DESTRUKSI ASAM NITRAT DALAM EFLUEN PROSES DENGAN MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM DESTRUKTAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FORMALDEHIDA TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI ASAM NITRAT DAN KENAIKAN KADAR URANIUM DALAM EFLUEN PROSES DI IEBE

Pengaruh penjeratan asam-asam terhadap penurunan kadar uranium dan impuritas dalam efluen proses

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

Kata kunci : pelarutan, yellow cake, asam nitrat, konsentrasi, temperatur, laju pengadukan.

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

PENGARUH KONSENTRASI ELEKTROLIT, TEGANGAN DAN WAKTU TERHADAP KADAR URANIUM PADA ELEKTROLISIS PEB U 3 Si 2 -Al

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

OPTIMALISASI PROSES PEMEKATAN LARUTAN UNH PADA SEKSI 600 PILOT CONVERSION PLANT

PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN

PENGELOLAAN DAN PENANGANAN GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR TIPE MTR DAN EFLUEN

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

Ngatijo, Pranjono, Torowati, Waringin Margi Yusmaman

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

PROSES EKSTRAKSI-STRIPPING UO2(NO3)2 BERIMPURITAS HASIL PELARUTAN DARI YELLOW CAKE

PENGARUH KEASAMAN UMPAN, PENGADUKAN, WAKTU, DAN SUHU TERHADAP EFISIENSI PROSES EKSTRAKSI-STRIPPING URANIUM-MOLIBDENUM/ALUMINIUM

PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

APLIKASI METODA ELEKTRODIALISIS UNTUK PEMISAHAN URANIUM DARI EFLUEN PROSES

PROSES EKSTRAKSI-STRIPPING UO2(NO3)2 BERIMPURITAS HASIL PELARUTAN DARI YELLOW CAKE

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

DEKONTAMINASI MESIN BUSUR LISTRIK CENTORR FURNACES DI HR-16 IEBE PTBN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

PEMBUATAN ETANOL DARI SAMPAH PASAR MELALUI PROSES PEMANASAN DAN FERMENTASI BAKTERI Zymomonas mobilis

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Flowsheet pembuatan dry ethanol

PENERAPAN PENGELOLAAN (TREATMENT) AIR UNTUK PENCEGAHAN KOROSI PADA PIPA ALIRAN SISTEM PENDINGIN DI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

8. ASIDI-ALKALINITAS

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

PEMANTAUAN KONTAMINASI DAN DEKONTAMINASI ALAT POTONG ACCUTOM DI LABORATORIUM KENDALI KUALITAS HR-22 IEBE PTBN

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR TAHUN 2010

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

Percobaan 6 DISTRIBUSI ZAT TERLARUT ANTARA DUA JENIS PELARUT YANG BERCAMPUR. Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

3 Metodologi Penelitian

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

EVALUASI ASPEK KESELAMATAN KEGIATAN METALOGRAFI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

PEMUNGUTAN SERBUK U 3 Si 2 DARI GAGALAN PRODUKSI PEB DISPERSI BERISI U 3 Si 2 -Al SECARA ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA TEMBAGA

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

PENURUNAN KANDUNGAN AMMONIA PADA LIMBAH CAIR DENGAN METODA AERASI BUBBLING DAN PEMANASAN. S a r i a d i *) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Transkripsi:

