dokumen-dokumen yang mirip
A. Ta alluq Sifat Sifat Ma âni

KENALI SIFAT 20 WAJIB BAGI ALLAH Oleh IbnuNafiz (jarumemas.blogspot.com)

Kritik Ulama Kalam tentang Dzat dan Sifat Allah SWT

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

A L - H A K I I M Yang Maha Bijaksana

Al-Ahad dan Al-Wahid*

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Sifat Jaiz Allah. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

BAB IV ANALISA TAKDIR MENURUT MAUHAMMAD ABDUH DAN AGUS MUSTOFA

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

ILMU HAKEKAT USUL DIRI ZULKARNAIN BANDJAR

Pilihlah Jawaban yang paling tepat

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Iman Kepada KITAB-KITAB

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

BAB IV ANALISIS. A. Penafsiran M. Quraish Shihab Surah al-nisa> ayat 119. mereka (mengubah ciptaan Allah) lalu benar-benar mereka akan mengubahnya).

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

AL-JAMIL Yang Maha Indah

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:


Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Tafsir Depag RI : QS Al Faatihah 6

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV ANALISIS. Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu. Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA. Publication: 1435 H_2014 M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, MEI 2013

AL - MATIIN. Yang Maha Kokoh. حفظو هللا Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni. Publication : 1437 H_2016 M

BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam

Barometer Akhlak Mulia

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB II KONSEP DASAR PENIMBANGAN DAN PRINSIP KEADILAN ETIKA BISNIS ISLAM DALAM JUAL BELI TEMBAKAU

HUKUM UNGKAPAN ALLAH DENGAN MATA TIDAK KITA LIHAT, TAPI DENGAN AKAL DAPAT KITA KETAHUI.' حل م ع مقولة: (االله بالع ما شفناه و العقل عرفناه)

Jawaban Ahlussunnah Terhadap Argumentasi Para Pengingkar SIFAT 'ULUW Bagi ALLOH

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

, 2015 MODEL PENDIDIKAN ISLAM BAGI LANSIA DI DAARUT TAUHIID BANDUNG

MATERI 4 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAFSIR SURAT AL-QURAISY

Tips dalam Memahami Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB V PENUTUP. rumusan dan cadangan daripada penulis setelah melalui pelbagai proses pembelajaran,

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Hadits-hadits Shohih Tentang

Ramadhan Bulan Kesabaran

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

HUKUM MEMBERI NAMA DENGAN NAMA MUKMIN ح م سمية لرب د لا لكرتو باسم ملو من

Yang Maha Mengatur dan Menguasai Alam Semesta

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

ALAM SEMESTA BUKTI NYATA CIPTAAN ALLAH

Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya

ISLAM IS THE BEST CHOICE

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

DALIL DASAR HUKUM HAJI

Rahasia di Balik Uban Menurut

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

سورة الا خلاص SURAH AL-IKHLAS

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Islam juga memandang bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. dalam kehidupan manusia, seperti firman Allah Ta ala berikut:

TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 14/TK/DSP-PKS/1434 H TENTANG MENGHINDARI HAL-HAL YANG MENIMBULKAN FITNAH

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN AHMAD MUSTHOFA AL-MARAGH TENTANG SUNNATULLAH DALAM SURAT AL-FATH AYAT 23

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

PUASA DI BULAN RAJAB

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

- Shalat pada malam Lailatul Qadar menghilangkan dosa-dosa yang lalu

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Iman kepada Allah. Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya.

HUKUM MENGUCAPKAN KATA KEKUFURAN TANPA MENGETAHUI ARTINYA ح م من تلفظ ب لمة ال فر غ مدرك معناها

Transkripsi:

www.kifayatulawam.wordpress.com 1 Aqidatul Awam

Keterangan Sifat Wahdâniyat Lebih Jauh. Memahami enam kam, yang harus ternafikan, agar terwujud makna wahdâniyat, maka perlu ada penjelasan lebih lanjut, yaitu : A. Jika ada kam muttasil pada Zat, maka menurut akal sehat, pasti Zat itu tidak akan keluar dari salah satu kemungkinan yang mustahil, yaitu : a. Masing-masing bagian atau unsur, pasti mempunyai sifat ketuhanan. b. Sebagian elemen saja, yang bersifat ketuhanan c. Sifat-sifat ketuhanan itu, hanya akan ada pada himpunan atau kesatuan unsur-unsur tersebut. Maka ketiga macam alternatif ini adalah, mustahil, karena masing-masing kemungkinan memastikan ada tuhan yang lemah. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan lebih lanjut, yaitu : 1. Kemungkinan pertama : Jika masing-masing unsur mempunyai sifat ketuhanan, pasti masing-masing unsur itu menjadi tuhan. Maka akan terjadi banyak tuhan, padahal adanya tuhan selain Allah Ta ala adalah, mustahil, karena akan terjadi kam munfasil, yang pasti juga mustahil. 2 Aqidatul Awam

