ANALISA JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

KAJIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K-3 ) BIDANG KONSTRUKSI. Gatot Nursetyo. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh TEGUH SUSANTO NPM. :

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

pada tabel 6.1 tentang penyebab kecelakaan akibat tidakan tidak aman ( Unsafe

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun pekerja Indonesia berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus

Psikologi Sumber Daya Manusia. HR Maintenance. Communication, Counseling, K3, Insentif, Kesejahteraan karyawan, Disiplin, Social Assurance

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN PT. PLN PERSERO SURAKARTA.

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan bisnis yang semakin kompetitif bagi

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kinerja Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang. sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

B A B I P E N D A H U L U A N

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 7 ANALISA JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI Abriyani Sulistyawan Dosen Teknik Sipil Universitas Sains Al-Qur an Wonosobo dan Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang, abriyanis@yahoo.com ABSTRAK Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kegiatan yang melibatkan tenaga kerja, alat dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sehingga dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Hal ini tidak diikuti dengan kesadaran para pelakunya baik para pekerja, pengusaha, pengawas bahkan pemilik. Hampir keseluruhan pelaksanaan pembangunan tidak melengkapi proyeknya dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang lengkap dan memadai. Penelitian ini menganalisis berdasarkan identifikasi faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan sejauh mana faktor-faktor tersebut diterapkan di lapangan dengan lingkup penelitian pada beberapa proyek konstruksi di Semarang. Data didapat melalui penyebaran kuisioner kepada responden para konsultan pengawas, kontraktor dan pekerja seperti mandor, tukang dan buruh. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner di kota Semarang tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Kendalls Concordance Analysis untuk menentukan prioritas ranking pilihan responden. Dari hasil analisis diambil lima faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dengan ranking tertinggi sebagai prioritas utama yaitu : pertama pembinaan dan pelatihan kerja. Kedua, lingkungan kerja yang aman. Ketiga, pentingnya kesadaran dalam bekerja. Keempat adalah hubungan yang baik dengan rekan sekerja. Kelima adalah kenaikan gaji atau upah. Sedang lima faktor yang paling diterapkan adalah satu, adanya obat-obatan dan PK. Kedua, hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja, ketiga adalah adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, yang keempat adalah pentingnya kesadaran dalam bekerja dan yang kelima adalah mengikuti instruksi kerja yang ada. Kata kunci: K, Produktivitas, Proyek Konstruksi 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kegiatan yang melibatkan tenaga kerja, alat dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sehingga dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Sayangnya hal ini tidak diikuti dengan kesadaran para pelakunya baik para pekerjanya, pengusaha jasa konstruksi, pengawas bahkan pemiliknya. Hampir keseluruhan pelaksana pembangunan tidak melengkapi proyeknya dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang lengkap dan memadai, karena dunia konstruksi merupakan dunia yang mempunyai faktor resiko kecelakaan yang tinggi, maka pembangunan gedung tersebut dapat pula menimbulkan dampak resiko kecelakaan kerja yang tinggi pula. ISBN 7...7 17

Abriyani Sulistyawan Untuk melindungi hak-hak pekerja berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi maka pemerintah membuat beberapa perundang-undangan yang mengatur tentang K (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Undang-undang mengenai K merupakan suatu upaya melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja, yaitu dengan maksud menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja juga setiap orang yang berada di lingkungan kerja agar senantiasa merasa aman dan tenang dalam bekerja, sehingga diharapkan dapat bekerja secara optimal dan dapat meningkatkan nilai kerja yang berarti dapat meningkatkan produktivitas pekerja tersebut. Karena tenaga kerja merupakan unsur penting dalam proses konstruksi maka sudah sewajarnya diberikan perhatian sungguh-sungguh yang berkaitan dengan keselamatan kerja dari setiap pelaku yang berkepentingan demi keberhasilan jasa konstruksi dan demi peningkatan produktivitas kerja. Perumusan Masalah Penelitian ini akan menganalisis berdasarkan identifikasi faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada beberapa proyek konstruksi di Semarang. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: apakah dengan adanya jaminan (K) ini dapat meningkatkan prestasi kerja/produktivitas kerja para pekerja dan sejauh mana program K dilaksanakan dan diterapkan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Semarang. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauh mana jaminan K dilaksanakan dalam aktivitas proyek sehari-hari dan menganalisis faktor-faktor apa saja dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang paling berpengaruh produktivitas pekerja proyek. Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat dapat memberikan masukan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja khususnya K pada pekerja proyek konstruksi dan menjadi masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijaksanaan kontraktor sebagai pelaksana terhadap penerapan program K serta untuk menekan dan mencegah timbulnya kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.. STUDI PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1) adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat (spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain Beberapa pengertian keselamatan kerja menurut Suma mur (1) adalah: (1) keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan seperti cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. () keselamatan kerja dalam hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. () keselamatan Kerja dalam hubungannya dengan peningkatan produksi 17 ISBN 7...7

Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi dan produktivitas adalah dengan melaksanakan keselamatan kerja yang sebaikbaiknya yang akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja sehingga sangat membantu hubungan kerja dan manajemen. Keselamatan Kerja Konstruksi Pada tahap konstruksi penggunaan tenaga kerja mencapai puncaknya dan terkonsentrasi di lokasi yang relatif sempit. Hal demikian ditambah dengan sifat pekerjaan yang potensial mudah sekali menjadi penyebab kecelakaan, sehingga sudah sewajarnya bila pengelola proyek mencantumkan masalah keselamatan kerja pada prioritas pertama. Disamping itu hal-hal yang mendorong keselamatan kerja yang harus selalu diperhatikan adalah (1) rasa perikemanusiaan, penderitaan yang dialami oleh yang bersangkutan akibat kecelakaan tidak dapat diukur dengan uang. Adanya kompensasi hanyalah untuk membantu meringankan beban si penderita. () pertimbangan ekonomis, pertimbangan ini dapat berupa biaya kompensasi, kenaikan premi asuransi, kehilangan waktu kerja, juga pergantian alat-alat yang mengalami kerusakan akibat terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan dan Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat menurut para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja antara lain: Untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan untuk melindungi sumber daya manusia (Gary J. Dessler, 1), Suma mur (1) mengemukakan pendapatnya bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah: (1) melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional () menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja () sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Menurut pendapat Suma mur (1) menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat, pakaian kerja yang tepat, penggunaan alat-alat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda petunjuk, label-label, penerangan yang baik, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap kebisingan. Pengertian Produktivitas Salah satu kesulitan dalam usaha-usaha untuk memberikan prioritas pada produktivitas adalah tiadanya definisi yang tegas dan jelas mengenai apa yang dimaksud dengan produktivitas. Beberapa pendapat para ahli, seperti produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (Revianto,1). Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung (J. Wetik, 1). Produktivitas adalah lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi dan manajemen karena produktivitas mengandung falsafah dan sikap mental yang selalu berorientasi pada perkembangan dari menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih baik dan produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep mewujudkan adanya kaitan hasil kerja dan satuan waktu yang dibutuhkan untuk mengahasilkan produk dari seorang tenaga kerja (Revianto, 1). Aspek-aspek yang mempengaruhi produktivitas dalam pekerjaan konstruksi terbagi dalam perilaku dasar dalam bekerja, hubungan antara pimpinan dan pegawai, wewenang kontraktor dan manajemen proyek (Frederick L. Harrison, ). Rendahnya produktivitas para ISBN 7...7 17

