KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT. Modul ke: 14Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

dokumen-dokumen yang mirip
KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

INTEGRASI NASIONAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Sabtu, 06 Januari 2018

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Membangun Nasionalisme kebangsaan tidak bisa dilepas pisaahkan dari konteks

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

KEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN ISU KEBEBASAN BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya beragam (plural). Suatu

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

PENDIDIKAN PANCASILA PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI.

Kementerian Dalam Negeri 2017

Organizational Theory & Design

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. Pendidikan Kewarganegaraan DKV, UNIKOM 2017

Kegiatan Belajar 1: Integrasi Nasional dalam Kerangka NKRI Pengertian Integrasi Nasional Memasuki era global, permasalahan utama yang harus

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN. by. EVY SOPHIA

KEWARGANERAAN. Modul ke: 04FEB IDENTITAS NASIONAL. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

RANGKUMAN BAB I : IDENTITAS DAN INTEGRASI

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

Pendidikan Kewarganegaraan

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dan dialami serta disadari oleh manusia dan masyarakat Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

Ketahanan Nasional A. LATAR BELAKANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

IDENTITAS NASIONAL dan tantangan era Globalisasi. Oleh : Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si.

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

BAB I PENDAHULUAN. yakni Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN PADA:

ASTAGATRA. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Kewirausahaan Wira Usaha

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

TUGAS AKHIR. Irton, SE, M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA DOSEN

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Geostrategi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

H.M.Umar Djani Martasuta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Transkripsi:

KEWARGANEGARAAN Modul ke: 14Fakultas Nurohma, FASILKOM INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika

Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian dan arti penting integrasi nasional, pendekatan dan strategi integrasi nasional, serta masalah dan tantangan dalam mewujudkan integrasi nasional Indonesia. Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami pengertian dan arti penting integrasi nasional, pendekatan dan strategi integrasi nasional, serta masalah dan tantangan dalam mewujudkan integrasi nasional Indonesia.

Pendahuluan Pengalaman menunjukkan bahwa dlm perjalanan membangun kehidupan bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pd kenyataan adanya konflik atar kelompok dlm masyarakat, baik konflik yg berlatarbelakang kesukuan, konflik antar pemeluk agama, konflik krn kesalahpahaman budaya,& semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih belum tuntas perlu terus dilakukan pembinaan. Walaupun hrs juga disadari bahwa integrasi nasional dlm arti sepenuhnya tdk mungkin diwujudkan,& konflik di antara sesama warga bangsa tdk dpt dihilangkan sama sekali. Dalam bab ini dibahas mengenai Integrasi Nasional dalam Pluralitas Masyarakat Indonesia, yg meliputi pengertian & arti penting integrasi nasional, pendekatan & strategi integrasi nasional, serta masalah & tantangan dlm mewujudkan integrasi nasional Indonesia.

Pengertian, & Arti Penting Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

Pengertian Integrasi Nasional Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998). Mengintegrasikan berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah. Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar.

Pengertian Integrasi Nasional Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe integrasi yaitu integrasi nasional, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit-massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan integratif). pengertian integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dengan rakyat. Sedangkan dimensi horisontal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan pernedaanperbedaan lainnya.

Arti Penting Integrasi Nasional integrasi masyarakat merupakan kondisi yg diperlukan bagi negara utk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yg diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan/ konflik, maka akan banyak kerugian yg diderita, baik kerugian fisik materiil maupun mental spiritual. Di sisi lain banyak pula potensi sumber daya yg dimiliki oleh negara, yg mestinya dpt digunakan utk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan utk menyelesaikan konflik tsb. Apapun kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yg sgt dibutuhkan utk membangun kejayaan bangsa. Kegagalan dlm mewujudkannya berarti kegagalan utk membangun kejayaan nasional, bahkan dpt mengancam kelangsungan hidup bangsa ybs.

Pendekatan & Strategi Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

Pendekatan Integrasi Nasional Howard Wriggins (1996) menyebut ada 5 pendekatan/cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa, yaitu : 1) adanya ancaman dari luar, 2) gaya politik kepemimpinan, 3) kekuatan lembaga-lembaga politik, 4) ideologi nasional, dan 5) kesempatan pembangunan ekonomi. Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila, 1) masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama, 2) masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki croos cutting affiliation sehingga menghasilkan croos cutting loyality, dan 3) masyarakat berada di atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Strategi Integrasi Nasional Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu: a. Stategi Asilmilasi b. Strategi Akulturasi c. Strategi Pluralis Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.

Strategi Integrasi Nasional Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.

Masalah & Tantangan Mewujudkan Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

Masalah & Tantangan Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, masalah & tantangan yg dihadapi datang dari dua faktor yakni: Faktor Internal dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang memiliki tingkat pluralitas sangat tinggi di dunia (paling majemuk) sehingga menyimpan potensi konflik yang besar, baik dalam dimensi horisontal maupun vertikal. Faktor Eksternal adalah disebabkan oleh menguatnya globalisasi, yang menggerus batas-batas wilayah dan kedaulatan sebuah komunitas bernama negara bangsa sehingga nasionalisme dan keberadaan negara nasional mengalami tantangan yang semakin berat.

Masalah & Tantangan Namun demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter bangsa tetap diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensi, sekaligus mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh, dan mencapai negara-bangsa yang besar. Nasionalisme sebagai karakter semakin diperlukan dalam menjaga harkat dan martabat bangsa di era globalisasi karena gelombang peradaban kesejagatan ditandai oleh semakin kaburnya batas-batas teritorial negara akibat gempuran informasi global yang nyaris tanpa hambatan yang dihadirkan oleh jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, diperlukan pandangan atau wawasan multikulturalisme.

Masalah & Tantangan Multikulturalisme adalah pandangan bahwa setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan kebudayaan lain, sehingga setiap kebudayaan berhak mendapatkan tempat sebagaimana kebudayaan lainnya. Diperlukan sikap hidup yang memandang perbedaan di antara anggota masyarakat sebagai kenyataan yang wajar dan tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan untuk berkonflik. Di samping itu perlu memandang kebudayaan orang lain dari perspektif pemilik kebudayaan yang bersangkutan, dan bukan memandang kebudayaan orang lain dari perspektif dirinya sendiri.

Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si