BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

IVANA KUSUMA PARAHITA J

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data resep obat off-label

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

RUS DIANA NOVIANTI J

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses. perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S 1 Keperawatan. Disusun oleh: ISNANI J

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang.

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antar komponen yang ketat (complex and tightly coupled), khususnya di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN SIKAP PERAWAT KETIKA MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget global, nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin hari semakin bertambah,sehingga perawat perlu melakukan tindakan secara profesional disertai dengan tanggung jawab yang besar. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 merupakan wujud rambu-rambu atas hak dan kewajiban tenaga kesehatan termasuk para perawat dalam menjalankan tugas tugas pelayanan (Nursalam, 2007: 59). Salah satu tugas pelayanan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang merupakan salah satu pembuktian atas perbuatan perawat selama menjalankan tugas pelayanan keperawatan. Proporsi tenaga keperawatan di rumah sakit sebesar 40%-75%. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di rumah sakit dan tempat lain dilakukan oleh perawat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran tenaga perawat dalam menunjang visi, misi dan tujuan rumah sakit sebagai sarana kesehatan bagi masyarakat, sehingga tenaga 1

2 perawat sudah seharusnya dapat bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi. Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (RS. PKU) Muhammadiyah Surakarta merupakan rumah sakit swasta yang berdiri sejak 1927, mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Sejak tahun 1986 sampai sekarang telah memiliki unit-unit pelayanan kesehatan seperti poliklinik, penunjang medik, unit-unit pelayanan non medik. Untuk rawat inap terbagi beberapa kelas V.VIP, VIP, UTAMA, Kelas I, Kelas II, Kelas III. Kapasitas yang tersedia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 217 tempat tidur. Tahun 1998 RS PKU Muhammadiyah mendapatkan akreditasi untuk 5 pelayanan meliputi pelayanan Medis, administrasi Manajemen, Instalasi Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam Medis. Tahun 2013 RS PKU Muhammadiyah sudah terakreditasi sebagai RS tipe B. Pasien rawat inap di PKU Muhammadiyah Surakarta setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dari beberapa indikator diantaranya adalah rasio angka penggunaan tempat tidur /BOR yang semakin meningkat. Berdasarkan dokumentasi tingkat penggunaan tempat tidur/bor di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta periode Januari Juni 2014 menunjukkan bahwa rata-rata tempat penggunaan tempat tidur/bor di atas 60%. Tingkat penggunaan tempat tidur tertinggi adalah di kelas I dengan jumlah BOR ratarata 86,78% sedangkan BOR terendah di kelas VVIP sebesar 65,11%. Dokumen asuhan keperawatan sangat diperlukan untuk perawat sebagai alat komunikasi, sebagai mekanisme pertanggung gugatan, sarana pelayanan

3 keperawatan secara individual, sarana evaluasi, sarana meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan, sarana pendidikan lanjutan, sebagai audit pelayanan keperawatan.berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ketidaklengkapan dokumen disebabkan karena waktu penulisan dokumen yang sempit akibat padatnya tugas-tugas yang terfokus pada pelayanan langsung pasien dan banyaknya dokument yang harus diisi.saat ini SAK yang digunakan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta belum menggunakan SAK paperlise,sehingga kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan masih dilakukan manual.hal ini menambah beban kerja bagi perawat. Dari aspek hukum pendokumentasian asuhan keperawatan yang dibuat merupakan aspek legal didepan hukum. Dokumentasi merupakan bukti catatan dari tindakan yang diberikan dan sebagai dasar untuk melindungi pasien, perawat dan institusi. Dari sisi pasien pendokumentasian bertujuan sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima, dari sisi perawat merupakan perlindungan keamanan dalam melaksanakan tugas, dan merupakan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan pengamatan di salah satu ruang rawat inap dokumen asuhan keperawatan yang tidak lengkap pada bagian standar pengkajian, diagnosa dan evaluasi, sedangkan pada kolom implementasi, sebagian besar telah dikerjakan, karena implementasi merupakan monitoring kegiatan yang telah dilakukan oleh perawat terhadap pasien. Untuk itu dalam penelitian ini akan

4 dikaji hubungan beban kerja dengan sikap pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara beban kerja dengan sikap pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan sikap pendokumentasian asuhan keperawatan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui beban kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. b. Mengetahui perilaku dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. c. Menganalisa hubungan beban kerja perawat dengan sikap asuhan keperawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi dalam melakukan penelitian terkait dengan beban kerja dan sikap dokumentasi keperawatan. 2. Bagi RS PKU Muhammadiyah Dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan khususnya bagi Perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. 3. Bagi Mahasiswa Dapat digunakan sebagai bahan pembuktian hubungan antara beban kerja dengan sikap dokumentasi keperawatan di rumah sakit. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan antara beban kerja dengan sikap dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit, pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya: 1. Inayah dan Wahyuni (2010): Beban Kerja Perawat Pelaksana Berhubungan dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di RSUD Cibabat Cimahi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan sampel sebanyak 24 orang perawat pelaksana, dengan cara observasi. Analisis data bivariat menggunakan chi square. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah lokasi penelitian, jumlah populasi dan sampel, serta variabel dependent yang digunakan. Persamaan

6 dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel beban kerja. 2. Chaki dan Tadi (2013): Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Model Asuhan Keperawatan Profesional (Dokumentasi Keperawatan) Di Ruang Dahlia Dan Teratai RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang ada di ruang Dahlia dan Teratai RSUD Dr. Soegiri Lamongan dengan sampel sebesar 28 perawat. Sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah lokasi penelitian, jumlah populasi dan sampel yang digunakan serta variabel dependent yang digunakan adalah model asuhan keperawatan profesional. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama menggunakan variabel beban kerja. 3. Supratman (2007): Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ditinjau Dari Beban Kerja Dan Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang berjumlah 182 orang. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 32. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah lokasi penelitian, jumlah populasi dan sampel, serta variabel yang digunakan (motivasi kerja). Persamaan dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel beban kerja dan pendokumentasian asuhan keperawatan.

7 4. Martini (2007): Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban Kerja, Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rawat Inap BPRSUD Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatory survey dengan menggunakan dua pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan waktu pengumpulan data secara cross sectional. Subyek penelitian 8 kepala bangsal dan 56 orang perawat pelaksana. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi rank sperman. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah lokasi penelitian, pendekatan penelitian, populasi dan sampel, serta variabel yang digunakan (karakteristik perawat, sikap, dan supervisi). Persamaan dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel beban kerja dan pendokumentasian asuhan keperawatan. 5. Indah Indrajati (2011) Pendokumentasian Tentang Perencanaan Dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Penelitian ini menggunakan univariat dengan pendekatan cross sectional. Ada 14 responden yang digunakan sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Dalam dokumentasi perencanaan, ada 8 responden (53,33%) dengan kategori cukup, 7 responden (46,60%) dengan kategori kurang. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, ada 10 responden (60,00%) dengan kategori cukup dan 5 responden (40,00%) mendapat kategori kurang. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa pelaksanaan dokumentasi mengenai perencanaan perawatan dan implementasi dalam cukup kategori.