BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM. ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. solidaritas dan sosial. Solidaritaas sosial merupakan perasaan atau

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan-hubungan serupa itu mengandaikan sekurang-kurangnya satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB I PENDAHULUHAN. membutuhkan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa. hidupnya di tengah masyarakat yang majemuk.

BAB I PENDAHULUAN. individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GERSIK PUTIH. paradigma fakta sosial yang di dalamnya memuat teori

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. Asumsi umum yang paling fundamental yang mendasari pendekatan Durkheim

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

BAB I PENDAHULUAN. Waria wanita pria, adalah pria yang bersifat dan bertingkah laku seperti

BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM

BAB I PENDAHULUAN. demikian merupakan salah satu bentuk dari solidaritas sosial. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. 2005: 502). Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan

BAB II BONEK DAN SOLIDARITAS SOSIAL - EMILE DURKHEIM. pada komunitas suporter Persebaya Surabaya, salah satu klub

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. 1. Solidaritas Sosial sebagai Kekuatan dalam Hubungan Kekerabatan dan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir sistematis, kritis, cermat, dan kreatif, serta mampu mengkomunikasikan

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. samping terutama untuk tempat tinggal, juga untuk semacam itu yakni yang

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

BAB IV BENTUK KERUKUNAN UMAT BERGAMA ISLAM DAN KRISTEN DI DESAMIAGAN. A. Bentuk Kerukunan Beragama Islam Dan Kristen Pada Hari Besar

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

YENI KURNIAWAN Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. miskin bagi masyarakat yang kerjanya hanya menangkap ikan di laut yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB IV ANALISIS TENTANG SOLIDARITAS MASYARAKAT ISLAM DALAM KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PALESANGGAR PEGANTENAN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri. Jaman dahulu ( Jaman Prasejarah ) manusia hidup dalam

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

PENDAHULUAN. suatu negara dapat dilihat dari kualitas kaum mudanya. Generasi muda harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan komunitas untuk mengatur individunya merupakan modal sosial

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

SOLIDARITAS PADA MASYARAKAT MARGINAL DI PERKOTAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (dalam Kompas, 2011) menyatakan bahwa didapatkan jumlah mahasiswa

Facebook :

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB I PENDHULUAN. keseluruhan aspek budaya tersebut, melainkan mencoba. bagaimana sebuah budaya asli dapat mengekspresikan nilai-nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah PTK. Idealnya sistem pendidikan yang baik dan berkualitas apabila input

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan (equilibreum).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi tentang Individu Bergelar Haji terhadap Interaksi. dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden 96

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

STUDI TENTANG SOLIDARITAS SOSIAL DI DESA MODANG KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER (KASUS KELOMPOK BURUH BONGKAR MUATAN)

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

BAB VI KOMUNITAS DIBO-DIBO SEBAGAI JARINGAN YANG HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat transisi, yaitu dari masyarakat agraris menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR PEDAGANG BUAH DI PASAR SEGIRI SAMARINDA

Dasar-dasar Teori Sosial

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

BAB II PERUBAHAN SOSIAL DAN KULTUR MODERN

Psikologi Dunia Kerja Organisasi Informal

B. TOPIK PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP AGAMA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pendidikan telah menggiring Yogykarta sebagai tujuan

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan aspek-aspek perilaku lainya kepada generasi ke generasi.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pemahaman pada Bab I-IV, maka pada bagian akhir tesis ini terdapat

PENDAHULUAN. satuan kekerabatan suatu ikatan yang dituturkan dalam sebuah cerita rakyat,

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. Waria adalah laki-laki yang menunjukan sikap dan perilaku di dalam diri yang

BAB V REFLEKSI PERUBAHAN. A. Pengaruh Teori Pertukaran terhadap terhadap para Waria di Situbondo

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Potensi perpustakaan umum dalam menciptakan modal sosial di seluruh

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Dari hasil uraian yang peneliti sampaikan pada bab-bab sebelumnya,

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisa dengan analisis induktif.

