BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. ilmu baru ataupun untuk memperoleh pengalaman baru. Menurut Slameto,

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Tinjauan Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Belajar

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama-sama. 1

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal tersebut diperlukan uji coba secara terus-menerus teknik pembelajaran di

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Mempraktikkan Materi yang Diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB II KAJIAN TEORI. berikut adalah pendapat para ahli tentang istilah tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus. untuk menimbulkan hasil belajar siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB II KAJIAN TEORI Kerangka Teoritis 1) Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa, dari luar diri siswa

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang ilmu yang diajarkan adalah matematika. Banyak sekali manfaat

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. guru merupakan orang yang terlibat langsung dalam pembelajaran. Menurut. aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat memperngaruhi siswa mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Strategi Isu Setuju/Tidak Setuju

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB II KAJIAN TEORI. Sesuai yang dikatakan Slameto bahwa belajar ialah suatu proses atau

Transkripsi:

9 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Slameto menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1 Djamarah juga berpendapat bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. 2 Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Aunurrahman yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan lingkungannya. 3 Lebih lanjut Wina Sanjaya mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga 1 Slameto, Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm. 2 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, hlm. 13 3 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010, hlm. 35

10 menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif, baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. 4 Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu serta dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Perubahanperubahan tersebut menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. 5 Senada dengan hal tersebut Nana Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku itu sendiri sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 6 Oemar Hamalik menjelaskan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. 7 4 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Media Group, 2009, hlm. 229 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 7-6 6 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011, hlm. 49 7 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm. 155

11 Dimyati dan Mudjiono menjelaskan hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses hasil evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak proses belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil dapat diukur, seperti tertuang dalam angka raport dan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 8 Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan prilaku siswa akibat belajar. Perubahan prilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian tersebut diketahui dari tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan yang berbentuk skor atau nilai. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Aunurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor internal dan faktor eksternal. Adapun Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: a. Ciri khas/karakteristik siswa b. Sikap terhadap belajar 8 Dimyati dan Mudjiono, Loc. Cit.

12 c. Motivasi belajar d. Konsentrasi belajar e. Mengolah bahan belajar f. Menggali hasil belajar g. Rasa percaya diri h. Kebiasaan Belajar Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor Guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya. Keterampilan tersebut adalah: 1) Memahami peserta didik 2) Merancang pembelajaran 3) Melaksanakan Pembelajaran 4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran 5) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. b. Faktor Lingkungan (termasuk teman sebaya), lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa. c. Kurikulum Sekolah, dalam rangkaian proses pembelajaran disekolah, kurikulum merupakan panduan yang dijadikan sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

13 d. Sarana dan prasarana, sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa. 9 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dipengaruhi oleh faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa). Dari dalam diri siswa berupa kemampuan siswa itu sendiri. Sedangkan yang mempengaruhi hasil belajar dari lingkungan adalah kualitas pembelajaran seperti pendekatan, metode dan strategi yang digunakan. B. Tinjauan tentang Strategi Permainan Papan Bujur Sangkar 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Bila dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai polapola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi sebagai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 10 9 Aunurrahman, Op.Cit, hlm. 178-195 10 Darwan Syah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Diadit Media, 2009, hlm. 11

14 Hamdani menyatakan strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal. Dalam proses pembelajaran strategi dapat diartikan sebagai cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar siswa. 11 Roestiyah menyatakan didalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenal pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut strategi pembelajaran. Sehingga beliau menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas. 12 Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan. Hasil belajar siswa yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sedangkan strategi yang digunakan adalah strategi permainan papan bujur sangkar. 11 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011, hlm. 19 12 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm. 1

