiden No. 9 /1969 yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional (BAPAPARNAS) dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektif dan berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta. BAPAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen Pariwisata. Kemudian berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 71/ 11/ 1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di tingkat daerah (Dinas Pariwisata Daerah/ DISPARDA). Kemudian Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat membentuk Dinas Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas Pariwisata Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan peraturan daerah No. II/ 1969, pada 19

20 tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Dinas Pariwisata (KAPARDA). Sejak keluarnya peraturan daerah No. II/ 1985 tentang pembentukan Dinas Pariwisata Kotamaya Daerah Tingakat II Bandung, maka sejak tahun 1987 KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingakat II Bandung. Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten mengalami beberapa perubahan. Bersarkan UU No. 22/ 1999, Dinas Pariwisata daerah Tingkat II Kotamadya mengalami perubahan di antaranya yaitu : 1. Dinas Pariwisata daerah Tingkat II Kotamadya berubah namanya menjadi Dinas Pariwisata Kota Bandung. 2. Dinas Kota Bandung mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas dalam urusan kepariwisataan di Kota Bandung, terhadap urusan Biro Perjalanan dan Hotel Berbintang. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam upaya memenuhi kewenangan yang iberikan berdasarkan UU No. 22/ 1999 struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa Perubahan yang diatur dalm Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 maret 2001 mengenai struktur organisasi Dinas Pariwisata Kota Bandung.

21 3.1.1 Visi dan Misi DISBUDPAR Visi Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2009 2013 adalah: MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA TAHUN 2013 Visi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung sebagai Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata saat ini merupakan upaya yang secara intens di lakukan pada periode 2004 2008 akan dan perlu dimantapkan keberadaannya pada periode 2009 2013. Sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata yang berdaya saing tinggi sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata. Misi 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Kepariwisataan yang Profesional, Berkarakteristik Sunda Dan Berwawasan Global; 2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian; 3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona; 4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional; 5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota/negara lain.

22 3.2 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut: Kepala Dinas Sekretaris Ka. Sub Bag Umum dan Kepegawaian Ka Sub Bag Keuangan dan Program Ka Bidang Kebudayaan dan Kesenian Ka Bidang Sarana Wisata Ka Bidang Objek Wisata Ka Bidang Pemasaran Pariwisata Ka UPTD Kebudayaan Pembinaan Sarana Wisata Pembinaan Objek Wisata Promosi Wisata Ka Sub Bag UPTD Kesenian Pengembangan Sarana Wisata Pengembangan Objek Wisata Kerjasama Wisata Gambar 3.1 Struktur Organisasi

23 3.3 Deskripsi Kerja Berdasarkan Perda 13 Tahun 2007, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Daerah di bidang kebudayaan dan Pariwisata. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata; 2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan pariwisata; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan pariwista yang meliputi kebudayaan dan kesenian, srana wisata, objek wisata dan pemasaran wisata; 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung (Dalam hal ini DISBUDPAR Kota Bandung) adalah sebagai berikut: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepala Dinas (1) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijkana teknis lingkup kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata;

24 b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Sekretariat (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lingkup kesekretariatan. sekretariat mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kesekretariatan; b. Pelaksanaan pelayanan administratif kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program Dinas; c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian kegiatan kesekretariatan Dinas. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

25 a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi umum dan administrasi kepegawaian; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan Dinas; c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan data mutas, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Keuangan dan Program (1) Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program Dinas; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan vahan dan koordinasi penyusunan rencana anggaran Dinas, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan; c. Pelaksanaan pengelolaan program Dinas meliputi penyusunan vahan dan koordinasi penyusunan rencana dan prgoram kegiatan Dinas serta fasilitasi pengkoordinasian penyusunan laporan; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup administrasi keuangan dan program Dinas.

26 Bidang Kebudayaan dan Kesenian (1) Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kebudayaan dan kesenian. Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program lingkup kebudayaan dan kesenian; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup kebudayaan dan kesenian; c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan dan kesenian; d. Pengkajian rekomendasi, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan perfilman serta pengiriman dan penerimaan misi kesenian; dan e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kebudayaan dan kesenian. Seksi Kebudayaan (1) Seksi Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kebudayaan. Seksi Kebudayaan mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kebudayaan; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kebudayaan; c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan yang meliputi kegiatan pelesatarian, pengelolaan dan pemeliharaan sejarah, museum, kepurbakalaan, bahasa, sastra dan penanaman nilai tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa, fasilitasi kerjasama dan kemitraan bidang kebudayaan, serta pengembangan jaringan informasi kebudayaan; d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan perfilman; dan e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kebudayaan.

27 Seksi Kesenian (1) Seksi Kesenian mempunya tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kesenian. Seksi Kesenian mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kesenian; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesenian; c. Pelaksanaan lingkup kesenian yang meliputi pembinaan, peningkatan dan pengembangan apresiasi seni tradisional dan modern. Revitalisasi dan kajian seni, pembinaan, fasilitasi kerja sama dan pengembangan kesenian serta fasilitasi pemberian penghargaan dibidang kesenian; d. Pembinaan, pengewasan dan penyiapan bahan rekomendasi penyelenggaraan pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang kesenian; dan e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kesenian. Bidang Sarana Wisata (1) Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian lingkup Sarana Wisata. Bidang Sarana Wisata mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata.

28 Seksi Pembinaan Sarana Wisata (1) Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup Pembinaan Sarana Wisata. Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan sarana wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata yang meliputi inventarisasi potensi sarana wisata, dan pembinaan pengelolaan sarana wisata; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata. Seksi Pengembangan Sarana Wisata (1) Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup pengembangan sarana wisata. Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan sarana wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana wsiata; c. Pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wisata yang meliputi pembinaan pengembangan sarana wisata; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wiata. Bidang Objek Wisata (1) Bidang Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Objek Wisata. Bidang Objek Wisata mempunyai fungsi:

29 a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan objek wista dan pengembangan objek wisata. Seksi Pembinaan Objek Wisata (1) Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup pembinaan objek wisata. Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan objek wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata yang meliputi inventarisasi objek wisata, pembinaan dan pengelolaan objek wista; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata. Seksi Pengembangan Objek Wisata (1) Seksi Pengembangan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup Pengembangan Objek Wisata. Seksi Pengembangan Objek Wista mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan objek wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan objek wista; c. Pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata yang meliputi melaksanakan kajian dan pengembangan objek wisata; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan objek wista.

30 Bidang Pemasaran Pariwisata (1) Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengwasan dan yustisi pemasaran pariwisata. Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program lingkup promosi pariwista dan kerjasama wisata; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata; c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata. Seksi Promosi Pariwisata (1) Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup promosi pariwisata. Seksi Promosi Pariwisata mempunyai fungsi: a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup promosi pariwista; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup promosi pariwista; c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata yang meliputi fasilitasi penyelenggaraan pameran/event dan sarana pemasaran wisata, dan penyediaan informasi pariwisata; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup promosi pariwisata. Seksi Kerjasama Wisata (1) Seksi Kerjasama Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup kerjasama wisata. Seksi Kerjasama Wisata mempunyai fungsi:

31 a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kerjasama wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kerjasama wisata; c. Pelaksanaan lingkup kerjasama wisata yang meliputi fasilitasi kerjasama dan kemitraan dalam melaksanakan pengembangan dan promosi pariwisata; dan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kerjasama wisata.