Bab 1a Case Tools - Case Studio 2

dokumen-dokumen yang mirip
2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer

1. MENGENAL VISUAL BASIC

Analisis Model Perangkat Lunak

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Nama : Rendi Setiawan Nim :

TUTORIAL PERANCANGAN DATABASE DENGAN MENGGUNAKAN SYBASE POWER DESIGNER 11

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

BAB III LANDASAN TEORI

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET

Pemodelan Proses. Didik Dwi P

ABSTRAK. Kata kunci: Database, -Gateway, front office, Hotel XXX, Parawisata, Reservasi. vi Universitas Kristen Maranatha

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

6 Bab II Tinjauan Pustaka

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI RESERVASI RESORT WISATA PANTAI GEDAMBAAN KOTABARU. M. Kamil Saukani

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Ke-1

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i

PRAKTIKUM 10 REPORT LANJUTAN 72 C. TUGAS PENDAHULUAN Buat perancangan report untuk pegawai dan kerja seperti contoh dibawah ini : D. PERCOBAAN Buka da

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

DAFTAR ISI. SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN JUDUL... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN...

ADODC. Gambar 5.1. ADODC

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tahap perancangan sistem merupakan tahapan awal yang dilakukan penulis dalam

Hubungan DFD dengan DD

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem yang berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)

Autoplay Media Studio

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti menghitung. Kata

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. ABSTRACT...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL..xv. DAFTAR SIMBOL xvii

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

Data Integration Modul Sybase Power Designer

Analisis (Konvensional)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

Pengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data

LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Web, PHP, MySQL.

MODUL X DATABASE VB. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV)

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

Menu ini mirip seperti menu toolbar, hanya saja Coolbar lebih dinamis penampilannya karena item yang dimunculkan bisa diatur tata letaknya, misal

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti menghitung. Kata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

M. Choirul Amri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VISUAL PARADIGM. Tugas Mata Kuliah IF-4061 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Tanggal Pengumpulan : 20 Oktober 2004

DFD (DATA FLOW DIAGRAM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. sistem yang ada saat ini pada RSIA PRIMA HUSADA. Hasil yang ditemukan

1.1 Apa Itu Dreamweaver 8?

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PERMAINAN MUSIK DIGITAL. Kezia Stefani. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN Spesifikasi Input

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Perspektif Produk

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

1. Konsep dan Prinsip Analisa

Transkripsi:

Bab 1a Case Tools - Case Studio 2 1.1 Pendahuluan Alat bantu pemodelan pada pendekatan terstruktur adalah Data Flow Diagram (DFD). Beberapa hal yang sering dialami dalam penggambaran DFD adalah ketidakkonsistenan penggambaran aliran data antara diagram konteks dan DFD-DFD level selanjutnya, tidak terdefinisinya kamus data untuk beberapa aliran data, atau tidak terdefinisiya Process Specification (PSPEC) pada proses-proses yang tidak didekomposisi lagi. Untuk ruang lingkup masalah yang kecil, yang dapat digambarkan oleh DFD dengan 1-3 level, hal ini tidak terlalu memusingkan. Kita dengan mudah memperbaikinya atau melengkapinya. Namun untuk masalah yang kompleks dan berskala cukup besar, yang digambarkan oleh DFD dengan 7-10 level misalnya apakah kita masih bisa bersabar meneliti satu persatu level untuk memeriksa kekonsistenan aliran data dan kemudian memperbaikinya? Untuk itulah diperlukan CASE tool (Computer Aided Software Engineering tool), suatu perangkat lunak yang dapat membantu menjaga kekonsistenan pemodelan. CASE tool banyak digunakan di dunia industri perangkat lunak karena terbukti membantu mempercepat dan menjaga konsistensi hasil pemodelan. Penggunaan CASE tool semakin meluas seiring perkembangan CASE tool yang dapat mentransformasikan hasil pemodelan ke kode bahasa pemrograman tertentu. Ada beberapa CASE tool yang dapat digunakan untuk membantu melakukan pemodelan dengan DFD, antara lain CASE studio dan easy CASE. Pada materi ini akan diperkenalkan CASE studio 2, dengan harapan mahasiswa dapat melakukan pemodelan fungsional dengan memanfaatkan CASE tool tersebut. Untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap terlebih dulu akan dibahas DFD. Penjelasan meliputi fungsi DFD, notasi, dan cara pembuatan DFD. Selanjutnya dalam menjelaskan penggunaan CASE Studio 2 ini disertai dengan studi kasus. Studi kasus yang digunakan dalam pembuatan DFD tersebut adalah Sistem Katalog Perjalanan (proses pemesanan tiket pesawat dan hotel dalam paket perjalanan). Dalam sistem ini terdapat tiga buah entitas yaitu Customer (pihak pemesan paket perjalanan), Airline (pihak pengelola jasa penerbangan) dan Hotel (pihak penyedia jasa penginapan). Pada diagram konteks terdapat satu buah proses yaitu Order processing. Proses ini selanjutnya didekomposisi menjadi dua buah sub proses yaitu Order creation dan Travel choice. 1.2 Data Flow Diagram (DFD) DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir dalam sistem atau perangkat lunak. DFD juga menggambarkan fungsi-fungsi yang dimiliki sistem atau perangkat lunak tersebut. Notasi DFD yang digunakan mengacu pada notasi yang pertama kali diperkenalkan Tom De Marco (Gambar 1.1). 1