15 2. Strategi Permainan Papan Bujur Sangkar Menurut Desmita permainan merupakan salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada awal masa anak-anak. 13 Sedangkan Strategi permainan papan bujur sangkar adalah suatu permainan dimana siswa harus menjawab pertanyaan untuk melengkapi jalur lurus ke bawah atau kesamping pada permainan papan bujur sangkar. 14 John Dabell menjelaskan ada beberapa langkah-langkah strategi permainan papan bujur sangkar, yaitu sebagai berikut: a. Jelaskan cara mainnya: Setiap kelompok bertanding untuk bergerak lurus pada papan, menghubungkan kotak-kotak dalam rantai yang berkelanjutan b. Bagilah kelas menjadi dua kelompok c. Setiap kelompok memerlukan juru bicara d. Kelompok pertama memilih sebuah huruf dari papan bujur sangkar. Papan ini dapat dibuat, difotokopi, atau ditayangkan dilayar. e. Bacalah pertanyaan yang mendampingi huruf tersebut (Guru harus membuat pertanyaan ini). Contohnya adalah, D merupakan?, F adalah awalan untuk? f. Kelompok berdiskusi dan juru bicara yang mengutarakan jawabannya. jika jawabannya salah, kelompok yang lain boleh menjawabnya. g. Jika kedua kelompok salah, berikan pertanyaan lain yang memiliki jawaban huruf yang sama. 13 Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 141 14 John Dabell, Loc.Cit.

16 h. Lanjutkan permainan sampai satu kelompok dapat membentuk satu garis horizontal atau vertikal. i. Permainan dapat dilakukan dalam tiga babak. 15 C. Hubungan Strategi Permainan Papan Bujur Sangkar dengan Hasil Belajar Oemar Hamalik menjelaskan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. 16 Sebagaimana diketahui salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor eksternal yaitu segala faktor yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, antara lain faktor guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya, salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, yaitu melalui strategi permainan papan bujur sangkar. Desmita menjelaskan bahwa dengan permainan dapat membantu pengembangan kognitif anak. Melalui permainan, anak-anak menjelajahi lingkungannya, mempelajari objek-objek di sekitarnya, dan belajar memecahkan masalah yang dihadapinya. Selain itu, melalui permainan memungkinkan anakanak mengembangkan kompetensi-kompetensi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukannya dengan cara yang menyenangkan. 17 15 Ibid, hlm. 232-233 16 Oemar Hamalik, Loc. Cit. 17 Desmita, OP. Cit, hlm. 141-142

17 John Dabell juga mengemukakan bahwa strategi permainan ini dapat membantu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan rasa percaya diri pada siswa serta berfikir kreatif dengan cara yang menyenangkan. 18 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa dengan menggunakan permainan merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang selama ini cenderung rendah, karena dengan permainan dapat membantu mengembangkan pengetahuan anak, mengembangkan kompetensi-kompetensi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukannya dengan cara yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. D. Penelitian yang Relevan Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Depitri mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2012 dengan judul Penerapan Teknik Permainan Koordinat Kapal Selam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. 19 Menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 71,43% meningkat menjadi 92,86%. Pada penelitian ada kesamaan dalam langkah-langkah pembelajaran dengan penelitian penulis yaitu belajar melalui bermain. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada waktu, tempat, dan mata 18 Jhon Dabell, Op.Cit, hlm. 226 19 Depitri, 2012, Penerapan Teknik Permainan Koordinat Kapal Selam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Skripsi, Pekanbaru: UIN Suska Riau

