BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT APUNG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT SYARIAH

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

46 Andhy Setiawan

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

CITY HOTEL BINTANG 4 DI SOLO TA-135

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel dapat dibedakan menjadi dua jenis pengunjung, yaitu : Tamu Menginap, yaitu tamu yang menggunakan fasilitas utama di City Hotel Bintang 4 berupa fasilitas penginapan, fasilitas pendukung lainnya serta membayar biaya sewa kamar. Tamu Tidak Menginap, yaitu tamu yang tidak menggunakan fasilitas utama yaitu fasilitas penginapan. Namun hanya menggunakan fasilitas lainnya yang ada pada hotel, seperti fasilitas restoran, ruang pertemuan, dan lainnya. b. Pengelola Pengelola merupakan pelaku yang mengelola jalannya hotel. Pengelola terdiri dari : General Manager, Assistant General Manager Administration Department Marketing Department Front Office Department Housekeeping Department Food and Beverage Department Engineering Department Human Resource Department 1.1.2 Kelompok Aktivitas Kegiatan Berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan, diperoleh kelompok aktivitas kegiatan berdasarkan pelaku yang menjalankan aktivitas. Tabel 1 Kelompok Aktivitas Kegiatan No. Pelaku Aktivitas 1 Tamu yang menginap Istirahat dan tidur Mandi dan menggunakan toilet Membeli barang 2 Tamu yang tidak menginap Menggunakan fasilitas yang ada di hotel Membeli barang Menggunakan fasilitas yang ada di hotel 71

3 General Manager & Assistant General Manager Mengatur dan mengelola operasional hotel Mengadakan rapat dan pertemuan 4 Administration Department Membuat laporan pembukuan 5 Marketing Department Menentukan harga kamar maupun ruang pertemuan 6 Front Office Department Memberikan informasi umum mengenai hotel Melayani pemesanan kamar maupun ruang pertemuan Melayani proses check-in dan check-out tamu yang menginap Melayani pembayaran kamar dan ruang pertemuan 7 Housekeeping Department Membersihkan kamar dan ruang pertemuan Membersihkan fasilitas penunjang Menjaga kebersihan dan kelancaran pelayanan operasional hotel Melayani laundry & dry cleaning Berganti pakaian No. Pelaku Aktivitas 8 Food and Beverage Department Memasak Menyajikan makanan dan minuman Mencuci peralatan masak Melayani pemesanan makanan dan minuman Berganti Pakaian 9 Engineering Department Memelihara dan memperbaiki seluruh aset perlengkapan mekanik dan elektronik di Hotel Resort 72

10 Human Resource Department Sumber : Analisa Penulis Mengelola listrik, gas, dan air Menjaga keamanan baik didalam maupun diluar Hotel Resort Istirahat 1.1.3 Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan yang dilakukan pada tahap pendekatan besaran ruang. Dari perhitungan ini akan didapatkan jumlah kamar maksimal yang dapat ditampung oleh tapak terpilih. Berikut ini adalah tabel perhitungan optimalisasi jumlah kamar pada tapak terpilih : Tabel 2 Program Ruang Tapak Terpilih Jenis Ruang Perhitungan Luas Kelompok Kegiatan Penerima Hall 241,92 m² Lobby -Lounge -Lavatory -Front Office Rented Area - Souvenir Shop - Butik - Money Changer - Hydroponic Market 384,455 m 2 269,62m² Jumlah Keseluruhan + Flow Area 30% 1.164,79 m² Kelompok Kegiatan Utama Superior Room (26 Unit) 676 m² Deluxe Room (72 Unit) 2160 m² Junior Suite (4 Unit) 160 m² Executive Suite (1 Unit) 46 m 2 Jumlah Keseluruhan + Flow Area 30% 3.954,6m² Kelompok Kegiatan Penunjang Meeting Room - Besar - Kecil 89,74 m² 47,86 m² Function Room 730,5 m 2 Business Center 410 m 2 73

Restoran 887,5 m² Sport Area 985,725 m² Mushola 29,38m² Jumlah Keseluruhan + Flow Area 30% 3.943,04 m² Kelompok Kegiatan Pengelola Manager Office 114,9 m² Division Office 468,5 m² Jumlah Keseluruhan + Flow Area 30% 758,4 m² Kelompok Kegiatan Pelayanan Housekeeping Office, Laundry, Loading Dock & Gudang 623,505 m² Ruang Karyawan 257,2 m 2 Dapur Utama 120,5 m² Ruang Keamanan -Pos Jaga -R.CCTV 20 m 2 Ruang Kesehatan 20 m 2 Ruang Engineering 210,6 m² Workshop 20 m 2 Jumlah Keseluruhan + Flow Area 30% 1.653,36 m² Parkir Parkir Pengunjung 872,5 m² Parkir Pengelola 285 m² Jumlah Keseluruhan + Flow Area 100% 2.315 m² Sumber : Analisa Penulis Tabel 3 Jumlah Kebutuhan Ruang Tapak Terpilih No. Kelompok Kegiatan Luas (m²) 1. Kelompok Kegiatan Penerima ± 1.164,7 2. Kelompok Kegiatan Utama - Superior Room = 25 unit - Deluxe Room = 72 unit - Junior Suite = 4 unit - Executive Suite = 1 unit ± 3.954,6 3. Kelompok Kegiatan Penunjang ± 3.943 4. Kelompok Kegiatan Pengelola ± 758,4 5. Kelompok Kegiatan Pelayanan ± 1.653,3 6. Parkir ± 2.315 Sumber : Analisa Penulis Jumlah ± 13.789,3 74

