Pemakaian Jilbab Tidak Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Seboroik: Studi Crossectional

dokumen-dokumen yang mirip
Kejadian Ptiriasis Capitis Berbasis Tipe Pomade dan Frekuensi Penggunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Rambut merupakan mahkota bagi setiap orang. Masalah kulit kepala sering

BAB I PENDAHULUAN. yang rendah menyebabkan keadaan yang menguntungkan bagi pertumbuhan

Profil dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan suatu kondisi kekambuhan pada kulit kepala dan berpengaruh

PROFIL DERMATITIS SEBOROIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

METODOLOGI PENELITIAN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

The Correlation between Cosmetics Usage to Acne Vulgaris in Female Student in FKIK Muhammadiyah University of Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN DIRI DENGAN PITYRIASIS VERSICOLOR

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN FEAR OF FAILURE DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

DALAM PEWARNA RAMBUT TERHADAP KERUSAKAN RAMBUT

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI GAMBARAN KUALITAS HIDUP MAHASISWA YANG MENDERITA DERMATITIS SEBOROIK DI FK UKWMS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN HIPOTERMIA PADA NEONATUS DI RSUD DR MOEWARDI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DEFINISI Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR RISIKO AKNE VULGARIS DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2009, 2010, DAN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap ahli kesehatan khususnya dokter seharusnya sudah

HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU GONILAN KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Oktober November 2014.

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TINGKAT KEJADIAN DERMATITIS ATOPI PADA BALITA DI RSUD DR. SOEDJATI PURWODADI

MENEPIS KEKHAWATIRAN IBU

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB 4 METODE PENELITIAN. dengan pengukuran skinfold dan lemak tubuh dengan pengukuran BIA pada

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN KB HORMONAL DAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sebaran usia mahasiswi yang menggunakan kosmetik

HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

BAB IV METODE PENELITIAN

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik, yang bertujuan

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN ANTARA AKSES KE GERAI FAST FOOD DENGAN KONSUMSI FAST FOOD PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI MAN 2 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN PITYRIASIS SICCA PADA SISWA ASRAMA SMA-IT NUR HIDAYAH KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN

PENGARUH BB CREAM ( BLEMISH BALM CREAM ) TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWI

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dijumpai, memiliki karakteristik kemerahan dan skuama, terjadi di. daerah yang kaya akan kelenjar sebasea, seperti di wajah, kulit

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

PENGARUH ASAL SEKOLAH DAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

BAB III METODE PENELITIAN

THE CORRELATION OF COSMETIC USAGE TO ACNE VULGARIS CASE IN FEMALE STUDENT IN MEDICAL FACULTY OF LAMPUNG UNIVERSITY. Abstract

PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN PENGUKURAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN PENGUKURAN SKINFOLD CALIPER DAN BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS (BIA)

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

Transkripsi:

Pemakaian Jilbab Tidak Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Seboroik: Studi Crossectional Afiana Rohmani 1, Retno Indrastiti 1, Durotul Farida 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang:Pemakaian jilbab cenderung mengakibatkan suhu pada kulit kepala menjadi panas sehingga dapat terjadi kelembaban. Kelembaban merupakan faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat dan lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang dianalisis dengan uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95%. Studi ini meliputi analisis univariat dan bivariat terhadap variabel riwayat pemakaian jilbab, lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 59 sampel mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Hasil: Hasil analisis bivariat dari 59 sampel dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05), variabel riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroikdidapatkan (p = 0,068). Variabel lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroikdidapatkan (p = 0,295). Simpulan: Tidak ada hubungan antara riwayat dan lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Kata kunci : jilbab, dermatitis seboroik. Wearing Hijab Was Not Associated with Occurrence of Seborrheic Dermatitis ABSTRACT Background: Hijab tend to cause temperature of skin become warmer so the moisture can happen. Moisture is the risk factor of seborrheic dermatitis. The purposeof this research is to know correlation between hijab usage and seborrheic dermatitis case on Students of Medical Faculty UNIMUS. Method: This research is an observational study with cross sectional design which is analyzed by statistic test on the level of reliance 95%. This study included univariate and bivariate analysis toward history of Hijab usage variable, the duration of hijab usage by seborrheic dermatitis case. The sample of this research were 59 students of Medical Faculty of UNIMUS. Result: The analysis result from 59 samples by chi-square statistic test on the level of significance 5% (a= 0,05), history of Hijab usage variable by Seborrheic Dermatitis case was (p= 0,068). Duration of using Hijab variable by Seborrheic Dermatitis case was (p=0,295). Conclusion: There were no correlation between history and the duration of using Hijab by Seborrheic case toward students of Medical Faculty UNIMUS. Keywords: hijab, seborrheic dermatitis Korespondensi : Afiana Rohmani, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri No. 2A. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, telepon/faks (024) 8415764. Email : afi.darwis@yahoo.com PENDAHULUAN Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit kronis yang berulang dengan predileksi pada area yang memiliki banyak kelenjar sebasea dan berhubungan dengan produksei sebum (sebaseus atau seborrhea) yang berlebihan dan adanya flora normal yaitu Malassezia sp atau Pityrosporum Ovale.Kulit yang terkena akan berwarna merah muda, bengkak, dan ditutupi dengan sisik berwarna kuning-coklat dan krusta.biasanya muncul sebagai kulit kepala mengelupas (ke tombe) atau dermatitis seboroik yang ringan ditandaieritema dari lipatan nasolabial. (Fritsch, 2008), (Burns, 2010), (Foley, 2003), (Terroe 2012) Bagi wanita muslimah, rambut kepala merupakan salah satu aurat yang harus ditutupi. Pemakaian jilbab sangat berhubungan erat dengan kelembaban pada kulit kepala yang diakibatkan oleh suhu yang cenderung panas saat memakai jilbab (BPOM, 2009) Kulit kepala yang lembab akan memicu peningkatan produksi kelenjar sebasea kemudian 1

menyebabkan peningkatan flora normal pada kulit kepala yaitu jamur Pityrosporum Ovale atau Malassezia sp, yang kemudian memicu terjadinya dermatitis seboroik. Jamur genus ini sangat dominan dan ditemukan pada daerah seboroik tubuh yang mengandung banyak lipid sebasea terutama pada kepala.(foley, 2003), (Djuanda, 1987), (Graham, 2005). Pemakaian jilbab sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan wajib dilakukan oleh setiap muslimah,sama seperti ibadah-ibadah lainnya seperti sholat dan puasa.dijelaskan dalam Qur an surat Al-Ahzab ayat 59 Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu& isteri-isteri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Qur an) Fakultas Kedokteran UNIMUS merupakan fakultas pendidikan kedokteran yang berbasis kedokteran islam yang mewajibkan mahasiswinya untuk memakai jilbab. Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan riwayat dan lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seroboik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. METODE Penelitan ini menggunakan studi observasional dengan desain cross sectional. Populasinya adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS Agustus sampai September 2015. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling didapatkan sebanyak 59 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah mahasiswi yang konsisten memakai jilbab dari awal pakai sampai sekarang. Kriteria eksklusinya adalah mahasiswi yang mengisi kuisioner tidak lengkap dan tidak valid, mahasiswi yang menolak mengikuti penelitian ini, menderita penyakit kulit yang lain misalnya post trauma pada kepala dan post oprasi pada kepala, serta mahasiswi yang menggunakan shampo anti ketombe dalam kesehariannya. Definisi operasional tiap variabel, cara pengukuran, karegori dan skala pengukuran dijelaskan dalam tabel dibawah ini. Tabel 1.Variable, definisi operasional, cara pengukuran, kategori dan skala ukur. Variabel Bebas Definisi Cara Kategori Skala Faktor Yang pengukuran pengu Mempengaruhi kuran Riwayat Awal mula atau pertama kali Diperoleh dari : > 1 tahun Nomin pemakaian waktu pemakaian jilbab secara data kuisioner Sebentar : 1 tahun al 2

