TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

OLEH: SURAHMAT NPM:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

NASKAH PUBLIKASI Guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh : ARIYANI A53C090015

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOFIKA ALFIANI A

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELA SURYANI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM 5 CM KARYA RIZAL MANTOVANI ( SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK) Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

PENERAPAN STRATEGI TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

ENDAH SULISTYAWATI A.510

ANALISIS KESANTUNAN TINDAK TUTUR GURU DALAM PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TK AISYIYAH 26 MALANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN SOAL-SOAL LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA SMA KELAS XI IPS SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUTINI NIM A54E090112

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK TENTANG BERTOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA

TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Jurnal Ilmiah

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar DESSY HARDIYANTI A

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

Transkripsi:

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Jurnal Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah KRIDA AMRIH UTAMI A310080159 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : Krida Amri Utami NIM : A.310080159 Fakultas/Jurusan : FKIP / PBSID Jenis : Skripsi Judul : tindak tutur dalam dialog drama siswa kelas xi sma negeri 2 sukoharjo Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menganggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 12 Oktober 2012 Yang Menyatakan Krida Amrih Utami

ABSTRAK TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Krida Amrih Utami, A310080159, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. 131 halaman. Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam Dialog Drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo. (2) Mendeskripsikan maksud maksud dari pesan yang disampaikan penutur dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo. Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah dialog drama siswa kelas XI dan guru Bahasa Indonesia kelas XI SMA N 2 Sukoharjo yaitu Ibu Endang Dwi Kiswati, S.Pd. Metode pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, seleksi data, pemaparan data, dan penarikan simpulan atau pengabsahan.. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: a) naratif, b) deskriptif dan, c) informatif. (2) Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu: a) konstatif, b) direktif, c) komisif, d) Acknowledgment. (3) Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. 1) dalam tindak tutur lokusi penutur mempunyai maksud untuk menyampaikan pesan atau informasi yang terdapat dalam cerita pada naskah. 2) dalam tindak tutur ilokusi pada dialog drama tersebut penutur menggambarkan situasi yang tengah terjadi pada cerita tersebut. 3) dalam tindak tutur perlokusi penutur mempunyai maksud untuk mempengaruhi pendengar agar dapat masuk ke dalam cerita pada dialog drama tersebut. Kata Kunci: Tindak tutur, lokusi, ilokusi, perlokusi dan Pragmatik

A. Pendahuluan Bahasa sebagai gejala sosial yang sangat kompleks baik masalah sosialnya, kulturnya, maupun situasionalnya. Dengan demikian, mendekati bahasa dari pandangan linguistik belumlah cukup sebab studi bahasa juga memperhitungkan faktor sosial dan situasionalnya. Dalam penelitian ini pendekatan pragmatik digunakan untuk mengkaji satuan analisis tindak ujaran atau tindak tutur. Dengan itu dapat diketahui apa fungsi tindak tutur itu diujarkan (oleh penuturnya). Penuturan dapat diartikan sebagai perbuatan berbahasa yang dimungkinkan dan diwujudkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsurunsur dapat pula dikatakan bahwa perbuatan yang menghasilkan bunyi bahasa secara beraturan sehingga menghasilkan ujaran yang bermakna. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan berkelangsunganya ditentukan oleh kemampuan berbahasa sipenutur dalam menghadapi situasi tertentu. Peristiwa tutur banyak dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturanya. Tindak tutur dalam peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terjadi pada suatu proses yaitu proses komunikasi (Chaer dan Leony, 1995:61). Di dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas dari peristiwa tuturan, karena dengan tuturan manusia dapat menyampaikan informasi kepada lawan tuturnya. Karena dalam dialog drama Siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo banyak sekali terdapat tindak tutur yang perlu dikaji seperti tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi maka dari itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tindak tutur yang terdapat dalam dialog drama yang diperankan oleh siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo. B. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama empat bulan. Dimulai dari bulan Maret tahun 2012 sampai Juni tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian mencakup semua pihak yang dapat memberi

