BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya. mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota

dokumen-dokumen yang mirip
18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Akad Jual-beli Galian Tanah di Desa Randuharjo Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. besar pada ekonomi para petani. Salah satu daerah pemasok beras terbesar

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. muamalah diantaranya tolong-menolong, merupakan hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia lahir ke dunia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fitrah manusia adalah adanya perasaan saling suka antara lawan

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil bila petunjuk kehidupan yang lengkap ini dipisah-pisahkan antara

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sandaran nilai ibadah di dalamnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan konsumen tidak semata-mata masalah orang-perorangan,

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter tahun 1997, Perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bisnis yang pesat pada tahun 1990-an. Waralaba

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pengertian benda dan macam-macamnya, dengan benda dan macam-macamnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pinjam meminjam, sewa menyewa, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan. berpegang pada Al-Qur an dan hadis sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. yang Allah SWT perintahkan untuk saling tolong menolong, bahu-membahu

DOKUMENTASI PENELITIAN. Lokasi Pertambangan. Kondisi tanah yang ditambang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

DAFTAR PUSTAKA. Akita, Laila Nur. Studi Analisis Syirkah di BMT Muamalat Weleri. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2010.

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. maka biaya ekonomi semakin tinggi yang tidak diikuti lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang

SKRIPSI (THE LAW OBSERVATION OF THE ROLE OF NADZIR TO MANAGE WAKAF PROPERTY BASED ON UNDANG-UNDANG NO 41 TAHUN 2004 ABOUT WAKAF IN LUMAJANG)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RETURN DI TOKO BATIK TIGA NEGERI PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. perempuan, yang kemudian dijadikan bermacam-macam suku, bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan pinjam-meminjam. Kegiatan pinjam-meminjam terdapat produk yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkara perdata islam tertentu, bagi orang-orang islam di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai hamba Allah yang statusnya makhluk sosial, dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya diperlukan adanya suatu tatanan hukum yang mampu mengatur dan mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota masyarakat. Tujuannya antara lain, untuk menghindari berbagai permasalahan dan dampak-dampak negatif yang mungkin terjadi. Tatanan hukum tersebut dikenal dengan Hukum Muamalat. 1 Pengertian secara luas, muamalah yaitu aturan-aturan (hukum-hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam hidup dan kehidupan. 2 Salah satu bentuk kegiatan manusia dalam muamalat ialah al-bay. Menurut bahasa al-bay berarti menjual atau menganti. 3, dikatakan: Ba a asy-syaia jika dia mengeluarkannya dari hak miliknya, dan ba ahu jika dia membelinya dan memasukkannya ke dalam hak miliknya, dan ini masuk dalam kategori nama-nama yang memiliki lawan kata jika disebut ia mengandung makna dan lawannya seperti perkataan al-qur yang berarti haid dan suci. Demikian juga dengan perkataan syara yang berarti mengambil dan syara yang berarti menjual. Dalam istilah umum dinamakan jual-beli, oleh karena itu al-bay mempunyai pengertian umum 1 Ahmad Azhar Basyir. Asas-asas Humum Muamalat, (Yogyakarta: Fakultas Hukum UII, 1993), hal. 7. 2 Abdul Majid,. Pokok-pokok fiqh Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam Islam, (Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1986), hal. 1 3 Abdul Rahman Ghazaly,dkk. Fiqh Muamalat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal. 67 1

yang meliputi pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli atas suatu barang. 4 Subjek perjanjian yaitu pemilik barang atau penjual dan pembeli. Sebagaimana yang terjadi di masyarakat, utamanya di Desa Randuharjo Kabupaten Mojokerto, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mengadakan kerjasama seperti yang terjadi antara masyarakat desa Randuharjo dengan pemilik tambang yaitu mengadakan praktek jual-beli tanah yang hanya diambil kandungan pasirnya atau biasanya disebut jual-beli galian tanah atau pasir batu (sirtu). Dengan adanya pertambangan pasir batu (sirtu) di desa Randuharjo banyak masyarakat desa setempat yang berpindah profesi, yang mana semula mereka bekerja sebagai buruh tani kini sudah banyak yang bekerja di sana seperti menjadi penambang, supir truk, supir kontraktor dan ada juga yang berjualan. Praktek pertambangan ini merupakan salah satu bentuk interaksi dengan sesama, sehingga interaksi tersebut berdampak menjadi suatu hukum karena terdapat beberapa pihak yang melakukan perjanjian, antara lain dari pihak pemilik tanah yang menjual tanahnya untuk diambil kandungan sirtu dengan pihak pemilik usaha penambangan yaitu CV. Rahima Bumi Kencana yang bertindak sebagai pembeli. Akad ini berupa akad jual-beli, yaitu pemilik tanah (masyarakat) menjual tanah yang memiliki kandungan sirtu kepada pembeli (CV. 4 Helmi Karim. Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Press, 1993), hal. 9. 2