jilbab konsisten dari awal sampai sekarang. Pemakaian pemakaian jilbab rata-rata dalam sehari atau 24 jam jilbab Variabel terikat Dermatitis Penyakit kulit kronis dengan seboroik predileksi pada area yang memiliki banyak Kelenjar sebasea yaitu pada kulit kepala berupa eritema kemerahan, sisik berminyak mengelupas, sisik kering (ketombe), sampai sisik berminyak dengan eritema parah bisa sampai daun telingan dan saerah retroaurikular. Diperoleh dari data kuisioner : >6 jam Sebentar : 6 jam Diperoleh 1.Tidak dermatitis seboroik: dari data tidak terdapat gejala kuisioner dematitis seboroik. (skor 0) 2.Ringan : hanya pada kulit kepala berupa skuama halus, (ketombe).(skor 1-6) 3.sedang : bercak-bercak berskuama, berminyak, di sertai eksudasi dan krusta tebal. (skor 7-14). 4.Berat: Dapat meluas ke dahi, glabela, telinga dan leher, eksudat bewarna merah kecoklatan. (skor 14-21). 5.Sangat berat : seluruh kepala ditertutupoleh krusta yang kotor dan berbau tidak sedap. (22-24) Nomin al Ordinal Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan teknik uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan α 0,05 (95%) dan analisis multivariat. HASIL A. Analisis Univariat 1. Riwayat Pemakaian Jilbab Tabel 2.Distribusi frekuensi riwayat pemakaian jilbab pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Variabel Jumlah Persen (%) Sebentar 8 13,6 51 86,4 3

Jumlah 59 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 59 sampel diperoleh hasil mayoritas sampel dengan riwayat pemakaian jilbab lama yaitu pemakaian jilbab lebih dari satu tahunsecara konsisten sebesar 51 responden (86,4%), sedangkan sampel dengan riwayat pemakaian jilbab sebentar yaitu kurang dari sama dengan satu tahun sebesar 8 responden (13,6%). 2. Pemakaian Jilbab Tabel 3. Distribusi frekuensi lama pemakaian jilbab pada mahasiswi fakultas kedokteran UNIMUS. Variabel Jumlah Persen (%) Sebentar 8 51 13,6 86,4 Jumlah 59 100 Tabel 3menunjukkan bahwa dari 59 sampel diperoleh hasilmayoritas sampel dengan lama pemakaian jilbab yang lama yaitu lebih dari 6 jam dalam sehari sebesar 51 responden (58,3%), sedangkan sampel dengan lama pemakaian jilbab yang sebentar yaitu kurang dari sama dengan 6 jamdalam sehari sebesar 8 responden (13,6%). 3. Kejadian Dermatitis Seboroik Tabel 4. Distribusi frekuensi kejadian Dermatitis Seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Dermatitis Seboroik Jumlah Persen (%) Tidak Ringan Sedang 8 48 3 13,6 81,4 5,1 Jumlah 59 100 Tabel 4 diatas menunjukan bahwa dari 59 sampel penelitian dengan uji statistik diperoleh hasil mayoritas sampel mengalami dermatitis seboroik ringan yaitu dengan skor 1-6 sebesar 48 responden (81,4%), sedangkan sampel yang tidak mengalami dermatitis seboroik yaitu dengan skor 0 sebesar 8 responden (13,6%), dan sampel yang mengalami dermatitis seboroik sedang yaitu dengan skor 7-14 sebesar 3 responden (5,1%). 4

