TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

Pengaruh Suhu dan ph Pada Pembuatan Yoghurt Jahe Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada. Program Studi Diploma III Teknik Kimia

UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

PEMANFAATAN JERAMI PADI DARI KABUPATEN BOYOLALI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA

PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Cucurbita) MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER DENGAN VARIABEL WAKTU DAN SUHU

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

PEMBUATAN ES KRIM COKLAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PROSES PEMBUATAN PULP DARI AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PROSES ACETOSOLV

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK BENGKOANG DENGAN VACCUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK NANAS DENGAN VACCUM FRYING

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090

PENGGUNAAN ALAT ICE CREAM MAKER UNTUK PEMBUATAN ES KRIM ASAM JAWA (Tamarindus indica L) DENGAN PERUBAHAN VARIABEL WAKTU

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

PROSES PEMISAHAN SARI BUAH. MARKISA KUNING(Passifloraflavicarva)DENGAN PENERAPAN METODESENTRIFUGASI

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG

PENGARUH KADAR GLUKOSA PADA PEMBUATAN ANGGUR DARI NANAS (Ananas comosus) Influence Of Glucose Content In Wine Making Of Pineapple (Ananas Comosus)

Efisiensi Pemurnian Minyak Nilam Menggunakan Distilasi Vacum Gelombang Mikro

MINUMAN FERMENTASI KOPI SIDIKALANG KHAS SUMATERA UTARA OLEH LACTOBACILLUS BULGARICUS DENGAN PENAMBAHAN LAKTOSA

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK WORTEL DENGAN VACCUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN NATA DE CITRULLUS

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SEHAT DARI BROKOLI DENGAN VARIABEL WAKTU HOMOGENISASI

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

LAPORAN TUGAS AKHIR. PENGARUH SUHU dan WAKTU PADA PEMBUATAN KRIPIK BUNCIS DENGAN VACCUM FRYING

HALAMAN PENGESAHAN. : Wiendi Antania F NIM : Cengkeh Kering Menggunakan Proses. Distilasi Vakum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

UJI KERJA REAKTOR ENZIMATIS DALAM PEMBUATAN DEKSTRIN PATI JAGUNG MENGGUNAKAN ENZIM α-amilase

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

BABI PENDAHULUAN. Tuntutan konsumen terhadap produk pangan saat ini, tidak hanya sekedar

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI FRUKTOSA PADA SUSU MENJADI ASAM LAKTAT

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

PEMBUATAN ES KRIM SEMANGKA MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI KETAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN UJI AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN KERIPIK UMBI TALAS (Colocasia giganteum) DENGAN VARIABEL LAMA WAKTU PENGGORENGAN MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA DAN EKSTRAK TAUGE SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN NATA DE CASSAVA. Disusun Oleh :

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

INTISARI. iii. Kata kunci : Panas, Perpindahan Panas, Heat Exchanger

LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING PELEPAH PISANG DENGAN PROSES SODA

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI UBI JALAR (Ipomoea Batatas L) DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR ENZIMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Pembuatan Yogurt dari Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) dengan Starter Lactobacillus Bulgarius dan Streptococcus thermophilus Menggunakan Fermentor

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

Pemanfaatan Limbah Jerami Padi dari Boyolali untuk Pembuatan Pulp dengan Proses Soda Menggunakan Digester Batch

PEMBUATA SIRUP GLUKOSA BERBAHAN BAKU JAGUNG (Zea Mays) MENGGUNAKAN ALAT REAKTOR ENZIMATIS

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

TUGAS AKHIR. ANALISA KADAR Fe DENGAN METODE PERMANGANOMETRI MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION (ION EXCHANGER) DALAM AIR SUNGAI BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

TUGAS AKHIR PRODUKSI MINYAK KUNYIT dari BAHAN BAKU RIMPANG KUNYIT MENGGUNAKAN DESTILASI VAKUM

PRODUKSI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF BERDASARKAN RATIO UMPAN

