III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 8 Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 13 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

Transkripsi:

28 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa adalah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII 4 SMPN 1 Bandar Lampung, Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 menggunakan prosedur penelitian tidakan kelas (Classroom Action Research) dengan proses kajian berdaur ulang yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Gambar 2. Alur penelitian tindakan kelas (Aqib, 2007: 30) Setelah permasalahan diformulasikan, kemudian diterapkan penelitian tindakan kelas dalam tiga siklus yang langkah-langkahnya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) oleh Hopkins (1993: 48) seperti pada gambar berikut:

29 ORIENTASI LAPANGAN atau KAJIAN TEORITIS SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 RENCANA 1 ANALISIS REFLEKTIF 2 PERBAIKAN RENCANA 3 TINDAKAN 1 EVALUASI 2 TINDAKAN 3 EVALUASI 1 TINDAKAN 2 EVALUASI 3 ANALASIS REFLEKTIF 1 PERBAIKAN RENCANA 2 DST Gambar 3. Siklus Penelitian Tidakan dari Kemmis dan Taggart dalam Arikunto (2008: 48) Dari gambar di atas, penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Orientasi lapangan atau kajian teoritis (pencarian dan analisis fakta) 2. Rencana Pembelajaran 3. Pelaksanaan tindakan. 4. Evaluasi kegiatan atau monotoring pelaksanaan dan pengaruhnya 5. Refleksi atau merinci kendala dan pengaruh dari implementasi 6. Tindak lanjut (kembali ketahap 1 dan seterusnya).

30 C. Faktor yang Diteliti Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan di atas, ada beberapa faktor yang akan diteliti pada penelitian ini, yaitu: (1) Minat siswa terhadap pelajaran fisika. (2) Motivasi siswa terhadap pelajaran fisika. (3) Hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) siklus belajar dan setiap siklus dilaksanakan dengan beracuan pada peningkatan yang ingin dicapai. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan prosedur sebagai berikut: (1) Perencanaan (plan) (2) Pelaksanaan tindakan (action) (3) Evaluasi (observe) (4) Refleksi (reflect) Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk setiap siklus akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Siklus Pertama a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: (1) Mengurus izin penelitian pada sekolah yang bersangkutan, kemudian melakukan observasi ke SMPN 1 Bandar Lampung. (2) Menentukan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan berdasarkan masalah yang terjadi di kelas.

31 (3) Menentukan peringkat akademik siswa berdasarkan data hasil observasi awal yang nantinya digunakan sebagai pedoman pembagian kelompok. (4) Menyesuaikan silabus dengan sintak pembelajaran model GI. (5) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (6) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). (7) Membuat angket minat untuk mengetahui minat siswa. (8) Membuat angket motivasi untuk mengetahui motivasi siswa. (9) Membuat lembar soal post-test. b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, yaitu sesuai dengan sintak model pembelajaran kooperatif tipe GI. Langkah yang dilakukan pada pembelajaran model GI adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan hasil belajarnya, dalam satu kelompok memiliki hasil belajar yang heterogen. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki dan meminta mereka untuk menyelesaikannya. Di akhir pertemuan guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.

32 (2) Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan adaptasi dari model pembelajaran kooperatif tipe GI menurut Slavin dalam Maesaroh (2005: 29). Tahapan pembelajarannya dapat dilihat pada tabel. Tabel 1. Tahap Pembelajaran Group Investigation Menurut Slavin Tahap I Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok. Tahap II Merencanakan tugas Tahap III Membuat penyelidikan Tahap IV Mempersiapkan tugas akhir Tahap V Mempresentasikan tugas akhir Tahap VI Evaluasi Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas. Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai. Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok. Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti. Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan. (3) Kegiatan Akhir Setelah dilakukan presentasi, guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang dipresentasikan kepada semua siswa.

33 (4) Tahap Evaluasi Pada tahap ini dilaksanakan proses evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI, yaitu minat, motivasi, dan hasil belajar selama proses pembelajaran. Data minat dan motivasi siswa diperoleh berdasarkan angket minat yang diisi oleh siswa. Data hasil belajar siswa dilihat dari hasil evaluasi tiap akhir siklus yang berupa tes hasil belajar tiap siklus. (5) Tahap Refleksi Hasil yang didapat pada tiap tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkan, dianalisis, dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil analisis dari tiap siklus digunakan untuk merefleksikan diri, apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. 2. Siklus Kedua Pada dasarnya tahap demi tahap pembelajaran pada siklus kedua sama dengan siklus pertama. Pelaksanaan siklus II ini diawali dengan perbaikan dan pelaksanaan dari rekomendasi yang dihasilkan pada kegiatan refleksi siklus I. 3. Siklus Ketiga Tahap demi tahap yang dilaksanakan pada siklus ketiga tidak jauh berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya hanya mengadakan pembaharuan pada