B. Analisis Bivariat 1. Riwayat Pemakaian Jilbab Tabel 5. Hubungan Riwayat Pemakaian Jilbab dengan Kejadian Dermatitis Seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Riwayat Dermatitis seboroik p Pemakaian Jilbab Tidak Ringan Sedang Jumlah N % N % N % N % Sebentar 3 37,5 5 10,4 0 0 8 100 5 62,5 43 89,6 3 100 51 100 0,068 Jumlah 8 100 48 100 3 100 59 100 Hasil analisis hubungan antara riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasisiwi Fakultas Kedokteran UNIMUS diperoleh bahwa ada sebanyak 43 responden (89,6%) mengalami dermatitis seboroik ringan yaitu dengan skor 1-6 dan 3 responden (100%) mengalami dermatitis seboroik sedang yaitu dengan skor 7-14 dari 51 sampel yang mempunyai riwayat pemakaian jilbab lama. Hasil uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,068 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. 2. Pemakaian Jilbab Tabel 6. Hubungan Pemakaian Jilbab dengan Kejadian Dermatitis seboroik pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Dermatitis seboroik pemakaian Tidak Ringan Sedang jumlah p jilbab N % N % n % n % Sebentar 2 25 5 10,4 1 33,3 8 100 0,295 6 75 43 89,6 2 66,7 51 100 Jumlah 8 100 48 100 3 100 59 100 Hasil analisis hubungan antara lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS diperoleh bahwa ada sebanyak 43 (89,6) mengalami dermatitis seboroik ringan yaitu dengan skor 1-6 dan diperoleh sebanyak 2 (66,7) mengalami dermatitis seboroik sedang yaitu dengan skor 7-14 dari 51 sampel yang mempunyai lama pemakaian jilbab yang lama. Hasil uji statistik chi-square dengan tingkat 5

kemaknaan 5% (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,295 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. PEMBAHASAN Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square antara riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiwi Fakultas Kedokteran UNIMUS diperoleh p = 0,068 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Antara lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS diperoleh p = 0,295 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNIMUS. Kejadian dermatitis seboroik dipengaruhi oleh kelembaban yang kemudian memicu peningkatan produksi kelenjar sebasea yang menyebabkan flora normal yaitu Pytirosporum Ovale berkembang biak secara berlebihan pada kulit kepala. Riwayat lama pemakaian jilbab sangat berhubungan dengan kondisi kulit kepala lembab sehingga memiliki faktor resiko terhadap kejadian dermatitis seboroik.(siregar, 2002) Hasil penelitian ini tidak sesuai teori yang menyatakan bahwa kelembaban pada kulit kepala memiliki faktor resiko mengalami kejadian dermatitis seboroik. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya sampel dan faktor hormonal dimana aktifitas kelenjar sebasea mencapai puncak pada usia 18-40 tahun.(djuanda, 1987) Sampel penelitian ini yaitu usia 19-24 tahun sehingga dimungkinkankejadian dermatitis seboroik ini karena faktor hormonal, bukan faktor pemakaian jilbab sehingga tidak ada perbedaan antara riwayat dan lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik. SIMPULAN Berdasarkan hasilpenelitian yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat pemakaian jilbab dengan kejadian dermatitis seboroik dan tidak ada hubungan antara lama pemakaian jilbab dengan kejadian dermtitis seboroik. 6

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an BPOM RI. Bahan-bahan Kosmetik Sebagai Anti Acne. Majalah Natura Kos: Jakarta; 2009. h. 10 Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rook's Textbook of Dermatology. 8th ed. Chichester: Wiley-Blackwell; 2010. h. 57-9 Djuanda A, Hamzah M, Aisah S.Dermatitis Seboroik dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Badan Penerbit FKUI: Jakarta; 1987. h. 16-8 Foley P, Zuo Y, Plunkett A, Merlin K, Marks R. The frequency of common skin conditions in preschool-aged children in Australia: seborrheic dermatitis and pityriasis capitis (cradle cap). Arch Dermatol, 2003. h. 318-22. Fritsch PO, Reider N. Other eczematous eruptions. In: Bolognia, Joziono, Rapini, editors. Dermatology. New York: Mosby Elsevier; 2008. h. 197-200. Graham-Brown R. Dermatitis Seboroik Dermatology edisi ke delapan. Erlangga; Jakarta; 2005. h 74 Siregar RS, Hartanto H. Dermatitis Seboroika, dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi Kedua. Balai Penerbit EGC: Jakarta; 2002. h.104-6 Terroe R. Profil Dermatitis Seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Prof. DR. R. D. Kandou Manado Periode Januari-Desember 2012. Jurnal E-Clinic Manado; 2015. h. 238-9 7