18 pelajaran yang diteliti serta permainan yang digunakan penulis yaitu mengkhususkan pada strategi permainan papan bujur sangkar. Adi Darmawan pada tahun 2009 meneliti Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Permainan Dua Warna Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Pulau Tinggi Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. 20 Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran model permainan dua warna dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari bobot ketercapaian hasil belajar matematika siswa yaitu dari 77,42% meningkat menjadi 87,10%. Terdapat persamaan penelitian dengan penelitian penulis yaitu dengan menggunakan permainan. Kemudian perbedaan pada penelitian ini yaitu pada waktu, tempat dan strategi yang digunakan serta mata pelajaran yang diteliti yaitu, rendahnya hasil belajar yang diteliti oleh saudara Adi Darmawan pada mata pelajaran matematika sedangkan rendahnya hasil belajar pada penelitian penulis pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu Fitri Yani pada tahun 2013 meneliti Penerapan Pembelajaran Metode Permainan Menyusun Tusuk Gigi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 001 Binamang. 21 Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran metode permainan menyusun tusuk gigi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari bobot ketercapaian hasil belajar matematika siswa yaitu dari 61,67% meningkat menjadi 78,67%. Pada 20 Adi Darmawan, 2009, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Permainan Dua Warn pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Pulau Tinggi Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Skripsi, Pekanbaru: UIN Suska Riau 21 Fitri Yani, 2013, Penerapan Pembelajaran Metode Permainan Menyusun Tusuk Gigi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 001 Binamang. UIN Suska

19 penelitian ada kesamaan dalam langkah-langkah pembelajaran dengan penelitian penulis yaitu belajar melalui bermain. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada waktu, tempat dan mata pelajaran yang diteliti serta permainan yang digunakan penulis yaitu mengkhususkan pada strategi permainan papan bujur sangkar. E. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a. Indikator Aktivitas Guru Indikator aktivitas guru melalui strategi permainan papan bujur sangkar dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bagaimana cara mainnya: Setiap kelompok bertanding untuk bergerak lurus pada papan, menghubungkan kotak-kotak dalam rantai yang berkelanjutan. 2) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. 3) Guru meminta setiap kelompok menentukan juru bicara. 4) Guru meminta setiap kelompok memilih sebuah huruf dari papan bujur sangkar yang diawali dari kelompok pertama. 5) Guru membacakan pertanyaan yang mendampingi huruf tersebut. 6) Guru meminta kelompok berdiskusi dan juru bicara yang mengutarakan jawabannya. Jika jawabannya salah, kelompok yang lain boleh menjawabnya. 7) Guru memberikan pertanyaan lain yang memiliki jawaban huruf yang sama jika kedua kelompok salah.

20 8) Guru melanjutkan permainan sampai satu kelompok dapat membentuk satu garis horizontal atau vertikal. 9) Guru melakukan permainan dalam tiga babak. b. Indikator Aktivitas Siswa Indikator aktivitas siswa melalui strategi permainan papan bujur sangkar dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut: 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru menyampaikan cara mainnnya: Setiap kelompok bertanding untuk bergerak lurus pada papan, menghubungkan kotak-kotak dalam rantai yang berkelanjutan. 2) Siswa membagi menjadi dua kelompok. 3) Siswa menentukan juru bicara dalam setiap kelompok. 4) Siswa memilih sebuah huruf dari papan bujur sangkar yang diawali dari kelompok pertama. 5) Siswa mendengarkan guru membacakan pertanyaan yang mendampingi huruf tersebut. 6) Siswa berdiskusi dan juru bicara yang mengutarakan jawabannya. Jika jawabannya salah, kelompok yang lain menjawabnya. 7) Siswa mendengarkan guru memberikan pertanyaan lain yang memiliki jawaban huruf yang sama jika kedua kelompok salah. 8) Siswa melanjutkan permainan sampai satu kelompok dapat membentuk satu garis horizontal atau vertikal. 9) Siswa mengikuti permainan sampai babak selesai.

21 2. Indikator Hasil Belajar Hasil belajar siswa ditentukan dari ketuntasan individu dan ketuntasan secara klasikal. Secara individu siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai KKM, yaitu 65. Sedangkan secara klasikal siswa dikatakan berhasil apabila ketuntasan siswa mencapai 75%, artinya hampir secara keseluruhan siswa mendapat nilai 65. 22 F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui strategi permainan papan bujur sangkar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 05 Berumbung Baru Kecamatan Dayun Kabupaten Siak. 2008, hlm. 257 22 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,