NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA FEBRUARI 2016 SEBESAR 97,47 ATAU MENURUN SEBESAR 0,22 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JUNI 2016 SEBESAR 97,00 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2016 SEBESAR 97,14 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,31 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2017 SEBESAR 92,86 ATAU MENURUN SEBESAR 1,15 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2016 SEBESAR 93,94 ATAU MENURUN SEBESAR 0.53 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2016 SEBESAR 94,44 ATAU MENURUN SEBESAR 0.11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2017 SEBESAR 102,59, NAIK 0,60 PERSEN DIBANDING MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2016 SEBESAR 99,41 ATAU NAIK 2,10 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2017 SEBESAR 103,50 ATAU TURUN 0,29 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2017 SEBESAR 101,98 ATAU TURUN 1,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2016 SEBESAR 99,65 ATAU NAIK 0,55 PERSEN

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU SEPTEMBER 2016 SEBESAR 99,11 ATAU NAIK 1,15 PERSEN

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2017 SEBESAR 101,25, TURUN 1,31 PERSEN DIBANDING JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2015 SEBESAR 94,11 ATAU NAIK 1,13 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU FEBRUARI 2017 SEBESAR 103,79 ATAU NAIK 0,83 PERSEN


NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JANUARI 2017 SEBESAR 102,94 ATAU NAIK 0,69 PERSEN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN


No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2016 SEBESAR 102,23 ATAU NAIK 1,60 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2016 SEBESAR 98,11 ATAU TURUN 1,67 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN SEPTEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

Transkripsi:

No.19/03/71/Th.X, 01 Maret 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA FEBRUARI 2016 SEBESAR 97,47 ATAU MENURUN SEBESAR 0,22 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Februari 2016 sebesar 97,47 atau menurun sebesar 0,22 persen dibanding NTP Januari 2016 yaitu sebesar 97,69. Penurunan NTP ini disebabkan karena penurunan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan penurunan indeks yang dibayar petani, dengan masing-masing penurunan indeks sebesar 0,36 persen untuk indeks yang diterima dan penurunan sebesar 0,14 pada indeks yang dibayarkan petani. NTP tahun kalender meningkat sebesar 0,64 persen, sedangkan secara YoY menurun sebesar 1,06 persen. Bulan Februari 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi deflasi sebesar 0,21 persen. Deflasi perdesaan ini umumnya lebih disebabkan oleh menurunnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,72 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Februari 2016 sebesar 107,92 atau menurun sebesar 0,43 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, sebesar 108,38. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (I t) terhadap indeks harga yang dibayar petani (I b), dimana komponen I b hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (I b), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 1

Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA Februari 2016 (2012 = 100) Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara, NTP pada bulan Februari 2016 sebesar 97,47 atau menurun sebesar 0,22 persen dibanding NTP bulan Januari 2016 sebesar 97,69 persen. Hal ini disebabkan harga-harga komoditi yang diterima petani melalui komoditi pertanian yang dihasilkan mengalami penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan harga-harga yang harus dikeluarkan petani untuk rumah tangganya maupun untuk keperluan produksi pertaniannya, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya (Tahun 2012), atau secara sederhana kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya (Tahun 2012). Indeks Gabungan Sulut Perubahan (%) Rincian Prbhn Tahun Januari 16 Februari 16 Feb 16 thd YoY Kalender Jan 16 [1] [2] [3] [4] [5] [6] Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks Harga yang Dibayar Petani 120.26 119.83-0.36 0.40 4.04 123.11 122.94-0.14-0.24 5.15 Konsumsi Rumah Tangga 127.57 127.29-0.21-0.33 6.15 Bahan Makanan 139.31 138.31-0.72-1.13 9.32 Makanan Jadi 119.01 119.35 0.29 1.07 6.10 Perumahan 118.73 119.20 0.40 0.66 2.85 Sandang 111.25 111.64 0.35 1.13 1.83 Kesehatan 113.98 114.73 0.65 1.23 4.62 Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 106.71 106.97 0.24 0.62 1.41 Transportasi dan Komunikasi 128.25 127.91-0.26-1.64 1.60 BPPBM 110.96 111.04 0.07 0.12 1.94 Bibit 110.59 110.87 0.25 1.00 1.69 Obat-obatan & Pupuk 108.20 108.19-0.01 0.57 1.41 Sewa Lahan, Pajak & Lainnya 108.04 108.06 0.02 0.26 1.08 Transportasi 126.08 125.57-0.40-3.58 2.28 Penambahan Barang Modal 107.88 107.86-0.02 0.70 1.33 Upah Buruh Tani 111.70 112.05 0.31 0.64 2.52 Nilai Tukar Petani 97.69 97.47-0.22 0.64-1.06 Nilai Tukar Usaha Pertanian 108.38 107.92-0.43 0.28 2.06 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 2

Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA Januari Februari 2016 (2012 = 100) Subsektor Bulan Januari 16 Februari 16 % Perub. [1] [2] [3] [4] 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) 124.23 123.16-0.86 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 124.49 124.38-0.09 c Nilai Tukar Petani (NTPP) 99.79 99.02-0.77 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) 134.93 132.73-1.63 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 124.05 123.85-0.16 c Nilai Tukar Petani (NTPH) 108.77 107.17-1.47 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) 108.51 109.84 1.22 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 123.59 123.35-0.20 c Nilai Tukar Petani (NTPR) 87.80 89.05 1.43 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) 119.07 118.91-0.13 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 118.28 118.24-0.04 c Nilai Tukar Petani (NTPT) 100.67 100.57-0.10 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) 126.68 123.98-2.12 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 124.42 124.26-0.13 c Nilai Tukar Petani (NTNP) 101.81 99.77-2.00 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) 133.44 129.54-2.92 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 124.66 124.53-0.10 c Nilai Tukar Petani (NTN) 107.05 104.03-2.82 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) 114.46 113.96-0.44 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 124.00 123.79-0.17 c Nilai Tukar Petani (NTPi) 92.31 92.06-0.27 1. Indeks harga yang diterima petani (It) Indeks harga yang diterima petani (I t) adalah indeks yang berasal dari seluruh harga-harga yang didapatkan petani dari hasil penjualan seluruh komoditi pertanian yang diusahakan. Pada bulan Februari 2016 indeks harga yang diterima petani (I t) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 97,47. Indeks harga yang diterima pada bulan ini mengalami penurunan lebih dalam, yakni 0,36 persen, jika dibandingkan dengan keadaan indeks yang dibayar petani, yakni sebesar 0,14 persen. Penurunan I t terjadi pada hampir seluruh subsektor pertanian, kecuali subsektor perkebunan rakyat, dimana perubahan indeksnya meningkat sebesar 1,22 persen. Sedangkan secara besaran indeksnya, sub sektor hortikultura memiliki indeks I t yang tertinggi dibandingkan dengan sub sektor lainnya, yakni sebesar 132,73. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 3

2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (I b) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (I b) Sulawesi Utara di bulan Februari 2016 adalah sebesar 122,94, menurun sebesar 0,14 persen dibandingkan bulan Januari 2016, sebesar 123,11. Umumnya indeks harga yang dibayar ini mengalami penurunan untuk seluruh sub sektor, dan penurunan yang terdalam terjadi di sub sektor perkebunan rakyat, sebesar 0,20 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 0,77 persen dibandingkan dengan NTPP bulan sebelumnya, dari nilai 99,79 di bulan Januari 2016 menurun menjadi 99,02 di bulan Februari 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani menurun lebih dalam dibandingkan penurunan yang terjadi pada indeks yang dibayar, yakni sebesar 0,86 persen untuk perubahan I t dan 0,09 persen untuk I b. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada masing-masing kelompok ini mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,29 persen dan 1,34 persen. Komoditi yang memberikan penurunan indeks yang diterima petani disumbang oleh komoditi Gabah dan Jagung, masing-masing sebesar 0,29 dan 1,29 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,47 persen di bulan Februari 2016. Sama halnya dengan subsektor Tanaman Pangan, penurunan indeks harga yang diterima petani lebih dalam dibanding dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani. Masing-masing penurunan tersebut sebesar 1,63 persen untuk I t dan 0,16 persen untuk I b. Nilai NTPH di bulan Januari 2016 sebesar 108,77 menurun menjadi 107,17 di bulan Februari 2016. Komoditi yang menyumbang penurunan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah Cabe Rawit dan Kentang masing-masing menurun sebesar 8,32 persen dan 2,17 persen c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Februari 2016, NTPR mengalami peningkatan sebesar 1,43 persen, dari 87,80 di bulan Januari 2016 meningkat menjadi 89,05 di bulan Februari 2016. Hal ini disebabkan perubahan yang terjadi pada indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan, sebesar 1,22 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,20 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani pada sub sektor ini disebabkan oleh meningkatnya indeks harga yang diterima petani pada komoditi Kelapa, Kakao, dan Pala Biji, masing-masing sebesar 0,45%, 2,21% dan 1,65%. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 4