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL PADA TIM FUTSAL META. mampu melihat letak penelitiannya dibandingkan dengan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. hak-hak serta kewajibannya (Abdulsyani, 2007:92) lain, hal ini sangat mempengaruhi peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini generasi penerus bangsa menghadapi tantangan yang sangat berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Transkripsi:

27 BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM A. Teori Solidaritas Emile Durkheim. Solidaritas adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh sebuah masyarakat ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan solidaritas. Kelompok-kelompok sosial sebagai tempat berlangsungnya kehidupan bersama, masyarakat akan tetap ada dan bertahan ketika dalam kelompok sosial tersebut terdapat rasa solidaritas diantara anggota-anggotanya. Istilah solidaritas dalam Sementara Paul Johson dalam bukunya mengungkapkan: Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada keadaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih mendasar daripada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karena hubungan hubungan serupa itu mengandaikan sekurang kurangnya satu tingkat/derajat consensus terhadap prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar kontrak itu 14. Sependapat dengan Johnson, Lawang dalam bukunya juga asar pengertian solidaritas tetap kita pegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya yang muncul 14 Pustaka.1994), 181. (Jakarta: Gramedia

28 akibat tanggung jawab bersama dan kepentingan bersama diantara para anggotanya 15. Pengertian tentang solidaritas ini selanjutnya lebih diperjelas oleh Durkheim sebgai berikut: Solidaritas adalah perasaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok atau komunitas. Kalau orang saling percaya maka mereka akan menjadi satu/menjadi persahabatan, menjadi saling hormat-menghormati, menjadi terdorong untuk bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan sesamanya 16 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa solidaritas sosial adalah adanya rasa saling percaya cita-cita bersama kesetiakawanan, dan rasa sepenanggungan diantara individu sebagai anggota kelompok karena adanya perasaan emosional dan moral yang dianut bersama yang dapat membuat individu merasa nyaman dengan kelompok atau komunitas dalam masyarakat seperti para waria yang ada di kelurahan Penjaringansari kecamatan rungkut kota Surabaya. Karena sesungguhnya solidaritas mengarah pada keakraban atau kekompakan dalam kelompok. Dalam perspektif sosiologi, keakraban hubungan antara kelompok masyarakat tidak hanya merupakan alat untuk mencapai atau mewujudkan cita-citanya, akan tetapi keakraban hubungan sosial tersebut juga merupakan salah satu tujuan utama dari kehidupan kelompok masyarakat yang ada. Keadaan kelompok yang semakin kokoh selanjutnya akan menimbulkan rasa 15 Bandung 1995), 12. 16 Bandung 1995), 25.

29 saling memiliki dan emosional yang kuat diantara anggotanya. Solidaritas juga merupakan kesetiakawanan antar anggota suatu kelompok seperti halnya komunitas wariayang ada di kelurahan Penjaringansari kecamatan Rungkut kota Surabaya. B. Bentuk-Bentuk Solidaritas Berkaitan dengan perkembangan masyarakat, Durkheim melihat bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Salah satu komponen utama masyarakat yang menjadi perhatian Durkheim dalam perkembangan masyarakat adalah bentuk solidaritasnya. Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas yang berbeda dengan bentuk solidaritas pada masyarakat modern. Seperti yang di tulis oleh George Ritzer dalam bukunnya sebagai berikut: Durkheim paling tertarik pada cara yang berubah yang menghasilkan solidaritas sosial, dengan kata lain, cara yang berubah yang mempersatukan masyarakat dan bagaimana para anggotanya melihat dirinya sebagai bagian dari suatu keseluruhan. Untuk menangkap perbedaan tersebut Emile Durkheim mengacu kepada dua tipe solidaritas yaitu Mekanik dan Organik. Suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas mekanik bersatu karena semua orang adalah generalis. Ikatan diantara orang orang itu ialah karena mereka semua terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mirip dan mempunyai tanggung jawab-tanggung jawab yang mirip. Sebaliknya, suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas organik dipersatukan oleh perbedaan perbedaan diantara orangorang, oleh fakta bahwa semuanya mempunyai tugas-tugas dan tanggungjawab yang berbeda 17. Dari ungkapan diatas terdapat perbedaan dalam suatu kelompok masyarakat, karena cara masyarakat sederhana dan masyarakat modern melihat 17