2. Kemungkinan kedua Jika sifat ketuhanan hanya terdapat pada sebagian unsur, maka unsur-unsur yang lain adalah bukan tuhan, tetapi baharu. Bila tuhan mempunyai unsur-unsur (ada kam muttasil pada Zat), tentu tuhan yang semacam itu, terdiri dari unsur-unsur qadîm dan unsur-unsur hadits. Sedangkan setiap yang hadits tidak akan maujûd, jika tidak diciptakan. Maka bila Allah Ta ala mempunyai anasir, berarti Ia menciptakan sebagian unsur-nya sendiri. Hal yang seperti ini sangat mustahil, karena akal tidak pernah menerima bahwa, ada tuhan yang menciptakan unsur-nya sendiri, dengan arti, sebelum unsur itu ada, maka IA belum menjadi Tuhan atau bukan Tuhan. Bagaimana mungkin IA menciptakan anasir Tuhan sedang ia belum menjadi tuhan?, sungguh tidak masuk akal atau sangat mustahil. 3. Kemungkinan ketiga Andaikata sifat-sifat ketuhanan itu, hanya terdapat pada himpunan anasir (kesatuan elemen-elemen), maka pastilah masing-masing dari unsur secara terpisah bukan Tuhan, karena tidak mempunyai sifat-sifat ketuhanan lagi. Sebab bila terhimpun, ia menjadi Tuhan dan bila terpisah, ia tidak menjadi Tuhan. Keadaan seperti ini, memastikan bahwa, Tuhan itu terdiri dari unsur-unsur yang bukan Tuhan, padahal setiap yang 3 Aqidatul Awam

bukan Tuhan, disebut baharu atau hadits, maka Tuhan terdiri dari beberapa unsur hadits. Hal ini sama sekali tidak dapat diterima akal, karena membawa kepada tasalsul atau daur yang telah jelas kemustahilannya bagi Allah Ta ala. Berdasarkan keterangan ini, maka mustahil ada kam muttasil pada Zat Allah Ta ala. Artinya, mustahil Zat Allah Ta ala tersusun atau terdiri dari beberapa bagian atau anasir. B. Jika ada kam munfasil pada zat, maka menurut akal akan ada tuhan selain Allah Ta ala, sehingga tidak akan luput dari salah satu tiga kemungkinan, yaitu: a. Tuhan kehendak menciptakan alam, sedangkan tuhan tidak hendak menciptakannya b. Tuhan A dan tuhan B, sama-sama hendak menciptakan alam c. Tuhan A dan tuhan A, sama-sama hendak menciptakan alam dengan cara membagi tugas. Siapa yang akan membagi? Sesungguhnya ketiga macam kemungkinan ini adalah, mustahil pada akal, karena akan ada tuhan yang tidak mempunyai sifat-sifat ketuhanan yang 4 Aqidatul Awam

mutlak dan umum. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut : 1. Kemungkinan pertama Secara nyata telah jelas bahwa, alam ini sudah ada, berarti telah berlaku qudrat dan irâdat tuhan A, sedangkan tuhan B qudrat dan irâdatnya belum atau tidak berlaku. Oleh karena itu, dengan sendirinya tuhan B itu bukan tuhan yang maha kuasa, karena qudrat dan irâdatnya tidak berlaku atau tidak berfungsi. Jika qudrat dan irâdatnya berlaku, maka akal kita memastikan bahwa, alam tidak akan terjadi, sebab masing-masing tuhan akan saling halang-menghalangi dan yang kalah bukan tuhan. Padahal dalam kenyataan,. alam ini telah tercipta dan pasti adanya. Hal ini menunjukkan bahwa, hanya ada satu tuhan yaitu, Allah Ta ala sang pencipta alam semesta. Dengan demikian, semakin jelas makna dan maksud wahdâniyat, dengan menafikan kam muttasil dan kam munfasil pada Zat Allah Ta ala[iii]. 2. Kemungkinan kedua Diantara alam ini, ada yang jauhar fard (atom) atau sesuatu yang tidak mempunyai bagian-bagian, lalu setiap jauhar fard itu, mustahil diciptakan oleh dua tuhan, mengingat bahwa, jauhar fard tidak mempunyai bagianbagian, bagaimana dibagi oleh dua tuhan. Kenyataannya, jauhar fard telah ada, maka hal ini 5 Aqidatul Awam