Urania Vol. 16 No. 4, Oktober 2010 : 145-205 ISSN 0852-4777 DESTRUKSI ASAM NITRAT DALAM EFLUEN PROSES DENGAN MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM DESTRUKTAN ABSTRAK Ghaib Widodo (1) dan Bambang Herutomo (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15310 E-mail : ghaibwidodo@yahoo.com (Makalah diterima : 31-8-2010, disetujui : 29-9-2010) DESTRUKSI ASAM NITRAT DALAM EFLUEN PROSES DENGAN MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM DESTRUKTAN. Telah dilakukan percobaan destruksi asam nitrat dalam efluen proses menggunakan aneka destruktan. Tujuan percobaan ini yaitu agar konsentrasi asam nitrat dalam efluen proses yang berada di IEBE (Instalasi Elemen Bakar Eksperimental) menurun, sehingga dapat diumpankan dan memenuhi syarat proses ekstraksi/stripping. Ke empat destruktan dipakai sebagai parameter yaitu formaldehida, asam formiat, sukrosa/gula, dan etanol. Proses percobaan dimulai volume destruktan dari 4, 6, 8, 10, hingga 12 ml (interval volume 2 ml), kemudian dimasukkan ke dalam efluen yang mengandung asam nitrat tinggi, pada suhu 98 o C. Gas NO x (NO 2, NO, N 2 O, N 2 ) dan gas CO 2 (kalau timbul) yang ke luar dari proses destruksi ditrap ke labu berisi aquades secara bertingkat. Hasil percobaan diperoleh konsentrasi asam nitrat terbaik diperoleh sebesar 3,54 M dengan destruktan yang cocok adalah formaldehida. Kata Kunci : Destruksi, asam nitrat, formaldehida, asam formiat, sukrosa, etanol. ABSTRACT DESTRUCTION NITRIC ACID IN THE EFFLUENT PROCESS USING WITH VARIOUS DESTRUCTANS. The experiment have been destruction nitric acid in the effluent process with destructans. Tujuan experiment is the concentrasion nitric acid in the effluent process in EFEI (Elemen Fuel Experimental Installation) droup out, so that fresh feed and processes extraction/stripping. Fours at destructans a carry out that parameter is formaldehyde, formic acid, sucrossa, dan ethanol. Start experiment processes volume destructan from 4, 6, 8, 10, so 12 ml (interval volume 2 ml), kemudian dimasukkan ke dalam efluen yang mengandung asam nitrat tinggi, pada suhu 98 o C. The NO x gas (NO 2, NO, N 2 O, N 2 ) dan CO 2 (if timbul) gas yang ke luar dari proses destruksi ditrap ke labu berisi aquades secara bertingkat. Hasil percobaan diperoleh konsentrasi asam nitrat terbaik diperoleh sebesar 3,54 M dengan destruktan formaldehida. Keyword : Destruction, nitric acid, formaldehyde, formid acid, sucrossa, ethanol. 166

ISSN 0852-4777 Destruksi Asam Nitrat dalam Efluen Proses dengan menggunakan bermacammacam (Ghaib Widodo dan Bambang Herutomo) PENDAHULUAN Kegiatan penelitian dan kegiatan analisis sebagai pendukung penelitian maupun tugas rutin bidang bahan bakar nuklir (B3N) di gedung IEBE (Instalasi Elemen Bakar Eksperimental) Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN), Serpong masih terus dilaksanakan. Selama kegiatan itu terus berlangsung, maka tidak dapat dihindarkan terjadinya penumpukan sejumlah efluen proses. Dari sekian proses gagalan produksi dan analisis yang dilakukan tidak lepas dari penggunaan reagen asam nitrat berkonsentrasi tinggi sebagai pelarut. Karena telah banyak diketahui bahwa, gagalan uranium oksida itu lebih mudah larut dalam asam nitrat dan di samping itu pemakaian reagen dalam anaisis paling banyak menggunakan asam nitrat juga. Pemakaian reagen asam nitrat di samping sebagai pelarut dimaksudkan agar efluen proses diperoleh seragam, sehingga memudahkan cara pengelolaan dan penanganannya. Percobaan destruksi asam nitrat ini bertujuan agar konsentrasi asam nitrat yang tinggi di dalam efluen proses di IEBE dapat menurun sehingga dapat mememuhi persyaratan proses ekstraksi/stripping. Selama proses pelarutan uranium, baik untuk analisis tugas rutin, dan penelitian terus berlangsung, maka efluen yang mengandung uranium dengan keasaman yang cukup tinggi, akan terkumpul semakin banyak. Apabila efluen ini dapat diupayakan segera dikelola dan ditangani dengan baik, timbulnya kekhawatirkan (risk management) dapat dihilangkan. Diketahui bahwa, asam nitrat dengan konsentrasi tinggi mempunyai sifat korosif, yang mengakibatkan penampung efluen akan terkorosi (terjadi kebocoran) atau pecah karena tidak mampu menahan beban [1]. Untuk mengantisipati hal itu, perlu diupayakan metoda percobaan yang dapat diterapkan untuk menurunkan konsentrasi asam nitrat di dalam efluen proses tersebut. Metode percobaan yang dipakai yaitu efluen proses yang mengandung uranium berkeasaman tinggi (HNO 3 ) dilakukan percobaan dengan menambahkan destruktan/pengurai asam nitrat. Percobaan yang dilakukan mengadopsi PUSTAKA yang ada yaitu dengan menambahkan 4 (empat) destruktan yaitu (1) formadehida (HCOH), (2) Asam formiat (HCOOH), (3) Sukrosa/gula, (C 12 H 24 O 11 ) dan (4) Etanol (C 2 H 5 OH) [4,5,6]. Adapun fungsi daripada masing-masing destruktan ini adalah untuk memecahkan ikatan HNO 3 yang ada dalam efluen proses. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah efluen mengandung uranium dengan konsentrasi asam nitrat rendah yang dapat diumpankan kembali sebagai bahan bakar. T E O R I Reaksi antara destruktan dengan asam nitrat dalam efluen proses dapat berlangsung seperti pada reaksi (1) sampai dengan (16), dan terjadinya reaksi antara formaldehida, asam formiat, etanol, dan sukrosa/gula cair sebagai destruktan/pengurai dengan HNO 3 dalam efluen proses berlangsung sangat baik dan bergantung keasamanannya [5,6,7,8]. Reaksi destruksi HNO 3 dalam efluen menggunakan formaldehida [4,5,6,9,10,11,12,13] : 4 HNO 3 + HCOH UO 4 Efluen proses formaldehida + 4 NO 2 + CO 2 + 3 H 2 O ( 8 s.d. 16 M) (1) 167