30 dirinya dalam suatu kelompok/ komunitas itu berbeda. Masyarakat sederhana merasa dia bersatu dalam komunitas karena merasa semua orang adalah sama yang dapat mempersatukan orang-orang dengan sebuah kelompok adalah karena dia mempunyai sebuah kegiatan yang sama dan juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama. Sementara masyarakat modern merasa bahwa dia bersatu dalam suatu komunitas atau kelompok dikarenakan ada sebuah pembagian kerja dimana setiap orang mempunyai posisi yang berbeda dalam suatu komunitas tetapi mempunyai ketergantungan yang tinggi antar sesama anggotanya. Untuk melihat perbedaan ini lah Durkheim membagi solidaritas menjadi dua tipe yaitu mekanik dan organik. Dari beberapa pengertian diatas tentang solidaritas mekanik dan organik agar lebih jelas kami uraikan sebagai berikut: a. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah rasa solidaritas yang didasarkan pada suatu kesadaran kolektif yang menunjuk kepada totalitas kepercayaan kepercayaan yang rata rata ada pada masyarakat yang sama, yaitu mempunyai pekerjaan yang sama pengalaman yang sama sihingga banyak pula norma-norma yang dianut bersama. Hal ini sesuai dengan pernyataan Emile Durkheim dalam bukunya: Solidaritas mekanik di dasarkan pada suatu bersama (collective consciousness/conscience), yang menunjuk kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen

31 bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama itu. Hal ini merupakan suatu solidaritas yang tergantung pada individuindividu yang memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut kepercayaan dan pola normatif yang sama pula. Karena itu individualitas tidak berkembang, individualitas terus menerus dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk konformitas 18. Bagi Emile Durkheim solidaritas mekanik didasarkan pada suatu kesadaran kolektif yang menunjuk kepada totalitas kepercayaan kepercayaan yang rata rata ada pada masyarakat yang sama, seperti halnya para waria yang ada di kelurahan Penjaringansari Kecamatan Rungkut kota Surabaya, mereka mempunyai kesadaran kolektif untuk membentuk sebuah komunitas yang di wujudkan dalam bentuk pengajian, terbentuknya komunitas pengajian Jumatmanis waria karena mereka merasa membutuhkan teman yang bisa mengerti dirinya mempyai kesamaan rasa dan karena satu kepercayaan yang sama, jika mereka membaur dalam masyarakat biasa mereka merasa kurang nyaman karena merasa tidak memiliki sifat-sifat yang sama, berbeda lagi jika berkumpul dalam komunitas wariayang sama-sama memiliki sifat-sifat ke wanitawanitaan (sama-sama waria) tentunya disana mereka merasa lebih nyaman. Karena jika memiliki sifat-sifat yang sama dan latar belakang yang sama mereka pasti sama sama merasakan bagaimana rasanya bekerja di salon, bagaimana rasanya di lecehkan oleh masyarakat. Mereka mempunyai aktifitas yangsama sehingga dapat membuat mereka berkumpul menjadi satu komunitas yaitu komunitas wariaini. 18 Pustaka.1994), 183. (Jakarta: Gramedia

32 Solidaritas mekanik juga dicontohkan oleh Emile Durkheim terhadap kelompok masyarakat yang berkumpul atas keinginan bersama dan tujuan yang ingin dicapai bersama dalam satu kelompok masyarakat yang ditulis oleh Jahson dalam bukunya sebagai berikut: Apa yang mempersatukan jamaah Greja? apa ikatan sosial yang mengikat individu itu dengan kelompoknya? tentu bukan karena paksaan fisik, dalam suatu masyarakat bebas dimana ada pemisah antara agama dan negara. Juga mungkin bukan harapan ekonomi, meskipun untuk beberapa orang hal ini mungkin secara tidak langsung sebagai akibat dari kontak sosial yang sudah terjalin. Ikatan utamanya adalah kepercayaan bersama, cita cita dan komitmen moral. Orang yang sama sama memiliki kepercayaan dan cita cita ini merasa bahwa mereka mestinya bersama-sama karena mereka berpikiran serupa 19. Tentunya sesuai contoh diatas yang dapat mempersatukan masyarakat untuk beribadah bukanlah kebutuhan ekonomi, karena para jamaah yang berkumpul di greja tidak ada yang mendapatkan imbalan ketika mereka melakukan ibadah, dan tidak ada yang mendapatkan tekanan emosional takut untuk di pecat sebagai anggota jamaah greja. hal ini sangat berbeda dari solidaritas organik yang dapat mempersatukan suatu masyarakat yang didasarkan pada kebutuhan ekonomi, dan takut di pecat dari perusahaan jika tidak hadir dalam sebuah acara yang sudah ditentukan. Para jamaah berkumpul di gereja bukan karena ada faktor tekanan dari sebuah negara, karena sudah banyak negara sekular, dimana agama dipisahkan dari negara, dan gereja masih tetap dipenuhi oleh jamaahnya. Mereka berkumpul dalam greja tersebut dikarenakan sama 19 Pustaka.1994), 182. (Jakarta: Gramedia