Abriyani Sulistyawan pekerja di konstruksi berhubungan erat dengan prosentase perubahan desain (change work), gangguan (distrubtion), pekerjaan ulang (rework) (Thomas & Napolitan, 1). Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Hubungan antara keselamatan kerja dan produktivitas adalah (1) dengan pelaksanaan keselamatan kerja yang baik maka kecelakaan kerja yang mendatangkan kerugian material dan finansial dapat dihindari, () praktek keselamatan kerja yang baik menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efektifitas kerja yang tinggi, () kemampuan kerja secara selamat merupakan suatu segi keterampilan yang sangat esensial bagi kelangsungan bekerja, () keselamatan kerja yang menggerakkan partisipasi semua pihak dapat menciptakan iklim sehat sebagai landasan kuat untuk kelancaran bekerja. (Suma mur, 1) Keselamatan dan kesehatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar (1) dengan tingkat dan kesehatan kerja yang tinggi, kecelakaan kecelakaaan yang menyebabkan sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari, () tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi, () pada berbagai hal, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan serta perjalanan ke dan dari tempat kerja.. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian lapangan yang didukung oleh kepustakaan yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti, sehingga hasil yang didapatkan merupakan gabungan dari teori dan kenyataan di lapangan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel terikat (K dan peningkatan produktivitas) dan variabel bebas (pelaksanaan sosialisasi K, pengarahan dan pelatihan, kelengkapan fasilitas K, lingkungan kerja, adanya jamsostek, manajemen perusahaan, hubungan antar pekerja, sangsi dan bonus). Sampel Data Sasaran responden adalah para konsultan supervisi atau konsultan manajemen konstruksi, para kontraktor, mandor-mandor yang membawahi tenaga kerja seperti tukang kayu, tukang batu, tukang besi dan buruh tenaga. Rancangan Kuisioner Penelitian Kuisioner disusun dengan sistem pilihan berganda dan pertanyaan bersifat semi terbuka dengan tujuan memberikan keleluasaan bagi responden untuk menjawab pertanyaan yang tepat dan sesuai dengan pilihan mereka. Teknik Analisa Data Metode statistik yang digunakan adalah Kendall Concordance Analysis. Metode ini merupakan metode nonparametrik yang digunakan untuk mengidentifikasi urutan prioritas dengan melihat nilai hasil mean rank. 17 ISBN 7...7

Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi. PEMBAHASAN Partisipasi Responden Dari kuisioner yang terkumpul responden, dengan menggunakan program SPSS, didapat hasil seperti gambar 1 sampai dengan gambar, sebagai berikut : responden jenis proyek 1 1 pengawas manajer proyek pelaksana mandor tukan 1 1 Gedung Pengairan Jalan Gambar 1. Jenis Responden Gambar. Jenis Proyek pendidikan pengalaman kerja 1 1 1 sd smp sma d s1 s < th - th - th > th Gambar. Taraf Pendidikan Responden pendapat tentang jaminan K Gambar. Pengalaman Keraja Responden faktor penyebab kecelakaan kerja 1 sangat baik cukup baik buruk sangat buruk 1 1 1 peralatan kurang memadai kurangnya kesadaran kerja kurangnya pengawasan lingkungan kerja tdk aman Gambar. Pendapat Tentang K Gambar. Faktor Penyebab Kecelakaan ISBN 7...7 177

Abriyani Sulistyawan aturan K saat ini pentingnya K 1 7 sangat baik sesuai 1 cukup baik terlalu idealis diterapkan lain lain 1 penting & dilaksanakan sulit dilaksanakan 1 hanya yg terjangkau anggaran 7 tidak melaksanakan Gambar 7. Tanggapan Peraturan K Gambar. Pentingnya K frekuensi terjadinya kecelakaan kerja 1 selalu terjadi sering terjadi kadangkadang hampir tdk pernah Gambar. Frekuensi Kecelakaan Kerja Analisis Kuisioner Metode Kendall Concordance Analysis digunakan untuk menganalisi isian kuisioner para responden, metode ini dugunakan untuk mencari urutan proritas faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan Kesehatan Kerja yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja dan sejauh mana penerapannya di lapangan. Selanjutnya hasil yang didapat ditunjukkan pada Tabel 1. Dari program SPSS, didapat hasil bahwa urutan prioritas dari para responden mempunyai nilai kendall s W @ =,1 dan taraf signifikansi =,, hal ini menunjukkan bahwa urutan prioritas tersebut mewakili harapan para responden. Dari hasil mean rank diatas diambil besar faktor-faktor dari K yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja antara lain : a. Faktor pembinaan dan pelatihan kerja, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pembinaan dan pelatihan kerja akan meningkatkan kemampuan, keahlian, kepercayaan diri pekerja. b. Faktor lingkungan kerja yang aman, lingkungan kerja yang aman dapat membuat pekerja merasa nyaman dalam bekerja, tidak merasa khawatir jika sewaktu-waktu akan terjadi kecelakaan yang mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan, pekerja yang merasa aman akan menghasilkan kualitas produksi pekerjaan yang lebih baik yang berarti turut menunjang produktivitas kerja mereka. 17 ISBN 7...7

Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi c. Faktor pentingnya kesadaran dalam bekerja, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam bekerja sangat diperlukan pada tiap pekerjaan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan seperti kecelakaan akibat kelalaian dan kecerobohan pekerja. d. Faktor hubungan yang baik dengan rekan sekerja, dengan adanya hubungan yang baik dengan rekan sekerja, maka akan kompak dan terjalin komunikasi yang baik pula. e. Faktor kenaikan gaji atau upah, produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan salah satu motivasi pekerja tersebut adalah berupa kenaikan gaji atau upah, dan tentunya harus sebanding dengan prestasi kerja karyawan. Tabel 1. Faktor-faktor dari K yang Paling Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Faktor-faktor K yang mempengaruhi produktivitas kerja mean A. Pelaksanaan Sosialisasi K 1. Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja... Spanduk dan poster berisi tentang pentingnya Keselamatan Kerja.,. Dibentuk panitia pembinaan K.,7. Anjuran akan pentingnya K tiap saat akan bekerja. 1, B. Pengarahan dan Pelatihan 1. Penyuluhan dan Penerangan tentang K 1,. Pelatihan tentang keselamatan kerja. 1,. Pembinaan dan pelatihan tenaga kerja.,7. Pengarahan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya K. 1,1. Pengarahan penggunaan alat keselamatan kerja yang benar., C. Kelengkapan Fasilitas K 1. Adanya alat-alat keselamatan kerja. 1,7. Adanya obat-obatan dan PK. 1,. Jumlah tenaga ahli keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai., rank 7 1 1 17 1 1 D. Lingkungan Kerja 1. Lingkungan kerja yang aman.. Mematuhi aturan keselamatan kerja yang ditetapkan.. Pentingnya kesadaran dalam bekerja. Mengikuti instruksi kerja yang ada.. Memakai peralatan keselamatan kerja pada setiap pekerjaan. E. Adanya Jamsostek 1. Jaminan dari Jamsostek.. Biaya perawatan dan tunjangan kesehatan. Santunan bagi korban kecelakaan. F. Manajemen Perusahaan 1. Sikap perusahaan dalam memperhatikan keselamatan kerja.. Pengorganisasian perusahaan dalam hal keselamatan kerja.. Sistem pengawasan dan pengontrolan yang ketat.. Evaluasi program kerja yang rutin dan teratur. G. Hubungan Antar Pekerja 1. Hubungan yang baik dengan rekan sekerja.. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.. Pengakuan prestasi dari atasan.. Adanya pengawasan dan teguran dari atasan.. Sistem pengarahan kerja yang baik. H. Sanksi dan Bonus 1. Ada sanksi bagi pekerja yang tidak mengenakan peralatan K.. Ada sanksi bila terjadi kecelakaan akibat K tidak dilaksanakan dan penghargaan bila tingkat kecelakaan kecil. Ada bonus atau penghargaan untuk prestasi kerja yang baik.. Kenaikan gaji atau upah., 1,, 1,1 1,,1 17, 17,7,1,1 1,7,,,1, 1,, 7,, 17,, 1 1 7 1 1 1 ISBN 7...7 17

