BAB I PENDAHULUAN. kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan di suatu perairan. Uji hayati (bio assay) adalah suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

I. PENDAHULUAN. Budidaya merupakan suatu kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BUDIDAYA PAKAN ALAMI UNTUK BENIH IKAN AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

TINJAUAN PUSTAKA. Plankton adalah organisme yang hidup melayang layang atau mengambang di

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. mediteran. Kemudian menyebar luas ke beberapa negara di daerah tropis seperti. kubis krop, kubis daun dan kubis bunga (Arief, 1990).

PENDAHULUAN. Untuk mendukung usaha tersebut dibutuhkan Balai Benih Ikan. ikan. Ketika usaha pemeliharaan atau pembesaran berkembang dibutuhkan bibit

1. PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan pupuk anorganik dipasaran akhir-akhir ini menjadi langka.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran bayam merupakan salah satu jenis makanan yang dikonsumsi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

Nur Solikin Dosen Fakultas Peternakan UNP Kediri

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

BAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW

BAB I PENDAHULUAN. devisa negara. Dalam budidaya ikan, faktor utama yang mendukung peningkatan

Ilmu Tanah dan Tanaman

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB I PENDAHULUAN. Limbah dibedakan menjadi dua yaitu limbah anorganik dan limbah

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

I. PENDAHULUAN. cukup tinggi, contohnya pada pembenihan ikan Kerapu Macan (Epinephelus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %,

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tidak ada sama sekali. Saat produksi ikan melimpah, belum seluruhnya

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan produksi perikanan adalah melalui budidaya (Karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyadari bahaya memakan makanan yang. mengandung bahan-bahan kimia sintetis terutama sayur-sayuran yang dapat

I. PENDAHULUAN. yang dibutuhkan untuk pertumbuhan larva (Renaud et.al, 1999). Pemberian pakan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metabolisme tumbuhan (Gardner et al., 1991). Menurut Harjadi (1993),

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Maggot merupakan larva lalat black soldier atau serangga bunga, memiliki

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat kematian dari larva ikan pada suatu panti pembenihan yang disebabkan karena kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke makanan lain (Priyambodo, 2001). Mujiman (1998) menyatakan bahwa pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan, karena menunjang kelangsungan hidup ikan. Pada saat telur ikan baru menetas dan setelah makanan cadangan habis, maka benih ikan membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Pemberian pakan yang berlebihan berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepat kotor dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60-70%. Chumaidi et al. (1990) menyatakan bahwa pakan alami merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi benih ikan hias maupun ikan konsumsi. Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapa jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria (Paramaecium sp.), Rotifera (Brachionus sp.), Cladocera (Moina sp.), dan Daphnia sp. Pakan alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva ikan untuk memangsanya. 1

Moina sp merupakan jenis plankton yang penting sebagai pakan alami alternatif karena ukurannya sesuai bukaan mulut larva ikan seperti larva ikan mas (Cyprinus carpio), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan patin (Pangasius hipotalamus), ikan lele (Clarias batracus), dan kelompok ikan hias lainnya. Sehingga keberadaan Moina sp ini dapat menurunkan biaya produksi khususnya dalam pengadaan pakan buatan. Moina sp juga mengandung protein cukup tinggi dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Kadar kandungan gizi pada Moina sp. berupa protein 37,38%, lemak 13,29%, kadar abu 11%, dengan kadar air sebanyak 90,6% (Mudjiman, 2008). Salah satu metode kultur Moina sp yang sering digunakan adalah metode pemupukan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan anorganik (Ivleva, 1973 dalam Casmuji, 2002). Pupuk Organik atau pupuk alam merupakan hasil akhir dari perubahan dan penguraian tanaman dan hewan misalnya pupuk kandang, pupuk hijau dan sebagainya. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk buatan yang merupakan hasil industri pabrik misalnya pupuk Urea dan TSP. Pupuk organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotoran ayam, jerami padi dan daun kol, pada umumnya ketiga bahan pupuk organik ini banyak dilingkungan sekitar kita. Pupuk kotoran ayam banyak dijumpai pada lahan peternakan ayam, pemanfataannya sebagian besar dijadikan pupuk dasar pada lahan pertanian serta pada lahan budidaya ikan. Menurut Hardjowigeno (1995) dalam Nurul (2011) Pupuk kandang kotoran ayam juga dikategorikan berkualitas dan lebih cepat tersedia dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain serta merupakan pupuk 2

kandang yang mengandung bahan organik, nitrogen, fospor, kalium lebih besar. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kadar N, P dan K yang terdapat dalam pupuk kandang Unsur (%) Ayam Sapi Kuda Babi Domba Nitrogen (N) 1,70 0,29 0,44 0.60 0,55 Phospor (P2O5) 1, 90 0,17 0,17 0,41 0,31 Kalium (K2O) 1,50 0,35 0,35 0,13 0,15 (Sumber: Hardjowigeno, 1995 dalam Nurul, 2011). Kompos jerami memiliki potensi hara dan nilai ekonomi yang sangat besar. Pemanfaatan kompos jerami ini oleh petani dapat menghemat pengeluaran negara untuk subsidi pupuk dan mengurangi konsumsi pupuk kimia nasional (Anonim 2013). Di Gorontalo, jerami padi tidak termanfaatkan secara maksimal, ini dibuktikan setelah pasca panen padi, hanya sebagian kecil dijadikan hijauan pakan ternak. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), berikut adalah kandungan unsur hara kompos jerami padi : C- organik 35.11 %, N 1.86 %, P2O5 0.21 %, K2O 5.35 % dan Kadar air 55% (Anonim 2013). Kubis atau lebih dikenal masyarakat Gorontalo dengan daun kol. Setiap kol yang di panen banyak daunnya yang tua dan tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, sehingga hanya menjadi sampah organik yang terbuang seperti yang sering kita temui di pasar tradisional. 3

Kubis mengandung 116 mg kalsium, 31 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, 18 mg natrium, 214 mg kalium, 2,170 I.U vitamin A, sedikit vitamin B kompleks, dan 18 gram vitamin C. Selain itu, daun kol juga terkandung mineral penting yang tinggi, yaitu sulfur (Anonim 2013). Melihat dari ketiga potensi pupuk organik yang tidak termanfaatkan, maka perlu melakukan kajian ilmiah untuk mengolah potensi tersebut, sehingga menambah pengetahuan bagi masyarakat dalam mengelolah sampah organik menjadi pupuk yang berguna untuk lahan pertanian serta lahan budidaya ikan. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo sudah mulai membudidayakan Moina sp sebagai pakan alami sejak tahun 2006. Disamping itu, manfaat Moina sp sudah diketahui oleh masyarakat luas sehingga bisa mengurangi biaya produksi. Ketersedian Moina sp untuk menunjang kegiatan budidaya ini sangat penting. Namun, hingga saat sekarang belum tersedia informasi terkait media hidup Moina sp yang baik untuk pembudidaya. Oleh karena itu penelitian terkait media tumbuh Moina sp memakai pupuk berbeda adalah sangat penting dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis melakukan suatu kajian ilmiah tentang Pengaruh Pemberian Pupuk yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelimpahan Moina sp di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. 1.2. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian pupuk yang berbeda terhadap tingkat kelimpahan Moina sp di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. 4

1.3. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk yang berbeda terhadap tingkat kelimpahan Moina sp di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. 1.4. Manfaat Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi terhadap pengelola pembudidaya tentang tingkat kelimpahan Moina sp dengan pemberian pupuk yang berbeda. 5