BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum terdapat tiga genre sastra yaitu puisi, prosa, dan drama. Puisi

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah sistem yang kompleks sehingga untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu. tahun Skripsi tersebut menggunakan semiotik Michael Riffatterre sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Hal

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. katanya. Puisi pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pada umumnya, sebuah lagu memiliki dua elemen penting didalamnya,

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari adanya Restorasi Meiji. Pada masa Meiji ini banyak dihasilkan karya

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kemunculan dan perkembangan bahasa merupakan tanda-tanda dari kemunculan

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kelebihan manusia adalah memiliki alat komunikasi berupa bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu media yang digunakan seseorang untuk

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

DAFTAR ISI x. ABSTRAK.xii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Tidak baik disini adalah tidak layak untuk dinyanyikan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. disaksikannya, gagasan hidup, hingga cita-cita. Pengungkapan tersebut harus

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk proses pembentukan makna antara dua orang atau lebih (Mulyana, mewakili sesuatu yang lain (Wibowo, 2013: 7)

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, puisi selalu diciptakan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

ASPEK SOSIAL POLITIK DALAM LIRIK LAGU EFEK RUMAH KACA ALBUM KAMAR GELAP: Pendekatan Semiotik Riffaterre

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup serta membangkitkan

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang hidup dengan penuh semangat juang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. negara dapat dilihat. Kebudayaan tidak hanya dapat dilihat dari benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. aspek tersebut. Lirik merupakan pemikiran atau gagasan seseorang terhadap suatu

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

Interpretasi dan Pesan Moral dalam Lirik Lagu Slank (Analisis Semiotika) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

الا دب كل شعر ا و نثر يو ثر في النفس و يهذب الخلق و يدعو الى الفضيلة و يبعد عن الرذيلة با سلوب جميل

ANALISIS GAYA BAHASA IRONI DAN PESAN MORAL LAGU-LAGU SLANK DALAM ALBUM ANTIKORUPSI TINJAUAN SEMIOTIK

Karya Ahmad Tohari. Heisma Arya Demokrawati dan Widowati. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia materi yang dirasa sulit oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis terhadap sebuah lirik lagu yang bertujuan untuk memahami kajian

BAB I PENDAHULUAN. 2012: 7). Bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa yang ringkas dan padat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersaji menggunakan kata-kata yang indah dan kaya bahasa yang penuh makna (Kosasih, 2008: 31). Keindahan puisi ditentukan berdasarkan diksi, majas, rima, dan iramanya. Kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dihasilkan melalui pemadatan unsur bahasa. Puisi menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan maknanya sering filosofis. Kosasih (2008: 50) mengemukakan bahwa puisi diciptakan melalui suasana perasaan yang intens, dan menuntut pengucapan jiwa spontan dan padat. Suasana perasaan seseorang muncul melalui bahasa ekspresif, dan berbeda dengan prosa yang tidak mengungkapkan perasaan diri sendiri. Kemudian Faruk dan Sayuti (1997: 6) menyebutkan puisi bersifat padat karena informasi yang disampaikannya sudah terseleksi atau sudah tersaring sehingga yang tersisa hanya saripatinya saja. Menurut Pradopo (2007: 7), puisi mengekpresikan pemikiran yang membangkitkan respon pancaindera, merangsang imajinasi pancaindera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam wujud yang paling berkesan. 1