1.1.4 Tapak Terpilih Gambar 1 Tapak Terpilih (Google Earth) Tapak terpilih merupakan tapak alternatif 3. Tapak alternatif 3 berada di Jl. Dr, Wahidin. Luas tapak terpilih adalah ± 4.497,54 m 2. Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal 80%, KLB 4, dan maksimum tinggi bangunan 10 lantai. Perhitungan maksimum luas lantai : Maksimum Luas Lantai = KDB Maks x KLB x Luas Tapak Maksimum Luas Lantai = 80% x 4 x 4.497,54 Maksimum Luas Lantai = 14.392,128 m2 Dari perhitungan di atas didapat maksimum luas lantai sebesar ± 14.392,128 m 2. Dengan melihat kebutuhan ruang ± 13.789,3 m 2, maka maksimum luas lantai sebesar ± 14.392,128 m 2 memenuhi kebutuhan ruang untuk bangunan City Hotel Bintang 4 di Kota Semarang. Dengan uraian sebagai berikut : KDB yang digunakan 60% GSB 29 meter Tinggi bangunan 7 lantai dengan 1 lantai semi basement dan 1 lantai basement Perkiraan luas bangunan tiap lantai - Lantai Dasar Berdasarkan KDB 60%, lantai dasar diperkirakan memiliki luas ± 2.698,54 m 2 Dengan uraian ruangan sebagai berikut : 1. Kelompok Kegiatan Penerima 2. Function Room 3. Ruang Pengelola 4. Ruang Keamanan dan Kesehatan 5. Loading Dock - Lantai 1 Lantai 1 diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 2.664,8 m 2 Dengan uraian ruangan sebagai berikut : 1. Meeting Room 75

2. Restoran 3. Dapur Utama 4. Gudang 5. Sport Area 6. Musholla 7. House Keeping dan Laundry - Lantai 2 Lantai 2 diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 900 m 2 Lantai 2 nantinya akan ditempati oleh superior room. - Lantai Tipikal (Lantai 3- Lantai 5) Lantai tipikal diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 800 m 2 Lantai tipikal nantinya akan ditempati oleh deluxe room. - Lantai 6 Lantai 6 diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 500 m 2 Lantai 6 nantinya akan ditempati oleh deluxe room, junior suite, dan executive suite - Lantai Semi Basement Lantai semi basement diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 1.400 m 2 Lantai ini berisi area parkir dan ruang engineering. - Lantai Basement Lantai semi basement diperkirakan memiliki luas lantai sebesar ± 1.400 m 2 Lantai ini berisi area parkir dan ruang engineering. Gambar 2 Keadaan Kontur Tapak Terpilih (Google Earth) 76

6.2 Program Dasar Perancangan 1.2.1 Aspek Kinerja Gambar 3 Tampak Depan Tapak Terpilih (Dokumentasi Penulis) - Sistem Pencahayaan Kota Semarang memiliki iklim tropis dengan intensitas cahaya cukup tinggi, sehingga dapat dilakukan penghematan energi dengan memaksimalkan cahaya dari terang langit pada siang hari dengan membuat bukaan bukaan pada dinding. Sedangkan pada malam hari atau pada saat intensitas matahari sedang menurun dapat digunakan pencahayaan buatan pada ruang ruang hotel. - Sistem Penghawaan Penghawaan alami dioptimalkan dengan membuat bukaan sehingga dapat terjadi cross ventilation. Selain itu dapat juga dilakukan dengan menambah vegetasi di depan bukaan, sehingga ruangan akan terasa lebih teduh dan sejuk. Selanjutnya, digunakan pula sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC Split untuk kamar kamar tamu dan AC Central untuk fasilitas penunjang seperti lobby, function room, dan lain lain. - Sistem Jaringan Air Bersih Sumber air bersih didapat dari PDAM dan juga sumur tanah yang kemudian ditampung pada bak penampungan/tower, kemudian disalurkan ke masing-masing ruangan di dalam bangunan. Untuk menjaga agar persedian air bersih mencukupi maka disediakan bak penampungan berupa ground reservoir dengan pompa tekan dengan menggunakan sistem down feed system dan up feed system. Untuk kebutuhan perawatan lansekap digunakan grey water dari rain harvesting yang telah difilter dan disalurkan ke bak penampungan. - Sistem Pembuangan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor dari dapur dan lavatory sebelum dibuang ke riol kota harus diproses dahulu melalui water treatment sehingga tidak mencemari lingkungan. Saluran drainase dipersiapkan dengan mengikuti pola bangunan. Sedangkan air buangan dari KM/WC ditampung dalam bak resapan kemudian disalurkan meunju riol kota. - Sistem Jaringan Listrik Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN dengan menggunakan panel-panel penghubung yang disalurkan ke seluruh bagian ruangan yang terdiri dari panel utama (Main Distribuiton Panel) dan beberapa panel sekunder (Sub Distribution 77

