1 ASPEK HUKUM DALAM BISNIS PENGAJAR : SONNY TAUFAN, MH. JURUSAN MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI POLITEKNIK STMI JAKARTA MINGGU Ke 5
Pola umum pembuatan kontrak 2 Tahap-tahap pembuatan suatu kontrak bisnis sbb: 1. JUDUL KONTRAK (HEADING) 2. PEMBUKAAN KONTRAK (OPENING) 3. KOMPARISI PARA PIHAK (PARTIES) 4. PREMISE (RECITALS), DASAR/PERTIMBANGAN 5. ISI KONTRAK 6. KETENTUAN DAN PERSYARATAN (TERM AND CONDITIONS) / KLAUSULA KONTRAK (CLAUSE) 7. PENUTUP (CLOSURE), TESTIMONIUM CLAUSE) 8. TANDA TANGAN (ATTESTATION) & SAKSI-SAKSI (WITNESSES) 9. LAMPIRAN (ATTACHMENTS/EXHIBITS)
1. JUDUL KONTRAK (HEADING) 3 Judul sbg identitas suatu kontrak, mutlak adanya. Judul suatu kontrak biasanya diberi nama sesuai dgn isinya. Contoh Perjanjian jual beli rumah, dari judul tsb dpt diketahui isi perjanjian itu mengatur ttg jual beli barang dlm hal ini berupa rumah. Seyogyanya judul kontrak dpt mengakomodir seluruh isi kontrak. Artinya antara judul dgn isi kontrak harus ada korelasi dan relevansinya.
2. PEMBUKAAN (OPENING) 4 Merupakan awal dr suatu akta Ketentuan yg berisi tgl, hari, bulan dan tahun pembuatan akta Sbg indikator suatu kontrak dinyatakan berlaku, kecuali para pihak menentukan lain. Contoh : Akta notaris, Pada hari ini, jumat tanggal satu maret dua ribu (1 Maret 2000), hadir dihadapan saya,.dstnya Akta dibawah tangan, Perjanjian ini dibuat di Jakarta, pada hari jumat tanggal satu maret dua ribu (01-03-2000) oleh dan antara,.dstnya
3. KOMPARISI/PARA PIHAK (PARTIES) 5 Adalah pihak-pihak yg menjadi subjek dlm suatu perjanjian Merupakan bgn dr akta yg menyebutkan nama-nama para pihak yg membuat perjanjian Dilengkapi dgn identitas ybs Termasuk uraian yg menunjukkan bahwa ybs mempunyai kecakapan (rechtsbekwaamheid) serta kewenangan (rechtsbevoegdheid) untuk melakukan tindakan-tindakan hukum (rechtshandelingen)sbgmn dinyatakan dlm akta.
Contoh komparisi 6 Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Tuan Yaman, umur 35 tahun, No. KTP xxx, swasta, bertempat tinggal di Pontianak, jalan A Yani no1, selanjutnya disebut sbg pihak pertama 2. Tuan Yanto, umur 40 tahun, No. KTP xxx, PNS, bertempat tinggal di Pontianak, jalan Bunga no 2, selanjutnya disebut sbg pihak kedua lanjutan
Komparisi mengandung fungsi sbb: 7 Menjelaskan identitas para pihak yg membuat perjanjian Kedudukan ybs dalam bertindak Berdasarkan apa kedudukannya tsb Menerangkan bahwa ysb berwenang melakukan tindakan hukum yg dinyatakan dlm akta Bahwa ybs mempunyai hak utk melakukan tindakan yg dinyatakan dlm akta.
