1. BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti untuk menarik kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

Tes awal identifikasi miskonsepsi siswa. siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Pra eksperimen, dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berdasarkan baik buruknya eksperimen, yaitu pra experimental dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

Transkripsi:

1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu kelas maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental (pra eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan yaitu siswa SMKN Kota Bandung Provinsi Jawa Barat kelas XI program Teknik Komputer Jaringan. Sampel yang digunakan yaitu berjumlah 30 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa purposive sampling adalah tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksudkan yaitu siswa sudah mendapatkan materi fluida statis, siswa program teknik komputer jaringan belum pernah menggunakan pembelajaran CCM, siswa sudah terbiasa menggunakan komputer. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari 28 orang siswa dan 2 orang siswi. 3.3 Desain Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi setelah penggunaan CCM berbantuan media simulasi virtual maka tes dilakukan dua kali yaitu sebelum dan setelah treatment sehingga desain penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design yaitu memberikan pretest kemudian memberikan perlakuan secara sengaja dan sistematis terhadap satu 36

37 kelompok kelas yaitu berupa perlakuan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual dan pada akhir pembelajaran dilakukan penilaian berupa posttest. Desain ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1 (Arikunto, 2010). Keterangan : Tabel 1.1 One Group Pretest-Posttest Design Pretest Treatment Posttest O X O O = Tes Pemahaman Konsep yang diintegrasikan dengan Teknik 3T X = Perlakuan (treatment), yaitu penerapan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. Adapun prosedur penelitian dideskripsikan melalui alur penelitian yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap-tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Studi literatur. b. Menelaah SK dan KD yang hendak dicapai dalam pembelajaran. c. Menentukan sekolah yang akan digunakan dalam penelitian. d. Membuat surat perijinan. e. Melakukan studi pendahuluan. f. Menyusun RPP. g. Menentukan sampel penelitian. h. Menyusun instrumen penelitian. i. Menguji coba instrumen di sekolah yang menjadi tempat penelitian. j. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian melakukan revisi terhadap instrumen penelitian yang kurang sesuai. 2. Tahap Pelaksanaan

38 a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa dan miskonsepsi sebelum diberikan perlakuan (treatment). b. Memberikan treatment atau perlakuan. Perlakuan dilakukan dengan menerapkan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. c. Selama proses pembelajaran, observer melakukan observasi dengan cara mengisi hal-hal yang diamati di dalam lembar observasi untuk mengetahui keterlaksaan model pembelajaran. d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui pemahaman konsep akhir siswa dan miskonsepsi siswa setelah diberi perlakuan. 3. Tahap Akhir a. Mengolah data dari hasil pretest dan posttest. b. Menganalisis hasil pretest dan posttest. c. Memberikan kesimpulan. 3.4 Instrumen Penelitian Berdasarkan kebutuhan penelitian maka instrumen penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 3.4.1 Lembar observasi Observasi dilakukan pada saat implementasi strategi pembelajaran konflik kognitif pada pembelajaran berorientasi pada perubahan konseptual baik terhadap aktivitas siswa maupun aktivitas guru, dengan tujuan apakah aktivitas guru dan siswa sesuai dengan batasan-batasan yang telah digariskan dalam tahapan model pembelajan yang ditetapkan dan untuk mengetahui berapa persen keterlaksanaan model pembelajaran perubahan konseptual selama proses pembelajaran. Format observasi berisi daftar yang harus diamati observer dengan membubuhkan tanda checklist jika tahapan dilaksanakan. Instrumen lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran C.6.

39 3.4.2 Tes Pemahaman Konsep yang Diintegrasikan dengan Teknik 3T (Three tier Test) Tes pemahaman konsep yang diintegrasikan dengan teknik 3T (Three tier Test) digunakan sebagai tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Melalui tes ini diharapkan dapat mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi fluida statis. Tes diagnostik dan tes pemahaman konsep ini berupa 36 soal pilihan ganda. Dari 36 soal tersebut sebanyak 19 soal merupakan soal identifikasi miskonsepsi (tes diagnostik) dengan tiga tingkat (three tier test), tingkat pertama yaitu pilihan ganda biasa, tingkat kedua merupakan pilihan ganda berupa alasan pada tingkat kesatu, dan tingkat ketiga yaitu indeks keyakinan 3T dengan skala 0 5 yang digunakan untuk membedakan siswa yang paham konsep, miskonsepsi, tidak paham konsep dan error. Untuk memudahkan peneliti dalam penilaian maka indeks keyakinan disederhanakan menjadi dua skala yaitu 0 dan 1, jika siswa memilih 0 artinya siswa tidak yakin, jika memilih 1 berarti siswa yakin akan pertanyaan pada lapis 1 dan 2. Soal miskonsepsi (tes diagnostik) sebagian diadopsi dari jurnal Unal (2005) dan dari buku Science Scope karangan Yue Yin (2008). Soal pretest-posttest dapat dilihat pada Lampiran C.4. 3.5 Proses Pengembangan Instrumen Untuk mendapatkan instrumen yang berkualitas maka dilakukan judgment dan uji coba. Pada pelaksanaan judgment terdapat aspek yang akan diukur yaitu validitas soal. Selanjutnya dilakukan uji coba soal untuk mengetahui reliabilitas tes 3.5.1 Validitas Soal Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat validitas atau ketepatan suatu instrumen (Arikunto, 2009). Selain itu tes yang valid (absah = sah) adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur dan menunjukan tingkat ketepatan tes dalam mengukur sasaran yang hendak diukur. Validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan jugdement/pakar yang ahli dibidangnya. Pada penelitian ini, validitas soal