Urania Vol. 16 No. 4, Oktober 2010 : 145-205 ISSN 0852-4777 4 HNO 3 + 3 HCOH UO 4 + 4 NO + 3 CO 2 + 5 H 2 O (2 s.d. 8 M) (2) Efluen proses formaldehida 4 HNO 3 + 4 HCOH UO 4 Efluen proses formaldehida 4 HNO 3 + 5 HCOH UO 4 Efluen proses formaldehida + N 2 O + 4 CO 2 + 5 H 2 O sedikit berlebihan (3) + N 2 + 5 CO 2 + 6 H 2 O sangat berlebihan (4) 2 HNO 3 + HCOH UO 4 + 2 NO 2 + HCOOH + H 2 O ( < 2 M) (5) Efluen proses formaldehida asam formiat Apabila keasaman HNO 3 kurang dari 2M, maka reaksi yang terbentuk disamping gas NO 2 terbentuk juga asam formiat (HCOOH) yang pada akhirnya akan berekasi juga dengan efluen, seperti reaksi (6). 2 HNO 3 + HCOOH 2 NO 2 + CO 2 + 2 H 2 (6) Efluen proses asam formiat Reaksi destruksi HNO 3 dalam efluen menggunakan asam formiat [4,5,6,7] : 2 HNO 3 + HCOOH UO 4 + 2 NO 2 + CO 2 + 2 H 2 O ( > 8 M) (7) 2 HNO 3 + 2 HCOOH UO 4 + NO + 2 NO 2 + 2 CO 2 + 3 H 2 O ( encer) (8) 2 HNO 3 + 3 HCOOH UO 4 + 2 NO + 3 CO 2 + 4 H 2 O ( encer) (9) 4 HNO 3 + 2 HCOOH UO 4 + 2 NO 2 + 2 NO + 2 CO 2 + 4 H 2 O (10) (0,5 < M < 8) 4 HNO 3 + 3 HCOOH UO 4 4 HNO 3 + 4 HCOOH UO 4 4 HNO 3 + 5 HCOOH UO 4 + 4 NO 2 + 3 CO 2 + 5 H 2 O (11) + N 2 O + 4 CO 2 + 5 H 2 O sedikit berlebihan (12) + N 2 + 5 CO 2 + 6 H 2 O sangat berlebihan (13) 168