d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan di bulan Februari 2016 mengalami penurunan, sebesar 0,10 persen, yakni dari nilai 100,67 di bulan Januari 2016 menurun menjadi 100,57 di bulan Februari 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks yang dibayarkan petani, masing-masing sebesar 0,13 persen untuk I t dan 0,04 persen untuk I b. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya dua kelompok komoditi pembentuk I t yakni kelompok Ternak Besar, sebesar -0,95 persen dan kelompok Unggas sebesar -0,18 persen, sedangkan dua kelompok pembentuk lainnya, Ternak Besar dan Hasil Ternak mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 0,68 persen dan 1,24 persen. Dari penimbang komoditinya terlihat bahwa penurunan indeks yang diterima pada komoditi Sapi Potong, dan Ayam Buras memberikan pengaruh negatif pada subsektor ini, masing-masing sebesar -0,98 persen dan -0,54 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTNP subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 2,00 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (I t) mengalami penurunan sebesar 2,12 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani juga menurun, sebesar 0,13 persen. Penurunan I t pada 2016 disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima pada kelompok pembentuk subsektor perikanan, yakni perikanan tangkap sebesar 2,92 persen dan perikanan budidaya menurun sebesar 0,44 persen. 1). Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 2,82 persen di bulan Februari 2016. Nilai NTN pada subsektor ini di bulan Januari 2016 sebesar 107,05 menurun menjadi 104,03 di bulan Februari 2016. Hal ini terjadi karena I t menurun, sebesar 2,92 persen sedangkan I b juga menurun sebesar 0,10 persen. Penurunan I t disebabkan oleh penurunan I t pada kelompok penangkapan perairan umum yang lebih kecil, sebesar 2,71 persen, dibandingkan dengan kelompok penurunan I t pada kelompok penangkapan laut sebesar 2,92 persen. Komoditi subsektor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar subsektor ini berasal dari komoditi ikan Cakalang, Tongkol dan Kakap, dimana mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,70%, 0,10%, 2,92%. 2). Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) NTN subsektor perikanan budi daya di bulan Februari 2016 menurun sebesar 0,27 persen. Penurunan ini dikarenakan I t menurun sebesar 0,44 persen, dan indeks I b juga menurun, sebesar 0,17 persen. Indeks I t lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan indeks pada kelompok perikanan budi daya air tawar yang menurun sebesar 0,44 persen, sedangkan kelompok pembentuk I t untuk kelompok budi daya air payau bergerak konstan. Komoditi perikanan budidaya yang menjadi penyumbang terhadap penurunan indeks NTN subsektor ini adalah Mas, Nila,dan Mujair, masing-masing sebesar 0,98%, 0,21%, dan 0,49%. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 5

Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA JANUARI FEBRUARI 2016 (2012 = 100) Subsektor dan Kelompok Bulan % Perub. Jan 16 Feb 16 [1] [3] [4] [5 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 124.23 123.16-0.86 - Padi 120.13 119.78-0.29 - Palawija 128.61 126.77-1.43 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 124.49 124.38-0.09 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.56 127.35-0.16 - Indeks BPPBM 113.94 114.16 0.19 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (I t) 134.93 132.73-1.63 - Sayur-sayuran 137.88 135.25-1.91 - Buah-buahan 118.78 118.92 0.12 - Tanaman obat 123.20 123.19-0.01 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 124.05 123.85-0.16 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126.85 126.64-0.16 - Indeks BPPBM 111.24 111.07-0.16 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (I t) 108.51 109.84 1.22 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 108.51 109.84 1.22 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 123.59 123.35-0.20 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.01 126.69-0.25 - Indeks BPPBM 110.13 110.15 0.02 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 119.07 118.91-0.13 - Ternak Besar 118.25 117.13-0.95 - Ternak Kecil 116.66 117.45 0.68 - Unggas 120.45 120.24-0.18 - Hasil Ternak 126.93 128.51 1.24 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 118.28 118.24-0.04 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128.64 128.31-0.26 - Indeks BPPBM 107.33 107.59 0.24 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 126.68 123.98-2.12 - Tangkap 133.44 129.54-2.92 - Budidaya 114.46 113.96-0.44 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 124.42 124.26-0.13 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129.95 129.65-0.24 - Indeks BPPBM 112.43 112.59 0.15 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (I t) 133.44 129.54-2.92 - Penangkapan Perairan Umum 114.01 110.93-2.71 - Penangkapan Laut 133.45 129.55-2.92 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 124.66 124.53-0.10 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130.25 129.93-0.25 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 6