2 Pendapat lain tentang puisi dikemukakan oleh Luxemburg (1989: 175) bahwa teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra, tetapi dapat berupa ungkapan bahasa yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan politik, syair lagulagu pop, dan doa-doa. Syair lagu-lagu pop mempunyai ungkapan bahasa sesuai dengan sifat lain dari puisi. Syair atau lirik dalam lagu merupakan karya sastra berisi curahan perasaan pribadi atau susunan kata pada sebuah nyanyian (KBBI, 2008: 598). Lirik lagu merupakan ekspresi yang dituangkan dalam bentuk curahan perasaan seseorang. Dibandingkan dengan puisi pada umumnya, lirik lagu mempunyai ciri dapat dinyanyikan berdasarkan penyesuaian dengan notasi musik. Berkaitan dengan syair atau lirik lagu, dibutuhkan sarana untuk mencurahkannya. Sarana tersebut adalah notasi musik. Menurut Pasaribu (1986: 11), notasi musik dapat dikatakan sebagai penguat lirik lagu dan sarana tersendiri untuk memberikan nuansa kata-kata-kata yang ada. Musik diibaratkan sebagai bahasa, sedangkan lirik lagu adalah bahasa simbolis perlambang nilai jiwa dan ucapan. Dalam penelitian ini, objek kajian yang dianalisis berdasarkan teori semiotika Riffaterre adalah lirik lagu karya musisi Ahmad Dhani dalam seluruh album ciptaannya untuk grup musik Dewa 19. Ahmad Dhani adalah musisi kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, dan merupakan musisi yang berperan besar dalam hampir semua lirik dan lagu grup musik Dewa 19. Selain itu, Ahmad Dhani juga menjadi pemimpin beberapa grup musik seperti Dewa 19, Ahmad Band, The Rock, TRIAD, dan grup musik Mahadewa.

3 Ahmad Dhani bersama Dewa 19 telah mengeluarkan sepuluh album selama 19 tahun perjalanan karier bermusiknya. Album-album tersebut di antaranya berjudul sebagai berikut: Dewa 19 (1993), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama cinta I & 2 (2004), Laskar Cinta (2004), dan Republik Cinta (2006) (Telni Rusmatantri, 2006: 92-111). Hal yang menarik dari deretan album di atas, terdapat beberapa lagu yang memiliki unsur-unsur religius, seperti pada lagu Mistikus Cinta, Hidup ini Indah, Nonsense, Kuldesak, Hadapi dengan Senyuman, dan Persembahan dari Surga. Lirik-lirik lagu Ahmad Dhani mempunyai unsur pengenalan Tuhan dari manusia terhadap Sang Pencipta. Unsur tersebut memberikan sentuhan mistis, yaitu sebuah nilai religius dan tidak lepas dari rasa cinta yang dimiliki manusia berdasarkan dunia pengenalan Tuhan dari Ahmad Dhani. Istilah religius adalah yang bersifat religi, bersifat keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan dengan religi (KBBI, 2008: 830). Di samping itu, lirik-lirik lagu Ahmad Dhani menggunakan ekspresi tidak langsung karena adanya perbedaan maksud dengan pemaparan lirik yang ada. Selain itu, lirik lagu religius Ahmad Dhani memiliki penggunaan bahasa berbeda dengan bahasa pada umumnya, dan diklasifikasikan secara tekstual mempunyai persamaan dengan puisi. Jadi, lirik-lirik religius Ahmad Dhani dapat dimaknai seperti halnya puisi.

4 Terdapat beberapa alasan dalam pemilihan objek kajian lirik lagu religius Ahmad Dhani tersebut. Pertama, penggunaan kata-kata yang membangun lirik Ahmad Dhani memiliki ciri-ciri khas yang menarik untuk dikaji. Kedua, lirik Ahmad Dhani memiliki banyak pesan religius yang mengedepankan hubungan manusia dengan Tuhan. Ketiga, penelitian sastra yang menggunakan lirik lagu Ahmad Dhani sebagai objek kajian dengan analisis semiotika, belum pernah dilakukan sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, didapati masalah yang dibahas. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Ketidaklangsungan ekspresi pada lirik lagu karya Ahmad Dhani; (2) Pemaknaan dan pencarian unsur-unsur religius dengan pembacaan heuristik, pemaknaan hermeneutik, pencarian matriks, varian-varian dan hipogram pada lirik lagu karya Ahmad Dhani. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan teoretis dan tujuan praktis. Tujuan teoretis penelitian ini adalah pengungkapan ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik-lirik religius karya Ahmad Dhani. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan makna-makna dan unsur religius dalam lirik lagu karya Ahmad Dhani dan diharapkan tercapai berdasarkan analisis semiotika.