ISSN 0852-4777 Destruksi Asam Nitrat dalam Efluen Proses dengan menggunakan bermacammacam (Ghaib Widodo dan Bambang Herutomo) Reaksi destruksi HNO 3 dalam efluen menggunakan etanol [4] : 6 HNO 3 + 2 C 2 H 5 OH UO 4 Efluen proses Etanol + 3 N 2 O + 4 CO 2 + 9 H 2 O ( 0,3 s.d. 10 M) (14) 4 HNO 3 + C 2 H 5 OH UO 4 + 4 NO + 2 CO 2 + 5 H 2 O ( 0,3 s.d. 10 M) (15) Efluen proses Etanol Reaksi destruksi HNO 3 dalam efluen menggunakan sukrosa/gula [4] : 6 HNO 3 + C 12 H 24 O 11 UO 4 + 48 NO + 12 CO 2 + 35 H 2 O ( 0,3 s.d. 10 M) (16) Efluen proses Sukrosa/Gula Adanya pemecahan ikatan HNO 3 di dalam efluen proses oleh bermacam-macam destruktan ini akan diperoleh uranium yang mempunyai kadar asam nitrat yang rendah yaitu di bawah 4 M yang memenuhi untuk proses ekstraksi/stripping [1,3]. Stack Monitor Kondensor Kondensor Trap NO2 Trap NO2 Trap CO2 Efluen Proses Gambar 1 : Percobaan destruksi HNO 3 dalam efluen proses dengan menggunakan bermacam-macam destruktan TATAKERJA 1. Bahan Efluen proses, aquades, Ca(OH) 2, formaldehida, asam formiat, etanol, sukrosa/ gula cair, air sabun, segenap bahan kimia analisis. 2. Alat Labu leher tiga, thermometer, corong pisah, kondensor, statif klem, adapter, gabus/karet sumbat, pipet ukur, lak ban, botol sampling bertutup, segenap peranti analisis 169

Urania Vol. 16 No. 4, Oktober 2010 : 145-205 ISSN 0852-4777 3. Cara kerja Alat proses dirangkai dan dipastikan tidak terjadi kebocoran, tes kebocoran dilakukan cara mengalirkan udara tekan pada rangkaian alat, kemudian pada setiap sambungan disemprotkan air sabun/tepol. Langkahlangkah kerja adalah sebagai berikut : a. Sebelum uji fungsi dilaksanakan, air dialirkan terlebih dahulu ke dalam kondensor sebagai pendingin, kemudian uji fungsi alat dilakukan dengan memasukkan asam nitrat ke dalam labu tanpa uranium (blank). Dipanaskan hingga suhu mencapai titik didih asam nitrat dengan melihat unjuk kerja suhu pada termometer (90 o C), kemudian salah satu destruktan misal formaldehida diteteskan hingga volume 4 ml. b. Suhu proses peruraian asam nitrat terjadi pada suhu 98 o C diikuti dengan keluarnya gas NO x (NO 2, NO, N 2 O, N 2 ) yang berwarna coklat mengalir memenuhi seluruh rangkaiam alat yang dilewatinya seperti adapter, kondensor (alat pendingin), melewati adapter lagi kemudian dijebak dalam labu yang berisi aquades. Kelebihan gas NO x yang tidak terikat masuk ke jebakan dalam labu beikutnya (bertingkat). Jebakan selanjutnya berupa labu berisi air kapur Ca(OH) 2 yang berfungsi apabila terdapat gas CO 2 yang lewat. Gas yang terlepas didinginkan dan dialirkan ke stack monitor. c. Pekerjaan seperti pada no 2 dan 3 dilakukan untuk percobaan efluen proses yang mengandung uranium dan kadar asam yang tinggi. Sebanyak 250 ml efluen proses yang mengandung uranium berasam tinggi dimasukan dalam labu. Dengan memvariasi volume destruktan yaitu mulai dari 4, 6, 8, 10, hingga 12 ml. d. Setelah selesai percobaan pada setiap variasi volume destruktan, kemudian masing-masing dilakukan analisis konsentrasi HNO 3 kemudian hasil dibuat tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan destruksi asam nitrat efluen proses dilakukan untuk mengetahui tingkat penurunan konsentrasi asam nitrat dalam efluen, akibat pengurai ikatan asam nitrat karena adanya penambahan bermacam-macam destruktan yang ditambahkan ke dalam efluen tersebut. Hasil analisis penurunan konsentrasi HNO 3 pada variasi volume bermacam-macam destruktan ditunjukkan dalam Tabel 1 pada lampiran dan Gambar 2. Gambar 2 : Korelasi konsentrasi asam nitrat terhadap volume destruktan 170