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

Analisa Pengaruh Laju Alir Fluida terhadap Laju Perpindahan Kalor pada Alat Penukar Panas Tipe Shell dan Tube

PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL LARUTAN CaCO 3 1% TERHADAP JUMLAH ENDAPAN PADA ALAT FILTER PRESS

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN UMPAN MAJU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN KENDALI HMI VISUAL BASIC 6.0

IDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR LEMAK DAN BAKTERI PATOGEN PADA SUSU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP BINOKULAR XSZ-107BN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

TUGAS AKHIR Pengaruh Suhu dan ph Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Nanas (Ananas Comosus) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor ( The Influence of Temperature and ph in The Manufacture of Probiotic Drink Pineapple juice (Ananas Comosus) with Lactobacillus Bulgaricus Starter Using a Fermentor ) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh : SILVI DIANA SHOFI L0C 009 073 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

INTISARI Fermentasi adalah suatu proses terjadinya perubahan struktur kimia dari bahanbahan organik dengan memanfaatkan aktivitas agen-agen biologis terutama enzim sebagai biokatalis. Karena bahan ini hasil proses mikrobial maka disebut produk fermentasi. Minuman probiotik merupakan minuman yang mengandung mikroorganisme hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan untuk induk semangnya melalui keseimbangan mikroorganisme usus. Mekanisme kerja antibiotik langsung membunuh mikroorganisme target dan meninggalkan residu dalam jaringan tubuh, sedangkan probiotik menekan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan merangsang mikroorganisme sejenis, serta tidak meninggalkan residu dalam jaringan. Tahapan pembuatan sari buah nanas yaitu sortasi dan pencucian, pemotongan, penimbangan, proses blanching, penghancuran, dan penyaringan. Pembuatan minuman probiotik sari buah nanas yaitu penambahan bahan, homogenisasi, pemanasan, pendinginan dan inokulasi, inkubasi, pengujian kadar asam laktat dan organoleptik. Variabel yang digunakan yaitu berubah variabel suhu: 20 0 C, 25 0 C, 30 0 C, 35 0 C, 40 0 C dan variabel ph : 3;3,5;4;4,5;5. Variabel suhu didapatkan suhu optimal yaitu suhu 35 0 C dengan ph 4 dengan kadar asam laktat sebesar 0,648%. Variabel ph didapat ph optimal yaitu pada ph 3 dengan hubungan berbanding lurus, jika semakin asam ph yang di fermentasi maka semakin banyak kandungan asam laktatnya. Kadar asam laktat pada variabel suhu sebesar 0,585%, 0,612%, 0,648%, 0,684%, 0,657%, sedangkan pada variabel ph sebesar 0,576%, 0,621%, 0,657%, 0,684%, 0,711%. Hal ini sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) probiotik buah dengan kadar asam laktat 0,5-2,0% dan ph berkisar antara 3 4,6.

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul Pengaruh Suhu dan ph Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Nanas Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan setiap mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro untuk memenuhi syarat kelulusan sebagai Ahli Madya Teknik Kimia. Selama penyusunan laporan ini penyusun menyadari banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun spiritual kepada peyusun baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ir. H. Zainal Abidin, MS, selaku Ketua Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Ir. Edy Supriyo, MT, selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 3. Dra. F.S. Nugraheni, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 4. Ir. Hj. Wahyuningsih, MSi selaku dosen pembimbing, terima kasih atas segala bimbingannya selama ini hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini tepat waktu.

