BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH STROBERI (FRAGRARIA FRUCTUS) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL

ABSTRAK. PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA (Citrulli Fructus) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apakah labu siam menurunkan tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. PENGARUH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

ABSTRAK. PERBANDINGAN EFEK JUS BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN FUROSEMID TERHADAP DIURESIS PADA LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

- 211d Tutor: Rosnaeni, Dra, Apt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

Efek Diuretik Ekstrak..., Asih Arum Sari, Fakultas Farmasi UMP, 2014

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Struktur bagian dalam ginjal

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai silent killer, karena hampir tidak ditemukan gejala sama. mendadak meninggal dunia (Rofi ie I, 2010).

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pemeriksaan berulang (PERKI, 2015). Hipertensi. menjadi berkurang (Karyadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Gagal jantung merupakan sindrom yang ditandai dengan ketidakmampuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. disebut the silence disease. Penyakit ini juga dikenal sebagai heterogenous

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian kerena payah jantung, infark miocardium, stroke, atau gagal. ginjal (Pierece, 2005 dalam Cahyani 2012).

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi natrium pada bagian-bagian nefron yang berbeda. Akibatnya natrium dan ion lain seperti klorida dalam urin meningkat bersama-sama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotik (Mycek M.J, 2001). Jadi istilah diuresis mempunyai pengertian adanya penambahan volume urin yang diproduksi serta jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air (Sunaryo, 2004). Agen diuretik secara klinis dapat digunakan pada keadaan hipertensi, edema, nefrolitiasis, diabetes insipidus ( Ives H.E, 2001 ). Edema adalah suaru keadaan meningkatnya volume air pada interstitial, seperti ascites (pada rongga peritoneal), hidrothoraks (pada rongga thoraks). Edema dapat disebabkan, antara lain oleh gagal jantung kongestif, obstruksi vena dan limfatik, sindrom nefrotik, hipoalbuminemi, sirosis hepatis, penyakit ginjal (Ives H.E, 2001; Braunwald, 2005). Penggunaan duretika diharapkan mampu memobilisasi cairan interstitial tanpa penurunan volume plasma yang bermakna. Namun terapi diuretika yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan yang lebih lanjut terhadap volume darah arterial efektif dengan penurunan perfusi pada organ vital (Ives H.E, 2001). Hipertensi merupakan salah satu faktor utama resiko kematian karena gangguan kardiovaskuler yang mengakibatkan 20-50% kematian. Hipertensi sering disebut sillent killer karena terjadi tanpa gejala. Gejala yang khas tidak akan timbul sampai pada taraf yang sudah akut atau membahayakan nyawa penderita (Sulfrida & Sitanggang, 2006). Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2000 yang ditentukan berdasarkan kriteria ambang hipertensi (borderline hypertension) yaitu 1

2 tekanan darah dengan rentang antara 140/90-159/94 mmhg diperkirakan 4,8-18,8 % (Sutedjo, 2007; Karo-karo S, 2007). Pengobatan yang digunakan untuk hipertensi adalah Diuretika, ACE-inhibitor, β-blocker, Vasodilator, Antagonis Kalsium (Setiawati & Bustami, 2004). Diuretika ( Thiazide, Loop Diuretic ) telah sering dapakai sebagai terapi pilihan untuk hipertensi serta dapat mencegah morbidisitas dan mortalitas kardiovaskuler (Ives H.E, 2001). Diuretika juga mempunyai efek samping yang tidak diinginkan terutama jika digunakan dalam dosis besar seperti hipokalemia, deplesi kalsium, hiperurisemia, hipovolemia akut, kram otot, aritmia (Mycek M.J, 2001). Cara pengobatan saat ini mulai beralih dari obat kimia ke obat tradisional. Berbagai bahan alam dalam beberapa waktu terakhir ini telah mulai diteliti sebagai terapi tambahan obat diuretik untuk mengatasi efek samping dari obat kimia diuretik. Daya tarik herbal bagi masyarakat terutama karena sifatnya yang alami, kadarnya yang lebih mudah ditoleransi dalam tubuh dan tingkat keamanannya yang relatif tinggi. Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, mendorong masyarakat untuk menggunakan sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai suatu bagian dari pola makan, serta digunakan sebagai pencegah dan penyembuhan penyakit berdasarkan metode back to nature. Buah-buahan yang sering digunakan untuk terapi hipertensi, antara lain stroberi, belimbing, nanas, apel, semangka. Buah-buahan yang banyak dikembangkan sebagai terapi diuresis, antara lain stroberi, anggur, markisa, semangka (Yulianti & Sitanggang, 2006). Buah stroberi memberi manfaat terapi, antara lain sebagai diuretik, antioksidan, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah (Grieve M, 2007). Penelitian efek buah stroberi terhadap tekanan darah pada wanita dewasa normal telah dilakukan oleh Rina Marlina tahun 2007 dan pada pria dewasa normal oleh Moh. Dicky tahun 2007. Hasil penelitian menyimpulkan, buah stroberi berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah secara signifikan.