33 sama memiliki kepercayaan dan cita cita yang sama dan mereka merasa bahwa seharusnya bersama-sama karena mereka berpikiran serupa dan mempunyai kepercayaan yan sama. Begitupun dengan waria yang ada di kelurahan Penjaringansari kecamatan Rungkut Kota Surabaya, mereka berkumpul dalam komunitas wariabukan karena ada tekanan dari sebuah Negara bukan juga dikarenakan ada unsur kebutuhan ekonomi dan juga tidak karena mereka takut di berhentikan dari komunitas yangi ia ikuti, mereka berkumpul dalam komunitas wariakarena di dasarkan pada kesadaran bersama, yang ditandai oleh adanya totalitas dan kepercayaan bersama dan itu ada pada suatu masyarakat yang sama seperti halnya para waria yang sama-sama mempunyai kelainan psikologis yang sudah tentu mereka akan merasa nyaman dengan sesama waria dalam komunitasnya. Pada intinya suatu masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanik adalah bersatu karena merasa semua orang yang ada di sekitarnya adalah sama. Yang menjadi ikatan atau pengikat diantara orang orang itu adalah karena mereka semua terlibat dalam kegiatan kegiatan yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya. b. Solidaritas Organik Solidaritas sosial yang berkembang pada masyarakat masyarakat kompleks berasal lebih dari kesaling tergantungan daripada kesamaan bagian-bagian. Lebih jelasnya, Johnson menguraikan bahwa:

34 solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah besar. Solidaritas itu didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan itu bertambah sebagai hasil dari bertambahnya spesialisasi dan pembagian pekerjaan yang memungkinkan dan juga menggairahkan bertambahnya perbedaan dikalangan individu 20. Solidaritas organik munncul karena pembagian kerja yang ada pada masyarakat sederhana semakin bertambah, yang awalnya masyarakat hanya bercocok tanam bekerja menjadi nelayan yang hal itu bisa dilakukan bersama-sama oleh masyarakat sehingga emosional antara sesama masyarakat sangat dekat mempunyai norma yang sama dan kepercayaan yang sama antara masyarakat. Hal itu menjadi berbeda ketika pembagian kerja yang ada pada masyarakat bertambah, masyarakat mulai mengenal dunia modern dimana kesamaan provesi dalam bekerja sudah tidak ada lagi seperti adanya industri pabrik ataupun perusahaan perusahaan yang meproduksi barang barang elektronik dan lain-lain, pembagian kerja pada masyarakat seperti ini yang menjadi pemersatu dalam masyarakat bukanlah kesamaan rasa dan kesamaan provesi melainkan mereka bersatu karena adanya ketergantungan yang tinggi dalam sutau perusahaan kerja ataupun suatu Industri pabrik. Munculnya perbedaan perbedaan dikalangan individu yang di akibatkan oleh pembagian kerja yang begitu kuat ini dapat mero kesadaran kolektif yang ada pada masyarakat sederhana. Sepeti dikatakan Emile 20 Pustaka.1994), 183. Teori Sosiologi Klasik Dan M (Jakarta: Gramedia