informasi yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah guru Bahasa Indonesia kelas XI Ibu Endang Dwi Kiswati, S.Pd, dan siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo sedangkan objek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi perhatian dari suatu penelitian yaitu tindak tutur dalam dialog drama siswa kelas XI. Data merupakan segala informasi atau bahan yang harus dicari dan dikumpulkan oleh peneliti sesuai dengan masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Sumber penelitian ini adalah, dialog drama siswa kelas XI dan guru Bahasa Indonesia kelas XI SMA N 2 Sukoharjo yaitu Ibu Endang Dwi Kiswati, S.Pd. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi di SMA N 2 Sukoharjo. Data hasil observasi berupa dialog drama siswa kelas XI. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari informan yaitu guru bahasa Indonesia kelas XI SMA N 2 Sukoharjo, Ibu Endang Dwi Kiswati, S.Pd, data hasil wawancara berupa informasi mengenai kegiatan pembelajarn drama dan pementasan drama. Dalam melakukan penelitian ini, menggunakan dokumen dalam teknik pengumpulan data karena dokumen merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong dokumen dalam penelitian ini adalah daftar nama-nama siswa yang mengikuti pementasan drama. Dalam menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber data yang digunakan untuk membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau keabsahan suatu informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.trianggulasi sumber dengan mengumpulkan data pada rubrik Pendidikan dalam Surat Kabar Solopos. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara induktif, yaitu pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis

yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan. Selanjutnya Analisis Display adalah bentuk laporan yang menyajikan informasi secara sistematis untuk kepentingan pembaca. Kesemuanya menyajikan informasi dalam bentuk yang padat dan tertata sehingga si pemakai mampu menarik kesimpulan dengan benar dan mengambil tindakan, tindakan ini selanjutnya diwujudkan dalam empat alur aktifitas yang saling berinteraksi, yaitu pengumpulan data, seleksi data, pemaparan data, dan penarikan simpulan atau pengabsahan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pembahasan pertama 1. Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tuturan yang disampaikan maknanya dapat dimengerti oleh lawan tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: (1) naratif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan menggambarkan suatu peristiwa secara jelas. Tindak tutur naratif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: (a) natif positif: merupakan tindak tutur yang menggambarkan suatu keadaan berdasarkan suatu kenyataan, (b) naratif negatif: merupakan tindak tutur yang ditandai dengan suatu jenis tindak larangan. Tindak tutur ini dikenakan suatu tindakkan larangan contoh kata jangan, tidak boleh, bukan, (c) naratif interogatif: berfungsi menggantikan sesuatu yang hendak diketahui oleh mitra tutur atau mengukuhkan sesuatu yang telah diketahuinya (menunjukkan), (d) naratif imperatif: berfungsi menjelaskan sesuatu kpd mitra tutur atau maksud kpd mitra tutur (memerintah), (2) deskriptif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan dalam tuturan itu, dan (3) informative adalah tuturan yang dilakukan penutur untuk menyapaikan maksud kepada mitra tutur memberikan informasi. Informasi yang disampaikanberupa sebuah pesan. Tindak tutur informatif dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: (a) informatif melakukan tindakan:

merupakan tuturan dari penutur ke mitra tutur dan dari mitra tutur betindak aktif, (b) informatif tidak melakukan tindakan: merupakan tuturan dari penutur ke mitra tutur dan dari mitra tutur betindak pasif. 2. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi tiga macan yaitu (1) konstatif memiliki sifat menyatakan, meramalkan, memperhatikan, menilai, mengajukan, melaporkan, membuktikan, mengakui atau menyetujui, dan membantah (2) direktif sifatnya meminta, bertanya, mengintruksikan, melarang, menyetujui, dan menasehati; dan (3) komisif sifatnya menjanjikan, membuat bersyarat, berjanji melakukan sesuatu, mengaku kesalahan, dan menawarkan. 3. Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. Tuturan yang dituturkan oleh penutur akan memberikan pengaruh atau efek yang mendengarkan (mitra tutur). Efek tuturan tersebut atau pengaruh ini dapat sengaja atau tidak sengaja direaksikan oleh penuturnya. Ciri lingual tindak tutur perlokusi yaitu: mempengaruhi dengan ditandai meyakinkan, menganjurkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan. Tuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur meliputi tindak tutur lokusi meliputi menjelaskan keadaan, menggambarkan keadaan, dan menginformasikan. Tuturan ilokusi meliputi konstatif meminta mengajak, bertanya. Sedangkan perlokusi meliputi meyakinkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan. B. Pembahasan 2 1. Dalam tindak tutur lokusi yang terdapat dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo adalah bahwa sipenutur tersebut ingin menyampaikan maksud yang terdapat dalam cerita pada naskah dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo tersebut yang berjudul ABU, dimana pada kajian yang digunakan peneliti untuk menganalisis dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo pada tindak lokusi terbagi menjadi tiga tipe, yaitu :

a) Tindak tutur lokusi naratif. Adapun tindak tutur naratif dapat dibedakan menjadi: naratif positif, naratif negatif, naratif interogatif, dan naratif imperatif. b) Tindak tutur lokusi deskriptif. Dalam hal ini penutur menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan memaksa, mengajak, meminta, menyuruh, menagih, mendesak, memohon, menyarankan, dan sebagainya. c) Tindak tutur informatif. Untuk menguatkan dan membandingkan penelitian ini yang berjudul analisis Tindak Tutur Dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo seperti penelitian yang dilakukan Sujatmika, Kukuh (2011) dalam skripsi yang berjudul Tindak Tutur Dialog Film Garuda Didadaku Karya Aristo (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini karena mempunyai persamaan yaitu mengkaji tentang tindak dan dimana di dalammnya sama-sama memiliki maksud untuk memberikan efek mempengaruhi bagi mitra tuturnya yang mendengarkan. Dan perbedaan penelitian yang dilakukan Sujatmika, Kukuh (2011) dalam skripsi yang berjudul Tindak Tutur Dialog Film Garuda Didadaku Karya Aristo (Sebuah Tinjauan Pragmatik) adalah jika dalam penelitian tersebut peneliti hanya menitik beratkan patkan pada tindak tutur lokusi,ilokusi dan perlokusi saja, sedangkan pada penelitian ini juga membahas tntang maksud dari pesan yang ingin disampaikan penutur yang terdapat dalam dialog drama. 2. Tindak tutur ilokusi, dalam kajian ini penutur mempunyai maksud untuk menyampaikan informasi yang berupa tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan yang sedang terjadi, dalam dialog drama tersebut penutur menggambarkan bahwa situasi yang tengah dihadapi pada saat itu sedang genting, karena Tuan X tengah dihujat oleh Ruh-ruh Romusya yang dulu dipekerjakan secara paksa dan mati tanpa mendapatkan kehormatan. Tindak tutur ilokusi dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo terbagi menjadi empat tipe: Konstantif, Direktif,