Entitas eksternal Proses/buble Aliran data data store Gambar 1.1 Notasi Data Flow Diagram [PRE01] Keterangan : Entitas eksternal/terminator merepresentasikan suatu entitas yang memberikan informasi ke sistem atau menerima informasi dari sistem. Entitas ekternal dapat berupa manusia, perangkat lunak lain, perangkat keras, organisasi, dan lain-lain. Proses(buble) merepresentasikan suatu fungsi dari perangkat lunak. Suatu proses akan mentransformasikan suatu informasi menjadi informasi lain. Aliran data merepresentasikan data atau informasi yang mengalir dari entitas luar ke proses atau sebaliknya Data store merepresentasikan suatu media yang berfungsi menyimpan data yang diperlukan oleh satu proses atau lebih. Pembuatan DFD dimulai dengan pembuatan diagram konteks dan DFD level selanjutnya. Pembuatan Diagram Konteks Pembuatan diagram konteks dilakukan dengan tahapan berikut : menentukan entitas eksternal menentukan informasi yang mengalir dari entitas luar ke sistem dan sebaliknya menggambarkan diagram konteks Diagram konteks memperlihatkan sistem sebagai suatu proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gambar 1.2 memperlihatkan contoh diagram konteks. 2

user processing request digital video processor requested video signal monitor video source NTSC video signal Gambar 1.2 Contoh Diagram Konteks Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan dekomposisi dari proses besar yang terdapat pada diagram konteks seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.3. Untuk membuat DFD lakukan langkah-langkah berikut : Definisikan secara naratif fungsi-fungsi yang dimiliki perangkat lunak Gambarkan proses-proses yang mewakili fungsi yang telah didefinisikan Gambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari masing-masing proses Periksa kelogisan dari masing-masing proses dan kekontinuan aliran data Lakukan langkah seperti tersebut di atas untuk level berikutnya The Data Flow Hierarchy x a P b y level 0 a p1 c p2 f level 1 d p3 e p4 g 5 b Gambar 1.3 Data Flow Diagram [PRE01] 3

Catatan untuk pemodelan fungsional : Semua notasi harus diberi label dengan nama yang memiliki arti DFD sebaiknya terdiri dari beberapa level untuk memperinci proses atau fungsi yang dimiliki perangkat lunak Setiap proses harus diberi label dengan kata kerja atau kata benda yang menunjukkan fungsi. DFD dimulai dengan menggambarkan diagram konteks (DFD level0) Pada diagram konteks entitas eksternal harus digambarkan Setiap anak panah (merepresentasikan aliran data) harus diberi label dengan kata benda Proses dapat didekomposisi menjadi proses-proses yang lebih detil sampai tiap-tiap proses teleh merepresentasikan fungsi tertentu Kebanyakan sistem memerlukan 3 sampai 7 level DFD Nama yang dipakai untuk proses, data store, aliran data harus konsisten dan representastif dengan fungsi atau data yang didefinisikan Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama) Untuk proses yang masih perlu didekomposisi lagi, gunakan nama proses yang lebih umum Untuk proses spesifik (yang tidak didekomposisi lagi), definisikan PSPEC (Process Specification) Pada proses yang sudah tidak didekomposisi, nama proses dan nama data harus sudah spesifik Aliran ke data store harus melalui proses, tidak boleh langsung dari entitas luar Aliran data yang tidak ada data store-nya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan presisten entity (perlu disimpan dalam file atau tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program 1.3 Pelaksanaan Praktikum Pembuatan DFD dengan CASE Studio 2 Pembuatan DFD dengan CASE Studio dilakukan dengan langkah berikut : A. Memulai Aplikasi CASE Studio Untuk memulai aplikasi CASE Studio, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Jalankan aplikasi Case Studio yang terdapat pada menu Start Program Files Case Studio 2 (Gambar 1.4) sehingga muncul antarmuka aplikasi ini (Gambar 1.5). Gambar 1.4 Shortcut aplikasi Case Studio. 4