3 Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jus buah stroberi terhadap diuresis sehingga dapat digunakan sebagai terapi tambahan diuretik. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah jus buah stroberi (Fragraria fructus) mempunyai pengaruh terhadap diuresis. 1.3 Maksud dan Tujuan Mengembangkan penggunaan jus buah stroberi sehingga dapat digunakan sebagai terapi tambahan diuretik. 1.3.1 Maksud 1.3.2 Tujuan Untuk mengetahui pengaruh jus buah stroberi terhadap peningkatan diuresis. 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Akademis Membuka cakrawala pengetahuan farmakologi mengenai tumbuhan obat, khususnya buah stroberi sebagai diuretik. Mengembangkan penelitian mengenai efek stroberi (Fragraria vesca L.) terhadap diuresis

4 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini berguna untuk masyarakat sebagai terapi tambahan diuretik. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Cairan yang menyerupai plasma difiltrasi melalui dinding kapiler glomerulus ke tubulus renalis (filtrasi glomerulus). Dalam perjalanannya sepanjang tubulus ginjal, volume filtrat dan susunannya berubah akibat proses reabsorpsi tubulus (penyerapan kembali air dan zat terlarut dari cairan tubulus) dan proses sekresi tubulus (sekresi zat terlarut ke dalam cairan tubulus) untuk membentuk urin yang akan disalurkan ke dalam pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin disalurkan ke dalam vesika urinaria kemudian diekskresikan melalui proses berkemih (Ganong, 2003). Buah stroberi antara lain mengandung karotenoid, asam folat, vitamin C, mineral, flavonoid (Wirakusumah, 2006). Kandungan mineral yang paling tinggi adalah kalium dengan kadar 166 mg/100 gram buah stroberi. Kalium dapat bekerja sebagai vasodilator menyebabkan peningkatan ekskresi natrium, sekresi renin berkurang sehingga menghambat perubahan angiotensinogen menjadi angiotensin I (Oates & Brown, 2001). Flavonoid (cathechin, quercetin, kaemferol) dalam stoberi menyebabakan penurunan aldosteron dan menghambat angiotensin-converting-enzyme sehingga angiotensin I tidak dapat diubah menjadi angiotensin II. Aldosteron yang menurun menyebabkan reabsorpsi natrium dan air akan berkurang. Akibat penekanan sekresi renin dan tidak terbentuknya angiotensin II menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal dan peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga terjadi ekskresi garam dan air meningkat melalui filtrat dan volume urine meningkat (Mills & Bone, 2000; Sunaryo, 2004).

5 1.5.2 Hipotesis Jus buah stroberi mempunyai efek diuretik. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan menggunakan rancangan pola silang (cross over design) pada subyek penelitian. Masing-masing subyek penelitian menerima 3 macam variabel perlakuan secara acak dengan selang waktu satu minggu. Data yang diukur adalah volume urin dalam mililiter selama pengamatan lima jam dengan interval setiap jam Analisis data menggunakan ANOVA Repeated Measurement, dilanjutkan uji beda rata-rata LSD dengan α = 0.05 menggunakan program komputer SPSS versi 13.0. Kemaknaan berdasarkan nilai p 0.05. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Waktu : Februari 2007-Juli 2007