II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

I. TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya termasuk Divisio: Spermathopyta, Subdivisio: Species: Glycine max (L.) Merrill (Sumarno dan Harnoto, 1983).

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kedelai. Lingkungan Tumbuh Kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA Asal-Usul, Taksonomi kedelai, dan Morfologi Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai merupakan tanaman polong-polongan yang memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang. sedangkan produksi dalam negri belum mencukupi, untuk mengatasinya

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. rhizobium pengukat N dari udara. Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15-20

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai adalah tanaman tahunan yang termasuk dalam famili leguminosae.

akan muncul di batang tanaman (Irwan, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

Tanaman kedelai mempunyai akar yang terdiri dari akar lembaga, akar tunggang dan akar cabang berupa akar rambut yang dapat membentuk bintil akar dan

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan

BAHAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. kali memanfaatkan kedelai sebagai bahan makanan. Masuknya kedelai di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: Glycine, Spesies: Glycine max (L.) Merril. Menurut Najiyati dan Danarti, 1997), berdasarkan tipe pertumbuhan batangnya, kedelai dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: 1.) determinate yang mempunyai ciri-ciri pertumbuhan batang berhenti setelah tanaman berbunga, besar batang hamper sama dari pangkal sampai keujung dan tumbuh tegak, ukuran batang pendek atau sedang, ukuran daun seragam dan berbunga serempak. 2). Indeterminate yang mempunyai ciri-ciri pertumbuhan batang terus berlanjut meskipun tanaman sudah berbunga, batang tinggi dan agak melilit. Ukuran batang bagian ujung lebih kecil dan berbunga secara bertahap dan 3). Semi determinate merupakan campuran dari kedua tipe tersebut. Akar tanaman kedelai terdiri atas akar tunggaung, akar lateral dan akar serabut. Pada tanah yang gembur, akar ini dapat menembus tanah sampai kedalaman kurang lebih 1,5 m. pada akar lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri rhizobium pengikat nitrogen dari udar. Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15-20 hari setelah tanam (Eprim, 2006). Daun kedelai termasuk daun majemuk dengan tiga buah anak daun. Helaian daun berbentuk oval dengan ujung lancip. Apabila sudah tua, daun-daun ini akan mulai menguning dan berguguran mulai bagian bawah (najiyati dan Danarti, 1997). Kedelai berbatang semak dengan tinggi batang 30-100 cm. Setiap batang 4

dapat membentuk 3-6 cabang. Batang kedelai beruas-ruas, jumlah buku dan ruas yang membentuk batang utama tergantung dari reaksi genotipa terhadap panjangnya hari dan dari tipe pertumbuhan (Suprapto, 1999). Tanaman kedelai mulai berbunga antara umur 30-50 hari, tergantung dari varietas dan iklim. Semakin pendek penyinaran dan semakin tinggi suhu udaranya, akan semakin cepat berbunga. Bunga ini termasuk bunga sempurna karena memiliki alat perhiasan bunga dan alat reproduksi secara lengkap. Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu, berwarna ungu atau putih dan muncul diketiak daun (fachrudin, 2000). Buah kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji. Polong kedelai memliki bulu, berwarna kuning kecoklatan, atau abu-abu. Polong yang sudah masak berwarna lebih tua, warna hijau berubah menjadi kehitaman, keputihan, atau kecoklatan. Bila polong telah masak mudah pecahdan biji-bijinya melenting ke luar (Cholid, 1987). Biji kedelai berkeping dua yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji bermacammacam, ada yang kuning, hitam, hijau, dan coklat. Bentuk biji kedelai bulat lonjong, budar atau bulat lonjong ada yang bundar atau bulat agak pipih. Besar biji bervariasi, tergantung varietas (Suprapto, 1999). 2.2. Budidaya Kedelai 2.2.1. Syarat Tumbuh Kedelai tumbuh baik pada tanah bertekstur gembur, lembab, tidak tergenang air dan memiliki ph 6-6.8. Pada ph 5,5 kedelai masih dapat berproduksi. Pada ph dibawah 5,5 pertumbuhannya sangat terhambat karena keracunan alumunium. Untuk mengatasinya, lahan perlu dikapur (Najiyati dan Danarti, 1997). 5

Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan dengan iklim sangat lembab. Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 C, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai adalah 23-27 C. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu sekitar 30 C. di Indonesia kedelai dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah samapai ketinggian 900 m di atas permukaan laut (dpl). Meskipun demikian telah banyak varietas kedelai dalam negeri dan kedelai introduksi yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi (pegunungan) ± 1200 m dpl (R ukmana dan Yuniarsih, 1996). Curah hujan optimum antara 100-200 mm/bulan. Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia. Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman, tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan syarat drainase dan aerase tanah cukup baik serta ketersediaan air yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah Alluvial, Regosol, Grumosol, Latosol atau Andosol. Pertumbuhan tanaman kedelai kurang baik pada tanah pasir, dan ph tanah yang baik untuk pertumbuhan kedelai adalah 6-6,5 (Abidin, 2001). 2.2.2 Penanaman Kedelai Menurut Wirawan dam Wahyuni (2004), benih yang baik memiliki vigor dan daya kecambah yang tinggi. Benih yang digunakan adalah benih yang tidak 6

cacat fisiologisnya. Kebutuhan benih berkisar 40-45 kg/ha. Sedangkan persiapan lahan sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dipersiapkan dengan baik. Langkah awal dalam persiapan lahan adalah pengolahan tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk memprbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan penyerapan hara dapat berlangsung secara baik. Pengolahan lahan kering dapat dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul agak gembur. Tanah dibersihkan dari gulma, kemudian dibuat bedeng dan diskeliling bedeng dibuat parit dengan lebar 20-25 cm sedalam 25-30 cm (Suprapto, 1999). Sebelum benih ditanam, terlebih dahulu benih disiapkan sesuai perlakuan. Setelah itu benih kedelai ditanam di dalam lubang yang telah disiapkan sedalam 3-4 cm dengan 3 butir benih per lubang tanam. Selesai penanaman lubang ditutup kebali dengan tanah. Setelah benih tumbuh dengan baik (7 hari setelah tanam), dilakukan penjarangan dengan menyisakan 2 tanaman per lubang tanam (Wirawan dan Wahyuni, 2004). Pemeliharaan penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, apabila hujan turun dan permukaan tanah sudah lembab, maka penyiraman tidak dilakukan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor, banyaknya siraman air diesuaikan dengan banyaknya kebutuhan tanaman (Paiwan, 2012). Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman dan dilakukan pada umur tanaman 2-3 minggu setelah tanam (Wirawan dan Wahyuni, 2004). Gulma yang ada disekitar tanaman dicabut dengan tangan dan disiangi dengan cangkul atau arit. Gulma yang tumbuh disekitar ptak dibuang keluar areal atau dimusnahkan (Paiwan, 2012). Sedangkan pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk nitrogen (N), fospor (P), dan kalium (K). pupuk 7

tersebut diberikan saat tanam atau 1 minggu setelah tanam dengan cara disebar atau dimasukkan ke dalam lubang berjarak 4-5 cm di samping lubang tanam. Tujuan dari pupuk dasar N, P, dan K adalah menyediakan unsur hara pokok yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh (Najiyati dan Danarti, 1997). Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila ada tanda-tanda serangan hama dengan menggunakan bahan kimia insektisida, dan untuk menghindari penyakit digunakan fungisida, dapat juga dilakukan dengan kultur teknis (Wirawan dan Wahyuni, 2004). 2.3. Jarak Tanam Jarak tanam dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kecenderungan jarak tanam yang lebih luas akan meningkatkan jumlah cabang, berat biji, dan produksi kedelai. Semakin lebar jarak tanam maka semakin besar pemanfaatan sinar matahari untuk proses fotosintesis dan semakin luas pengembangan tanaman sehingga cabang tanaman lebih banyak (Barus, 2004). Kaswara (1982) cit. Barus (2004) menyatakan bahwa kerapatan tanam (jarak tanam) mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya. Selain itu antar tanaman akan terjadi perebutan dalam menggunakan air dan zat hara sehingga akan mempengaruhi hasil kedelai. Penentuan jarak tanam tergantung pada daya tumbuh benih yang dipakai, kesuburan tanah, musim dan varietas yang ditanam. Benih yang memiliki sifat fisik dan daya tumbuhnya tinggi lebih baik menggunakan jarak tanam yang lebar. Sebaliknya apabila benih yag digunakan kurang baik pertubuhannya sebaiknya menggunakan jarak tanam yang lebih sempit karena dapat mempengaruhi hasil tanaman dan jumlah populasi yang ditanam (Supriono, 2000). Keuntungan dari 8

jarak tanam yang rapat pada kacang tanah adalah permukaan tanaman dapat segera tertutup sehingga pertumbuhan gulma terhambat, benih yang tidak tumbuh atau mati tidak terlihat jarang, namun ada juga kerugiannya yaitu, ruas batang tumbuh memanjang hingga batang tanaman lemah dan mudah roboh, dan hasil polonh pertanaman berkurang, penyiangan sukar dilakukan (Murrinie, 2010). Berdasarkan percobaan yang dilakukan Sutrisno dan Titiek (2004), menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 20x30 cm menghasilkan jumlah polong paling banyak yaitu 21,250 polong yang berbeda nyata dengan jarak tanam 20x20 cm dan jarak tanam 20x40 cm. sementara itu menurut hasil penelitian (Kadekoh, 2007) komponen hasil dalam bentuk jumlah polong isi per tanaman dan jumlah biji per tanaman kacang tanah tertinggi dicapai pada jarak tanam yang lebar yaitu 40x30 cm pada musim hujan ataupun kemarau. 9