ISSN 0852-4777 Destruksi Asam Nitrat dalam Efluen Proses dengan menggunakan bermacammacam (Ghaib Widodo dan Bambang Herutomo) Dari Tabel 1 pada Lampiran dan Gambar 2 akibat dari penambahan volume destruktan mengakibatkan penurunan konsentrasi asam nitrat. Hal tersebut disebabkan karena asam nitrat yang berada dalam efluen proses disdestruksi/diuraiakan oleh adanya destruktan yang membentuk gas NO x, air, dan gas CO 2 kalau ada reaksi lanjut (bergantung konsentrasi asam nitratnya), seperti ditunjukkan pada reaksi (1) sampai dengan (16). Namun karena HNO 3 dalam efluen proses hasil analisis mempunyai konsentrasi 4,35 M berarti HNO 3 dalam efluen proses tersebut diperkirakan kurang lebih akan mengikuti terdestruksi menjadi gas NO 2, air, dan gas CO 2 seperti pada reaksi (2, 10, 11,14, 15, dan 16). Karena adanya destruksi tersebut, maka semakin lama konsentrasi HNO 3 dalam efluen proses semakin menurun, hal itu diakibatkan oleh penambahan volume destruktan ke dalamnya. Seperti pada Gambar 2 masing-masing destruktan menunjukkan hasil analisis konsentrasi HNO 3 dalam efluen proses menurun berarti percobaan ini berhasil. Konsentrasi HNO 3 ditunjukkan masing-masing pada penambahan volume formaldehida yang menurun dari 4,35 M menjadi 3,54 M, untuk penambahan volume asam formiat menurun dari 4,35 M menjadi 2,89 M. Demikian juga pada penambahan volume etanol dan sukrosa juga menunjukkan penurunan konsentrasi HNO 3. Dari keempat destruktan hasil penurunan konsentrasi HNO 3 paling memenuhi proses ekstraksi/stripping sebesar 3 3,5 M yaitu destruktan formaldehida sebesar 3,53 M, merupakan konsentrasi HNO 3 yang terbaik dan mendekati persyaratan/memenuhi [1,3]. Sementara itu, untuk variasi destruktan asam formiat hasil analisis konsentrasi HNO 3 kurang memuaskan, karena konsentrasi HNO 3 menurun jauh sampai 2,89 M. Hal ini akan mengakibatkan proses ekstraksi/stripping tidak berhasil, karena pada proses ekstraksi/stripping harus mempunyai konsentrasi HNO 3 berkisar antara 3 3,5 M sebagai salting out agent [3]. Oleh karena itu pemakaian asam formiat dan yang paling banyak dipakai dalam proses pengolahan HLLW (high level liquid waste), hal itu sesuai dengan yang disarankan oleh pustaka [8] dengan syarat kadar uranium didalamnya harus sudah rendah. Karena tidak mengolah lagi uraniumnya. Untuk variasi 2 destruktan yaitu sukrosa dan etanol yang sebetulnya dapat juga menurun konsentrasi HNO 3 dalam efluen proses. Saran pustaka lain [6,7,8] destruktan sukrosa dan etanol hanya dipakai sebagai alternatif percobaan, karena seperti diketahui pada reaksi (14, 15, dan 16) terjadi destruksi HNO 3 juga. Namun, pada pabrik pengolahan uranium maupun pengolahan limbah skala pabrik belum digunakan secara komersial. SIMPULAN Percobaan destruksi asam nitrat dalam efluen proses menggunakan 4 destruktan yaitu formaldehida, asam formiat, etanol, dan sukrosa dapat disimpulkan sebagai berikut : destruktan yang paling cocok untuk mendestruksi asam nitrat adalah formaldehida dengan konsentrasi destruksi asam nitrat, HNO 3 sebesar 3.53 M dan hasil ini yang memenuhi untuk proses ekstraksi/stripping yaitu sebesar 3 3,5 M. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada Yth. Sdri. Nur Fitria Hanggari mahasiswi STTN BATAN Yogjakarta yang telah ikut membantu pelaksanaan percobaan dan Sdri Ira mahasiswi UNIERSITAS ANDALAS yang telah ikut membantu preparasi analisis, sehingga percobaan ini cepat dapat diselesaikan. 171

