BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Terhadap Managemen Program Pendidikan Agama Islam Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. aka dikenakan sangsi yang disebut pidana. mempunyai latar belakang serta kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kejahatan semakin berkembang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan ibadah sangat diperlukan untuk setiap individu-individu setiap

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kuantitas dari bentuk kejahatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang sangat bergantung pada kondisi anak-anak sekarang. Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lesi Oktiwanti, 2014 Pembinaan Kesadaran Beragama Berbasis Pendidikan Orang Dewasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya kualitas sumber daya manusia staf Lembaga Pemasyarakatan, minimnya fasilitas dalam Lembaga Pemasyarakatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian campuran (mixed methods

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum, hal tersebut tercermin dalam UUD

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. timbul berbagai macam bentuk-bentuk kejahatan baru. Kejahatan selalu

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disebut dengan field research, yaitu penelitian yang dilakukan di MTI Jaho,

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tolak ukur segala hal mengenai harapan dan tujuan dari bangsa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara indonesia adalah negara hukum rechstaats. 1 Sebagaimana tercantum

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB I PENDAHULUAN. I.1. JUDUL LEMBAGA PEMASYARAKATAN Yang Berorientasi Kepada Pembentukan Suasana Pendukung Proses Rehabilitasi Narapidana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penulis akan mengemukakan metode penelitian induktif. Metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan fakta yang terjadi di MAN 1 Sumenep, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. dalam penjelasan UUD 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa Negara Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lembaga pembinaan atau sering disebut LAPAS yaitu tempat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi Problematika Guru PAI dalam pelaksanaan penilaian autentik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MEDOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodologimetodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran Penyesuaian..., Nice Fajriani, FPSI UI, 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. berkecakapan tinggi, berkepribadian/berakhlaq mulia dan kecerdasan berpikir

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Tidak bisa dipungkiri walaupun pemerintah telah menetapkan hukum untuk para pelanggarnya. Tindak kriminal tetap saja semakin meningkat prosentasenya, seperti tergambar pada kabar berita masih banyak orang yang secara tidak langsung mengganggu keamanan dan meresahkan masyarakat. Seseorang dapat melakukan tindakan kriminal karena kurangnya penanaman pendididkan dan adanya krisis akhlak pada dirinya. Hal ini bisa saja terjadi pada semua kalangan baik dari kalangan anak-anak, remaja ataupun orang tua. Untuk menjaga keresahan dan keamanan masyarakat, maka pemerintah mendirikan lembaga pemasyarakatan untuk mengamankan para pelaku tindak kriminal. Lembaga pemasyarakatan pada dasarnya bukan sebagai tempat akhir dari tindak kejahatan yang ditangani oleh sistem peradilan pidana Indonesia. Namun lembaga pemasyarakatan adalah sebuah lembaga yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memberi wadah dan membina narapidana agar mereka mempunyai cukup bekal berupa kekuatan mental guna menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani masa pidana. Selain itu, lembaga pemasyarakatan merupakan suatu perwujudan keadilan yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi sosial atau pulihnya satuan hubungan antara warga binaan pemasyarakatan dengan masyarakat (www.hmibecak.com). 1

2 Hal ini berdasarkan UU No. 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Sistem pemasyarakatan dilaksanakan berdasarkan azaz: pengayoman, persamaan perlakuan, melaksanakan pendidikan. Tugas lembaga pemasyarakatan adalah melaksanakan Pembinaan (Kepribadian dan Kemandirian). Setiap program pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengarahkan para pelaksana program tersebut. Dimana fungsi tujuan bersifat konstruktif, agar sasaran program menjadi lebih baik lagi. Tujuan yang mengarahkan kegiatan pembelajaran, demikian pula program pembinaan (kepribadian dan kemandirian) yang di laksanakan di lembaga pemasyarakatan perlu tersampaikan secara menyeluruh. Hal tersebut diharapkan dapat terwujud melalui pembinaan berupa proses pendidikan yang dilakukan terhadap narapidana. Terlebih bangsa Indonesia dengan mayoritas muslim menjadi daya dukung tersendiri bagi terwujudnya masyarakat dengan akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam. Jika ditinjau dari komponen penyelenggaraan pembinaan melalui proses pendidikan, maka terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, di antaranya faktor pendidik atau guru, kurikulum (materi, metode, media, sumber, evaluasi), sarana dan prasarana serta faktor kepemimpinan pada satuan lembaga (Muhammad Risal:2015) Pola pembinaan yang diacukan kepada pendidikan Islam terhadap narapidana merupakan upaya pemerintah untuk membekali kekuatan mental para narapidana di lembaga pemasyarakatan. Upaya ini ditujukan agar timbul kesadaran dari narapidana bahwa apa yang mereka perbuat itu merupakan tindakan yang tidak benar karena keluar dari batas norma dan sudah menimbulkan

