BAB V PENUTUP. LSM, komunitas anak, dan dunia usaha. Partisipasi LSM bisa ditemukan mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjaganya kualitas kehidupan manusia kini dan nanti.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan keputusan (Uphoff dan Cohen), rakyat yang memiliki

Quo Vadis Partisipasi Masyarakat Dalam Kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) Sleman

BAB IV ANALISIS DATA. Ada banyak pengertian yang dilekatkan pada kata partisipasi. Partisipasi

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada saat penerimaan dan penempatan klien, pendampingan trauma center,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

BAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan

Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Indonesia: Strategi. Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals).

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Bustanul Ketahanan Pangan Indonesia Mencemaskan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan pembangunan di Indonesia dalam menanggulangi

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKANPERATURAN DESA

BAB III PENUTUP. hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (i) Bagaimana tangung jawaban Pemerintah terhadap hak anak jalanan atas

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

Oleh : Cahyono Susetyo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU.

I. PENDAHULUAN. Kewenangan pembentukan Peraturan Daerah ( PERDA) dalam sistem. dalam mengatur rumah tangga daerah atau urusan pemerintahan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo Mesir tahun 1994 menekankan bahwa kondisi kesehatan tidak sekedar terbebas dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB V PENUTUP. pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA sekabupaten

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran komite sekolah di SMA Negeri 1 Temon sebagai badan

BAB III PENUTUP. karena instansi-instansi yang terlibat kurang koordinasi satu sama lain. Sehingga

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal - usul, dan/atau

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa

Pemberdayaan Masyarakat

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

TRANSPARANSI PEMERINTAHAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN BUHA KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh: Hendrarto M.A. Uno.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23.

SILABUS PERKULIAHAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

BAB 1 LATARBELAKANG. adanya era reformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan

SKRIPSI POSKO P3MD DALAM MERUMUSKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DI DESA TALAGO GUNUNG, KECAMATAN BARANGIN, KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2011

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam bab- bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan,

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih. tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

Menelisik Kembali Kondisi Ventura UI

PENGARUH PERSONAL BACKGROUND, POLITICAL BACKGROUND DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PERAN DPRD DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berada dalam kandungan (UU Nomor 23 tahun 2002). Seorang anak bukanlah

TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah menuntut adanya partisipasi masyarakat dan. transparansi anggaran sehingga akan memperkuat pengawasan dalam proses

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

LAPORAN HASIL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA DAN PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2010 PENGUATAN FUNGSI LEGISLATIF DPRD KOTA BATU

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam mewujudkan good governance. Hal ini tercermin dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap

REFLEKSI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SEBAGAI MUATAN LOKAL WAJIB DI SMA/ SMK/ MA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi

penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI PENUTUP. yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat. 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang dikelola dan diatur dengan baik akan menjadi pemerintahan

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PPMD) KABUPATEN BULUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi birokrasi

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOLOMBUKAN SATU KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

6. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang;

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Mengacu pada jenis kategori pemain kebijakan nonformal yaitu kelompok kepentingan, partisipasi masyarakat dalam pengembangan kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Sleman bisa dibedakan dalam partisipasi LSM, komunitas anak, dan dunia usaha. Partisipasi LSM bisa ditemukan mulai keberadaan mereka dalam Gugus Tugas KLA Sleman. Untuk tahapan pengembangan KLA Sleman, LSM terlibat mulai dari persiapan dan perencanaan (LPA), pelaksanaan (LPA, LIMORA) dan evaluasi (LSPPA). Partisipasi komunitas anak diwakili oleh keterlibatan Forum Anak Sleman (FORANS) dalam Gugus Tugas KLA Sleman yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Keberadaan FORANS yang sampai memiliki forum anak di tingkat kecamatan menjadi keunggulan tersendiri bagi Sleman dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang sedang menuju KLA. Partisipasi dunia usaha diwakili oleh IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) dalam Gugus Tugas KLA Sleman, meskipun lebih banyak bersifat formalitas dan keterwakilan individu bukan institusi. 2. Berkaitan dengan jenis partisipasi masyarakat yang bisa dibedakan dalam partisipasi otonom dan partisipasi dimobilisasi, partisipasi masyarakat dalam 74

