Pendahuluan. Eldayanti et al., Penerapan...

dokumen-dokumen yang mirip
Margi Eldayanti, Pujiastuti, Sulifah Aprilya Hariani.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

Mubashiroh et al., Penerapan...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI PQ4R DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN BIOLOGI

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Abstrak. Abstract. Achmad Sofiyullah et al., Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Jln. Kalimantan 37, Jember

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Kata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

Yunandasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)...

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Rosidi et all., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

Sholihoddin et al., Penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya...

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Ilmi et al., Penerapan Strategi PAIKEM dengan Media Nyata...

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BESUKI TAHUN PELAJARAN 2012 / Mirna Winarni 1 Nur Cholifatuzzahro, S.Pd. 2

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Rosita et al., Implementasi Model Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction... ABSTRAK ABSTRACT

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Rif ati Dina Handayani, Arif Prianto, Trapsilo Prihandono

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

1 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (4E) dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA Biologi (Siswa Kelas VIIE SMP Negeri 9 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014) (The Implementation of Learning Cycle (4E) Models to Increase Activities and Result of Learning Science Biology (Grade VIIE Students of Junior High School 9 Jember the Academic Year 2013/2014)) Margi Eldayanti, Pujiastuti, Sulifah Aprilya Hariani. Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: pujiastuti.fkip@unej.ac.id Abstrak Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Learning Cycle (4E). Hasil yang didapatkan dari pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle (4E) adalah terjadi peningkatan aktivitas belajar, pada pra siklus hasil yang didapatkan 53,14% (kriteria kurang aktif) meningkat menjadi 62,08% (kriteria cukup aktif) pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 75,38% (kriteria aktif). Hasil belajar yang didapat secara klasikal aspek kognitif meningkat pada pra siklus (6,67%), ke siklus I (43,33%) dan pada siklus II (70%), sedangkan aspek afektif pada siklus I 75,33%, dan meningkat pada sklus II menjadi 77,46%. Pada aspek psikomotorik semakin meningkat dengan persentase 71,67% pada siklus I pertemuan 2 dan meningkat menjadi 77,5% pada siklus II pertemuan 2. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle (4E) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: aktivitas siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran Learning Cycle (4E). Abstract One of learning models that can involve the active student in the learning process is Learning Cycle (4E). The results obtained by applying the Learning Cycle (4E) method is the increase of the activity of learning, in pre-cycle the result obtained 53,14% (less active criteria) increased to 62,08% (quite active criteria) in tha first cycle and in the second cycle increased to 75,38% (active criteria). The results obtained in the classical learning increased in pre-cycle (6.67%), to the first cycle (43.33%) and the second cycle (70%), then the aspects of affective is 75.33% in the first cycle, and increased in the second cycle to 77.46%. In the psychomotor aspects it raise to 71,67% that increase in the first cycle meeting 2 and increased to 77,5% in the second cycle of the meeting 2. So we can know that Learning Cycle (4E) method can improve the activities and the outcome of learning process based on the results. Keywords: student activities, the result of learning, Learning Cycle (4E) model. Pendahuluan Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut [3], sekolah adalah salah satu lahan strategis untuk mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang menempati posisi sentral dalam proses pembelajaran. Kemampuan mengelolah pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru agar terwujud kompentesi profesionalnya [1]. Guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pemilihan model, metode mapun strategi yang tidak tepat akan berdampak pada hasil belajar maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, akan membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang sedang dipelajarinya dan menanamkan pengetahuan lebih lama dalam memori berpikir siswa, dibandingkan siswa yang pasif atau hanya menerima suapan materi pelajaran