Komisif, Acknowledgment. Untuk menguatkan dan membandingkan penelitian ini yang berjudul analisis Tindak Tutur Dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo seperti penelitian yang dilakukan Handayani (2004) mengangkat judul jenis, efek dan dominasi tuturan perlokusi dalam dakwah Aa Gym. Penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini karena mempunyai persamaan yaitu sama-sama meneliti sebuah tuturan yang dapat memberikan efek mempengaruhi mitra tuturnya. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan penelitian ini adalah jika penelitian yang dilakukan oleh Handayani tidak membahas mengenai hubungan antara fungsi tindak tutur secara keseluruhan, sedangkan dalam penelitian ini sudah mencakup keseluruhan dari tindak tutur mulai dari tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. 3. Tindak tutur perlokusi, dalam penelitian tersebut penutur menyampaikan tuturan kepada mitra tutur mempunyai maksud yaitu mempengaruhi lawan bicaranya, seperti terdapat pada dialog drama berjudul Abu yang diperankan oleh siswa kelas XI SMA N 3 Sukoharjo mempunyai maksud agar ppara pemain drama tersebut mampu mempengaruhi pendengar untuk masuk ke dalam cerita pada dialog drama tersebut. Untuk menguatkan dan membandingkan penelitian ini yang berjudul analisis Tindak Tutur Dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo seperti penelitian yang dilakukan oleh Siti Munawaroh (2008) yang berjudul Tindak Tutur dalam Dialog Film Berbagi Suami (Sebuah Tinjauan pragmatik). Relevansi dari penelitan yang dilakukan oleh Siti Munawaroh dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang karakteristik tindak tutur yang terdapat dalam dialog sebuah naskah, dan sama-sama memberikan efek mempengaruhi bagi mitra tuturnya. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah Hasil penelitian yang dilakukan Siti Munawaroh mendeskripsikan tentang permasalahan (1) pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog film Berbagi Suami, (2) pelanggaran prinsip kesopanan dalam dialog film Berbagi Suami, (3) maksud penutur

dalam tuturan berimplikatur dalam dialog film Berbagi Suami, dan (4) efek perlokusi yang dihasilkan dari dialog percakapan tokoh-tokoh dalam film Berbagi Suami, sedangkan hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan maksud dari pesan yang ingin disampaikan penutur kepada pendengarnya, serta memaparkan kajian tindak tutur apa saja yang terdapat dalam dialog drama yang diperankan oleh siswa kelas xi sma n 2 Sukoharjo tersebut. Simpulan Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: (1) naratif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan menggambarkan suatu peristiwa secara jelas. Tindak tutur naratif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: (a) natif positif: (b) naratif negatif (c) naratif interogatif (d) naratif imperatif (2) deskriptif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan dalam tuturan itu, dan (3) informatif adalah tuturan yang dilakukan penutur untuk menyapaikan maksud kepada mitra tutur memberikan informasi. Tindak tutur informatif dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: (a) informatif melakukan tindakan (b) informatif tidak melakukan tindakan. Untuk menguatkan dan membandingkan penelitian ini yang dengan penelitian yang dilakukan Sujatmika, Kukuh (2011) dalam skripsi yang berjudul Tindak Tutur Dialog Film Garuda Didadaku Karya Aristo (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini karena mempunyai persamaan yaitu mengkaji tentang tindak dan dimana di dalammnya sama-sama memiliki maksud untuk memberikan efek mempengaruhi bagi mitra tuturnya yang mendengarkan. Dan perbedaannya penelitian tersebut yang dilakukan oleh Kukuh Sujatmika adalah jika dalam penelitian tersebut peneliti hanya menitik beratkan pada tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi saja, sedangkan pada penelitian ini juga membahas tentang

maksud dari pesan yang ingin disampaikan penutur yang terdapat dalam dialog drama. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu (1) konstatif memiliki sifat menyatakan, meramalkan, memperhatikan, menilai, mengajukan, melaporkan, membuktikan, mengakui atau menyetujui, dan membantah (2) direktif sifatnya meminta, bertanya, mengintruksikan, melarang, menyetujui, dan menasehati; dan (3) komisif sifatnya menjanjikan, membuat bersyarat, berjanji melakukan sesuatu, mengaku kesalahan, dan menawarkan. Untuk menguatkan dan membandingkan penelitian ini yang berjudul analisis Tindak Tutur Dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo seperti penelitian yang dilakukan Handayani (2004) mengangkat judul jenis, efek dan dominasi tuturan perlokusi dalam dakwah Aa Gym. Penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini karena mempunyai persamaan yaitu sama-sama meneliti sebuah tuturan yang dapat memberikan efek mempengaruhi mitra tuturnya. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan penelitian ini adalah jika penelitian yang dilakukan oleh Handayani tidak membahas mengenai hubungan antara fungsi tindak tutur secara keseluruhan, sedangkan dalam penelitian ini sudah mencakup keseluruhan dari tindak tutur mulai dari tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. Tuturan yang dituturkan oleh penutur akan memberikan pengaruh atau efek yang mendengarkan (mitra tutur). Ciri lingual tindak tutur perlokusi yaitu: mempengaruhi dengan ditandai meyakinkan, menganjurkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan. Tuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur meliputi tindak tutur lokusi meliputi menjelaskan keadaan, menggambarkan keadaan, dan menginformasikan. Untuk menguatkan

