BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten. Dokumen ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Selama ini pembangunan sanitasi belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping itu, memperhatikan kondisi sanitasi saat ini, masih perlu keberlanjutan dan keterpaduan berbagai program agar sanitasi kota dapat lebih baik. Untuk itulah, Kabupaten Bone yang merupakan salah satu kabupaten yang melaksanakan Program PPSP perlu menyiapkan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten sebagai dokumen perencanaan terpadu dengan memperhatikan aspek kelayakan semua aspek-aspek yang menjadi modal perencanaan pembangunan. Kebutuhan sanitasi senantiasa sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, walaupun dalam perkembangannya tersebut belum mendapat perhatian secara cermat sesuai dengan tingkat pengetahuan peradaban dimaksud. Sejalan dengan itu, pembangunan nasional yang menuntut ketersediaan segala aspek kebutuhan rakyat mulai dari prasarana dan sarana dasar sampai kepada pemenuhan kebutuhan lain yang harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah. Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan sanitasi yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana, terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. 1
Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut, yang berupa rencana strategi berjangka menengah (5 tahun) yang memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja tersebut diharapkan mampu mengatasi kesenjangan kemampuan Pemerintah Kabupaten dalam menyediakan sarana dan prasarana sanitasi bagi masyarakat dengan kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana sanitasi tersebut. Merupakan tantangan bagi Pemerintah Kabupaten agar mampu menyusun strategi untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi. Keterbatasan kemampuan pemerintah untuk mendanai program pembangunan merupakan salah satu faktor pendorong dalam menetapkan prioritas pembangunan. Wilayah cakupan SSK merupakan wilayah prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Bone yang ditetapkan berdasarkan hasil survey penilaian resiko kesehatan lingkungan, analisa data sekunder, dan elaborasi persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, atas kondisi sanitasi di setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Bone. Hasil pemetaan kondisi sanitasi Kabupaten Bone tersebut, telah dituangkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bone. Pembangunan sanitasi kabupaten yang berkesinambungan membutuhkan perencanaan agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan cara efektif dan efisien, melalui peran serta aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Perencanaan pembangunan sanitasi bersifat strategis dan berskala kabupaten, yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten, dengan memperhatikan hasil pemetaan dan kondisi sektor sanitasi. (Lihat Peta 1.1 Peta Cakupan Wilayah Kajian) 2
STRATEGI SANITASI KABUPATEN
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Strategi Sanitasi Kabupaten Bone ini merupakan Buku Induk terhadap rencana teknis pengembangan pembangunan di bidang sanitasi dan menjadi dasar serta acuan terhadap semua pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi dan terpadu secara berkesinambungan. Strategi Sanitasi Kabupaten Bone dimaksudkan untuk menjadi rujukan bagi Pemerintah Kabupaten Bone dan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif, terkoordinasi dan terpadu dengan baik, sehingga kesinambungan pelaksanaan program pembangunan sektor sanitasi dapat berjalan dalam suatu payung strategi utama setiap subsektor, meliputi subsektor air limbah, persampahan dan drainase dan aspek PHBS. Adapun tujuan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Bone adalah tercapainya sasaran pembangunan sektor sanitasi dalam koridor pembangunan yang berkelanjutan dalam strategi yang telah disusun secara sistematis, terpadu dan berkesinambungan. 1.3. METODOLOGI Strategi Sanitasi Kabupaten Bone ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Bone secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari tim fasilitator kabupaten dan provinsi serta tim USDP. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut: 1. Pokja melakukan kajian Buku Putih Sanitasi kabupaten untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase 4
lingkungan serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi. 2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi kabupaten dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi dengan tetap mengacu pada RTRW dan RPJMD Kabupaten Bone serta dokumen perencanaan lainnya. 3. Melakukan penilaian terhadap kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk menentukan isu strategis dan kendala, tantangan serta hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan. 4. Merumuskan strategi sanitasi kabupaten yang menjadi dasar dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah 5 tahunan. Dengan menggunakan alat analisis SWOT dan Diagram Sistem Sanitasi. 1.4. POSISI SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN Dokumen strategi sanitasi Kabupaten Bone terkait dengan berbagai dokumen perencanaan pembangunan, baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten. Oleh karena itu, Strategi Sanitasi Bone disusun dengan memperhatikan keterkaitan, keselarasan, dan keterpaduan dengan berbagai dokumen dimaksud, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Memperhatikan RPJP dan RPJM Nasional dilakukan melalui penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan arah, kebijakan umum dan prioritas pembangunan nasional dan pembangunan kewilayahan. 2. Memperhatikan RPJPD dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan melalui penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan kebijakan, strategi dan program pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. 3. Berpedoman pada RPJPD dan RTRW Kabupaten Bone dilakukan dengan: (1) penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan visi, misi, arah, 5
kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan (2) penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang Kabupaten Bone. 4. Berpedoman pada Renstra SKPD terkait Sanitasi Kabupaten Bone dilakukan dengan penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Bone dengan rencana dan strategi SKPD. 5. Berpedoman dengan Dokumen Bone Dalam Angka dilakukan dengan penyelarasan data mengenai kondisi sanitasi kabupaten dengan data yang diperlukan dalam penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi melalui proses validasi data melalui kajian-kajian yang telah ditetapkan oleh petunjuk teknis pelaksanaan Program PPSP. 6