BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

PELAPORAN BIAYA KUALITAS SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PT PEMBANGKITAN JAWA BALI

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. penelitan ini digunakan 3 variabel diantaranya adalah Total Quality

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar Pustaka. Al Fakhri, faiz Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGENDALIAN BIAYA MUTU UNTUK PENGHEMATAN BIAYA DAN PENINGKATAN LABA DENGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

BABIV KES~PULANDANSARAN. Setelah dilakukan penelitian terhadap situasi dan kondisi yang ada dalam

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

BAB V PENUTUP. meningkatkan kinerja seperti kualitas, produktivitas dan profitabilitas. Penelitian

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSAKA. loth Edition, McGrawHill Companies, Inc, New York. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Total Quality Management

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

METODE ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PADA HOTEL ASTON IMPERIUM PURWOKERTO SKRIPSI. Derajad Sarjana Ekonomi

PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS DENGAN PENDEKATAN ZERO DEFECT UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Tri Mulya Onix, Tulungagung)

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. signifikansi f dan t lebih besar dari lima persen. berkesinambungan memiliki tingkat signifikansi f dan t lebih besar dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 PENUTUP. kualitas proses pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Analisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN KUALITAS PADA CV BENING IT SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai. Derajad Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PR TRUBUS ALAMI TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

BAB V PENUTUP. PT.Merak Mekar Abadi perlu menerapkan metode target costing dalam perhitungan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

ANALISIS BIAYA KUALITAS PADA PABRIK GULA LESTARI PT. PERKEBUNAN X (Persero) SKRIPSI

PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MEMINIMALISASI BARANG RUSAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT SEMESTA KERAMIKA RAYA

Bab 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dari bah sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

DAFTAR PUSTAKA. Adiningsih, Sri, 1999, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

ABSTRAK. aktivitas pengendalian kualitas, biaya kualitas, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI. (Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)

SIKAP MANAJER TINGKAT MENENGAH TERHDAP PENERAPAN INTERNATIONAL STANDART ORGANIZATION (ISO) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

Analisis Pengendalian Kualitas dan Kemampuan Proses Machining untuk Produk Komponen Bracket A320 di PT. X

ANALISIS PERBAIKAN TEKNIK PEMELIHARAAN GUNA EFISIENSI BIAYA (Studi pada CV. Lele Edan Gemilang) SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

DAFTAR PUSTAKA. Anthony, Robert N. & Govindarajan, V Management Control Systems. Mc Graw-Hill Companies, Inc., New York.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA MEBEL TEGUH UTAMA ROTAN DI MALANG SKRIPSI

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGENDALIAN MUTU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam upaya perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka, dapat dijelaskan kesimpulan sebagai berikut: a. Penerapan unsur utama Total Quality Management di PT Surya Bangkit Cemerlang Walaupun perusahaan belum menerapkan metode Total Quality Management pada proses produksi perusahaan, namun ada beberapa unsur utama Total Quality Management yang telah diterapkan pada kegiatan operasional perusahaan. Beberapa unsur utama tersebut adalah fokus kepada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, komitmen jangka panjang perusahaan, kerjasama antar tim dalam perusahaan, perbaikan sistem secara berkesinambungan, adanya pendidikan dan pelatihan karyawan, adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, serta kesatuan tujuan antar seluruh level karyawan dalam perusahaan. Perusahaan telah menerapkan beberapa unsur utama Total Quality Management tersebut dengan baik, sehingga dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan. Dengan penerapan beberapa unsur utama Total Quality Management ini, kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik, seperti contohnya adalah karyawan menjadi lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya masing-masing, dan komunikasi antar setiap level karyawan dapat berjalan dengan lancar, sehingga memudahkan terjalinnya kerjasama yang saling bersinergi dalam setiap level karyawan perusahaan. b. Kesimpulan hasil analisis proses efisiensi biaya bahan langsung pada PT Surya Bangkit Cemerlang Perusahaan telah melakukan beberapa upaya untuk mengefisiensikan biaya bahan langsung. Efisiensi biaya bahan langsung merupakan suatu hal 110