40 dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan jugdement/pakar yang ahli dibidangnya. Hasil judgment terdapat pada Lampiran C.3. Sedangkan pada uji coba tes pemahaman konsep yang akan diukur yaitu reliabilitas tes 3.5.2 Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg/konsisten (tidak berubah-ubah). Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan dalam menentukan reliabilitas instrumen tes ialah metode test retest. Untuk menentukan reliabilitas digunakan teknik korelasi product momen yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2009). r xy = Dengan: N XY ( X)( Y) (N X 2 ( X) 2 )(N Y 2 ( Y) 2 ) (3.1) r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. X = skor total tiap butir soal X Y = skor total tiap butir soal Y N = jumlah siswa. Koefisien korelasi antara variabel X dan Y diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan yang dipaparkan pada Tabel 3.2 (Arikunto, 2009). Tabel 1.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y Nilai r xy Kriteria 0,81-1,00 Sangat Tinggi 0,61-0,80 Tinggi 0,41-0,60 Cukup 0,21-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat Rendah

41 3.6 Hasil Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilakukan terhadap 36 butir diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,968 dengan kategori sangat tinggi. Hasil rekapitulasi reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran D.1.2 Semua soal sudah divalidasi oleh lima dosen ahli dan dinyatakan valid (dapat dilihat pada lampiran C.3) 3.7 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh melalui tes pemahaman konsep dan hasil observasi. Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 1.3 Teknik Pengumpulan DataTabel Data Instrumen Teknik pengumpulan data Keterlaksanaan model Lembar observasi Observasi pembelajaran Pemahaman konsep siswa dan kuantitas siswa yang miskonsepsi Soal pilihan ganda Soal pilihan ganda Teknik 3T Tes tertulis Tes tertulis 3.8 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan mengolah data hasil penelitian terlebih dahulu. Pengolahan data yang dilakukan antara lain: 3.8.1 Data hasil pretest dan posttest Pada data hasil tes (pretest dan posttest) dilakukan analisis terhadap setiap butir soal dan juga analisis tes 3T (Three Tier Test.) Adapun langkah-langkah yang dilakukan antara lain: a. Melakukan penskoran terhadap hasil pretest dan posttest serta tabulasi nilai 3T (Three Tier Test) masing-masing siswa. b. Membedakan konsepsi siswa yang miskonsepsi, paham konsep, tidak paham konsep dan error dengan berpedoman pada ketentuan dalam Tabel 2.1. Dengan demikian jumlah siswa yang miskonsepsi, paham konsep,

42 tidak paham konsep dan error dapat diketahui dari hasil pretest dan posttest yang kemudian dinyatakan dalam bentuk persentase. 3.8.2 Peningkatan Pemahaman Konsep Data hasil tes (pretest dan posttest) digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa. Seberapa besar peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat dengan melakukan analisis gain yang dinormalisasi (Hake, 1999) dengan persamaan sebagai berikut: g = %skor posttest %skor pretest (3.2) %skor maksimum %skor pretest Interpretasi terhadap nilai gain yang dinormalisasi dipaparkan oleh Tabel 3.4 (Hake, 1999). Tabel 1.4 Interpretasi Nilai Gain Yang Dinormalisasi Nilai <g> Klasifikasi g 0,7 Tinggi 0,7 > g 0,3 Sedang g < 0,3 Rendah 3.8.3 Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi Penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Keterangan : M M = % M pretest % M posttest % M pretest % M ideal (3.3) = Penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi M posttest = Jumlah siswa yang miskonsepsi setelah treatment M pretest = Jumlah siswa yang miskonsepsi sebelum treatment Perumusan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi di atas dibuat berdasarkan adaptasi dari nilai gain yang dinormalisasi Hake (1999). Interpretasi terhadap nilai penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi dipaparkan pada Tabel 3.5 yang juga merupakan adaptasi dari kategori nilai gain yang dinormalisasi (Hake, 1999).

43 Tabel 1.5 Interpretasi Nilai Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi Nilai < M> Klasifikasi M 0,7 Tinggi 0,7 > M 0,3 Sedang M < 0,3 Rendah 3.8.4 Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Data hasil observasi diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Pengolahan lembar observasi ini adalah dengan memberikan skor satu jika indikator pada fase pembelajaran terlaksana dan memberikan skor nol jika fase pembelajaran tidak terlaksana, kemudian dipersentasekan. Adapun persentase data hasil observasi ini dihitung dengan menggunakan rumus: %KM = kegiatan yang terlaksana kegiatan terlaksana penuh x 100% (3.4) Setelah data hasil observasi diolah, kemudian diinterpretasikan pada Tabel 3.6 (Koswara, 2010, dalam Syahroni, 2011). Tabel 1.6 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran KM (%) Kriteria KM = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana 0 < KM < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana 50 < KM < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 < KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana Keterangan : KM = persentase keterlaksanaan model. 2.