memastikan bahwa, qudrat dan irâdat tuhan A telah berlaku, tentunya qudrat dan irâdat tuhan B tidak ta alluq kepada yang umum. Setiap qudrat dan irâdat yang tidak mempunyai ta alluq umum, bukan sifat tuhan. Karena berindikasi bahwa, tuhan tersebut lemah, dan yang lemah bukan tuhan. Oleh karenanya, mustahil ada tuhan saelain Allah Ta ala, sebagai pencipta jauhar fard dan pencipta jauhar fard itu pasti Esa. 3. Kemungkinan ketiga Jika tuhan A menciptakan sebagian alam ini, dan sebagian lagi diciptakan oleh tuhan B, maka qudrat dan iradat keduanya, tidak ta alluq kepada umum atau tidak berlaku secara mutlak kepada seluruh yang mumkin. Hal ini memastikan bahwa, kedua-duanya lemah dan tidak sanggup mengalahkan yang lainnya, tentu alam ini tidak akan ada. Akan tetapi kenyataannya, alam ini telah ada, tentu penciptanya adalah, tuhan yang umum qudrat dan irâdatnya. Tuhan itu pasti Esa, yaitu Allah Ta ala sang pencipta alam semesta. Berdasarkan Keterangan ini, maka mustahil ada kam munfasil pada Zat Allah Ta ala. Andaikata ada kam munfasil itu, tentu memastikan ada tuhan selain Allah Ta ala, sebagai pencipta alam dan pernyataan ini telah ditolak, karena kemustahilannya. 6 Aqidatul Awam

C. Jika ada kam muttasil pada sifat, maka sifat Allah Ta ala akan mempunyai ta alluq yang tidak umum, dan sifat sifat yang tidak mempunyai ta alluq umum, tidak akan berfaedah, walaupun berbilang-bilang menurut akal. Ketidak umuman ta alluq sifat-sifat, yang mempunyai ta alluq itu adalah, mustahil, karena hal yang demikian bukan sifat-sifat ketuhanan. Tidak berfaedah berbilangbilang sifat, yang tidak mempunyai ta alluq umum dan itu adalah, hal yang mustahil, karena akan ada sifat-sifat yang berdiri sendiri dan tidak berdiri pada Zat, tentu hal tersebut sangat mustahil sekali ada sifat tanpa zat D. Jika ada kam munfasil pada sifat, maka akan ada suatu zat baharu mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Adanya suatu zat yang baharu dengan mempunyai sifat-sifat ketuhanan adalah, mustahil. Karena hal tersebut memastikan zat hadits bersifat dengan sifat-sifat qadîm. Memastikan ada sifat tanpa zat, disaat zat yang baharu, belum diciptakan. Hal itu sangat mustahil pula. 7 Aqidatul Awam

E. Jika ada kam muttasil pada fi il, maka akan ada sesuatu selain Allah, yang membantu atau menolong-nya, dalam memperbuat suatu (fi il) perbuatan. Adanya sesuatu yang membantu atau sekutu Allah Ta ala dalam perbuatan adalah mustahil, karena hal itu memastikan qudrat dan irâdat Allah Ta ala, menjadi hal yang tidak sempurna ta alluqnya secara umum atau tidak mutlak pada suatu perbuatan, yaitu bagian perbuatan yang dibantu itu. Ketidak sempurnaan ta alluq qudrat dan irâdat Allah Ta ala, sangat mustahil. Karena memastikan bahwa; qudrat dan irâdat Allah Ta ala menjadi lemah, artinya berlaku ta alluq tersebut secara tidak umum. Maka ketidakumumannya adalah, mustahil, sebagaimana yang telah diuraikan tentang ketidakadaan kam munfasil pada zat. F. Jika ada kam munfasil pada fi il, maka menurut akal sehat, akan ada sifat-sifat ketuhanan, yang berdiri pada zat selain Allah, yang dapat berbuat sesuatu diluar fi il Allah. Adanya sifat-sifat ketuhanan, yang berdiri pada zat selain Allah adalah mustahil. Karena akan memastikan ada yang Maha fa il (berbuat) persis dengan Zat Allah. Yaitu akan ada dua Zat Tuhan yang Maha berbuat dan ini sangat mustahil. Oleh karena itu, adanya 8 Aqidatul Awam

kam munfasil pada fi il, wajib dinafikan dan ditolak, demi keutuhan sifat wahdâniyat pada ; Zat, sifat dan fi il Allah Ta ala. Melalui keterangan yang sederhana ini, dapat dipahami bahwa, hakekat wahdâniyat adalah, menafikan enam macam kam, yang telah lalu keterangannya. Sehingga wahdâniyat sebagai inti dari ilmu tauhid, betul-betul murni dan sempurna, sesuai dengan firman Allah Ta ala dalam Q.S. Al-Ikhlas:1 ق ل ه و هللا ا ح د Artinya : Katakanlah, Dia-lah Allah yang Maha Esa. Kata ahad pada pangkal ayat itu, diterjemahkan dengan Maha Esa, artinya, Esa pada Zat, Esa pada sifat dan Esa pada fi il, yang telah dibuktikan melalui keterangan di atas, dengan menafikan enam kam. 9 Aqidatul Awam

10 Aqidatul Awam www.kifayatulawam.wordpress.com