2 dari guru. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahamai alam secara ilmiah. Oleh karena itu dalam mempelajarinya, sangat penting untuk mengajak siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Learning Cycle (4E). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai sejumlah kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui peran aktif siswa itu sendiri [2]. Secara singkat proses pembelajaran dalam model Learning Cycle (4E) dapat dimulai dengan mendatangkan pengetahuan awal siswa melalui kegiatan pengamatan maupun penyajian fenomena dalam kehidupan sehari-hari, melibatkan siswa dalam kegiatan pengalaman langsung, membuka pengetahuan siswa dan membuka rasa keingintahuan siswa, siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang dipelajari, memberi siswa kesempatan untuk menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari pengamatannya. Pemberian LKS dalam pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle (4E) terutama bertujuan agar keaktifan siswa dapat merata dalam 1 kelas sehingga untuk mengurangi unsur dominasi dari siswa yang memang merupakan siswa aktif. N = jumlah skor maksimal dari komponen penilaian aktivitas siswa b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal, maka dapat dihitung menggunakan rumus: n Pk = X 100 % N Keterangan: Pk = persentase ketuntasan haisl belajar secara klasikal n = jumlah siswa tuntas N = jumlah siswa keseluruhan Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut: 1. daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai hasil 74 dari nilai maksimal 100. 2. daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai minimal 80% siswa telah mendapat nilai 74 dari nilai maksimal 100 (disesuaikan dengan KKM SMP Negeri 9 Jember) Adapun untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan aspek afektif dan psikomotor secara klasikal dapat dihitung menggunakan rumus: skor yang diperoleh Hasil penilaian afektif = X 100% skor indikator afk/psiko Metode Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yang akan dilaksanakan menggunakan model dari Kemmis & McTaggart. Model ini merupakan pengembangan konsep dasar dari K. Lewin, hanya saja komponen tindakan (acting) dan pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Model ini menjelaskan bahwa setiap perangkat berisi empat komponen sebagai siklus atau putaran kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi [4]. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: metode observasi; metode wawancara; metode dokumentasi; metode tes. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilaksanakan pada hasil observasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotor). Adapun data yang dianalisis adalah: a. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, maka dapat dihitung menggunakan rumus: a Pa = X 100 % N Keterangan: Pa = persentase aktivitas belajar a = total skor komponen penilaian aktivitas yang dicapai Hasil Penelitian Aktivitas yang diamati oleh peneliti dalam penelitian ini yakni pada tahap pra siklus antara lain aktivitas memperhatikan penjelasan guru, aktivitas mencatat dan aktivitas tanya/jawab. Sedangkan pada siklus I dan siklus II adalah aktivitas memperhatikan penjelasan guru dan membaca refrensi (visual activities), aktif dalam diskusi dengan menyampaikan pendapat untuk memecahkan permasalahan yang diberikan (oral activities), mencatat hal-hal yang penting (writing activities). Terdapat penambahan aktivitas pada pelaksanaan siklus, yakni membaca refrensi dan aktif dalam kegiatan diskusi. Sedangkan aktivitas tanya jawab dimasukkan ke dalam penilaian tambahan, yakni penilaian afektif. Berikut adalah hasil yang di dapatkan aktivitas belajar pada pra siklus hingga siklus II siswa kelas VIIE SMP Negeri 9 Jember dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (4E). Hasil analisis peningkatan aktivitas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Perbandingan Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Pembelajaran Persentase klasikal Kriteria Prasiklus 53,14% Kurang

3 aktif Siklus I 62,08% Cukup aktif Siklus II 32 Aktif Aktivitas belajar siswa meningkat dari pra siklus sampai siklus II, dari kriteria kurang aktif meningkat menjadi kriteria aktif dengan diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle (4E) pada siklus I dan II. II Pada tabel tersebut menunjukkan pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 36,66% dengan peningkatan sebanyak 14 siswa. Selanjutnya dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 26,67% dengan peningkatan sebanyak 8 siswa. Ketuntasan klasikal suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat 80% atau lebih telah mencapai ketuntasan individual. Jadi, hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II belum dikatakan tuntas. Namun, setidaknya telah terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus hingga ke siklus II, hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle (4E) dapat meningkatkan hasil belajar meskipun belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Adapun peningkatan hasil belajar siswa aspek kognitif tergambar dalam Gambar 2 sebagai berikut. Gambar 1. Histogram Peningkatan Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Peningkatan hasil belajar siswa dapat diamati dari aspek kognitif, akan tetapi dalam penelitian ini dalam proses pembelajaran yang dinilai bukan hanya aspek kogitif saja, melainkan aspek afektif dan psikomotor juga. Namun karena data yang didapat pada tahap pra siklus hanya berupa nilai ulangan harian (aspek kognitif), sehingga untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar akan dilakukan perbandingan hasil belajar siswa pada aspek kognitif saja. Adapun peningkatan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 2. Persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa Ratarata Tahap Jumlah Nilai Persentase Pembelajaran Siswa kelas Prasiklus 75 2 6,67% 75 28 93,33% Siklus I 75 13 43,33% 75 17 56,67% Siklus II 75 21 70,00% 75 9 30.00% Peningkatan dari pra siklus ke siklus I 44,66 70,73 71,15 36,66% 24,04 Peningkatan dari siklus I ke siklus 26,67% 0,77 Gambar 2. Histogram Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Gambar 3. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar aspek afektif siswa juga telah meningkat dari siklus I pertemuan 1 sampai siklus II pertemuan 4, perbandingan hasil belajar aspek afektif siswa menunjukkan persentase rata-rata pada siklus I sebesar 75,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 77,46%. Hasil belajar aspek psikomotor mengalami peningkatan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I pertemuan 2 dan siklus II pertemuan 2. Perbandingan hasil belajar aspek psikomotor siswa menunjukkan pada siklus I pertemuan 2 secara klasikal sebesar 71,67% dan pada siklus II pertemuan 2 secara klasikal sebesar 77,5%.

