I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

TEMA DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

I. PENDAHULUAN. Karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal di dalam dunia kesastraan. Karya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

II. LANDASAN TEORI. (Sahid, 1992: 83) mengemukakan penokohan adalah cara pengarang melukiskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul karena permasalahan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat di sekitarnya, manusia dengan alam, manusia dengan dirinya sendiri serta manusia dengan Tuhannya. Jadi, dapat dikatakan bahwa problematika manusia merupakan inspirasi terwujudnya karya sastra. Karya sastra pada hakikatnya mempunyai beberapa jenis. Menurut genrenya karya sastra dibagi menjadi tiga, yakni prosa (fiksi), puisi, dan drama. Dari ketiga jenis genre tersebut penulis hanya memfokuskan pada prosa (fiksi). Prosa (fiksi) merupakan sebuah karya naratif yang mengangkat cerita kehidupan seorang tokoh fiksional dengan lingkungan disekitarnya. Salah satu bentuk prosa fiksi adalah novel. Novel merupakan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap pelaku. Novel dibangun oleh dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam seperti tema, alur, latar, tokoh

2 dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar, seperti nilai budaya, nilai pendidikan, nilai agama, dan lain-lain. Salah satu unsur yang memengaruhi novel menjadi menarik yaitu tema dan penokohan. Tema merupakan pokok persoalan dalam sebuah karya sastra dan tema juga menjadi landasan utama pengarang ketika akan membuat sebuah cerita. Tokoh yang memiliki karakter sehingga membuat cerita semakin hidup di mata pembaca. Melalui unsur tersebut dapat diketahui bagaimana pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam ceritanya. Penokohan yang baik ialah penokohan yang berhasil menggambarkan tokoh-tokoh dan mengembangkan watak dari tokoh-tokoh tersebut yang mewakili tipe-tipe manusia yang dikehendaki. Perkembangannya haruslah wajar dan dapat diterima berdasarkan hubungan kausalitas (Esten, 2013: 27). Alasan peneliti memilih novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam sebagai subjek penelitian adalah. (1) Novel Di Bawah Langit Jakarta mengandung nilai edukatif, dengan penuh motivasi, semangat, kerja keras,dan optimisme, untuk maju dan tidak kenal menyerah demi meraih cita-cita. (2) Novel ini sangat khas dan memiliki nilai sastra yang memukau, mengangkat perjalanan seorang anak dengan nostalgia yang menyentuh, bahasa yang mudah dipahami, menarik, dan sangat inspiratif, serta kisahnya menggelora semangat untuk mewujudkan impian sekaligus memberikan keyakinan bahwa kesungguhan akan membuahkan keberhasilan.

3 (3) Novel ini mengandung pesan moral yang sangat kuat yaitu mengajarkan bahwa pentingnya sebuah usaha untuk selalu berjuang keras dengan kesungguhan, kedisiplinan, sabar, ikhlas, dan selalu berdoa untuk mencapai cita-cita. (4) Novel ini mengangkat perjalanan hidup seorang tokoh yang mampu memberikan kekuatan atau motivasi bagi pembaca untuk tidak putus asa dalam hidup dan menjadikan diri lebih bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Di Bawah Langit Jakarta menceritakan kisah seorang anak yang bernama Sugiharto yang mempunyai mimpi luar biasa untuk melanjutkan belajar di SMA dan bercita-cita menjadi menteri. Sugiharto menjalani kehidupan remajanya dalam keterbatasan dan kemiskinan. Karena faktor ekonomi Sugiharto akhirnya dititipkan orangtuanya kepada Bi Karminah dan Paman Sukir agar Ugi tetap bersekolah dan mencapai cita-citanya. Novel ini sangat erat kaitannya dalam dunia pendidikan dan sangat cocok dibelajarkan kepada peserta didik karena novel ini menceritakan tentang seorang anak yang berjuang keras untuk tetap memeroleh pendidikan yang lebih baik sehingga novel ini memberikan sumbangan baru dalam dunia pendidikan, mengajarkan kepada kita untuk tetap semangat dalam meraih pendidikan yang lebih baik walau dalam segala keterbatasan. Namun dengan kerja keras dan kemauan yang besar apapun bisa kita capai. Novel Di Bawah Langit Jakarta ini ditulis oleh Guntur Alam. Guntur Alam gemar menulis cerita pendek dan cerita-ceritanya sudah dimuat di beberapa media massa