Rahima Bumi Kencana). Akan tetapi peneliti melihat adanya permasalahan, yaitu adanya praktek pertambangan ilegal yang dilakukan oleh pemilik tambang. Pertambangan ilegal ini bukan semata-mata untuk mencari keuntungan akan tetapi prosedur perizinan yang diberikan selama satu tahun harus diperbaiki pada tahun berikutnya sangat sulit untuk diterbitkan lagi, banyak prosedur yang harus dilakukan sebagai pelengkap perizinan. Disamping itu, pihak penambang sudah membeli hak tanah untuk digali kandungannya berhektar-hektar dan tidak mungkin dapat diselesaikan selama satu tahun, sehingga mereka harus melanjutkannya pertambangan pada tahun berikutnya meskipun tanpa perizinan untuk mengambil hak mereka atas tanah yang sudah dibelinya. 5 Berdasarkan pada uraian diatas, peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang praktek jual-beli galian tanah di desa Randuharjo, sehingga peneliti mengambil judul Praktek Jual Beli Galian Tanah di Desa Randuharjo Kabupaten Mojokerto (Studi Komparasi Hukum Islam dan Hukum Perdata). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan akad jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto? 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul. 18.05 Wib. 3

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto? 3. Bagaimana tinjauan hukum perdata terhadap praktek jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitian ini, diantaranya untuk: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan akad jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto. 3. Mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan hukum perdata terhadap praktek jual-beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yakni: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan terutama dalam pelaksanaan jual-beli galian tanah serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian yang sejenis pada 4

masa yang akan datang dan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta menambah pengetahuan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Selain itu, juga untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Hukum Islam (SHI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. b. Bagi Masyarakat : Penelitian ini dapat dijadikan rujukan mengenai praktek jual-beli Galian tanah yang terjadi dalam masyarakat utamanya pada masyarakat desa Randuharjo Kabupaten Mojokerto. E. Definisi Operasional Tujuan diperlukannya definisi konseptual adalah untuk memberi batasan mengenai apa saja yang akan diteliti dalam penelitian ini. Dalam definisi konseptual, dirumuskan beberapa definisi konseptual yang digunakan oleh peneliti supaya tidak terjadi kesalah pahaman dan pembaca dapat memahami dan mengikuti dengan jelas apa yang peneliti maksudkan, maka peneliti akan memberikan beberapa pengertian dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi, antara lain: 1. Jual-beli menurut hukum Islam : pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli atas suatu barang. 5

2. Jual-beli menurut hukum perdata: suatu persetujuan yang mengikat pihak penjual berjanji menyerahkan sesuatu barang atau benda. F. Sistematika Penulisan Bab Pertama, Pendahulauan yang meliputi: latar belakang masalah yang merupakan suatu pemaparan pemunculan masalah yang ada di lapangan dan yang akan diteliti, pokok masalah merupakan penegasan masalah yang akan diteliti lebih detail yang dipaparkan pada latar belakang, tujuan penelitian ini yaitu sesuatu yang akan dicapai dari penelitian agar memberikan manfaat bagi peneliti sendiri maupun obyek penelitian yang diteliti, definisi operasional adalah kata-kata khusus yang dalam judul yang perlu dijelaskan. Bab Kedua, membahas tentang penelitian terdahulu dan landasan teori. Bab ini membahas tentang jual-beli dengan segala sesuatu yang terkandung didalamnya yang sesuai konsep hukum Islam dan hukum perdata. Dalam bab ini peneliti membagi atas dua sub-bab. Pertama, membahas mengenai pengertian jual beli, dasar hukum, rukun dan syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli dalam Islam. Kedua, terkait dengan hukum perdata jual-beli. Bab ketiga, menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan. Bab ini terdiri atas jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data dan metode uji keabsahan data. 6

Bab keempat, berisi analisis mengenai gambaran umum tentang lokasi penelitian, akad jual-beli galian tanah di desa randuharjo kabupaten Mojokerto, Praktek jual beli galian tanah di desa Randuharjo Kabupaten Mojokerto (studi komparasi kukum Islam dan hukum perdata). Bab kelima, berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian yang berjudul Praktek jual beli galian tanah di desa Randuharjo kabupaten Mojokerto (studi komparasi hukum Islam dan hukum perdata). Daftar pustaka merupakan sumber rujukan yang diambil dari buku, kitab, skripsi, dokumen-dokumen dan lain sebagainya yang diperlukan dalam penelitian ini. 7