Urania Vol. 16 No. 4, Oktober 2010 : 145-205 ISSN 0852-4777 DAFTAR PUSTAKA 1. PT.Batan Teknologi (2005).Proses Olah Ulang Gagalan Produk (5F), BT.121 A01 30306, Petunjuk Pelaksanaan. 2. LACHER, J.R., SALZMAN, J.D., and PARK, J. D. (1995). Dissolving Uranium in Nitric Acid, Chemistry Department, University of Colorado, Boulder, Colo. 3. BONINI, ING., CABREJAS, ING., DE LIO, J.ING., OCCHIO, L., atc., (1998) :Nuclear Fuel Cycle Head- Endenriched Uranium Purification and Conversion into Metal. UAMyCN, Gerencia Centro Atomico Ezeiza, Sao Paulo, Brazil. 4. MISHRA, S., LAWRENCE, F., SREENIYASAN, R, PANDEY, N. K., MALLIKA, C., KOGANTI, S. B., and MUDALI, U. K. (2010). Development of a continuous homogeneous process for denitration by treatment with formaldehyde. Journal of Radioanalytical and nuclear Chemistry, India. 5. WIDODO, G., dan HANGGARI, N.F., (2010) :Pengaruh Formaldehida Terhadap Proses Pemungutan Uranium dan Terhadap Penurunan Konsentrasi Asam Nitrat Dalam Efluen Proses di IEBE. Jurnal Daur Bahan Bakar Nuklir. 6. VANDEGRIFT, G. F., (2000). Transformation of Urex Effluents to Solid Oxides by Concentration, Denetration, and Calcination. Argonne National Laboratory 9700 South Cass Avenne Argonne II, America. 7. PURROY, D.S., BIRCK, S., CHRISTIANSEN, B., GLATZ, J.P., HOLLAS, S., MALMBEEK, R., ROMER, K., SHEPPLER, C., TEIXEIRA, E., WEERD, W.D., and WINCKEL, S.V. (2000). Towards a Diamex Process Flowsheet Using High Active Concentrate (HAC). Institute for Transuranium Element, Postfach 2340, 76125 Karlsruhe, Germany. 8. HWANG, D.S., LEE, E.H., KIM, K.W., LEE, K.II., PARK, J.H., YOO, J.H., and PARK, S.J., (1999). Denetration of Simulated High-Level Liquid Waste by Formic Acid. Korea Atomic Energy Research Institute, Taejon 305-353, Korea. 9. ANANIEV, A. V., BROUDIC, J. -C., and BROSSARD, Ph. (2003). The urea decomposition in the process of the heterogeneous catalytic denitration of nitric acid solutions: Part I. Kinetics of the reaction. IPC RAS, 31, Leninskiy Prospect, 117951, Moscow,, Russia. 10. COX, J.L., HALLEN, R. T., and LILGA, M. A. (1994). Thermochemical Nitrate Destruction, Environmental Science Technology, Richland, Washington. 11. HALL, R., PATTON, B.D., and HAAS, P.A., (1985). Reaction of Formaldehyde and Nitric Acid in a Remotely Operated Thermosiphon Evaporator. For Presentation at American Nuclear Sociaety Winter Meeting, Conf. -851115-33, California. 12. EIBLING, R.E. (1993). Nitric Acid - Formaldehyde Compatibility in DWPF. Westinghouse Savannah River Company, WSRC-RP-92-1247, South Carolina. 13. MISHRA, S., LAWRENCE, F., SREENIVASAN, R., PARSDEY, N.K., MALLIKA, C., and KOGANDI, S. B., MUDALL, U.K., (2010). Delelopment of a Continuous Homogeneous Process for Denetration by Treatment With Formaldehyde. Reprocessing Research & Development Division, Indira Gandhi, India. 172

ISSN 0852-4777 Destruksi Asam Nitrat dalam Efluen Proses dengan menggunakan bermacammacam (Ghaib Widodo dan Bambang Herutomo) LAMPIRAN Volume HCOH, ml Tabel 1 : Hasil analisis konsentrasi HNO 3 pada variasi volume destruktan Konsen trasi HNO 3, M Volume HCOOH, ml Konsen trasi HNO 3, M Volume C 2 H 5 OH, ml Konsen trasi HNO 3, M Volume H 12 C 24 O 11, ml Konsen trasi HNO 3, M 0 4,35 0 4,35 0 4,35 0 4,35 4 3,86 4 3,78 4 427 4 4,30 6 3,77 6 3,62 6 4,21 6 4,19 8 3,71 8 3,50 8 4,16 8 4.09 10 3,61 10 3,26 10 4,07 10 3,98 12 3,54 12 2,89 12 3.85 12 3,72 173