BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2011

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2015

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG SEPTEMBER PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2009

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2015

BADAN PUSAT STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 RINGKASAN

BADAN PUSAT STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2014

BPSPROVINSI JAWATIMUR

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2008

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2013

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

ANGKA KEMISKINAN PROVINSI BANTEN MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2016

Transkripsi:

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.40/07/61/Th.XIX, 18 Juli 2016 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan Barat pada bulan sekitar 381.350 orang (7,87 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan yang berjumlah 405.510 orang (8,44 persen), berarti menurun sekitar 24.160 orang atau mengalami penurunan 5,96 persen. Selama periode penurunan persentase penduduk miskin terjadi di daerah perkotaan dan perdesaan. Untuk daerah perkotaan mengalami penurunan dari 6,00 persen menjadi 5,16 persen sedangkan untuk daerah perdesaan mengalami penurunan dari 9,51 persen menjadi 9,11 persen. Jumlah penduduk miskin, pada bulan di daerah perdesaan masih lebih banyak sebesar 303.060 orang dibanding di daerah perkotaan sebanyak 78.290 orang. Garis kemiskinan pada sebesar Rp. 340.413,- perkapita/bulan selanjutnya meningkat menjadi Rp. 347.880,- perkapita/bulan pada. Apabila dipilah menurut jenisnya, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 75,12 persen untuk daerah perkotaan dan 80,30 persen untuk daerah perdesaan. Sumbangan Garis Kemiskinan Bukan Makanan terhadap Garis Kemiskinan untuk daerah perkotaan sebesar 24,88 persen dan untuk daerah perdesaan sebesar 19,70 persen. Pada periode, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) menunjukkan adanya kenaikan yaitu dari 1,087 menjadi 1,302. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauh dari garis kemiskinan. Adapun dari sisi Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan yaitu dari 0,240 menjadi 0,315. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin besar. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No.40/09/61/Th.XIX, 18 Juli 2016 1

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Barat Persentase penduduk miskin pada periode ke menunjukkan penurunan dari 8,44 persen menjadi 7,87 persen pada atau turun 0,57 poin. Secara nominal jumlah penduduk miskin turun dari 405.510 orang pada menjadi 381.350 orang (Grafik.1). Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk miskin di Kalimantan Barat turun sekitar 24.160 orang. Grafik 1. Jumlah Penduduk Miskin Kalimantan Barat (Jiwa) 450000 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0 405510 381350 317360 303060 88150 78290 Kota Desa K+D Sep-15 Mar-16 Apabila diamati lebih mendalam, persentase penduduk miskin untuk daerah perdesaan mengalami penurunan dari 8,44 persen pada menjadi 7,87 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,57 poin. Daerah perkotaan mengalami penurunan dari 6,00 persen menjadi 5,16 persen pada Maret 2016 atau mengalami penurunan sebesar 0,84 poin. Daerah perdesaan mengalami penurunan dari 9,51 persen menjadi 9,11 persen pada atau mengalami penurunan sebesar 0,40 poin. Garis kemiskinan pada sebesar Rp. 340.413,- perkapita/bulan, kemudian pada meningkat menjadi Rp. 347.880,- perkapita/bulan. Jika dibedakan berdasarkan daerah perkotaan dan perdesaan, garis kemiskinan perkotaan sebesar Rp. 347.516,- naik menjadi Rp. 353.143,- pada kondisi Maret 2016. Daerah perdesaan sebesar Rp.337.288,- pada naik menjadi Rp.345.480,- pada. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 75,12 persen untuk daerah perkotaan dan 80,30 persen untuk daerah perdesaan. Sumbangan Garis Kemiskinan Bukan Makanan terhadap Garis Kemiskinan untuk daerah perkotaan sebesar 24,88 persen dan untuk daerah perdesaan sebesar 19,70 persen. Komoditi makanan yang berpengaruh terhadap kenaikan garis kemiskinan antar lain beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, mie instan dan gula pasir. Sedangkan komoditi bukan makanan antara lain perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 40/09/61/Th. XIX, 18 Juli 2016