yang sangat penting dan sangat diperhatikan oleh perusahaan sebagai bentuk usaha untuk mencapai laba yang optimal, hal ini disebabkan karena biaya bahan langsung perusahaan memiliki presentase biaya paling tinggi dibandingkan dengan biaya tenaga kerja langsung dan biaya manufacture overhead, oleh karena itu, perusahaan sangat memperhatikan dan mengontrol pengelolaan biaya bahan langsung sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan kerugian yang diinginkan. Upaya untuk mengefisiensikan biaya bahan langsung dilakukan melalui pemilihan bahan langsung utama yang berkualitas, serta pengoptimalan rendemen kayu selama proses saw mill dan proses kiln dry. c. Kesimpulan hasil analisis peranan Total Quality Management dalam meningkatkan efisiensi biaya bahan langsung pada PT Surya Bangkit Cemerlang Langkah pertama dalam mengaplikasikan Total Quality Management pada proses produksi perusahaan adalah mengidentifikasi jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada bahan langsung serta frekuensi kejadian masing-masing kecacatan, untuk mengetahui jenis kecacatan apa saja yang memiliki frekuensi kejadian cukup banyak dan signifikan, serta harus menjadi perhatian utama perusahaan. dari pareto chart yang telah dirancang, terdapat 3 jenis kecacatan yang sering terjadi dan paling signifikan dibandingkan jenis kecacatan lainnya. Jenis kecacatan tersebut adalah kecacatan mata kayu, kecacatan goresan, dan kecacatan pecah/retak. Langkah kedua adalah mengidentifikasi masalah pada proses produksi serta penyebab dari masalah tersebut, yang berakibat pada terjadinya kecacatan mata kayu, goresan, dan pecah/retak, dengan menggunakan Ishikawa cause and effect diagram atau fishbone diagram. Setelah penyebab masalah diidentifikasi, langkah berikutnya dalam pengaplikasian Total Quality Management pada proses produksi perusahaan adalah merancang sebuah control charts, yang berguna untuk mengidentifikasi kejadian yang out-ofcontrol yang menimbulkan variansi secara signifikan, serta mengeliminasi penyebab variansi tersebut, sehingga proses produksi menjadi lebih stabil, adanya peningkatan kinerja dan kualitas produk yang dihasilkan, serta efisiensi 111

biaya. Alat control chart yang digunakan adalah P-Chart, karena penyebab masalah utama perusahaan merupakan variabel yang berjenis atribut. Setelah merancang P-Chart untuk ketiga masalah utama proses produksi perusahaan, didapatkan bahwa untuk jenis kecacatan mata kayu terdapat 2 batch di mana penyebabnya dapat diidentifikasi dan dieliminasi. Untuk jenis kecacatan goresan, terdapat 4 batch yang di mana penyebabnya dapat dieliminasi. Sedangkan untuk jenis kecacatan pecah/retak memiliki 2 batch di mana penyebabnya dapat diidentifikasi dan dieliminasi. Dengan mengetahui penyebab masalah utama dalam proses produksi yang termasuk dalam kejadian out-of-control yang menimbulkan variansi yang signifikan, oleh karena itu, perusahaan dapat mengambil tindakan korektif untuk mengeliminasi kejadian tersebut agar tidak terulang dalam proses produksi selanjutnya, sehingga biaya produksi pun akan menjadi lebih efisien dan kualitas produk yang dihasilkan meningkat. Setelah kejadian out of control dieliminasi, maka jumlah kecacatan yang disebabkan oleh kejadian tersebut dapat berkurang sebanyak 24% dari total keseluruhan, sehingga terjadi efisiensi pada biaya bahan langsung perusahaan, karena penggunaan bahan baku utama menjadi lebih optimal. Jika diasumsikan untuk bulan berikutnya, volume kayu yang tidak terpakai akibat adanya kerusakan atau kecacatan yang terjadi sama dengan bulan sebelumnya, dan apabila perusahaan telah berhasil untuk mengeliminasi assignable cause tersebut, maka volume kayu yang tidak terpakai berkurang sebesar 24%, sehingga penggunaan kayu yang siap diproduksi menjadi meningkat. Hal ini juga berdampak pada rendemen kayu yang meningkat menjadi 45% dan harga bahan baku kayu yang siap produksi per meter kubik menjadi lebih murah. Dengan berkurangnya biaya bahan langsung perusahaan, yang merupakan komponen biaya terbesar dalam biaya produksi perusahaan, maka secara otomatis biaya produksi perusahaan juga berkurang dan menjadi efisien. Selain meningkatkan efisiensi biaya, Total Quality Management juga berperan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan dan kualitas produk yang dihasilkan. 112