3 kerugian serta rasa tidak aman terhadap masyarakat. Dengan pendidikan ini diharapkan narapidana tidak mengulangi pelanggaran hukum dikemudian hari serta dapat berguna untuk masyarakat lainnya. Narapidana adalah orang yang pada suatu waktu tertentu sedang menjalani pidana, dan dicabut kemerdekaan bergeraknya berdasarkan keputusan hakim. Jadi, narapidana adalah seorang terhukum yang dikenakan pidana dengan menghilangkan kemerdekaannya di tengah-tengah masyarakat dan telah mendapat keputusan pengadilan (Hakim). Tujuan dari hukuman ini ialah untuk menjerakannya dan melindungi masyarakat dari kejahatan yang dilakukannya. Pelaksanaan hukuman itu berbentuk melakukan penutupan paksa dengan jalan diasingkan dari masyarakat ke dalam lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara (Mubarok, 1978:13). Lembaga Pemasyarakatan di sekitar jalan Sukamiskin Bandung terdapat tiga tempat lembaga pemasyarakatan secara terpisah, ketiganya didasarkan: lembaga pemasyarakatan klasifikasi I untuk narapidana laki-laki, lembaga pemasyarakatan klasifikasi II untuk wanita, lembaga pemasyarakatan klasifikasi III untuk anak-anak. Lembaga pemasyarakatan klasifikasi I Sukamiskin Bandung menyelenggarakan pembinaan bagi narapidana, berupa pembinaan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepribadian meliputi: pembinaan rohani, kunjungan keluarga, pembinaan integrasi. Sedangkan untuk pembinaan kemandirian meliputi: Pembinaan keterampilan untuk mendukung usaha-usaha mandiri seperti membuat layangan, kaligrafi/ornamen, konveksi, perkayuan, percetakan, perikanan kolam, pertamanan, pertanian.

4 Pelaksanaan program pendidikan Agama Islam bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung termasuk ke dalam pembinaan kepribadian yaitu pembinaan kerohanian. Dalam pelaksanaannya, program pembelajaran berada pada naungan Departemen Agama yang sudah memberikan surat keputusan terhadap persetujuan pendirian Pondok Pesantren Al-Hidayah yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung sejak tahun 2009. Pelaksanaan Program Pendidikan Agama Islam yang di berikan pada narapidana meliputi beberapa materi diantaranya: Baca Tulis Al-Qur an, Al-Qur an, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Tauhid, Tarekh, Nahwu/Shorof, Mustholah Hadits. Program Pendidikan Agama Islam ini berlaku bagi semua warga binaan yang beragama Islam, baik mereka yang sudah pernah mendapatkan pembelajaran sebelumnya atau sama sekali belum pernah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam sejak kecil. Sehingga pembinaan di Lembaga pemasyarakatan memerlukan metodelogis yang memuat sinergi dan kinerja khusus agar mereka yang dibina mampu menyadari dan dengan ikhlas mau menjalankan semua perintah Allah SWT. Kontekstualisasi persoalan-persoalan yang terumuskan sebagai latar belakang masalah mendukung untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program Pendidikan Agama Islam dan faktorfaktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung.