5 Tujuan praktis dalam penelitian ini adalah memberi sumbangan kepada masyarakat tentang pemahaman terhadap unsur religius lagu lirik lagu karya Ahmad Dhani. Pemahaman dalam lirik lagu religius karya Ahmad Dhani diharapkan bermanfaat bagi masyarakat pecinta lagu-lagu Indonesia. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian yang menggunakan objek kajian lirik lagu sebelumnya pernah dilakukan oleh A. Ambar Widyatmoko (1995) dengan judul Lirik Lagu Iwan Fals: Tinjauan Tema dan Bahasa Puisi. Penelitian ini menitikberatkan dua metode pendekatan, yaitu metode pragmatis untuk menentukan tema yang terdapat dalam lirik lagu Iwan Fals dan metode struktural dalam melihat bahasa puisi pada lirik lagu Iwan Fals. Penelitian lain dengan struktural semiotika adalah Bulan Dibuai Awan Puisi-Puisi Pilihan Katon Bagaskara: Analisis Strukturalisme Semiotik karya Neni Susilowati (2000). Penelitian ini menggunakan teori strukturalisme untuk pengungkapan unsur pembangun dalam lirik lagu dan mencari makna yang terkandung dalam lirik lagu Katon Bagaskara. Kemudian penelitian dilakukan dengan analisis semiotika pada lirik lagu karya ciptaan Katon Bagaskara dalam buku Bulan Dibuai Awan, dan bertujuan mengungkap makna yang terkandung dalam puisi itu. Penelitian lain yang menggunakan lirik lagu sebagai objek kajian adalah skripsi dengan judul Unsur-Unsur Kepuitisan Lirik-Lirik Lagu Karya Nazril Ilham: Analisis Struktural Semiotik karya Yunan Helmi (2010). Penelitian ini

6 nmenggunakan pendekatan struktural semiotika dan difokuskan pada unsur-unsur kepuitisan serta nilai-nilai pembelajaran pada lirik-lirik lagu karya Nazril Ilham. Penelitian yang berkaitan dengan lirik lagu lainnya adalah Unsur-Unsur Kebahasaan Album In Love: 25 th Anniversary Karya Ebiet G. Ade: Analisis Struktural semiotik karya Adrianus Setya Nugraha (2010). Penelitian ini menggunakan metode struktural semiotika dan berfokus pada unsur-unsur kepuitisan serta mengambil nilai-nilai pembelajaran tentang hubungan antar manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan alam pada lirik-lirik lagu karya Ebiet G. Ade. Tinjauan kemudian adalah penelitian Makna Relasi Tematik Lirik-lirik Lagu dalam Album Karya Padi: Analisis Semiotika Riffaterre karya Okky Herwin Yulianto (2011). Penelitian ini membahas tentang makna relasi pada keseluruhan album karya Padi yang menunjukkan adanya rangkaian tema antara album satu dengan album yang berikutnya. Beberapa penelitian ilmiah di atas, secara garis besar menggunakan metode gabungan antara pendekatan struktural dan pendekatan semiotika. Penelitian tentang lirik lagu karya Ahmad Dhani ini menggunakan pendekatan analisis semiotika menurut Michael Riffaterre, sesuai metode yang terdapat dalam bukunya yang berjudul Semiotics of Poetry (1978). Jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih mengungkapkan pada sisi religius suatu karya dalam hal ini adalah lirik lagu. Karena penelitian sebelumnya belum banyak membahas tema-tema bernuansa lirik lagu religius secara menyeluruh.

