METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Lapangan Terpadu Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

III.TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN Ketinggian tempat ± 90 m dpl, jenis tanah latosol.

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Transkripsi:

20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan di Desa Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran pada ketinggian tempat ± 80 meter di atas permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016. 3.2. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan adalah cangkul, sprayer, mortar, erlenmeyer, gelas ukur, gembor, blender, oven, timbangan analitik, pisau, hot plat. b. Bahan yang digunakan adalah isolat akar gada tanaman sawi, benih caisim, daun kemangi, pupuk kandang, urea, ZA, SP36, KCL, tanah, air, aquades, polybag, alkohol 70%. 3.3. Rancangan Percobaan Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba terdiri dari 1 faktor yaitu: K0 : kontrol K1 : 50 g/l K2 : 100 g/l K3 : 150 g/l K4 : 200 g/l Terdapat 5 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali, pada masing-masing ulangan terdapat 3 polybag, sehingga diperoleh 20 unit percobaan.

21 3.4. Pelaksanaan 3.4.1. Pengadaan Benih Benih yang digunakan diperoleh dari toko pertanian dengan varietas caisim Shinta direkomendasikan untuk dataran rendah, dengan daya tumbuh 85%. 3.4.2. Pengadaan Patogen Isolat akar gada diperoleh dari Desa Panusupan Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara. Pengambilan isolat dilakukan dengan cara mencabut tanaman sawi yang terserang penyakit akar gada kemudian dibersihkan dari sisa tanah yang menempel pada akar tanaman tersebut. Akar yang telah bersih dari sisa tanah kemudian dilakukan pencucian menggunakan air mengalir sampai bersih. Akar tanaman yang terserang akar gada diambil sebanyak 700 gram selanjutnya dihancurkan dengan cara diblender dan ditambahkan air sebanyak 1 liter kemudian disaring menggunakan kain saring dan selanjutnya diaplikasikan pada tanaman. 3.4.3. Laboratorium a. Pembuatan air rebusan daun kemangi Daun kemangi ditimbang sesuai perlakuan masing-masing seberat 50 g, 100 g, 150 g, dan 200 g, kemudian dicuci dengan akuades, dikeringanginkan lalu ditumbuk. Setiap takaran ditambahkan akuades hingga volume 1 liter. Selanjutnya dimasukan ke dalam erlenmeyer steril, kemudian ditutup dengan alumunium foil dan dipanaskan sampai mendidih dengan hot plat selama 15 menit dengan suhu 100 0 C (Sudarmo, dkk., 1999), kemudian dicukupkan kembali volumenya menjadi

22 1 liter, diangkat dan disaring menggunakan kertas saring dan siap untuk diaplikasikan (Frans, 2009). 3.4.4. Rumah Kasa a. Penyiapan media semai Penyemaian dilakukan dengan menanam benih pada polibag, media yang digunakan campuran tanah dan kompos (1:1), tanah yang akan digunakan diayak terlebih dahulu hingga halus dan disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121ºC selama 30 menit. b. Penyemaian Benih caisim ditanam pada polibag semai, penyemaian ini dilakukan dengan menanam benih ke dalam lubang tanam ± 0,5 cm dan ditanam sampai berumur 14 hari. Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, yang dilakukan setiap hari pada pagi hari. c. Inokulasi patogen kedalam tanah Inokulasi dilakukan dengan cara menyiramkan larutan yang telah tercampur dengan patogen akar gada ke dalam tanah sebanyak 100 ml per polybag, pemberian dilakukan sebanyak 3 kali. Pemberian pertama dilakukan satu hari sebelum penanaman, pemberian ke-2 diberikan pada saat penanaman dan pemberian ke-3 dilakukan 2 minggu setelah tanam. d. Penanaman Penanaman dilakukan dengan memindahkan tanaman dari media persemaian ke media tanam, media yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, media kemudian dimasukan ke dalam

23 polybag yang telah disediakan. Polybag yang digunakan berukuran 20 cm x 20 cm, langkah selanjutnya yaitu membuat lubang tanam dengan kedalaman ±5 cm. Tanaman caisim yang telah berumur 14 hari kemudian ditanam. e. Pemberian ekstrak daun kemangi Pemberian ekstrak daun kemangi dilakukan dengan cara menyiramkan ke tanah disekitar tanaman sesuai dengan perlakuan. Konsentrasi perlakuan yang digunakan yaitu kontrol, 50 g/l, 100 g/l, 150 g/l, 200 g/l. Ekstrak tanaman kemudian diaplikasikan sebanyak 950 ml untuk masingmasing tanaman dan dilakukan dengan cara disiramkan ke tanah disekitar perakaran tanaman. Penyiraman ekstrak dilakukan sebanyak 4 kali mulai dari 2 hari sebelum pemindahan tanaman ke dalam polybag, perlakuan ekstrak kedua saat berumur 7 hst, perlakuan ekstrak ketiga pada umur 14 hst dan perlakuan ekstrak terakhir pada umur 21 hst (Yunita, 2012). f. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, dan penyiangan. Penyiraman dilakukan setiap pagi hari. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pupuk dasar saat pemindahan tanaman ke dalam polybag menggunakan pupuk kandang dan pemupukan susulan diberikan saat tanaman berumur 2 dan 3 minggu setelah tanam. Jumlah pupuk yang diberikan adalah urea 1,6 g/ tanaman (100 kg/ha), ZA 4 g/tanaman (250 kg/ha), SP36 4 g/tanaman (250 kg/ha), dan KCL 3,2 g/tanaman (200 kg/ha) setiap aplikasi pemupukan (Yunita, 2012).

24 3.5. Pengamatan a. Kejadian Penyakit (%) Kejadian penyakit diamati pada saat panen dengan cara mencatat tanaman yang menunjukkan gejala pembengkakan pada akar tiap satuan percobaan. Selanjutnya kejadian penyakit dihitung dengan menggunakan rumus: KP = Kejadian Penyakit n = jumlah tanaman menunjukkan pembengkakan, N = jumlah tanaman yang diamati tiap perlakuan b. Indeks penyakit Indeks penyakit diamati pada saat panen dan dihitung dengan nilai skoring berdasarkan metode Narisawa et al. (2000) dengan kriteria sebagai berikut: 0 = tidak ada pembengkakan, 1 = pembengkakan sedikit, pada bagian akar lateral, 2 = pembengkakan sedang pada akar lateral dan atau akar utama, 3 = pembengkakan berat pada akar lateral dan atau akar utama, 3 = pembengkakan berat dan atau pembusukan pada akar lateral dan atau akar utama. c. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman (cm) pada saat panen dengan cara mengukur tinggi tanaman 2 cm dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai pada pucuk termuda.

25 d. Bobot segar tanaman tanpa akar (gram) Bobot segar tanaman (g) tanpa akar diamati pada saat panen dengan cara menimbang bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah. 3.6. Analisis data Data yang di peroleh ditabulasikan, kemudian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Uji sidik ragam bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara Perlakuan dan apabila terdapat perbedaan nyata F hitung > f tabel (5%) dilakukan uji DMRT dengan taraf 5%.