5 Dengan demikian pernyataan latar belakang masalah tersebut menginspirasi untuk meneliti program Pendidikan Agama Islam terhadap narapidana. Karena pada dasarnya dengan mengikuti pembinaan, narapidana bisa memiliki pengetahuan lebih banyak lagi, menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan ibadah dan akhlaq. Latar belakang yang dikemukakan di atas, menjadi pendukung untuk mengadakan penelitian dengan judul: ANALISIS TERHADAP MANAGEMEN PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLASIFIKASI I SUKAMISKIN BANDUNG. B. Rumusan Masalah Latar belakang masalah tadi menjadi landasan munculnya permasalahan yang dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut ini: 1. Bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung?

6 C. Tujuan Penelitian Pertanyaan-pertanyaan peneliti di atas menjadi dasar tujuan penelitian yang hendak diperoleh melalui penelitian ini. Adapun tujuan tersebut di sebutkan lewat rincian berikut ini: 1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat atau nilai guna dari penelitian, tergambarkan sebagai berikut: 1. Secara teoritis penelitian ini di harapkan dapat : a. Dijadikan sebagai bahan informasi dalam upaya menambah dan mengembangkan wawasan dan pengetahuan, terutama tentang peranan program pendidikan agama Islam terhadap pembinaan narapidana, khususnya tentang pendidikan. b. Menjadi bahan masukan bagi penelitian berikutnya. 2. Secara praktis penelitian ini di harapkan dapat : a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Agama Islam dalam kehidupan manusia. b. Mengenalkan Program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung kepada masyarakat.

7 c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Lembaga Pemasyarakatan sebagai wadah untuk memberikan pembinaan narapidana. E. Kerangka Pemikiran Adapun desain penelitian yang penulis kemukakan adalah mengumpulkan data yang menyangkut variabel tersebut. Dengan tujuan agar diperoleh data maupun kesimpulan. Maka strategi yang ditempuh meliputi tahapan sebagai berikut : (1) Menyusun perencanaan program PAI di Lembaga Pemasyarakatan berupa perangkat pembelajaran PAI seperti Agenda Belajar, Kalender Pembelajaran, Jadwal Pembinaan Rohani, Jadwal Khotib solat jum at, Agenda Pembelajaran Tambahan, Agenda di Hari Besar Islam, Agenda di Bulan Ramadhan dan Iedul Fitri, (2) Pelaksanaan Program PAI berlangsung dilaksanakan di dalam pesantren yang terletak di dalam Lembaga Pemasyarakatan (3) Melakukan penilaian, (4) Mengetahui Faktor Pengaruh Program PAI di Lembaga Pemasyarakatan. Setelah mengikuti proses program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan ini diharapkan Narapidana yang merupakan input program dapat meningkatkan output program berupa sikap, keterampilan, pengetahuan. berikut: Desain penelitian penulis gambarkan dalam bentuk bagan sebagai

8 Input Instrumental input Proses Output Narapidana Petugas, Tenaga pendidik Perencanaan Program PAI di LP Pelaksanaan Program PAI di LP Evaluasi Program PAI di LP Faktor Pengaruh Program PAI di LP Sikap Keterampilan Pengetahuan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan F. Metode dan Teknik Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menentukan sesuatu yang telah ada untuk kemudian diuji kebenarannya yang mungkin masih diragukan (Arikunto, 1997:102). Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif, yaitu hasil penelitian disajikan dalam prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004:3). Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis data, berkaitan dengan bagaimana penelitian akan menerapkan prosedur penyelesaian masalah untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Dalam menyusun metode atau metodologi penelitian, teknik analisis data mutlak dicantumkan dan diuraikan secara jelas dan rinci apabila dilakukan secara kualitatif, maka perlu diuraikan

9 tahap-tahapan kualitatif yang dilaluinya secara jelas. Dalam teknik analisis data perlu juga diuraikan tentang bagaimana teknik untuk menguji atau memperoleh data yang valid dan reliabel. Teknik penelitiana tersebut menjadi dasar peneliti: a) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ialah segala macam alat atau kegiatan yang dapat digunakan dalam rangka melakukan kegiatan pengumpulan informasi atau data yang diambil akan disesuaikan dengan problem-problem yang dihadapi, artinya data-data tersebut harus benar-benar ada kaitannya dengan maksud penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan penulis pergunakan adalah sebagai berikut: 1) Observasi Observasi adalah suatu bentuk penelitian dimana penulis menyelidiki dan mengamati terhadap obyek baik secara langsung ataupun tidak langsung (Winarno, 1989:9). Teknik ini digunakan untuk mengetahui letak geografis Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Faktor-faktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, serta keaktifan warga binaan pemasyarakatan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan.