7 1.5 Landasan Teori Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Rifaterre, dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978). Pemilihan pendekatan ini berdasarkan pembahasan lirik lagu menggunakan analisis semiotika Rifaterre, metode yang digunakan disesuaikan dengan penelitian karya sastra puisi untuk membahas dan memahami lirik-lirik lagu karya Ahmad Dhani. Riffaterre dalam pendekatan semiotika, mengetahui penggunaan metode pemproduksian makna menekankan pada empat hal pokok untuk memproduksi makna tersebut. Keempat metode tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, mengacu pada pemakaian bahasa puisi yang berbeda dari bahasa pada umumnya, serta bahasa yang digunakan bersifat tidak langsung. Ketidaklangsungan ekspresi pada puisi terjadi karena tiga hal yakni (1) penggantian arti (displacing of meaning), (2) penyimpangan arti (distorsing of meaning), dan penciptaan arti (creating of meaning) (Riffaterre, 1978: 2). Kedua, pemberian makna melalui pembacaan heuristik serta pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan tingkat pertama, pengetahuan linguistik dari pembaca memiliki arti penting pada pembacaan tersebut. Pembacaan linguistik bertujuan untuk mengartikan satuan linguistik berupa kata, frase, maupun kalimat berdasarkan konvensi yang berlaku pada bahasa. Menurut Pradopo (2007: 269) pembacaan heuristik karya sastra dilakukan secara linier. Pembacaan disesuaikan dengan struktur bahasa sebagai sistem tanda semiotika tingkat pertama. Untuk menjelaskan bahasa secara lazimnya, diberi

8 tambahan kata sambung, kata-kata disesuaikan dengan bentuk morfologi pada umumnya, kalimat di dalam puisi diberi sisipan kata maupun sinonimnya dengan memberi tanda kurung supaya lebih jelas. Setelah melakukan pembacaan heuristik dilakukan pembacaan secara hermeneutik. Menurut Pradopo (2007: 270) pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan semiotika tingkat dua, yaitu pembacaan semiotika dengan melakukan pembacaan ulang (retroaktif) setelah pembacaan heuristik dengan memberi tafsiran sesuai konvensi sastra sebagai sistem kedua. Metode yang ketiga setelah pembacaan heuristik dan hermeneutik, yaitu pencarian matriks, model, dan varian. Menurut Riffaterre (1978: 13) matriks merupakan bagian dari konsep abstrak yang tidak pernah terwujud dengan sendirinya berada dalam yang tidak gramatikal. Matriks terkadang diwujudkan dengan satu kata yang penerapan dalam teks tidak begitu jelas. Matriks diwujudkan dalam varian-varian dan bentuk sebagai aktualisasi. Metode keempat setelah menentukan matriks, model, dan varian adalah pencarian hipogram. Hipogram merupakan pencarian teks-teks yang melatar belakangi munculnya teks baru. Pembaca harus menemukan sendiri dengan melihat interpretasi kedua yang disediakan interteks atau stereotip yang bersifat klise (Riffaterre, 1978: 94). Riffaterre membagi hipogram menjadi dua yaitu hipogram aktual yang berupa teks-teks yang telah dihadirkan sebelumnya, dan hipogram potensial yang tidak tampak, yang terkandung dalam bahasa yang digunakan dalam karya sastra (Riffaterre, 1978: 23).

9 Setelah ditemukan hipogram pada lirik lagu karya Ahmad Dhani, kemudian diungkap makna yang terkandung dalam lirik lagu. Berdasarkan makna yang terkandung dalam lirik dapat dicari unsur religius lirik lagu karya Ahmad Dhani. 1.6 Metode Penelitian Penelitian lirik-lirik lagu religius karya Ahmad Dhani ini menggunakan metode analisis kualitatif. Menurut (Moleong, 1989: 6) metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang bermaksud memahami fenomena yang dialami subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Metode ini berfungsi memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh dengan dijadikan acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh dalam lirik-lirik lagu religius karya Ahmad Dhani. Setelah mendapatkan karakteristik dari data yang telah diperoleh, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menyusun langkah kerja sebagai berikut. Langkah yang dilakukan dalam perolehan data meliputi beberapa tahap 1. Data dikumpulkan melalui penulisan ulang lirik-lirik lagu, dengan diawali oleh proses mendengarkan agar tidak terjadi kesalahan. 2. Data yang telah dikumpulkan melalui proses penulisan ulang, kemudian dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang dicari. Selain karakteristik data yang diperoleh, proses memaknai karya sastra diperhatikan pula langkah kerja yang harus dilalui. Dengan tujuan menemukan makna yang