35 21. Pembagian kerja terus saja mengambil peran yang awalnya dimainkan oleh kesadaran kolektif bersama menjadi hubungan kontraktual dalam masyarakat. perbedaan-perbedaan diantara orang-orang, oleh fakta bahwa semuanya mempunyai tugas- 22 Karena dalam masyarakat organik melaksanakan setiap perkerjaan yang relatif sempit, mereka banyak membutuhkan tenaga dari orang lain agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu masyarakat organik -orang dan kebutuhan mereka untuk layanan- 23. Doile Paul Jahson dalam bukunya memberikan contoh tentang solidaritas organik sebagai berikut: Coba liad satu perusahaan dagang. Apa yang mempersatukan organisasi seperti itu? besar kemungkinan, sebagian besar motifasi anggota anggotanya adalah ke inginan mereka akan imbalan ekonomi (gaji atau keuntungan) yang diterimanya atas partisipasinya. Tetapi kepentingan ekonomi pribadi seperti ini tidak menjelaskan secara lengkap integrasi sosial yang ada dalam satu organisasi dagang. Sebaliknya, organisasi itu mungkin memperlihatkan saling ketergantungan yang penting antara para anggota yang berpartisipasi dengan masing masing sumbangan pribadinya yang tergantung pada sumbangaan beberapa orang 21 Pustaka.1994), 184 22 Teori Sosiologi Klasik Dan M (Jakarta: Gramedia 23 Sampai Perkembangan Terahir

36 lainnya. Jadi misalnya, dalam satu perusahaan pabrik ada kecenderungan bahwa orang yang bekerja di mesin, orang yang memperbaiki mesin, pengawas, penjual, yang memegang pembukuan, yang belanja alat alat, menejer, ahli hubungan masyarakat, sekertaris dan seterusnya, dengan kegiatan spesialisasi dari orang orang ini yang saling behubungan dan saling tergantung sedemikianrupa sehingga sistem itu membentuk solidaritas menyeluruh yang berfungsi yang didasarkan pada saling ketergantungan 24. Berdasarkan contoh perusahaan dagang diatas yang dapat mempersatukan organisasi seperti itu adalah motifasi ekonomi diantara para anggota yang bergabung dalam perusahaan itu seperti ada gaji yang diharapkan atau keuntungan yang dapat di terima oleh para anggota yang bergabung dalam komunitas tersebut. Dalam hal ini juga di jelaskan tentang pembagian kerja yang ada pada masyarakat organik ini, dimana sumbangan pribadi diantara sesama anggota dalam suatu perusahaan sangat penting terhadap keberlangsungan perusahaan itu. Seperti seorang satpam mempunyai tugas menjaga keamanan perusahaan itu, seorang mekanik mesin menjaga keamanan mesin dalam bekerja, seorang pekerja mengoprasikan mesin untuk memproduksi barang, seorang sekertaris yang slalu mncatat keperluan perusahaan dan seorang direktur yang menjadi pimpinan perusahaan itu. setiap orang mempunyai sumbangan yang berbeda-beda akan tetapi saling di butuhkan karena mereka mempunyai sumbangan yang berbeda beda. 181-182 24 Doyle Paul Johson. Teori sosiologi Klasik dan Modern(Jakarta: Gramedia Pustaka,194),

37 Saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang laiinya inilah yang dapat menyatukan masyarakat dalam sebuah perusahaan bukan karena ada kesamaan profesi, kesamaan norma dan kepercayaan seperti solidaritas mekanik, sedangkan waria yang ada dalam komunitas wariayang ada di kelurahan Penjaringansari Kecamatan Rungkut kota Surabaya bukan karena ada pembagian kerja yang begitu kuat seperti contoh diatas melainkan karena ada kesadaran kolektif bersama mempunyai pengalaman yang sama dan juga kepercayaan yang sama. C. Penggunaan Teori Solidaritas Mekanik. Setelah kajian teori dijelaskan diatas secara panjang lebar mengenai solidaritas, penulis memutuskan untuk menggunakan teori solidaritas mekanik Emile Durkheim, karena penulis merasa teori solidaritas mekanik lebih cocok untuk mengkaji solidaritas di komunitas waria yang ada di Kelurahan Penjaringansari kecamatan Rungkut kota Surabaya sesuai dengan tema penelitian ini. Penulis merasa konsep solidaritas mekanik yang berasumsi: Ada sejumlah ikatan sosial yang bersifat primordial mekanik seperti kekerabatan, kesukuan, dan komutitas. Ikatan ikatan ini jelas tidak dapat mempersatukan semua anggota suatu masyarakat yang komplek, tetapi merupakan sumber-sumber penting untuk solidaritas kelompok-kelompok inti yang tidak terbilang jumlahnya yang dapat mempersatukan masyarakat seluruhnya 25. Komunitas wariayang ada di Kelurahan Penjaringansari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya mempunyai solidaritas yang tinggi karena mereka mempunyai kepercayaan bersama, kesamaan provesi sehingga merasa nyaman 25 Pustaka.1994), 186. Teori Sosiologi Klasik Dan M (Jakarta: Gramedia

