2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan 2.2 Kebersihan Definisi kebersihan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGKAJIAN UPAYA PENINGKATAN KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU SUKABUMI

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pendaratan dan Pelelangan Hasil Tangkapan 1) Pendaratan Hasil Tangkapan

MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN. Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan

5. SANITASI DAN HIGIENITAS DERMAGA DAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DI PPP LAMPULO

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

3 METODOLOGI PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi dan Higienitas di Tempat Pelelangan Ikan

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

KONDISI SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH DI WILAYAH PESISIR PUGER KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk,

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

5 PENGELOLAAN SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB IX SANITASI PABRIK

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

6 UPAYA PENGELOLAAN SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

Sanitasi Penyedia Makanan

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar

PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA

STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Gambarlah bentuk bak mandi di rumahmu!

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

MAKALAH LINGKUNGAN SEKOLAH YANG BERSIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

6 KEMAMPUAN PELELANGAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi Pelabuhan Perikanan

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

BAB 5 HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Oleh. untuk mencapai hasil yang maksimal, maka sumber pembangunan yang

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

I. PENDAHULUAN. untuk memanfaatkan sumber daya perikanan dan kelautan. Pengelolaan

(Studi Tata Letak Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur) Jonny Zain

HUBUNGAN BASKET/WADAH HASIL TANGKAPAN TERHADAP SANITASI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU SUKABUMI JAWA BARAT ARHI EKA PRIATNA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Untuk menjamin makanan aman

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

-2- yang optimal dengan tetap menjamin kelestarian Sumber Daya Ikan dan lingkungannya. Adapun pokok materi muatan yang diatur dalam Peraturan Pemerint

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan setiap ruangan dalam gedung klien kami

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

Transkripsi:

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2002), pelabuhan perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan, ditambah pula bahwa pelabuhan perikanan merupakan tempat berlabuh bagi kapal-kapal yang pergi dan pulang dari operasi penangkapan ikan, tempat memperbaiki kapal dan melindungi kapal-kapal perikanan dari gelombang laut. Sedangkan menurut Bagakali (2000) yang diacu oleh Yumi (2007) pelabuhan perikanan adalah suatu komplek gabungan antara area perairan, area lahan dan berbagai sarana yang menjamin keselamatan tempat berlabuh bagi kapal penangkap ikan serta menyediakan pelayanan, terutama untuk keperluan melaut dan bongkar hasil tangkapan. Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, 2006 yang diacu oleh Yumi, 2007). 2.2 Kebersihan 2.2.1 Definisi kebersihan Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya : debu, sampah dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara membersihkn jendela dan perabot rumah

tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah (www.id.wikipedia.org). 2.2.2 Kebersihan pelabuhan Menurut Lubis (2005) pelabuhan perikanan tidak hanya dituntut kebersihan lingkungannya saja tetapi juga terhadap kebersihan fasilitas yang digunakan. Untuk menghadapi era globalisasi, pelabuhan perikanan perlu pembenahan di sana-sini terutama dalam hal kebersihan. 1) Kebersihan fasilitas seperti lantai TPI, seharusnya dibersihkan dengan air tawar setiap selesai dilakukan pelelangan ikan dan seminggu 2 x diberi desinfektan. Jadi bukan dicuci dengan air dari kolam pelabuhan yang sering juga dipakai untuk mencuci ikan. Perlunya kebersihan di kolam pelabuhan dengan menyaring terlebih dahulu air sisa-sisa aktivitas ke kolam pelabuhan. 2) Keranjang ikan juga dibersihkan setiap kali selesai pemakaian, agar ikan tidak terkontaminasi bakteri ketika ikan dimasukkan dalam keranjang Peraturan Uni Eropa yang sedang berjalan : (sejak 22/07/1991) Aturan kebersihan di atas kapal/hygiene rules for fishermen on board; Kondisi pengawetan ikan di atas kapal/conditions for preserve-tion of fish on board; Kondisi penanganan ikan ketika didaratkan/conditions for handling on shore; dan Kondisi pengolahan dan pengepakan/conditions for processing and packing. 2.2.3 Aspek kebersihan Aspek kebersihan sebagai salah satu indikator kesehatan lingkungan pelabuhan diperlukan dalam pengelolaan pelabuhan perikanan yang terpadu dan simultan. Keterbatasan perangkat kebersihan masih menjadi kendala pemenuhan kebutuhan pelayanan publik. Untuk itu, diperlukan terobosan pengelolaan yang bertumpu pada peran aktif masyarakat dan dunia usaha. Salah satu obsesi pemerintah dalam hal kebersihan adalah mengembangkan budaya hidup bersih