- Indeks BPPBM 112.53 112.82 0.26 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (I t) 114.46 113.96-0.44 - Budidaya Air Tawar 114.46 113.95-0.44 - Budidaya Air Payau 114.83 114.83 0.00 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 124.00 123.79-0.17 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129.41 129.14-0.21 - Indeks BPPBM 112.24 112.17-0.06 BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Nilai Tukar Petani pada bulan Februari 2016 di pulau Sulawesi yang tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Selatan, sebesar 106,27, sedangkan yang terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, sebesar 97,47. Petumbuhan berjalan indeks NTP di bulan Februari mengalami variasi yang cukup beragam dimana empat provinsi di pulau Sulawesi megalami penurunan dan dua lainnya mengalami peningkatan. Peningkatan NTP yang tertinggi terjadi Provinsi Gorontalo dan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara. Jika dilihat dari Nilai Tukar Usaha pertanian (NTUP), NTUP yang tertinggi berada di Provinsi Gorontalo dan yang terendah di Provinsi Sulawesi Tenggara. No. Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA FEBRUARI 2016 (2012 = 100) Provinsi 5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Februari 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi deflasi sebesar 0,21 persen. Deflasi perdesaan ini disebabkan oleh menurunnya indeks pada kelompok pengeluaran rumah tangga untuk bahan makanan, sebesar 0,72 persen dan transportasi dan komunikasi sebesar 0,26, seperti terlihat pada Tabel 5. It Ib NTP NTUP Indeks % Perub Indeks % Perub Indeks % Perub Indeks % Perub [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] 1 Sulawesi Utara 119.83-0.36 122.94-0.14 97.47-0.22 107.92-0.43 2 Sulawes Tengah 119.91 0.13 121.03 0.14 99.08-0.01 107.81-0.11 3 Sulawesi Selatan 130.85-0.02 123.13-0.05 106.27 0.03 115.58-0.19 4 Sulawesi Tenggara 120.82-0.18 120.98 0.03 99.87-0.21 107.63-0.26 5 Gorontalo 130.21 0.63 123.66 0.01 105.30 0.62 117.65 0.56 6 Sulawesi Barat 125.07 0.20 117.95 0.21 106.04-0.01 114.34-0.02 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 7

Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN JANUARI FEBRUARI 2016 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Januari 16 Februari 16 Prbh Jan 16 thd Feb 16 [1] [2] [3] [4] Konsumsi Rumah Tangga 127.57 127.29-0.21 Bahan Makanan 139.31 138.31-0.72 Makanan Jadi, Rokok & Tembakau 119.01 119.35 0.29 Perumahan 118.73 119.20 0.40 Sandang 111.25 111.64 0.35 Kesehatan 113.98 114.73 0.65 Pendidikan, Rekreasi, & OR 106.71 106.97 0.24 Transportasi & Komunikasi 128.25 127.91-0.26 6. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Januari 2016 telah terjadi peningkatan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 0,43 persen. Peningkatan NTUP per subsektor terjadi hampir pada seluruh subsektor kecuali sub sektor perikanan, khususnya perikanan budidaya. Sedangkan NTUP yang tertinggi di bulan Desember 2015 terjadi di subsektor hortikultura sebesar 121,29 dan NTUP yang terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, sebesar 98,53, seperti yang terdapat pada tabel 6. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, JANUARI - FEBRUARI 2016 (2012=100) Subsektor Januari 16 Februari 16 Februari 16 thdp Jan 16 [1] [2] [3] [4] 1. Tanaman Pangan 109.03 107.88-1.05 2. Hortikultura 121.29 119.50-1.48 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 98.53 99.72 1.21 4. Peternakan 110.94 110.52-0.37 5. Perikanan 112.67 110.12-2.27 a. Tangkap 118.58 114.81-3.18 b. Budidaya 101.98 101.59-0.38 Sulawesi Utara 108.38 107.92-0.43 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 8

BPS PROVINSI SULAWESI UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email: bps7100@bps.go.id Homepage: http://sulut.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.19/03/71/Th.X, 1 Maret 2016 9