10 2) Interview/wawancara Interview/wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan kepada responden (Nawawi, 2003:100) Teknik ini digunakan untuk mengetahui letak geografis Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Faktor-faktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, serta keaktifan warga binaan pemasyarakatan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap petugas Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung dan Tenaga Pendidik Agama Islam. 3) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisi dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan tentang sejumlah dokumen, namun yang dilaporkan adalah hasil analisis yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. (Sebagaimana Terlampir) Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis, seperti letak geografis Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, sejarah berdirinya, struktur organisasi dan staf, jumlah narapidana, Keadaan Petugas/Pegawai,

11 Kegiatan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, Keadaan Pembina Agama Islam Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. 4) Kuisioner atau angket Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Angket merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang diketahui. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kuisioner yang peneliti gunakan adalah kuisioner tertutup yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karekteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang atau tanda checklist. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang Pelaksanaan program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. Dalam hal ini angket diberikan pada narapidana yang menjalani pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. b) Pengolahan Data Pengolahan data menurut Lexy J. Moleong adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data (Lexy J. Moleong, 2007:103)

12 Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah sedemikian rupa sehingga memperoleh pemahaman yang jelas tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Peneliti menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu dengan seluruh data yang tersedia, memberi gambaran dan keadaan atau status fenomena yang diteliti dengan menggambarkan berupa kata-kata, dan diabstraksikan kemudian disusun dalam satuan-satuan, setelah itu dikategorisasikan dan diambil kesimpulan dari data tersebut. Data-data itu berasal dari naskah wawancaa lapangan, dokumentasi, observasi, angket dan lain sebagainya. Analisa yang dimaksud yakni mendeskripsikan dan menguraikan tentang pembinaan dalam rangka proses pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi narapidana di lembaga pemasyarakatan yang meliputi perencanaan yang disiapkan dalam pelaksanaan program pendidikan agama islam, pelaksanaan pendidikan agama islam bagi narapidana, evaluasi program pendidikan agama islam dan Faktor-faktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung, serta keaktifan warga binaan pemasyarakatan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan yang diperoleh pada saat melakukan penelitian, baik itu dari hasil wawancara, dokumentasi, observasi, angket ataupun lainnya.

13 G. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam metode penelitin kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Masyhuri dan Zainuddin, 2008: 157). Menurut Sutrisno Hadi, sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Peneliti tidak melakukan penyelidikannya pada semua objek, gejala, kejadian, atau peristiwa tetapi hanya sebagian saja. Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki dalam penelitian. Dan dalam sampel yang akan diselidiki dalam penelitian ini melalui: Tehnik porposif sampling, dengan cara menentukan representasi dari jumlah narapidana yakni 21% dari 400 narapidana yaitu 84 narapidana, untuk dipilih secara sengaja ditentukan oleh peneliti. Dengan alasan karena pelaksanaan Pendidikan Agama Islam diterapkan di dalam pembinaan pesantren Lembaga Pemasyarakatan, maka sebagai sampel ditentukan pada narapidana yang sedang mengikuti program pembinaan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung (daftar responden sebagaimana terlampir).

14 Teknik pengambilan sampel cukup penting dalam penelitian. Kesalahan pada pengambilan sampel akan menyebabkan validitas data kurang terjamin, sehingga sampel tidak dapat mewakili dari keseluruhan populasi. H. Sumber Data Dalam tulisan ini penulis memperoleh data yang bersumber dari observasi, dokumen resmi, angket, serta wawancara dengan beberapa petugas dan pengajar di Lembaga Pemasyarakatan, yang meliputi: 1. Petugas Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. 2. Tenaga Pendidik dan Pembina Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung 3. Narapidana yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin, Bandung (Khususnya yang sedang mengikuti pembinaan pesantren). Penulis memilih Lembaga Pemasyarakatan klasifikasi I Sukamiskin Bandung ini sebagai lokasi penelitian karena di samping tempatnya yang sangat strategis, juga menurut penulis dengan memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian dapat tambahan pengetahuan baru tentang eksistensi pelaksnaan Pendidikan Agama Islam di tempat tersebut yang tidak pernah dibahas dalam skipsi sebelumnya. I. Langkah Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan empat tahapan yaitu:

15 a. Tahap pra lapangan Tahap ini mengandung aktivitas peneliti berupa menentukan topik atau tema yang akan diangkat kemudian dilanjutkan dengan membuat usulan penelitian yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian, langkah-langkah, kerangka pemikiran, tinjauan pustaka, sistematika pembahasan. b. Tahap pekerjaan di Lembaga Pemasyarakatan Tahap ini membuat peneliti mencari sumber data dengan cara melakukan observasi, interview/wawancara, dokumentasi dan penyebaran angket di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin, Bandung. c. Tahap pengolahan data Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyusun data yang telah diperoleh. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis memasukkan data kedalam kategori tema, fokus, melakukan display data (penyajian data ke dalam sejumlah matrik, yang menunjukkan jalinan pengaruh antar faktor di dalam proses peristiwa), kemudian melakukan penarikan kesimpulan dan segera digarap oleh peneliti untuk di olah kedalam bentuk laporan penelitian. d. Tahap penulisan laporan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan penulisan laporan penelitian yang di buat sesuai dengan format pedoman penulisan skripsi yang berlaku di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNISBA.

16 J. Tinjauan Pustaka a. Skripsi yang berjudul Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Jember, yang ditulis oleh saudara Muhammad Syafari Muhammad, mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, 2010. Dalam skripsi ini dibahas mengenai Pelaksanan Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jember yang telah sesuai dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang berlaku khusus untuk Lapas. Serta hambatan yang dihadapi terkait dengan minimnya narapidana yang bisa berbahasa Indonesia, tetapi hanya bisa berbahasa Madura. Padahal para pembinanya tidak bisa berbahasa Madura. Di samping itu, rendahnya pendidikan para narapidana dan tidak mengertinya narapidana terhadap istilah yang ada di dalam agama Islam merupakan sebuah hambatan yang sering terjadi. Nantinya diharapkan dengan mengikuti pelaksanaan pendidikan agama islam berguna bagi kelangsungan kehidupan narapidana, baik selama mengikuti masa tahanan, termasuk pula ketika kelak habis masa tahanannya dan kembali ke kehidupan masyarakat. b. Skripsi yang berjudul Penyuluhan agama Islam bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kotamadya magelang, yang ditulis oleh saudara Mufied, mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga, Fakultas Dakwah, Jurusan BPI. Dalam skripsi ini dijelaskan mengenai pentingnya pengetahuan agama yang harus dimiliki oleh narapidana agar mereka mampu menyadari kesalahannya dan

17 memperbaiki tingkah lakunya, baik selama didalam lembaga pemasyarakatan ataupun setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Skripsi ini memuat upaya mengangkat permasalahan mengenai Pelaksanaan Program Pendidikan Agama Islam bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. Dalam skripsi ini penulis tidak hanya meneliti tentang perencanaan yang disiapkan, proses pelaksanaan dan evaluasi Program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan, akan tetapi penulis juga mencoba menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung. K. Sistematika Pembahasan Upaya untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tata urutan penelitian ini, maka peneliti cantumkan sistematika laporan penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan; Bab ini memuat tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Dan Teknik Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Sumber Data, Langkah-Langkah, Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka, Sistematika Pembahasan. Bab II Landasan Teori; Bab ini memuat tentang teori-teori yang relevan dan mendukung terhadap pokok permasalahan dalam kegiatan penelitian ini.

18 Bab III Objek Penelitian; Bab ini memuat tentang metoda penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, prosedur pengumpulan data, prosedur pengelolaan data dan teknik analisis data. Bab IV Deskripsi Dan Analisis Hasil Penelitian; Bab ini memuat tentang pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Saran; Bab ini merupakan bab yang terdiri dari kesimpulan, saran dan penutup.