KEWIRAUSAHAAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

dokumen-dokumen yang mirip
MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

Entrepreneurship and Inovation Management

SILABI MATA KULIAH. Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : MDU213 : Teori 1 SKS, Praktek 1 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

FM-UDINUS-BM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH. Silabus: Dasar Enterpreneurship Hal: 1 dari 7. Revisi : - Tanggal Berlaku : Maret 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman,

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

BERFIKIR PERUBAHAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. FRM/FE/ September Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Membangun Jiwa Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

KAJIAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN PADA PEMUDA DI KOTA SURAKARTA Oleh : Susantiningrum, S.Pd., SE., M.AB

BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu satu visi, satu identitas, satu komunitas dibuat sebuah upaya untuk merealisasikan

ENTERPRENEURSHIP BOBOT : 3 SKS PENILAIAN : 1. KEHADIRAN = 5 % ( 80%) 2. TUGAS = 45 % 3. PROPOSAL BISNIS = 50 %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

SILABUS. 4. Rusman Hakim. (1998). Kiat Sukses Berwiraswasta. Edisi Kedua. Jakarta: PT Elex Media Media Komputindo.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEWIRAUSAHAAN II MENENTUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPAN KETIKA MULAI BERBISNIS. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tejo Nurseto, RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Aktifitas pembelajaran. ceramah. Aktifitas pembelajaran. menggunakan metode

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Modul ke: Kewirausahaan I

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KPKM62005 KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM)

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

Entrepreneurship and Inovation Management

INSTRUMEN PENELITIAN

KEWIRAUSAHAAN. Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Pengantar: Kisah sukses Pengusaha Muda. Membangun Kepribadian Pengusaha Muda

OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

KEWIRAUSAHAAN LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY

Transkripsi:

KEWIRAUSAHAAN Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

Silabus Pertem uan Materi 1 Kewirausahaan 2 Berfikir perubahan 3 Berfikir kreatif 4 Berorientasi pada tindakan Submateri - pengertian dan teori tentang kewirausahaan - karakter seorang wirausaha - tipe-tipe wirausaha - menumbuhkan keinginan berwirausaha o pentingnya perubahan o perubahan mindset o mindset wirausaha o kecerdasan finansial - kreatifitas sebagai modal penting wirausaha - hambatan berpikir kreatif - cara mengukur kreatifitas - meningkatkan kreatifitas o karakter yang berorientasi pada tindakan o tindakan yang perlu untuk menjadi pribadi yang berorientasi pada tindakan

Silabus... Pertem uan 5 Materi Pengambilan Resiko 6 Kepemimpinan 7 Etika Bisnis Submateri - konsep resiko - bagaimana pengambilan resiko dilakukan - identifikasi resiko-resiko yang mungkin timbul o Pentingnya kepemimpinan o Perbedaan manajer dan pemimpin - Pentingnya kepemimpinan - Perbedaan manajer dan pemimpin UJIAN TENGAH SEMESTER

Kontrak Belajar Apabila Dosen hadir terlambat hingga 15 menit tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, maupun pemberitahuan mendadak/ hari ini, maka perkuliahan DITIADAKAN Apabila mahasiswa terlambat hingga 15 menit, maka yang bersangkutan boleh ikut kuliah namun tidak diperkenankan tanda tangan DAFTAR HADIR. Selama perkuliahan peralatan alat elektronik (misal HP, tablet dll) di silent. Segala bentuk Kecurangan (dalam presensi maupun Ujian) akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Universitas.

Komponen Evaluasi Aspek Penilaian Persentase (%) Ujian Akhir Semester 25 Ujian Tengah Semester 25 Tugas 25 Keaktifan Mahasiswa dan sikap 25 Total 100

Referensi utama Kasali, R, dkk, 2010, Modul Kewirausahaan. Referensi Referensi tambahan Justin G.L, Carlos W. Moore, dan J. William Petty, 2001, Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, Buku 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Justin G.L, Carlos W. Moore, dan J. William Petty, 2001, Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ariwibowo S. Adhi, 2009, Kecerdasan Entrepreneur: Memulai, Membangun, Merawat, dan Mengembangkan Bisnis Anda, Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo. Jack M. Kaplan, 2003, Pattern Of Entrepreneurship, Denvers: John Wiley and Son, Inc M. Handani, 2010, Entrepreneurship : Kiat Melihat dan Memberdayakan Potensi Bisnis, Jakarta: PT. Buku Kita.