Gambar 1.5 Halaman utama Case Studio 2. 2. Buatlah project baru melalui menu File New Model atau melalui shortcut Ctrl+N sehingga muncul form Target database selection (Gambar 1.6). Form ini menentukan jenis basis data yang akan dibuat DFD-nya. Sebagai contoh, misalkan akan dibuat DFD dari DBMS Oracle 10g maka pada bagian Target database pilih jenis basis data yang sesuai, lalu klik tombol OK untuk memproses sehingga muncul antarmuka seperti pada Gambar 1.7. Gambar 1.6 Form Target database selection. 5

Gambar 1.7 Area kerja DFD pada Case Studio. 3. Pada window bagian kiri, klik bagian DFD Main process untuk memulai membuat Diagram konteks (DFD level 0). B. Menggambar Entitas Luar (Terminator) 1. Klik icon Terminator yang terdapat pada bagian menu bar, kemudian tambahkan terminator baru (Terminator1) pada DFD yang akan dibuat. 2. Klik kanan pada Terminator1 untuk mengedit properti Terminator1 tersebut (Gambar 1.8). Gambar 1.8 Terminator. 6

3. Pada tab Terminator di form properti Terminator, set properti Name dari terminator tersebut menjadi Customer (Gambar 1.9) dan klik tombol OK. Output dari proses tersebut disajikan pada Gambar 1.10. Gambar 1.9 Form properti Terminator. C. Menggambar Proses Gambar 1.10 Hasil manipulasi properti Terminator (Name). 1. Klik icon Process yang terdapat pada bagian menu bar, kemudian tambahkan proses baru (Process1) pada DFD yang akan dibuat. 2. Selanjutnya, klik kanan pada Process1 untuk mengedit properti Process1 tersebut (Gambar 1.11). 7

Gambar 1.11 Process. 3. Pada tab Process di form properti Process, set properti Name dari proses tersebut menjadi Order processing (Gambar 1.12) dan klik tombol OK. Output dari proses tersebut disajikan pada Gambar 1.13. Gambar 1.12 Form properti Process. 8

Gambar 1.13 Hasil manipulasi properti Process (Name). Dengan cara yang sama, lengkapi DFD tersebut dengan menambahkan entitas Airline dan Hotel. D. Menggambar Aliran Data (Data Flow) 1. Klik icon Data Flow yang terdapat pada bagian menu bar, kemudian tambahkan aliran data baru pada diagram dari entitas Customer ke proses Order processing (click dan drag mouse dari entitas Customer ke proses Order processing). Selanjutnya, klik kanan pada aliran data Flow1 untuk mengedit properti aliran data tersebut (Gambar 1.14). Gambar 1.14 Data flow. 2. Pada tab Data Flow di form properti Data Flow, set properti Name dari aliran data tersebut menjadi Request (Gambar 1.15) dan klik tombol OK. Output dari proses tersebut disajikan pada Gambar 1.16. 9

Gambar 1.15 Form properti Data Flow. Gambar 1.16 Hasil manipulasi properti Data Flow (Name). Dengan cara yang sama, buatlah aliran data Flight reservation dari proses Order prosesing menuju ke entitas Airline dan aliran data Hotel reservation dari proses Order processing ke entitas Hotel seperti pada Gambar 1.17. 10

