BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Frequency and Identification (RFID). Teknologi RFID menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin penyangrai kacang sebenarnya sudah ada sebelumnya.namun mesin

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut [4] tentang studi terbuka mengenai penggunaan blue light

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis.

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumardi dan Anggraini (2012) melakukan penelitian dengan judul

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. pendengaran manusia, Light Dependent Resistor (LDR), mikrofon kondenser, tapis

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebarkan pakan sampai waktu alarm off. Pemberi Pakan Ikan dan Pengontrol PH Otomatis, merancang sebuah alat

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses Pencampuran Dalam Pembuatan Sediaan Farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. steril dan cairan sabun otomatis. Prinsipnya memggunkan sensor inframerah untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI. Inkubator bayi adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. arsitektur Reduced Instruction Set Computer (RISC). Hampir semua instruksi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem penyusunan parkir sebenarnya sudah ada sebelumnya, Menurut darwin pada jurnalnya yang berjudul System manajemen parkir menggunakan teknologi RFid menyatakan bahwa penelitian ini menghasilkan sistem manajemen parkir menggunakan teknologi Radio Frequency and Identification (RFID). Teknologi RFID menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi orang atau benda secara otomatis menggunakan tag. Proses identifikasi dilakukan dengan menyimpan nomor seri yang mengidentifikasi seseorang atau objek melalui microchip yang terpasang pada antena chip yang kemudian mengirimkan informasi data identifikasi kepada reader dan mengubah ke gelombang radio ( gelombang analog). (Darwin, 2014) A. ATmega16 Dalam penelitian ini penulis menggunakan microcontroller ATmega16. Atmega 16 mempunyai kaki standart 40 pin PID (Proportional Integral Derivative Controller). PID merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tesebut yang mempunyai fungsi sendirisendiri. Gambar 2.1 Bentuk fisik Microcontroller ATmega16. 4

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATmega 16 Gambar di atas merupakan susunan kaki standar 40 pin Microcontroller AVR Atmega16. penjelasan umum mengenai susunan kaki/pin dari Atmega16 adalah sebagai berikut: a) VCC merupakan pin masukan positif catudaya. b) GND sebagai pin ground. c) Port A (PA0 sampai PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin masukan ADC (Analog to Digital Converter) d) Port B (PB0 sampai PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator Analog, dan SPI (Serial Peripheral Interface) e) Port C (PC0 sampai PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI (Two Wire Interface), komparator analog, dan Timer Oscilator. 5

f) Port D (PD0 sampai PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial. g) Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset Microcontroller ke kondisi semula. h) XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal. i) Suatu Microcontroller membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi intruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat pula Microcontroller tersebut dalam mengeksekusi program. j) AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC. k) AREF sebagai pin masukan tegangan referensi. ATMega16 mempunyai empat buah Port yang bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD. Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan pilihan internal pull-up. tiapport mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn, PORTxn, dan PINxn. Huruf x mewakili nama huruf dari port sedangkan huruf n mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx. bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin. bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai pin input. bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin input, maka resistor pull-up 6

akan diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up, PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output. Pin port adalah tristate setelah kondisi reset. bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state (DDx=0, PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled (DDxn=0, PORTxn=1) atau kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0) dan PWM 10 bit, selain PWM 8 bit. Pemilihan Timer Mode PWM diseting melalui bit WGM01 dan bit WGM00 pada register TCCR0. B. RFID ( Radio Frequensi Identification ) RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu bentuk perkembangan dari teknologi nirkabel (wireless) yang digunakan sebagai pengganti teknologi barcode. Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang frekuensi transmisi radio untukmengidentifikasi suatu objek berupa sebuah piranti kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter +responder). Sistem identifikasi pada RFID merupakan tipe sistem identifikasi automatis yang bertujuan untuk memungkinkan data yang ditransmisikan oleh tag RFID dapat dibaca oleh suatu reader RFID yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan dari aplikasi yang dibuat. Data yang 7

diterima oleh reader RFID merupakan data yang diperoleh dari proses pentransmisian data daritag. Data tersebut merupakan suatu susunan nomor unik yang berisi informasi identifikasi yang dapat digunakanuntuk aplikasi smard card, pencarian lokasi, maupun informasi spesifik yang terdapat pada suatu produk yang memiliki tag Karena tiap tag memiliki susunan nomor unik yang berbeda, maka RFID digolongkan sebagai suatu teknologi yang sulit untuk dipalsukan. Sehingga, saat ini semakin banyak aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi RFID untuk dapat meningkatkan keandalan suatu sistem. 1. Prinsip kerja RFID RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio. untuk itu minimal dibutuhkan dua buah perangkat, yaitu yang disebut tag dan reader. saat pemindaian data, reader membaca sinyal yang diberikan oleh RFID tag. Kartu dan reader rfid yang frekuensinya 125khz dan kartu tag mempunyai isi dalamnya yaitu magnet 125khz dan reader mempunyai 125khz maka mempunyai kapasitas yang sama akan terhubunglah data sinyal kartu dan reader. Gambar 2.7 Bentuk RFID Rdm6300 8