5. Ir. Hadi Suyanto, MSi dan Heny Kusumayanti, ST, MT selaku Dosen Wali kelas B Angkatan 2009, yang telah banyak memberikan semangat dan doa kepada kami. 6. Seluruh Dosen Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 7. Kedua orang tuaku dan kakak saya tercinta atas semua do a-do a yang tak putus dipanjatkan untuk kesuksesan saya serta dorongan semangat, dukungan dan motivasinya selama ini. 8. Teman temanku mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, terutama angkatan 2009. 9. Semua pihak yang turut membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Penyusun berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dan semua pihak. Semarang, Juli 2012 Penyusun

DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Intisari... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iii iv vi viii xi x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fermentasi... 5 2.2 Buah Nanas (Ananas Comosus)... 8 2.3 Minuman Probiotik... 9 2.4 Lactobacillus Bulgaricus... 10 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan... 12 3.2 Manfaat... 12 BAB IV RANCANGAN ALAT 4.1 Spesifikasi Perancangan Alat... 13 4.2 Gambar Alat... 14 4.2.1 Rangkaian Alat Fermentor... 14

4.2.2 Cara Kerja Alat Hasil Perancangan... 14 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Fermentor... 15 5.1.1 Bahan yang Digunakan... 15 5.1.2 Alat yang Digunakan... 15 5.2 Variabel yang diuji... 16 5.3 Tahapan Pengujian... 16 5.3.1 Tahap Pembuatan Sari Buah Nanas... 16 5.3.2 Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Nanas... 17 5.4 Penghitungan Kadar Asam Laktat... 18 5.5 Pengujian Organoleptik... 18 BAB VI HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Uji Penerimaan (Organoleptik)... 19 6.2 Uji Kadar Asam Laktat... 19 6.2.1 Percobaan 1 Variabel Suhu... 19 6.2.1.1 Grafik Hasil Pengamatan dan Pembahasan... 20 6.2.1.2 Hasil Pengujian Organoleptik dan Pembahasan... 22 6.2.2 Percobaan 2 pada Variabel ph... 24 6.2.2.1 Grafik Hasil Pengamatan dan Pembahasan... 25 6.2.2.2 Tabel Hasil Uji Organoleptik dan Pembahasan... 26 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 29 7.2 Saran... 29 DAFTAR PUSTAKA... 30 LAMPIRAN... 31

DAFTAR TABEL Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Buah Nanas Masak... 9 Tabel 2. Klasifikasi Organisme Probiotikdan Status Keamanannya.... 11 Tabel 3. Variabel Berubah Suhu... 20 Tabel 4. Hasil Pengujian Organoleptik Variabel Suhu... 22 Tabel 5. Variabel Berubah ph... 24 Tabel 6. Hasil Pengujian Organoleptik Variabel Ph... 26

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Buah Nana ( AnanasComosus )... 9 Gambar 2. Fermentor... 14 Gambar 3. Grafik Hasil Uji Kadar Asam Laktat pada Variabel Suhu... 20 Gambar 4. Diagram Hasil Organoleptik Variabel Suhu... 23 Gambar 5. Grafik Hasil Uji KadarAsam Laktat Variabel pada Percobaan II... 25 Gambar 6. Diagram Hasil Pengujian Organoleptik Variabel ph... 27

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kadar Asam Laktat... 31 Lampiran 2. Perhitungan Persen ( % ) Kesalahan... 34 Lampiran 3. Gambar Hasil Pengamatan... 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan keinginan manusia semakin meningkat, terutama kebutuhan dalam bidang pangan. Perubahan gaya hidup khususnya pada pola makan yang terjadi pada sebagian besar masyarakat. Dewasa ini, para industri pangan berupaya untuk menciptakan berbagai inovasi produk pangan, baik dalam bentuk bahan mentah maupun produk siap saji. Namun banyak sekali produk pangan yang kurang aman dan kurang layak untuk dikonsumsi, misalnya produk pangan tersebut mengandung bahan pengawet, pemanis ataupun bahan tambahan lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga dari pola makan yang salah, timbul berbagai penyakit terutama penyakit pencernaan (misalnya: kurang lancar nya buang air besar). Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan pengaturan pola makan yang benar dan mengkonsumsi makanan yang baik untuk pencernaan. Salah satu produk pangan yang baik untuk pencernaan adalah produk probiotik. Probiotik adalah suplemen makanan yang berisi mikroba hidup yang sangat menguntungkan bagi inangnya (manusia dan hewan) karena dapat meningkatkan keseimbangan mikroflora usus. Menurut Fuller (1992), sifatsifat yang harus dimiliki bakteri probiotik agar efektif menghasilkan nutrisi dan efek therapeutic adalah: (1) dapat bertahan hidup, artinya bakteri yang dimakan harus bertahan sampai usus kecil dan melewati asam lambung., sehingga bakteri ini harus dapat hidup pada ph yang sangat rendah; (2)