Referensi... Michael A. Hitt; R. Duane Ireland; David G. Sirman; and Cheryl A. Trahms, 2011, Strategic Entrepreneurship: Creating Value for Individuals, Organizations, and society, Academy of management, pp. 57-77 Shaker A. Zahra; Lance R. Newey; dan J. Myles Shaver, 2011, Academic Advisotry boards Contributions to Education and Learning: Lessons From Entrepreneurship Centers, Academy of Management Learning & Education, Vol 10,No. 1, pp. 113-129 Peter A. Dacin; Tina Dacin; dan Margaret Matear, 2010, Social Entrepreneurship: Why we Don t Need a New Theory and How We Move Forward From Here, Academy of management, pp. 37-57 Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane (2006), Marketing Management, 12th Ed, Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc. Lain-lain

MEMBANGUN MIMPI DAN MENGEJAR CITA-CITA (DREAM) Kemana anda setelah kuliah/ lulus dari UAD bergelar Sarjana Teknik (Kimia)?? kita adalah realita di masa kini.. Sejarah di masa lalu.. Dan di masa depan...kita bukanlah siapa-siapa tanpa mimpi-mimpi.. (Ramdhan, 2010)

Kewirausahaan Pertanyaan ini sekilas singkat, namun berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asnadi (2005) terhadap 5 perguruan tinggi negeri di Indonesia ditemukan bahwa hampir 75 % responden (mahasiswa) tidak memiliki rencana yang jelas setelah lulus. Hal ini tidaklah mengherankan jika setiap tahunnya akan selalu muncul pengangguran terdidik di Indonesia yang angkanya semakin membludak. Sakernas (2010) mengemukakan fenomena ironis yang muncul di dunia pendidikan Indonesia dimana semakin tinggi pendidikan seseorang, probabilitas atau kemungkinan menjadi pengangguran semakin tinggi.

Salah satu upaya dalam mengurangi tingkat pengangguran terdidik di Indonesia adalah dengan menciptakan lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki orientasi sebagai job seeker namun job maker atau yang kita sebut wirausaha. Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.

Pengertian Wiraswasta/ wirausaha berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan Membudayakan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orangorang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah, yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai berikut: Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri den memanfaatkan peluangpeluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).

Kata kunci dari kewirausahaan adalah; 1. Pengambilan resiko 2. Menjalankan usaha sendiri 3. Memanfaatkan peluang-peluang 4. Menciptakan usaha baru 5. Pendekatan yang inovatif 6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah)

Karakter seorang wirausaha Memiliki Kreatifitas Tinggi Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab Mandiri atau Tidak Ketergantungan Berani Menghadapi Risiko Motif Berprestasi Tinggi Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi Selalu Mencari Peluang Memiliki Jiwa Kepemimpinan Memiliki Kemampuan Manajerial Memiliki Kerampilan Personal

Tipe-tipe Wirausaha Penasehat (advisor) Organisator Creator Care Taker Communicator Entertainer Investor Seller Engineer/Technology

1. Penasehat (Advisor) Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan pengalaman yang mereka peroleh seperti di bidang konsultan keuangan. Di bidang ini, konsultan mendapat uang dari jasa mereka memberikan saran atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka. 2. Organisator Contoh usaha tipe ini adalah event organizer dimana anda harus memaintain ataupun memanage jalannya sebuah usaha.

3. Creator Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis dimana memerlukan kreativitas anda untuk mampu membuat barang atau jasa baru yang sebelumnya belum ada. 4. Care Taker Pengusaha yang bergerak di bidang perkebunanan adalah salah satu contoh dimana anda harus mampu menjalankan sebuah bisnis dan di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan konsisten.

5. Communicator Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi demand, seperti bidang sales. 6. Entertainer Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau menambah pengalaman positif bagi orang lain, misalnya : aktor dan penyanyi. 7. Investor Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang saham atau property yang mampu membuat uang mereka bekerja.

8. Seller Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun itu, baik jasa ataupun barang, misalnya asuransi. 9. Engineer / Technology Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki keahlian di bidang teknik, misalnya bidang otomotif.

Menumbuhkan Keinginan berwirausaha 1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha ( Sikap ) Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Pendapat ini memang benar dan susah dipungkiri karena lingkungan dan gaya hidup dari keluarga. Tetapi Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua manusia. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita.

2. Menumbuhkan Kewirausahaan ( Kompetensi) Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/ kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki : a. Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha.

Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.

b. Conceptual skill Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi) Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menyenangkan bagi orang lain.

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. Time managerial skill (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

Jadi menumbuhkan sikap wirausaha itu yang penting kemauan dan doing your plan janganlah takut gagal karena dari kegagalan kita dapat belajar. Belajar menjadi pengusaha atau wirausaha