Gambar 1.17 Diagram konteks. Anda dapat memberikan warna yang berbeda untuk setiap aliran data dengan cara mengganti properti warna dari aliran data tersebut. Klik kanan aliran data yang akan diubah warnanya, kemudian pilih menu Color dan set warna sesuai keinginan. Selain itu, Anda dapat mengatur alignment dari entitas yang telah dibuat melalui icon yang terdapat pada menu bar (sebelum melakukan proses ini, pastikan area obyek yang akan diatur alignment-nya telah dipilih dengan menggunakan click dan drag). E. Dekomposisi proses (DFD level 1, level 2 dan seterusnya) DFD level 1 merupakan dekomposisi proses dari level DFD yang berada di atasnya (DFD level 0 atau Diagram Konteks). Misalkan proses Order processing akan didekomposisi menjadi dua buah sub proses yaitu Order creation dan Travel choice. Untuk melakukan dekomposisi proses lakukan langkah berikut : 1. Klik kanan proses yang akan didekomposisi dan pilih menu Edit Process sehingga muncul antarmuka seperti pada Gambar 1.18. 11

Gambar 1.18 Form properti Process. 2. Pada tab Process di properti Process, Lowest level digunakan sebagai penanda bahwa proses tersebut berada pada level yang terendah dan tidak akan dilakukan proses dekomposisi lebih lanjut. Hilangkan check list yang berada pada bagian Lowest level untuk memulai proses dekomposisi proses Order processing dan tekan tombol OK. 3. Pada window bagian kiri, expand tree DFD Main process Order processing untuk membuat DFD level di bawahnya (Gambar 1.19). Gambar 1.19 Hasil uncheck list Lowest level dan expand tree DFD. 4. Tambahkan satu buah sub proses untuk Order creation dan perbaikilah aliran data dari Customer ke proses Order creation serta aliran data dari Order creation ke Airline dan Hotel seperti pada Gambar 1.20. 12

Gambar 1.20 Sub proses Order creation. 5. Selanjutnya, tambahkan satu buah sub proses Travel choice beserta aliran data dari entitas Customer ke Travel choice berupa Request dan aliran data dari proses Travel choice ke Customer berupa Particular travel (Gambar 1.21). Gambar 1.21 Sub proses Travel choice. 6. Tambahkan obyek Data Store sebagai representasi media penyimpanan yang digunakan dan sebagai masukan ke proses Travel choice. Klik icon Data Store yang terdapat pada bagian menu bar, kemudian tambahkan Data store tersebut pada diagram. Selanjutnya, klik kanan pada Data Store1 untuk mengedit properti dari data store tersebut (Gambar 1.22). 13

Gambar 1.22 Data store. 7. Pada tab Data Store di form properti Data Store, set properti Name dari data store tersebut menjadi Catalog (Gambar 20) dan klik tombol OK. Output dari proses tersebut disajikan pada Gambar 21. Gambar 1.23 Form properti Data Store. 14

Gambar 1.24 Hasil manipulasi properti Data Store (Name). 8. Tambahkan aliran data Travel information dari data store Catalog ke proses Travel choice (Gambar 1.25) dan expand tree proses Order processing yang terletak pada window bagian kiri. Lingkaran berwarna gelap yang terletak di bawah tree Order processing merepresentasikan proses yang berada pada bagian lowest level. Gambar 1.25 DFD level 1. F. Membuat Report Report digunakan untuk membangkitkan laporan detail dari Data Flow Diagram yang telah dibuat. Jenis report yang dapat dibuat oleh Case Studio adalah HTML Report dan RTF Report. Untuk membuat HTML Report lakukan langkah berikut : 15

1. Klik icon yang terdapat dalam menu bar sehingga muncul form Generate HTML Report. Pada form Generate HTML Report, pilih Data Flow Report pada bagian Select HTML Report untuk membuat report dari DFD yang telah dibuat. 2. Anda bisa mengatur tampilan dari report yang terbentuk dengan mengatur nilai yang terdapat pada bagian Use style. Sebagai contoh, report yang akan dibuat berikut menggunakan template Others mozilla_blue. 3. Selanjutnya klik tombol Generate untuk memulai membuat report (Gambar 1.26) dan hasil report yang terbentuk dapat dilihat dengan meng-klik tombol View (Gambar 1.27). Gambar 1.26 Form Generate HTML Report. 16

Gambar 1.27 HTML Report dari DFD yang telah dibuat 1.4 Penutup Untuk melengkapi kemampuan penggunaan CASE Studio 2 ini kerjakan tugas berikut : 1. Buatlah Kamus Data untuk semua aliran data pada studi kasus di atas 2. Buatlah Process Specification (PSCPEC) untuk proses-proses yang tidak didekomposisi lagi untuk studi kasus di atas 3. Gunakan CASE Studio untuk membantu penyelesaian tugas proyek pembangunan perangkat lunak sesuai dengan kasus yang anda pilih 17