resisten terhadap bile, di usus kecil dan kolon mengandung asam bile dalam konsentrasi tinggi yang dapat membunuh mikroorganisme; (3) sifat adhesi, mikroorganisme probiotik memiliki sifat adhesi terhadap sel epitel usu agar dapat bertahan hidup; dan (4) memproduksi antimikroba, bakteri probiotik menhasilkan produk yang dapat menghambat keberadaan organism lain dalam usus. Pada awalnya minuman fermentasi dalam hal ini adalah probiotik kurang diminati masyarakat karena rasanya sangat asam dan aromanya sangat menyengat. Usaha yang dilakukan agar masyarakat menyukai minuman probiotik adalah dengan penambahan rasa buah sehingga minuman tersebut dapat langsung diminum tanpa diolah terlebih dahulu atau mebuat suatu produk yang berbahan dasar sari buah sebagai minuman misalnya minuman probiotik dari sari buah nanas. Nanas banyak disukai oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam diverifikasi produk yang menggunakan bahan baku nanas seperti sari buah nanas, manisan nanas, jam, jelly, chip, dan produk kalengan. Nanas merupakan salah satu komuditif unggulan provinsi Kalimantan Barat. Menurut Kayser nanas segar mengandung zat padat 16,72%, asam citrate 0,63%, gula invert 4%, dan sukrosa sekitar 8,6 gram/100cc. buah mengandung manitol +1% asam terdiri dari sitrat dan malat (13% dari keseluruhan sitrat) zat warna karotine (1,5-2,5 mg/kg). Pembuatan minuman probiotik dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan laktosa dengan Na-CMC. Diharapkan dengan adanya minuman probiotik sari buah nanas dengan penambahan bahan laktosa dan

Na-CMC dapat meningkatkan kualitas dan lebih disukai oleh masyarakat karena kepraktisan, rasa, dan fungsi probiotiknya. Selain sebagai upaya optimal dalam pemanfaatan buah nanas, penggunaan buah nanas yang lebih dominan dapat mengurangi biaya produksi sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi minuman probiotik yang bermanfat bagi kesehatan dengan harga yang lebih murah. Cara pembuatan minuman probiotik ini melalui proses fermentasi dengan menggunakan mesin fermentor. Mesin tersebut umumnya digunakan untuk membuat makanan dan minuman berfermentasi yang prinsipnya menjamin pertumbuhan mikroba dan produk dari mikroba di dalam fermentor. Proses ini cukup berlangsung lama yaitu sekitar 2-3 hari. 1.2 Perumusan Masalah Usaha penganekaragaman pangan berbahan baku buah nanas salah satunya dapat diolah menjadi minuman probiotik yang memiliki daya jual tinggi. Untuk menghasilkan minuman probiotik yang bermutu bagus dapat dilakukan melalui perlakuan pada sari buah nanas sehingga menghasilkan minuman probiotik sari buah nanas. Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian tentang kondisi operasi optimum mesin fermentor dalam pembuatan minuman probiotik sari buah nanas agar didapatkan mutu dan kualitas yang bagus. Dari sinilah kami mendapatkan suatu permasalahan yang dapat kami rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kerja alat fermentor pada pembuatan minuman probiotik sari buah nanas?

2. Bagaimana pengaruh variabel terhadap proses pembuatan minuman probiotik sari buah nanas yang didapat? 3. Bagaimana pengaruh variabel terhadap kadar asam laktak yang dihasilkan minuman probiotik sari buah nanas? Email : silvi_a108@yahoo.co.id