Abriyani Sulistyawan Tabel. Faktor-faktor K yang Paling Diterapkan di Lapangan Faktor-Faktor K yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Mean A. Pelaksanaan Sosialisasi K 1. Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja.,. Spanduk dan poster berisi tentang pentingnya Keselamatan Kerja.,7. Dibentuk panitia pembinaan K. 7,. Anjuran akan pentingnya K tiap saat akan bekerja. 1, B. Pengarahan dan Pelatihan 1. Penyuluhan dan Penerangan tentang K,. Pelatihan tentang keselamatan kerja.,. Pembinaan dan pelatihan tenaga kerja. 1,. Pengarahan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya K.,. Pengarahan penggunaan alat keselamatan kerja yang benar. 1, C. Kelengkapan Fasilitas K 1. Adanya alat-alat keselamatan kerja,. Adanya obat-obatan dan PK,1. Jumlah tenaga ahli keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai,1 D. Lingkungan Kerja 1. Lingkungan kerja yang aman. 1,. Mematuhi aturan keselamatan kerja yang ditetapkan 1,7. Pentingnya kesadaran dalam bekerja.,1. Mengikuti instruksi kerja yang ada.,. Memakai peralatan K pada setiap pekerjaan. 1,1 E. Adanya Jamsostek 1. Jaminan dari Jamsostek.,. Biaya perawatan dan tunjangan kesehatan. 17,1. Santunan bagi korban kecelakaan. 17,7 F. Manajemen Perusahaan 1. Sikap perusahaan dalam memperhatikan keselamatan kerja.,1. Pengorganisasian perusahaan dalam hal keselamatan kerja.,7. Sistem pengawasan dan pengontrolan yang ketat.,. Evaluasi program kerja yang rutin dan teratur., G. Hubungan Antar Pekerja 1. Hubungan yang baik dengan rekan sekerja.,. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.,1. Pengakuan prestasi dari atasan.,71. Adanya pengawasan dan teguran dari atasan. 1,. Sistem pengarahan kerja yang baik., H. Sanksi dan Bonus 1. Ada sanksi bagi pekerja yang tidak mengenakan peralatan K.,. Ada sanksi bila terjadi kecelakaan akibat K tidak dilaksanakan dan 7, penghargaan bila tingkat kecelakaan kecil. Ada bonus atau penghargaan untuk prestasi kerja yang baik. 1,7. Kenaikan gaji atau upah. 1,1 Rank Dari program SPSS, didapat hasil bahwa Urutan prioritas dari para responden mempunyai nilai kendall s W @ =,7 dan taraf signifikansi =,, hal ini menunjukkan bahwa urutan prioritas tersebut mewakili harapan para responden. Dari hasil mean rank diatas diambil besar faktor-faktor dari K yang paling diterapkan di lapangan : a. Faktor adanya obat-obatan dan PK, hal ini menunjukkan bahwa penyediaan obatobatan dan PK selalu dilaksanakan di setiap proyek-proyek konstruksi, penyedian obat-obatan ini sangat penting sebagai langkah pertama jika ada pekerja yang menderita luka-luka akibat kecelakaan. b. Faktor hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja, dengan adanya hubungan yang baik dengan rekan sekerja, hal ini menunjukkan adanya kekompakan dan terjalinnya komunikasi yang baik dengan rekan dalam satu tim kerja sehingga akan 1 17 1 7 1 1 1 1 7 1 1 1 ISBN 7...7

Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi saling bahu-membahu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang mereka laksanakan. c. Faktor adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas bersifat urgent atau sangat diperlukan karena dengan pembagian ini masing-masing karyawan secara pasti mengetahui apa yang harus dia kerjakan, mana yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dan tidak terjadi benturan atau kesalah-pahaman pada pekerjaan akibat kerancuan dua orang atau lebih yang mempunyai kewenangan yang sama yang tentunya memiliki perbedaan persepsi tentang permasalahan terhadap pekerjaan yang ada. d. Faktor pentingnya kesadaran dalam bekerja, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam bekerja sangat diperlukan pada tiap pekerjaan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan. e. Faktor mengikuti instruksi kerja yang ada, dalam setiap pekerjaan para karyawan selalu mengikuti instruksi kerja yang telah ada dan ditetapkan oleh pemimpin perusahaan. Hasil Penelitian Lain Sebagai bahan perbandingan ditinjau dari Beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu sebagai berikut : a. Studi yang dilakukan oleh David.N (17) tentang Hubungan Kesadaran Akan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas atas kontraktor responden yang berasal dari Semarang dan Yogyakarta menghasilkan kesimpulan: (a) pelaksanaan keselamatan kerja yang baik dapat menghindarkan kecelakaan yang mengakibatkan kerugian material dan finansial. (b) praktek keselamatan kerja yang baik menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi kerja yang tinggi. (c) keselamatan kerja yang melibatkan partisipasi semua pihak dapat menciptakan iklim kerja yang sehat dan aman sebagai landasan kuat untuk kelancaran bekerja dan meningkatkan produktivitas pekerjanya. b. Studi yang dilakukan oleh Suradji (1) terhadap kontraktor di Indonesia menghasilakan kesimpulan: (a) biaya tidak langsung untuk pencegahan kecelakaan kerja lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya langsung yang harus dikeluarkan kontraktor bila terjadi kecelakaan fatal. (b) banyak penyebab kecelakaan kerja adalah bekerja secara ceroboh pada obyek yang berbahaya, menggunakan peralatan yang tidak aman, tanpa menggunakan alat pengaman. (c) kecelakaan kerja akan selalu menyebabkan kerugian baik pada pekerjanya maupun pada kontraktor yang bersangkutan baik dari segi biaya maupun waktu. (d) kondisi kerja yang kurang aman akan menurunkan kinerja pekerja disebabkan rasa khawatir yang berakibat menurunnya kualitas produk yang dihasilkan.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: (1) jenis proyek yang lebih besar kemungkinannya mengalami kecelakaan kerja adalah pada proyek bangunan gedung bertingkat,% sedang untuk pekerjaan pengairan dan pekerjaan jalan serta ISBN 7...7

