EDY NOVIYANTO A

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENANAMKAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

TRI UTOMO A

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAGI HASIL DAN SEWO MANGSAN (Studi Kasus Petani di Desa Jagoan Kecamatn Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2011) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai drajat Sarjana S- 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena dalam keadaan alamiah atau in situ. 30 Hal ini dilakukan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETISKARANGPUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2012/1013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

PENGUATAN PEDULI LINGKUNGAN HIDUP MELALUI GERAKAN PRAMUKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

METAMORFOSA TUNAS MUDA DEMI MEWUJUDKAN CITA LUHUR BANGSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

Transkripsi:

ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan EDY NOVIYANTO A220090093 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Edy Noviyanto, A220090093, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xvi + 95 Halaman. Abstrak Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui tentang, (1) unsur-unsur pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama, (2) unsur-unsur Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama, (3) Kesesuaian antara Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu hasil temuannya tidak diperoleh melalui prosedur stastistik. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Untuk menguji keabsahan data penulisan menggunakan triangulasi data dan informan review, untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama, unsur-unsur yang ada dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan di Sekolah Menengah Pertama. Kesesuaian antara Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Kata kunci: Pendidikan Kepramukaan, Pendidikan Kewarganegaraan, Sekolah Menengah Pertama.

PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklhak mulia serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan negara. Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan memiliki tujuan untuk membentuk warga negara berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendiri serta mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Gerakan pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa membentuk kepribadian dan aklhak mulia kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda, meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal dan pada masa depan. Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) yang dilakukan oleh berbagai negara mengarah dan bertujuan agar negara bangsa tersebut mendalami kembali nilai-nilai dasar, sejarah dan masa depan bangsa yang bersangkutan sesuai dengan nilai-nilai paling fundamental (dasar negara) yang dianut bangsa yang bersangkutan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Analisis Kesesuaian Susbtansi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian tersebut berkaitan dengan misi program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan tata negara yaitu menyelenggarakan

Pendidikan dan pembinaan generasi muda melalui program Pendidikan Kepramukaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan: 1. Unsur-unsur apakah yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama? 2. Unsur-unsur apakah yang ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama? 3. Bagaimanakah kesesuaian substansi antara Pendidikan Kewarganegaran dengan Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama? Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama. 2. Untuk mendeskripsikan unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. 3. Untuk mendeskripsikan kesesuaian substansi antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama. KAJIAN TEORI 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pengertian pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Fungsi pendidikan. Menurut Danim (2010:45-46), Pendidikan berfungsi mengoptimasi kapasitas atau potensi dasar siswa. 3. Tujuan pendidikan. Menurut Sadulloh (2007:58-60), tujuan pendidikan merupakan gambaran dari falsafah atau pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan maupun kelompok. 4. Jenis pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 15 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), bahwa jenis pendidikan

mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. 5. Jenjang pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 6. Pengertian Pramuka. Menurut Mertoprawiro (1992:18) menyatakan bahwa: Pramuka merupakan rangkaian tiga kata yaitu Pra yang merupakan singkatan dari Praja yang berarti rakyat atau warga negara, Mu singkatan dari Muda, yang berarti rakyat/dewasa dan Ka, yang merupakan singkatan dari Karana yang artinya adalah perbuatan, penghasilan, pertunjukkan, aksi, tindakan, upacara, perusahaan, alat, pengertian, badan, pesawat. 7. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan. menurut Bakri (2009:3), PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia pada peserta didik yang menitikberatkan pada kemampuan penalaran ilmiah tentang bela negara dalam rangka ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia. METODE PENELITIAN Tempat penelitian adalah tempat tinggal peneliti. Tahap penelitian hingga penyusunan laporan akhir memakan waktu kurang lebih lima bulan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2013 hingga Juli 2013. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Herdiansyah (2010:9), menyebutkan bahwa: Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Strategi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kasus tunggal terancang. Menurut Surakhmad (1980:143) studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subjek yang diselidiki terdiri dari suatu unit (atau satu kesatuan unit) yang dipandang sebagai kasus.