38 dengan sesama waria dan membentuk sebuah komunitas yang didasari oleh perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama oleh sesama waria dan juga didasari oleh keadaan pengalaman emosional yang sama, sehingga komunitas Waria ini bertahan hingga sekarang, ditengah-tengah masyarakat perkotaan yang mempunyai sifat individualitas yang tinggi. Penulis menggunakan solidaritas mekanik untuk membedah seperti apa bentuk solidaritas yang ada pada komunitas waria ini. Yang memperkuat penulis untuk menggunakan teori solidaritas mekanik karena teori ini juga didasarkan pada suatu kesadaran kolektif bersama yang menunjuk pada totalitas saling percaya antara sesama anggota dalam komunitas pengajian Jumat manis waria, karena itu tergantung pada setiap waria yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan menganut kepercayaan dan pola normative yang sempurna. Kebanyakan waria merasa nyaman dengan sesama waria, karena banyak waria yang ada di Kelurahan Penjaringansari itu berasal dari luar daerah kota Surabaya yang tidak merasa nyaman dengan keluarga yang ada di kota asalnya dan mereka membutuhkan tempat yang bisa menerima mereka seutuhnya. Seperti pula yang dicontohkan oleh Jahson dengan jemaah gereja diatas, dimana masyarakat berkumpul dalam satu komunitas bukan karena didasari oleh kebutuhan ekonomi, dan juga bukan karena takut terhadap aturan sebuah Negara karena Negara yang ada, seperti di Amerika telah memisahkan agama dengan Negara. Kelompok waria yang ada di Kelurahan Penjaringansari kecamatan Rungkut kota Surabaya berada dalam komunitasnya bukan karena ada kebutuhan ekonomi dan bukan pula karena adanya peraturan yang mengikat untuk bersama,

39 melainkan karena kesamaan rasa dan ada kepercayaan yang sama, tujuan bersama yang ingin dicapai sehingga terdapat solidaritas yang kuat dalam komunitas ini. Berbeda sekali dengan solidaritas organik yang mendasarkan suatu komunitas bukan karena kesamaan rasa melaikan dikarenakan oleh kebutuhan ekonomi dan kuatnya pembagian kerja dalam setiap anggotanya. Yang dicontohkan diatas dengan sebuah perusahaan dagang dimana harus ada seorang menager, sekertaris, staf-staf ahli perusahaan dan bagian pemasaran barang. Mereka berkumpul dalam suatu perusahaan bukan dikarenakan oleh perasaan bersama melainkan dikarenakan ada pembagian kerja yang tinggi, dimana seorang manager tidak bisa menggantikan staf-staf ahli perusahaan dan seorang staf ahli perusahaan tidak bisa menggantikan posisi menegernya. Model pembagian kerja seperti ini yang menuntut mereka untuk berkumpul setiap hari dan perkumpulan dalam suatu masyarakat yang seperti ini juga dikarenakan ada imbalan setiap bulan atau gaji. Sementara komunitas wariayang ada di Rungkut berkumpul setiap malam Jumat manis yang diwujudkan dalam bentuk ritualitas religius dan hal ini dihadiri oleh para waria dari berbagai daerah disurabaya bahkan ada waria yang hadir dari luar kota Surabaya seperti kota Pasuruan kota Mojokerto, Madura dan kota lainnya. Inilah yang ingin penulis ketahui mengapa solidaritas di komunitas wariaini sangat kuat dan seperti apa bentuk solidaritas yang ada dalam komunitas wariadengan menggunakan teori solidaritas mekanik.