Abriyani Sulistyawan jembatan masing masing hanya %. () 7,% responden hanya melaksanakan program K yang terjangkau anggaran proyek saja, sedangkan,% menjawab bahwa program ini penting tapi sulit untuk dilaksanakan karena biayanya sangat besar, 17, % responden menjawab tidak melaksanakan sama sekali, dan hanya,% menjawab sangat penting dan dilaksanakan dengan baik. () % responden menyatakan selalu terjadi kecelakaan kerja dan % sering mengalami kecelakaan kerja pada proyek mereka, % menyatakan kadang-kadang saja terjadi kecelakaan kerja sedangkan % menyatakan hampir tidak pernah mengalami kecelakaan kerja pada proyek-proyek yang mereka tangani. () faktor-faktor yang dominan dari jaminan K yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah : (a) pembinaan dan pelatihan kerja, (b) lingkungan kerja yang aman, (c) pentingnya kesadaran dalam bekerja, (d) hubungan yang baik dengan rekan sekerja, (e) kenaikan gaji atau upah. (). faktor-faktor yang dominan dari jaminan K yang berpengaruh terhadap produktivitas ditinjau dari tingkat penerapannya di lapangan adalah: (a) adanya obatobatan dan PK (b) hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja (c) adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas (d) pentingnya kesadaran dalam bekerja (e) mengikuti instruksi kerja yang ada. Saran Saran dari hasil analisa tersebut adalah sebagai berikut: (1) untuk mengantisipasi rendahnya pendidikan para pekerja sebaiknya perlu diadakan pelatihan tentang K pada setiap proyek konstruksi () berikan sanksi bagi mandor yang para pekerjanya melalaikan pemakaian peralatan K () Harus ada sanksi bagi kontraktor yang melalaikan keselamatan kerja pekerjanya apalagi sampai terjadi kecelakaan yang sangat fatal () konsultan pengawas seharusnya mempunyai tenaga ahli khusus di bidang K.. DAFTAR PUSTAKA 1. Dessler, Gary (1), Manajemen Personalia, Diterjemahkan Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.. Flippo, Edwin B. (17), Principle Of Personal Management, Diterjemahkan Mas'ud, Erlangga, Jakarta. Harrison F.L. (), Advanced Project Manajement, Hants, England, Gower Publishing Company Limited.. Nitisemito Alex S. (1), Manajemen Personalia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia.. Nyoo, D. (17), Analisis Hubungan Akan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Pekerja, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Universitas Atma Jaya, yogyakarta.. Napitupulu, V. (1), Keselamatan Kerja Terpadu Dalam Sistem Manajemen, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta. 7. Revianto, R. (17), Produktivitas Dan Laba, Lembaga Sarana Informasi Usaha, Jakarta.. Revianto, R. (1), Produktivitas Dan Manajemen, Lembaga Sarana Informasi Usaha, Jakarta. 1 ISBN 7...7

Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi. Silalahi, Bernard (1), Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.. Soeripto (1), Penerapan K Pada Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta.. Suma'mur (1), Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan, CV Haji Masagung, Jakarata.. Suma'mur (1), Program Dan Aspek Keselamatan Pada Bangunan Tinggi, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta. 1. Suradji, A. (17), Identifikasi Dan Analisa Biaya Kecelakaan Kerja Konstruksi Di Indonesia, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Universitas Tarumanegara, Jakarta. 1. Wetik, JL. (1), Penelitian Kerja Dan Pengukuran Kerja, Erlangga, Jakarta ISBN 7...7 1