Subjek dalam penelitian ini adalah substansi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Objek dalam penelitian ini adalah Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian tentu menggunakan sumber data sebagaimana penunjang dalam sebuah penelitian yang dilakukan. Sugiyono (2011:225) menyatakan bahwa: Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Berdasarkan penjelasan yang disebutkan diatas maka sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer disini adalah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, visi dan misi Pendidikan Kepramukaan, visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah tokoh pramuka dan guru PKn. Penelitian ini sumber data sekunder berasal dari sumber tertulis yakni berupa dokumen-dokumen yang berasal dari sumber terkait. Teknik dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Aminuddin (1990:15), menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Validitas data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Menurut Moleong (1989:195-196) ada empat macam trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber, trianggulasi dengan metode, trianggulasi dengan penyidik, dan trianggulasi dengan teori. HASIL PENELITIAN 1. Unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan Kepramukaan akan dapat dilaksanakan dengan baik bilamana terdapat unsur-unsur yang ada di dalamnya saling berperan aktif dan terkait satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik menjadi subjek pendidikan. b. Program kegiatan peserta didik (PRODIK), yang menarik dan menyenangkan, yang disusun oleh peserta didik dengan bimbingan dan bantuan Pembina Pramuka. c. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. d. Kode Kehormatan Pramuka. e. Pembina Pramuka. f. Masyarakat. g. Alam terbuka. 2. Unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan Kewarganegaraan akan dapat dilaksanakan dengan baik terdapat beberapa unsur yang terkait dalam pengembangan Pendidikan Kewareganegaraan. Unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama adalah sebagai berikut: a. Hubungan antara agama dan ilmu. b. Kebudayaan Indonesia dan tujuan pendidikan nasional. c. Disiplin ilmu pendidikan. d. Disiplin ilmu sosial. e. Mengamalkan dan menghafalkan dokumen negara, khususnya Pancasila, UUD 1945, dan perundangan negara serta sejarah perjuangan bangsa. f. Kegiatan dasar manusia. g. Pengertian pendidikan IPS 3. Kesesuaian substansi antara Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. a. Visi dan misi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan menunjukkan bahwa kedua visi dan misi tersebut memiliki beberapa kesamaan. Visi dan misi di atas, pada akhirnya peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan saling menghargai satu sama lain.

b. Tujuan Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga dapat mewujudkan manusia yang bertanggung jawab dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Materi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan menunjukkan bahwa kedua materi tersebut memiliki beberapa kesamaan. Materi di bab II ada yang tidak sesuai dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Ketidaksesuaian materi di atas dengan materi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Pertama di dasarkan atas dua pertimbangan yaitu pertimbangan obyektif dan pertimbangan subyektif. d. Metode Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan terdapat kesesuaiannya. e. Media Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraaan menunjukkan adanya kesesuaiannya akan tetapi ada juga yang tidak ada kesesuaiannya. f. Adapun media pengajaran Pendidikan Kepramukaan yang ada kesesuaiannya dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah gambar, foto, slide, film dan perlengkapan permainan. Sedangkan media pengajaran yang tidak sesuai dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah benda sesungguhnya dan benda tiruan, barang dan tulisan, alam lingkungan sekitarnya. g. Evaluasi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan menunjukkan adanya kesesuaian. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan pada bab IV maka penelitian ini yang berjudul Analisis Kesesuaian Substansi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama. Dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Unsur-unsur yang ada dalam Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Menengah Pertama adalah peserta didik sebagai subjek pendidikan, program kegiatan

peserta didik, prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, kode kehormatan pramuka, pembina pramuka, masyarakat dan alam terbuka. 2. Unsur-unsur yang ada dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama adalah hubungan antara agama dan ilmu, kebudayaan Indonesia dan tujuan pendidikan nasional, disiplin ilmu pendidikan, disiplin ilmu pengetahuan, mengamalkan dan menghafalkan dokumen negara, kegiatan dasar manusia, dan pengertian pendidikan IPS. 3. Kesesuaian substansi antara Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama adalah: a. Kesesuaian antara misi dan visi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraaan terdapat kesesuaian. Kesesuaiannya itu dalam misi dan visi adalah peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilainilai keagamaan dan menghargai satu sama lain. b. Kesesuaian antara tujuan Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan terdapat kesesuaiannya. Kesesuaiannya itu dalam tujuan adalah peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga dapat mewujudkan manusia yang bertanggung jawab dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Kesesuaian antara materi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ada banyak kesesuaiannya. d. Kesesuaian antara metode Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan terdapat kesesuaiannya dari 15 metode. e. Kesesuaian antara media Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan terdapat kesesuaiannya dari 5 macam media dari 14 macam media pengajaran yang ada. f. Kesesuaian antara evaluasi Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ada banyak kesesuaiannya.

DAFTAR PUSTAKA Bakri, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sadulloh, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta Mertoprawiro, Soedarsono. 1992. Pembinaan Gerakan Pramuka dalam Membangun Watak dan Bangsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Moleong, Lexy. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Remadja Karya. Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Transito. Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.