Adapun peningkatan hasil belajar siswa aspek psikomotor tergambar dalam gambar 4 sebagai berikut. Gambar 4. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Aspek Psikomotor Sehingga dari keseluruhan aspek hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotor) pada kelas VIIE mengalami peningkatan hasil belajar. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIIE SMP Negeri 9 Jember. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada pelajaran IPA biologi dengan model pembelajaran Learning Cycle (4E). Pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi masalah hasil belajar siswa yang kurang dari KKM dan aktivitas siswa yang kurang aktif di kelas VIIE SMP Negeri 9 Jember. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II masing-masing terdiri atas 3 pertemuan, 2 pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 pertemuan untuk ujian. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal pertama yang diamati dalam penerapan model pembelajaran Learning Cycle (4E) adalah aktivitas siswa dalam belajar. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas pada saat pembelajaran pra siklus adalah 53,14%, rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 62,08% dengan kriteria aktif, sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklsu II adalah 75,38% dengan kriteria aktif. Sedangkan jika ditinjau dari tiap aspek aktivitas, menunjukkan untuk aktivitas membaca refrensi dari 63,73% (siklus I) meningkat menjadi 73,3% (siklus II), aktivitas aktif dalam kegiatan diskusi dari 61,25% (siklus I) meningkat menjadi 77,45%, aktivitas memperhatikan penjelasan guru dari 60,27% (pra siklus) menjadi 70,83% (siklus I) dan meningkat menjadi 79,45% (siklus II), aktivitas mencatat hal-hal yang dianggap penting dari 50,83% (pra siklus) menjadi 52,25% (siklus I) dan meningkat menjadi 71,6% (siklus II). Berdasarkan data tersebut, terbukti bahwa secara keseluruhan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (4E) siswa diajak untuk diskusi agar dapat berbagi pengetahuan dengan temantemannya, melakukan pengamatan maupun percobaan secara langsung, hal ini merupakan upaya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Keikutsertaan siswa dalam menemukan konsep pembelajaran sendiri, dapat memperkuat ingatan dan menambah pengetahuan siswa sehingga siswa dapat lebih memaksimalkan memori jangka panjangnya dan proses pembelajaran dengan memberi pengalaman langsung kepada siswa, mengajak siswa untuk berpikir secara optimal, sehingga tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru. Hal yang diteliti selain aktivitas siswa adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini ada tiga aspek, yakni pengukuran utama berupa aspek kognitif dan pengukuran tambahan berupa aspek afektif dan psikomotor. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif dapat diketahui melalui analisis data dari hasil tes atau ulangan harian siswa di setiap akhir siklus. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle (4E), yaitu dari ketuntasan 6,67% menjadi 43,33% dengan peningkatan 36,66%, akan tetapi untuk ketuntasan hasil belajar tersebut belum mencapai target yaitu ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di SMP Negeri 9 Jember yakni 80% dari seluruh siswa yang mendapat nilai 74, sehingga perlu adanya tindakan perbaikan agar dapat menyelesaikan permasalahan di kelas VIIE SMP negeri 9 Jember. Faktor yang menyebabkan masih rendahnya ketuntasan hasil belajar tersebut salah satunya adalah siswa masih belum terbiasa dengan penerapan langkah-langkah model pembelajaran Learning Cycle (4E) dan hal ini berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi, sehingga menyebabkan hasil tes akhir siklus I belum mencapai ketuntasan. Oleh sebab itu, dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya yakni siklus II. Berdasarkan analisis data hasil ulangan harian siklus II yang dilakukan pada siswa kelas VIIE, menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa aspek kognitif adalah 70%. Terjadi peningkatan sebanyak 16,67% dari siklus I dengan persentase 43,33% meningkat menjadi 70%. Persentase hasil ulangan harian tersebut belum mencapai ketuntasan sesuai dengan ketetapan yang berlaku di SMP Negeri 9 Jember yakni 80%. Namun, hasil belajar yang dicapai tersebut belum mencapai ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak semata-mata dipengaruhi oleh guru maupun model/metode/strategi yang diterapkan. Hasil belajar afektif siswa secara klasikal juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar selama siklus I dan siklus II. Pada gambar 3 menunjukkan bahwa persentase hasil belajar aspek afektif pada siklus I sebanyak 75,33%, dan meningkat pada siklus II sebanyak 77,46%. Peningkatan hasil belajar aspek afektif secara klasikal tidak 4