Panel). Untuk energi listrik cadangan menggunakan generator set dengan automatic switch system untuk menggatikan peran PLN ketika listrik padam. - Sistem Pembuangan Sampah Tempat penampungan sampah sementara harus dibuat dari bahan kedap air, mempunyai tutup, dan dapat dijangkau secara mudah oleh petugas pembuangan sampah dari Dinas Kebersihan setempat. Sampah-sampah yang diangkut ke tempat pembuangan yang terletak di tempat-tempat bagian servis, dijadikan satu ke penampungan di ruangan atau gudang dengan dilengkapi kereta-kereta bak sampah sebagai tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah dibawa ke luar bangunan menuju ke TPA. - Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem perlindungan bahaya kebakaran yang terintegrasi terhadap sistem lain sehingga memudahkan dalam antisipasi, pencegahan dan pemadaman kebakaran. Sistem ini meliputi sistem deteksi awal, sistem pemadam api. Adapun jenis-jenis sistem atau alat terdiri dari fire detector dan fire alarm, sprinkler, hydrant box, fire extinguisher, dan hydrant pillar. - Sistem Komunikasi Sistem Komunikasi Internal diterapkan untuk komunikasi yang terjadi di dalam bangunan yang dilakukan antar pegawai, pegawai dan tamu. Sedangkan sistem komunikasi eksternal diterapkan untuk komunikasi keluar bangunan dapat berupa telepon, fax dan internet - Sistem Pengangkal Petir Sistem yang diterapkan pada bangunan City Hotel Bintang 4 adalah Sistem Franklin. Sistem ini menggunakan sebuah tiang penangkal petir yang melindungi daerah kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut / ± 120. Jadi semakin tinggi tiang, semakin luas area penangkalannya. - Sistem Keamanan Sistem pengamanan dengan penerapan teknologi seperti pemakaian kamera monitor (CCTV). Security checking digunakan untuk mengecek pengunjung yang masuk ke dalam hotel. Penempatan pos jaga pada bagian pintu masuk dan pintu keluar hotel. - Sistem Transportasi Karena bangunan hotel termasuk kategori bangunan tinggi maka alat transportasi vertical adalah lift. Selain untuk mencapai ruang atas, harus ada juga tangga darurat sebagai jalur evakuasi. Untuk sirkulasi secara horizontal digunakan sistem koridor yang mengelilingi bagian hotel. 1.2.2 Aspek Teknis Sistem struktur yang digunakan pada City Hotel Bintang 4 di Kota Semarang yaitu mengacu pada peraturan SNI struktur gedung dan melihat konsep bangunan yang diterapkan. - Struktur pondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk stabilitas lereng sesuai dengan tapak yang berada di lokasi yang berlereng. - Struktur lantai menggunakan struktur lantai beton. - Struktur kolom menggunakan kolom beton bertulang. - Sistem Modul 78

Modul vertical berupa jarak plafond dengan lantai efektif antara 2,8 m 5 m, tergantung dengan penempatan utilitas bangunan. Sedangkan modul horizontal menggunakan sistem grid. 1.2.3 Aspek Visual Arsitektur - Bentuk dari gubahan massa bangunan City Hotel Bintang 4 mengedepankan unsur green architecture serta disesuaikan dengan pergerakan pengunjung hotel. - Penataan massa bangunan sesuai dengan keterkaitan hubungan dan fungsi ruang. - Faktor cahaya matahari menjadi pertimbangan untuk perletakkan massa bangunan dan pemanfaatan view terbaik dari bagian tapak. City Hotel Bintang 4 ini menggunakan penekanan Green Architecture. Untuk menerapkan penekanan green architecture, maka desain bangunan akan dibuat dengan menerapkan prinsip prinsip green architecture, seperti menggunakan material lokal, memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, dan optimalisasi vegetasi dengan cara hidroponik. 79