10 terkandung dalam data. Proses atau langkah kerja dilakukan dengan metode pemaknaan rifaterre. 3. Pertama kali yang dilakukan dalam metode pemaknaan Rifaterre adalah membaca keseluruhan lirik-lirik lagu kemudian dipilih beberapa lirik lagu yang dianggap mewakili kepuitisan maupun makna yang dominan dalam lirik lagu religius karya Ahmad Dhani. 4. Menganalisis lirik-lirik lagu tersebut dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pada pembacaan heuristik, sajak ditulis berdasarkan struktur kebahasaannya. Pembacaan ini dilakukan dengan menyisipkan dalam tanda kurung yang berfungsi untuk memperjelas arti serta untuk mendapatkan kesan yang wajar. Setelah itu dilakukan pembacaan hermeneutik yang dibangun dari ketidaklangsungan ekpresi, pencarian matriks, model, dan varian-varian. Untuk mendapatkan makna secara penuh, dicari kemungkinan adanya hipogram. 5. Mengungkap makna-makna religius yang terdapat dalam lirik lagu karya Ahmad Dhani. 6. Mengungkap unsur-unsur religius yang terdapat pada lirik lagu karya Ahmad Dhani. 7. Membuat laporan penelitian. 8. Menyajikan laporan penelitian.

11 1.7 Populasi, Sampel, dan Data Populasi penelitian ini adalah semua lirik-lirik lagu religius karya Ahmad Dhani yang terdapat pada kesepuluh album grup musik Dewa 19. Kesepuluh album tersebut adalah Dewa 19 (1993), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama cinta I & 2 (2004), Laskar Cinta (2004), dan Republik Cinta (2006). Dari album-album tersebut diambil diambil tiga belas lirik sebagai sampel yakni, Manusia Biasa, Nonsense, Mistikus Cinta, Risalah Hati, Kasidah Cinta, Matahari Bulan dan Bintang, Hadapi dengan Senyuman, Larut, Sayap-Sayap Patah, Persembahan dari Surga Kosong, Hidup Ini Indah, dan Kuldesak. Adapun alasan dipilihnya ketiga belas lirik lagu tersebut karena memiliki unsur-unsur ketidaklangsungan ekspresi yang dominan dibandingkan dengan lirik-lirik lagu yang lain. Sedangkan dalam analisis semiotik diambil enam lirik lagu. Keenam lagu tersebut adalah Mistikus Cinta, Hidup Ini Indah, Nonsense, Kuldesak, Hadapi dengan Senyuman, dan Persembahan dari Surga. Alasan pemilihan keenam lirik tersebut karena dianggap mewakili unsur religius dalam pemikiran serta makna secara keseluruhan dari sisi religius lirik-lirik karya Ahmad Dhani.

12 1.8 Sistematika Laporan Penelitian Sistematika penelitian ini terbagi kedalam lima Bab. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian; rumusan masalah; tujuan penelitian; landasan teori dan metode; dan sistematika penulisan. Bab II merupakan analisis ketidaklangsungan ekspresi pada lirik-lirik religius karya Ahmad Dhani. Bab III merupakan analisis lirik-lirik lagu yang telah ditentukan sebagai fokus penelitian. Analisis terhadap pemaknaan unsur religius dalam lirik Ahmad Dhani yang meliputi pembacaan heuristik dan pemaknaan hermeneutik, identifikasi matriks, menentukan model dan varian, dan pencarian hipogram.. Bab IV kesimpulan