dan sehat. Perwujudan program ini melalui kegiatan peningkatan pelayanan kebersihan, peningkatan peran dunia usaha & partisipasi masyarakat dalam kebersihan, penyediaan tempat pembuangan sampah (TPS)dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang efektif dan efisien (www.semarang.go.id). 2.2.4 Tingkat kebersihan pelabuhan perikanan Selama ini masyarakat kita pada umumnya masih belum sampai pada taraf sadar kebersihan tingkat tinggi. Bahkan dapat dikatakan, sebagian besar masyarakat kita belum memiliki kesadaran tersebut secara memadai. Hal ini dapat kita lihat dari kenyataan banyaknya lingkungan komunitas yang masih belum bersih, bahkan sebagian lagi mendekati kumuh. Sampah masih berserakan di pinggir-pinggir jalan, di halaman rumah, bahkan di tempat-tempat yang termasuk penting seperti di pelabuhan perikanan (www. groups.yahoo.com/group/pakguruonline). Tingkat kebersihan di suatu lingkungan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu (www.id.wikipedia.org). Mungkin tidak semua orang bisa menilai dengan objektif tingkat kebersihan lingkungan dan kota di negaranya. Sebabnya antara lain: tingkat kebersihan itu sendiri relatif, nilai estetika masing-masing orang bisa berbeda-beda. Itu semua bisa dipengaruhi oleh pengalaman individu dan tingkat kepekaannya terhadap kebersihan. Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pernah atau tidaknya seseorang tinggal di lingkungan kota yang lebih terpelihara kebersihannya. Dengan begitu ada pengalaman pembanding sehingga kepekaannya tersentuh (www. groups.yahoo.com/group/pakguruonline). 2.3 Jenis dan Sumber Sampah Sebagian sampah yang ditemui di PPN Palabuhanratu berupa sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah dari kegiatan perikanan. Sampah yang berasal dari rumah tangga terdiri dari sampah organik dan sampah an-organik. Sampah organik antara lain sampah yang berasal dari tanaman yang ada di sekitar

pekarangan pelabuhan seperti bunga, daun dan dahan yang berjatuhan karena sudah layu atau dipangkas. Sampah an-organik adalah sampah yang berasal dari wadah atau kemasan bahan makanan yang terbuat dari plastik dan kaleng (berasal dari warung-warung kecil dan pedagang kaki lima di sekitar pelabuhan). Sampah yang berasal kegiatan perikanan antara lain sisa-sisa potongan ikan, lendir dan darah ikan yang berceceran di sekitar dermaga bongkar, TPI, dan gudang penyimpanan serta air sisa cucian ikan yang menggenang akibat saluran drainase yang tersumbat. 2.4 Kondisi Kebersihan di PPN Palabuhanratu Kesadaran pelaku (nelayan dan pedagang ikan) akan pentingnya kebersihan masih kurang sehingga mencemari lingkungan pelabuhan. Pelaku masih banyak yang membuang sampah (bungkusan nasi, punting rokok dan plastik) tidak pada tempatnya. Lokasi pelabuhan yang dekat dengan pasar ikan yang kotor menambah kotornya lingkungan pelabuhan perikanan. Orang (pengunjung) bebas masuk ke dermaga dan TPI tanpa adanya pengawasan kebersihan terhadap pengunjung tersebut (Priatna, 2007). 2.5 Penerapan Penanganan Kebersihan di Pelabuhan Penerapan penanganan kebersihan dan sanitasi di lingkungan pelabuhan perikanan, menurut Departemen Pertanian (2002) yang diacu oleh Faubianny (2008) dibagi dalam dua bagian yaitu : i. Penerapan kegiatan pembuatan perangkat lunak yang terdiri atas aspek hukum dan peraturan, aspek pengelolaan kebersihan, sanitasi dan aspek peran serta masyarakat ii. Pengadaan saranan dan prasarana air cuci, atau penanganan ikan, air bersih/air tawar, pananganan pengolahan air limbah, drainase, dan persampahan serta kegiatan lainnya yang dilakukan bersama-sama dengan boding perawatan Pembuatan perangkat lunak perlu diterapkan untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih, indah dan nyaman. Upaya tersebut antara lain berupa pemberian sanksi hukum bagi yang melanggar ketentuan, membuat slogan atau spanduk yang mendukung terciptanya kebersihan dan melakukan kegiatan yang

melibatkan masyarakat seperti gotong royong membersihkan lingkungan pelabuhan dan pemberian penghargaan bagi masyarakat yang ikut berjasa menjaga dan menciptakan lingkungan pelabuhan yang nyaman dan bersih. Kegiatan rehabillitasi sarana dan prasarana harus tetap berjalan seiring dan dapat diperbaharui selalu untuk kemajuan pemeliharaan sanitasi dan kebersihan serta pengembangan pelabuhan perikanan.