Tabel 1. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kalimantan Barat Daerah/Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Makanan Non Makanan Total Jumlah penduduk miskin (000 orang) Persentase penduduk miskin Perkotaan 259.948 87.567 347.516 88,15 6,00 265.291 87.852 353.143 78,29 5,16 Perdesaan 271.176 66.112 337.288 317,36 9,51 277.422 68.058 345.480 303,06 9,11 Kota+Desa 267.745 72.668 340.413 405,51 8,44 275.121 72.760 347.880 381,35 7,87 Sumber: Pengolahan Susenas 2. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya menyangkut berapa jumlah dan persentase penduduk miskin tetapi ada dimensi lain yang harus juga menjadi perhatian yaitu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Jadi kebijakan dalam penanganan masalah kemiskinan seharusnya tidak hanya memperkecil jumlah penduduk miskin, tetapi juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan itu sendiri. Indek Kedalaman Kemiskinan (P 1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan Indek Keparahan Kemiskinan (P 2) merupakan ukuran ketimpangan penduduk miskin. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No.40/09/61/Th.XIX, 18 Juli 2016 3

Pada periode, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) menunjukkan adanya kenaikan yaitu dari 1,087 pada keadaan menjadi 1,302 pada (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin menjauh dari garis kemiskinan. Adapun dari sisi Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) menunjukkan adanya kenaikan yaitu dari 0,240 pada menjadi 0,315 pada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin relatif semakin besar selama sampai. Tabel 2 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) di Kalimantan Barat Menurut Daerah, Tahun Perkotaan Perdesaan Kota + Desa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) 0,767 1,228 1,087 0,660 1,594 1,302 Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) 0,213 0,252 0,240 0,126 0,401 0,315 Sumber: Pengolahan Susenas Apabila diamati menurut daerah terlihat bahwa nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) di daerah perkotaan lebih rendah dibanding daerah perdesaan. Pada bulan September 2015, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) untuk perkotaan dan perdesaan masing-masing sebesar 0,767 dan 1,228 sedangkan keadaan di daerah perkotaan turun menjadi 0,660 dan perdesaan naik menjadi 1,594. Sedangkan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di perkotaan mengalami penurunan dari 0,213 pada menjadi 0,126 dan daerah perdesaan mengalami kenaikan dari 0,252 menjadi 0,401. 3. Perbandingan Tingkat Kemiskinan Regional Kalimantan dan Nasional Garis Kemiskinan, Kalimantan Barat merupakan yang terendah di regional Kalimantan yaitu sebesar Rp. 347.880,- Sedangkan yang tertinggi di Kalimantan Utara sebesar Rp. 513.614,-. Adapun dalam hal jumlah dan persentase penduduk miskin, Kalimantan Barat merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 381.350 orang (7,87 persen). Namun demikian persentase penduduk miskin di Kalimantan Barat masih berada dibawah nasional yang mencapai 10,86 persen. Jumlah penduduk miskin yang terendah di Kalimantan 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 40/09/61/Th. XIX, 18 Juli 2016

Utara sebesar 41.120 orang dan persentase penduduk miskin terkecil di Kalimantan Selatan sebesar 4,85 persen. Provinsi Tabel 3 Perbandingan Beberapa Indikator Kemiskinan Untuk Regional Kalimantan dan Nasional Garis Kemisikinan Jumlah (Rp/Kapita/Bln) ( orang) Persentase Penduduk Miskin (P 0) Kalimantan Barat 347.880 381.350 7,87 Kalimantan Tengah 373.484 143.490 5,66 Kalimantan Selatan 377.480 195.700 4,85 Kalimantan Timur 511.205 212.920 6,11 Kalimantan Utara 513.614 41.120 6,23 NASIONAL 354.386 28.005.390 10,86 Sumber: Pengolahan Susenas Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No.40/09/61/Th.XIX, 18 Juli 2016 5

Penjelasan Teknis dan Sumber Data Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacangkacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan tahun 2016 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) VISI BPS : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT Informasi lebih lanjut hubungi: Sari Mariani, SE Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon: 0561-735345 E-mail : sosial6100@bps.go.id Website : http://kalbar.bps.go.id 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 40/09/61/Th. XIX, 18 Juli 2016