kebijakan pengembangan KLA di Sleman ada yang bersifat otonom seperti yang dilakukan oleh LSM Limora yang awalnya terlibat dalam program Dinas Sosial DIY yang kebetulan berlokasi di Kabupaten Sleman dan kemudian bisa dikaitkan dengan kebijakan KLA di Sleman. Selain partisipasi otonom, ada juga partisipasi yang dimobilisasi seperti peran serta FORANS yang awal mulanya adalah komunitas anak independen namun lambat laun menjadi bagian dari BKB-PMPP Kabupaten Sleman. 3. Mengacu pada gagasan Oakley (1991: 9) terkait pemahaman partisipasi, ada tiga dimensi pengertian pokok, yaitu Partisipasi sebagai kontribusi; Partisipasi sebagai organisasi; dan Partisipasi sebagai pemberdayaan. Partisipasi masyarakat dalam hal ini partisipasi LSM, Forum Anak Sleman, dan dunia usaha selama ini baru pada pemahaman partisipasi sebagai kontribusi yang mana kontribusi masyarakat dijabarkan menjadi indikator-indikator : (1) Kontribusi Pemikiran, seperti gagasan dari LPA atau masukan suara anak melalui FORANS pada Gugus Tugas KLA Sleman (2) Kontribusi Dana, seperti kontribusi dari dunia usaha meskipun masih sporadis dan belum terlembaga dengan baik (3) Kontribusi Tenaga, seperti keterlibatan LPA, Lembaga LIMORA dan FORANS dalam melakukan kegiatan yang mencerminkan pemenuhan hak anak dan pencapaian indikator KLA dan (4) Kontribusi Sarana. Sedangkan dimensi berikutnya, dimensi pengorganisasian masyarakat dan pemberdayaan masyarakat masih perlu terus dikembangkan. 75

B. Kontribusi Penelitian ini memberikan kontribusi kepada pengembangan kajian kebijakan kesejahteraan sosial khususnya bagaimana partisipasi masyarakat dalam kebijakan pembangunan sosial bisa dimunculkan, dikelola, dan dikembangkan. 76

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Cooke, B & Kothari, Uma, Participation : The New Tyranny, London: Zed Books, 2001 Dwiningrum, Siti Irene A (2011) Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan: Suatu Kajian Teoretis dan Empirik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ife, Jim, Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, terj. S. Manullang, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Handoyo, B. Hestu Cipto (2008) Prinsip-prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah Akademik, Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Ismail, Fauzi et all (2005) Libatkan Rakyat dalam Pengambilan Kebijakan, Yogyakarta: Forum LSM Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Muslimin B. Putra, Menimbang Partisipasi Publik dalam Proses Legislasi, dalam http://www.goodgovernance-bappenas.co.id/artikel_60.htm. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak No. 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan KLA 77

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak No. 12 Tahun 2011 tentang Indikator KLA Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak No. 13 Tahun 2011 tentang Panduan Pengembangan KLA Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak No. 14 Tahun 2011 tentang Panduan Evaluasi KLA Pusdatin Kesos, Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial RI, 2009. Rahmat A. Prakoso, Partisipasi Publik dalam Proses Kebijakan di Masa Transisi, dalam http://www.ipcos.or.id/index2.php?option=com _content&do_pdf=1&id=42. Saifudin, Partisipasi Publik dalam Pembentukan Peraturan Perundangundangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Sugandy, Aca & Hakim, Rustam,Prinsip Dasar Kebijakan: Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Suharto, Edi, Kebijakan Sosial sebagai KebijakanPublik. Bandung: Alfabeta, 2008. Suharto, Edi, AnalisisKebijakanPublik: Panduan PraktisMengkaji Masalahdan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta, 2006. Sumarto, Hetifah Sj (2004) Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 78

Tavip Haryadi, Tantangan Yang Dihadapi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pencapaian MDGs, makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Dari MDGs ke SDGs oleh Pusat Studi Kependudukan & Kebijakan UGM, BKKBN, dan Koalisi Kependudukan, di Yogyakarta, tanggal 18 Juni 2013 Winarno, Budi, Teori dan Proses KebijakanPublik. Yogyakarta: Media Pressindo, 2002. 79