dan membandingkan penelitian ini yang berjudul analisis Tindak Tutur Dalam dialog drama siswa kelas XI SMA N 2 Sukoharjo seperti penelitian yang dilakukan oleh Siti Munawaroh (2008) yang berjudul Tindak Tutur dalam Dialog Film Berbagi Suami (Sebuah Tinjauan pragmatik). Relevansi dari penelitan yang dilakukan oleh Siti Munawaroh dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang karakteristik tindak tutur yang terdapat dalam dialog sebuah naskah, dan sama-sama memberikan efek mempengaruhi bagi mitra tuturnya. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah Hasil penelitian yang dilakukan Siti Munawaroh mendeskripsikan tentang permasalahan (1) pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog film Berbagi Suami, (2) pelanggaran prinsip kesopanan dalam dialog film Berbagi Suami, (3) maksud penutur dalam tuturan berimplikatur dalam dialog film Berbagi Suami, dan (4) efek perlokusi yang dihasilkan dari dialog percakapan tokoh-tokoh dalam film Berbagi Suami, sedangkan hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan maksud dari pesan yang ingin disampaikan penutur kepada pendengarnya, serta memaparkan kajian tindak tutur apa saja yang terdapat dalam dialog drama yang diperankan oleh siswa kelas xi sma n 2 Sukoharjo tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Handayani, Tri. 2004. Tuturan Perlokusi dan Efeknya dalam Wacana Dakwah Aagym. Skripsi. FBS Universitas Negeri Semarang. Leech, Geooffrei. 1995. Penerjemah MD.D.Oka. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. Miles, Matthew B dan Hubermen, A. Michael. 2002. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia. Moeleong, Lexy J.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya. Porwo, Bambang Kuswati. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Jogjakarta: Kanisius Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Rinawati. (2012). Analisis Tindak Tutur Komisif Pada Pedagang Di Pasar Gedh Gedhe Surakarta. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media Jogja. Setiawan, Soni. 2005 : Tindak tutur dan pilihan kata dalam Bahasa Humor Rubrik Komedi Misteri pada Majalah Wahana Mistis Edisi Oktober-Desember 2004. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : JBSI FBS UNESA. Sri Martini Kolamiah. (2011). Analisis Tindak Tutur Ilokusi Guru Bahasa Indonesia Dalam Interaksi Belajar Mengajar Kelas VII SMP Muhammadiyah 7 Banyudono Boyolali. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudaryanto. 2003. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sujatmika, Kukuh. 2011. Tindak Tutur dalam Dialog Film Garuda Didadaku Karya Salman Aristo (sebuah Tinjauan Pragmatik). Skripsi. Universitas MUhammadiyah Surakarta: Surakarta. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung.

Wijana, I Dewa Putu. 2008. Analisis Wacana Pragmatik. Yogyakarta: Media Perkasa. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. Wijana, I Dewa Putu & Muhammad Rohmadi. 2009.Analisis Wacana Pragmatik kajian Teori Dan Analisis. Surakarta:Yuma Pustaka. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 2012. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ind_0706191_chapter1.pdf. diakses pada tanggal 25 Maret 2012.