34 kegiatan yang dirasakan kurang pada siklus sebelumnya dan dilakukan penekanan pada aspek yang masih rendah ketercapaiannya pada siklussiklus sebelumnya untuk ditingkatkan lagi. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah: (1) Angket minat belajar untuk mengetahui minat siswa. (2) Angket motivasi belajar untuk mengetahui motivasi siswa. (3) Lembar tes hasil belajar untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa. (4) Lembar observasi guru mengajar untuk evaluasi guru dari siklus I ke siklus berikutnya. F. Data dan Metode Pengumpulan Data 1. Data Data yang diperoleh setelah dilakukannya penelitian ini adalah data berupa data kuantitatif, yaitu data hasil tes belajar siswa untuk mengetahui data hasil belajar yang diperoleh dari pemberian tes pada setiap akhir siklus. 2. Metode Pengumpulan Data a. Data Minat Belajar Untuk memperoleh data minat awal pada siswa disediakan angket minat berupa pertanyaan-pertanyaan berbentuk multiple choice dengan tiga pilihan jawaban. Dalam angket terdapat kisi-kisi yang terdiri dari empat indikator, yaitu:

35 (1) perasaan senang atau tidak senang (2) perhatian (3) kesadaran (4) rasa ingin tahu Selanjutnya, dalam kegiatan penelitian data minat juga didapatkan dari angket, di mana di setiap akhir siklus siswa diminta untuk mengisi angket tersebut. (2) Data Motivasi Belajar Untuk memperoleh data motivasi awal pada siswa disediakan angket minat berupa pertanyaan-pertanyaan berbentuk multiple choice dengan tiga pilihan jawaban. Dalam angket terdapat kisi-kisi yang terdiri dari dua indikator dan setiap indikator memiliki beberapa sub indikator, yaitu: Motivasi intrinsik, terdiri dari: (1) Keyakinan dan kemajuan (2) Aktivitas belajar (3) Kesukaan memecahkan masalah (4) Minat terhadap soal (5) Keuletan menghadapi kesulitan (6) Ketekunan menghadapi tugas Motivasi ekstrinsik, terdiri dari: (1) Persaingan (2) Pujian (3) Hukuman

36 (4) Pemberitahuan hasil belajar. Selanjutnya, dalam kegiatan penelitian data motivasi juga didapatkan dari angket, di mana di setiap akhir siklus siswa diminta untuk mengisi angket tersebut. (3) Data Hasil Belajar Data pemahaman hasil belajar awal siswa, dilakukan dengan memberikan 5 soal uraian mengenai usaha dan energi. Pada penelitian, pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan tes setelah dilakukannya presentasi. Materi yang diujikan berdasarkan presentasi yang telah dilakukan pada setiap siklus. G. Teknik Analisis Data Setelah data penelitian diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis data sebagai sebagai berikut: 1. Minat Siswa Pengambilan data dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama data minat siswa sebelum mendapat perlakuan dan tahap kedua adalah data minat siswa setelah mendapatkan perlakuan. Data diperoleh dari instrumen berupa angket dengan 12 soal dan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Setelah data terkumpul, diadakan penggolongan pertanyaan negatif dan positif. Untuk pertanyaan positif, urutan nilainya adalah:

37 a = 3, b = 2, c = 1, dan d = 0. Sedangkan untuk pertanyaan negatif urutan nilainya adalah a = 0, b = 1, c = 2, dan d = 3. Untuk skor akhir dihitung dengan rumus: skor akhir = jumlah skor total jumlah soal Sehingga akan diperoleh nilai terbesar, yaitu 3. Pengkategorian afektif adalah sebagai berikut: Skor 1,00 sampai 1,50 = minat rendah Skor 1,51 sampai 2,50 = minat sedang Skor 2,51 sampai 3,00 = minat tinggi 2. Data Motivasi Belajar Pengambilan data dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama data motivasi siswa sebelum mendapat perlakuan dan tahap kedua adalah data minat siswa setelah mendapatkan perlakuan. Data diperoleh dari instrumen berupa angket dengan 15 soal dan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Setelah data terkumpul, diadakan penggolongan pertanyaan negatif dan positif. Untuk pertanyaan positif, urutan nilainya adalah: a = 3, b = 2, c = 1, dan d = 0. Sedangkan untuk pertanyaan negatif urutan nilainya adalah a = 0, b = 1, c = 2, dan d = 3. Untuk skor akhir dihitung dengan rumus: skor akhir = jumlah skor total jumlah soal Pengkategorian afektif adalah sebagai berikut: Skor 1,00 sampai 1,50 = motivasi rendah

38 Skor 1,51 sampai 2,50 = motivasi sedang Skor 2,51 sampai 3,00 = tinggi 3. Data Hasil Belajar Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa berupa soal tes tertulis berbentuk uraian. Proses analisis untuk data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: (a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal. (b) Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: % Pencapaian Hasil Belajar = Nilai hasil belajar siswa adalah: skor yang diperoleh skor maksimum x 100% Nilai hasil belajar siswa per tes = % pencapaian pemahaman konsep (c) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Rata rata hasil belajar siswa = nilai hasil belajar setiap siswa jumlah siswa Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa disesuaikan dengan KKM yang berlaku di sekolah yaitu 75. Apabila nilai siswa 75, maka dikategorikan tuntas. H. Indikator Kinerja Indikator kinerja pada penelitian ini adalah: 1) Meningkatnya minat siswa terhadap pelajaran fisika setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media visual bilingual.

39 2) Meningkatnya motivasi siswa terhadap pelajaran fisika setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media visual bilingual. 3) Meningkatnya hasil belajar fisika siswa dengan skor akhir 75 setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media visual bilingual.