5.2. Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan, yaitu: a. Perusahaan sebaiknya segera menerapkan metode Total Quality Management pada proses produksi perusahaan, yang secara spesifik menerapkan salah satu alat Total Quality Management yang dinamakan Statistical Process Control. Perusahaan sebaiknya mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah yang mempunyai dampak signifikan terhadap proses produksi secara terusmenerus pada jangka waktu tertentu, serta kejadian pada proses produksi yang out-of-control dan dapat menyebabkan variansi yang signifikan. Identifikasi dan analisis penyebab masalah dapat dilakukan dengan cara brainstorming antara pemilik dengan karyawan perusahaan baik dari level atas sampai level bawah. Sedangkan kejadian out-of-control dapat diidentifikasi dengan merancang sebuah control chart. Setelah masalah dan penyebabnya, serta kejadian yang out-of-control telah diidentifikasi, manajemen perusahaan yang bertanggungjawab hendaknya segera mengambil tindakan korektif untuk mengatasi masalah tersebut dan mengeliminasi kejadian out-of-control. Tindakan korektif tersebut dapat didiskusikan dengan pemilik dan melibatkan seluruh level karyawan perusahaan. b. Metode Total Quality Management telah terbukti efektif dan memberikan banyak dampak positif serta keuntungan bagi perusahaan, maka perusahaan hendaknya tetap melestarikan dan mempertahankan penerapan metode ini, karena metode ini berkaitan erat dengan perubahan kepada perbaikan kualitas yang dilakukan secara terus menerus, sehingga membutuhkan dukungan dan peran yang nyata, serta komitmen dan konsistensi dari pemilik dan seluruh level karyawan perusahaan. c. Jika metode Total Quality Management diaplikasikan pada perusahaan, maka manajer perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai setiap perubahan yang timbul karena penerapan metode Total Quality Management ini kepada para karyawan perusahaan. Selain itu, manajer juga diharapkan menyampaikan alasan dengan jelas atau dasar pemikiran perlunya dilakukan 113

perubahan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan pertemuan dengan karyawan untuk membahas dan berdiskusi terkait setiap perubahan dan kemungkinan pengaruhnya terhadap mereka. d. Perusahaan sebaiknya sudah melakukan seleksi kecacatan mata kayu pada potongan kayu sebelum dikeringkan dengan mesin kiln dry. Setelah kayu jati log selesai dipotong dengan menggunakan mesin saw mill, maka kecacatan mata kayu sudah terlihat. Perusahaan sebaiknya segera membuang kecacatan mata kayu pada potongan kayu sebelum potongan kayu tersebut memasuki mesin kiln dry, sehingga ketika potongan kayu sudah kering, kecacatan mata kayu sudah tidak terlihat lagi dan perusahaan bisa memusatkan perhatian untuk menghilangkan jenis kecacatan lainnya. e. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan secara berkala dan lebih intens untuk para karyawan perusahaan agar dapat melatih ketrampilan, kemampuan, serta menumbuhkan sikap tanggungjawab para karyawan secara lebih optimal. Tindakan ini akan mendukung produktivitas perusahaan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan, maupun kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. 114

DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. (2011). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Arafah, Irfa Nur. (2004). Hubungan Penerapan Total Quality Management Dengan Efisiensi Biaya Produksi. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Padjajaran, Bandung. Garrison, R.H., E.W. Norren dan Brewer. (2006). Managerial Accounting. (Nuri Hinduan, penterjemah). Jakarta: Salemba Empat. Gasperz, Vincent. (2001). Total Quality Management. Jakarta: Salemba Empat. Hansen dan Mowen. (2009). Edisi 8. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Heizer, J. dan Render, B. (2006). Edisi 7. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, C.T., Datar, S.M., Foster, G., Rajan, M., dan Ittner, C. (2012). Edisi 14. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. New Jersey: Pearson Education, Inc. Listianingsih dan Aida Mardiyah Ainul. (2005, September). Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward, dan Profit Centre Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management Dengan Kinerja Manajerial Jurnal SNA VIII Solo, STIE Malang. Martoyo, Susilo. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Masiyah Kholmi, dan Yuningsih. (2009). Akuntansi Biaya. Malang: UMM Press Montgomery, Douglas C. (2012). Edisi 7. Introduction to Statistical Quality Control. New York: John Wiley & Sons, Inc. Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. Munawir, S. (2002). Edisi 1. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Nafarin, M. (2009). Edisi Revisi. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Narsa, I. Made. (2003, Mei). Pengaruh Interaksi Antara Total Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Studi Empiris Pada PT Telkom Divre V Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5 No. 1, Universitas Airlangga. Nasution, M. Nur. (2005). Edisi 3. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Prawirosentono, Suyadi. (2001). Manajemen Operasi: Analisis dan Studi Kasus. Jakarta: Bumi Aksara. Silalahi, Ulbert. (2007). Studi Tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori, dan Dimensi. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Supriyono, R.A. (2011). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2004). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.