4 seperti Kompas, Tempo, JawaPos, Femina, Nova, dan lain-lain. Guntur Alam sudah menerbitkan beberapa novel, salah satunya JURAI-Kisah Anak-Anak Emak di Setapak Impian yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2013. Berkaitan dengan pembelajaran sastra di SMA, salah satu karya yang diajarkan di SMA adalah novel. Karya sastra yang akan digunakan sebagai bahan ajar aspekaspek intrinsik harus melalui proses pemilihan. Hal itu disebabkan semakin meningkatnya perkembangan karya sastra yakni semakin banyak karya sastra dengan kisah atau cerita yang beragam. Karya sastra yang akan digunakan sebagai bahan ajar aspek-aspek intrinsik harus memiliki manfaat bagi peserta didik, seperti membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 2005: 16). Dalam membelajarkan sastra juga khususnya mengenai tema dan penokohan, seorang pendidik juga harus memperhatikan aktivitas belajar siswa di kelas karena aktivitas belajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun, ternyata kebanyakan aktivitas belajar siswa di kelas masih tergolong kurang aktif. Hal ini dapat disebabkan metode pembelajaran guru yang masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Biasanya seorang guru hanya menjelaskan materi dengan cara-cara yang sederhana. Hal ini membuat siswa merasa bosan dan kurang aktif. Untuk menyelesaikan masalah tersebut pendidik dapat menggunakan model pembelajaran yang lain seperti model pembelajaran kooperatif. Slavin (2005: 8) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa untuk

5 bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah memberikan peserta didik pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan sehingga peserta didik dapat menjadi masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi (Slavin, 2005: 33). Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda yaitu kemampuan, ras, jenis kelamin dan lain-lain. Kajian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA. Adapun Kompetensi Inti (KI) da n Kompetensi Dasar (KD) Kelas X pada Silabus oleh peneliti yaitu Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dan Kompetensi Dasar (Kemampuan Bersastra) 3.7 Mengidentifikasi tema, amanat, tokoh, alur, latar, sudut pandang, amanat, dan tema cerita hikayat yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman.

6 Tema dan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam, berupa persoalan yang dialami tokoh pada setiap peristiwa dan tokoh yang berperan serta bagimana cara pengarang menggambarkan sifat yang dialami oleh tokoh dalam novel tersebut. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memahami penokohan yang terdapat dalam cerita tersebut dan dapat meneladani sifat-sifat baik yang dimiliki tokoh, serta mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan melalui tema dan penokohan yang bernilai moral baik (positif) dan tidak mencontoh penokohan yang bernilai tidak baik (negatif). Selanjutnya, analisis tersebut dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran sastra di SMA mengenai tema dan penokohan dalam cuplikan novel dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimanakah tema dan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam dan pembelajarannya di SMA? Adapun rincian masalah tersebut sebagai berikut. 1. Bagaimanakah tema dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam? 2. Bagaimanakah penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam, yang terdiri atas a. bagaimanakah teknik pelukisan tokoh dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam?

7 b. bagaimanakah jenis-jenis tokoh dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam? 3. Bagaimanakah model pembelajaran sastra, khususnya tema dan penokohan di SMA dengan menggunakan novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam dan pembelajarannya di SMA. Adapun rincian dari tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan tema dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam. 2. Mendeskripsikan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam yang terdiri atas a. mendeskripsikan teknik pelukisan tokoh dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam; b. mendeskripsikan jenis-jenis tokoh dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam. 3. Mendeskripsikan model pembelajaran sastra, khususnya tema dan penokohan di SMA dengan menggunakan novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam.

8 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Manfaat penelitian ini sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa dalam kajian unsur intrinsik novel khususnya dalam bidang tema dan penokohan. b. Menambah referensi penelitian, khususnya tentang tema dan penokohan sehingga memberikan sumbangan sebagai bahan pemikiran bagi para peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Memberikan gambaran, wawasan, dan pengetahuan bagi pembaca tentang tema dan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam. b. Memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam hal pemilihan bahan ajar. c. Membantu guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk mencari alternatif bahan pembelajaran sastra, khususnya di tingkat SMA. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut. 1. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam. 2. Fokus dalam penelitian ini adalah tema dan penokohan dalam novel Di Bawah Langit Jakarta karya Guntur Alam dan pembelajarannya di SMA.