C. Sensor LDR (Light Dependent Resistor) Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang. 1. Prinsip kerja LDR Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya.jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR. Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS) merupakan 9

bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR. Lihat gambar 2.8 dibawah ini. Gambar 2.8 bentuk sensor LDR D. Motor servo Motor servo pada dasarnya adalah motor dc dengan kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi sevosing didalam teknik control. Dalam kamus Oxfrod istilah servo diartikan sebagai amechanism that control a largemechanism tidak ada sepisi baku yang disepakati untuk menyatakan bahwa suatu motor dc adalah motor servo. Namun secara umum dapat difinisikaan bahwa motor harus memilki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat dalam posisi dan kecepatan. Motor servo juga dikehendaki handal dalam beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah - berubah. Berapa tipe motor yang dijual dengan paket rangkaian drivernya telah memiliki rangkaian control kecepatan yang menyatu didalamnya. 10

Putaran motor tidak lagi berdasarkan tegangan supplay ke motor, namun berdasarkan tegangan input khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output. Motor servo merupakan motor yang diatur dan dikontrol menggunakan pulsa. Motor standard ini memiliki tiga posisi yaitu posisi 0 derajat, posisi 90 derajat, dan posisi 180 derajat. (Purwanto : 2009) Gambar 2.9 bentuk motor servo MG90S E. LCD ( Liquid Crystal Display ) LCD ( Liquid Crystal Display ) yang akan kita gunakan adalah LCD yang hanya dapat menampilkan karakter. LCD tersebut yang mempunyai tampilan dengan lebar 16 kolom dan 2 baris atau biasa disebut sebagai LCD karakter 16x2, dengan 16 pin konektor. Gambar 2.14 gambar fisik LCD 2x16 Karakter 11

Gambar 2.15 Gambar skematik Rangkaian LCD 16x2 karakter Untuk menampilkan sistem kerja alat biasanya dipakai LCD tipe M1632, LCD tipe ini memiliki 2 baris dimana setiap baris memuat 16 karakter. Selain sangat mudah dioprasikan, kebutuhan daya LCD ini sangat rendah. Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen pendukung. Hanya diperlukan satu resistor variable untuk memberikan tegangan kontras pada matriks LCD. Untuk menampilkan karakter atau string ke LCD sangat mudah karena di dukung pustaka yang telah di sediakan oleh software AVR, salah satunya adalah 12

Code Vision AVR dengan fasilitas library lcd.h. intruksi yang disediakan oleh library lcd.h meliputi: 1. Unsigned char lcd_read_byte (unsigned char addr), Intruksi ini untuk membaca karakter dari RAM LCD. 2. Lcd_clear (void), Intruksi ini akan menghapus tampilan LCD dan menempatkan kursor di kolom 0 baris 0. 3. Lcd_gotoxy (unsigned char x,unsigned char y), Intruksi ini menyeting posisi kursor pada kolom x dan baris y. 4. Lcd_putchar (char c), Intruksi ini berfungsi untuk menampilkan karakter c pada kursor saat itu. 5. Lcd_putsf (char flash*str), Intruksi ini berfungsi untuk menampilkan string pada posisi kursor saat itu. 6. Lcd_puts (char*str), Intruksi ini berfungsi untuk menampilkan string yang sebelumnya di simpan di SRAM. 13

Tabel 2.14 Fungsi dan Konfigurasi Pin LCD 16x2 Pin Nama Fungsi 1 VSS Ground 2 VCC +5V 3 VEE LCD Contras Voltage 4 RS 5 R/W 6 E Register Select 0: Register instruksi 1: Register Data Read / wirte, untuk memilih mode tulis atau baca 0 = mode tulis 1 = mode baca Enable 0 = enable 1 = disable 7 DB0 Data bit 0 ( LSB) 8 DB1 Data bit 1 9 DB2 Data bit 2 10 DB3 Data bit 3 11 DB4 Data bit 4 12 DB5 Data bit 5 13 DB6 Data bit 6 14 DB7 Data bit 7 (MSB) 15 BPL Back plane light 16 GND GND 14