begitu besar, namun disetiap pertemuan terdapat perubahan ke arah yang lebih baik. Begitu pula hasil belajar psikomotorik siswa sudah baik, yakni berdasarkan analisis data hasil belajar aspek psikomotorik menunjukkan secara klasikal persentase aspek psikomotorik siswa 71,67% pada siklus I pertemuan 2 dan meningkat menjadi 77,5% pada siklus II pertemuan 2. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa aspek psikomotorik, semakin menunjukkan bahwa dalam proses belajar siswa juga membutuhkan proses untuk dapat melakukan yang bisa menunjang pemahaman mereka terhadap materi yang sedang mereka pelajari, sehingga upaya untuk dapat mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting, supaya siswa tidak mudah jenuh atau bosan, dengan demikian tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa, yaitu pada pra siklus memiliki ratarata persentase aktivitas belajar siswa klasikal 53,14% dengan kriteria kurang aktif, pada siklus I memiliki ratarata persentase klasikal 63,08% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus II memiliki rata-rata persentase klasikal 75,38% dengan kriteria aktif. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, peningkatan hasil belajar siswa, yaitu pada pra siklus memiliki persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 6,67%, siklus I memiliki persentase 43,33% dan siklus II memiliki persentase sebesar 70%. Pada hasil belajar aspek afektif secara klasikal pada siklus I sebanyak 75,33%, dan meningkat pada sklus II menjadi 77,46%. Pada hasil belajar aspek psikomotorik menunjukkan secara klasikal semakin meningkat dengan persentase 71,67% pada siklus I pertemuan 2 dan meningkat menjadi 77,5% pada siklus II pertemuan 2. Berdasarkan penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan peneliti bagi guru, guru dapat menerapkan model pembelajaran Learning Cycle (4E) sebagai alternatif pembelajaran yang dapat guru terapkan di kelas agar siswa lebih semangat, aktif, dan senang dalam belajar, karena model pembelajaran ini mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Bagi siswa, hendaknya selalu dapat berpartisipasi lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran terutama untuk aktivitas menyampaikan pendapat. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru sehingga pada akhirnya benar-benar dapat dijadikan acuan dalam mengadakan penelitian yang sejenis pada materi dan pelajaran yang berbeda. selama penelitian dilaksanakan. Daftar Pustaka [1] Aqib, Zainal. 2013. Model-Model,Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya. [2] Aziz, Zulfani. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi. Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. [3] Daryono,M. 1998. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. [4] Hidayah, Nikmatul. 2013. Penerapan Pendekatan PAIKEM dengan Strategi PQ4R untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pelajaran Biologi (Siswa Kelas XI. IPA. 2 MAN Genteng Tahun Pelajaran 2012/2013). Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Jember : Universitas Jember. [5] Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. 5 Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu dosen pembimbing biologi yang telah memberikan bimbingan dalam penelitian tindakan yang dilaksanakan serta dalam penyusunan skripsi dan juga kepada pihak SMP Negeri 9 Jember atas bimbingan dan bentuannya