4. PREMISE (RECITALS) 8 Sbg pengantar yg menunjukkan maksud utama dr para pihak dan menyatakan alasan mengapa suatu akta itu dibuat, atau Merupakan konsideran, latar belakang mengapa sampai lahir suatu perikatan. Biasanya dimulai dgn kata that atau dlm bhs Indonesia dgn kata bahwa
9 Contoh Bahwa pihak pertama merupakan perusahaan yg sudah lama bergerak di bidang properties..dstnya Bahwa pihak pertama juga sbg pemilik tanah dan bangunan.dstnya Bahwa pihak pertama hendak menjual tanahnya berikut bangunan dstnya Bahwa pihak kedua dstnya Bahwa kedua belah pihak saling setuju atau sepakat..dstnya
Premise biasanya memuat unsur-unsur yg menunjukkan : 10 1) Kemampuan modal & manajemen; 2) Supremasi teknologi; 3) Penguasaan pangsa pasar; 4) Pengalaman dan kemampuan SDM; 5) Penguasaan jaringan informasi dsbnya Hal-hal yg dicantumkan dlm premise sesuai dgn bidang yg digeluti para pihak, ttp apabila tdk ada yg urgen utk dijelaskan dlm suatu kontrak oleh para pihak, mk recital tdk menjadi keharusan utk dicantumkan dlm kontrak
11 5. ISI PERJANJIAN Merupakan hal pokok dlm suatu perjanjian yg mencakup ketentuan dan persyaratan; Sbg kehendak para pihak yg dinyatakan secara tertulis dan sah; Memuat secara mendetail mengenai objek perjanjian, hak dan kewajiban, serta uraian secara lengkap mengenai prestasi; Meskipun para pihak bebas dlm membuat isi perjanjian (ps1338 ayat 1 KUHPER), namun isi perj tsb haruslah sesuai dgn maksud dan tujuan perjanjian.
Secara sederhana isi perjanjian : 12 a) Unsur Esensialia (Essential Elements) b) Unsur Naturalia (Natural Elements) c) Unsur Aksidentalia (Accidental Elements)
a) Unsur Esensialia 13 Esensialia adalah sesuatu yg hrs ada yg mrpkan hal pokok sbg syarat yg tdk boleh diabaikan dan hrs dicantumkan dlm suatu perjanjian, shg tanpa hal pokok tsb perjanjian tdk sah dan tdk mengikat para pihak yg membuatnya.
14 Contoh : perj jual-beli, esensialianya adalah barang dan harga perj sewa-menyewa, esensialianya adalah barang dan uang sewa -Syarat tsb memang ditentukan dan diharuskan oleh undangundang - tanpa unsur esensial, perjanjian menjadi tdk sah dan tdk mengikat - unsur esensial dlm suatu perjanjian adalah berbeda-beda bergantung pd jenis perjanjiannya sendiri
b) Unsur Naturalia 15 Naturalia adalah ketentuan hukum umum, suatu syarat yg biasanya dicantumkan dlm perjanjian. Namun tanpa pencantuman syarat dimaksud itupun perjanjian tetap sah dan mengikat. Bila syarat yg biasa dicantumkan ttp tdk dimuat, maka yg berlaku adalah ketentuan UU (optional law) atau kebiasaan yg berlaku dlm perj tsb Misal : dlm perj tdk diatur ttg kewajiban membayar biaya balik nama
16 Hal-hal umum lain yg biasa dicantumkan antara lain adalah : Cara pembayaran; Waktu dan tempat penyerahan; Biaya angkutan; Pemasangan atau instalasi dsbnya
17 c) Unsur Aksidentalia Adalah suatu syarat yg tdk hrs ada, ttp dicantumkan juga oleh para pihak utk keperluan tertentu dgn maksud khusus sbg suatu kepastian. Dimungkinkan atas dasar asas kebebasan berkontrak asal tdk bertentangan dgn kepatutan, kebiasaan dan UU Hal khusus tsb tdk diatur dlm peraturan perundangundangan, jadi bila tdk dimuat berarti tdk mengikat Contoh : dlm sewa-menyewa, pd akhir peneyewaan, semua kwitansi listrik, air dsbnya diserahkan kpd pemilik rumah.
6. KLAUSULA KONTRAK (CLAUSE) 18 Merupakan suatu hal penting lain yg harus mendpt tempat dlm perjanjian. Klausula yg selalu tercantum pd perjanjian yg sifatnya lintas batas sbb : a) Arbitrase; b) Force majeure; c) Choice of law atau applicable law / governing law (pemberlakuan hukum)
19 d) Waiver (pelepasan hak); e) Domicile & jurisdiction; f) Amandemen / Perubahan g) Language, dll.
7. PENUTUP (CLOSURE), TESTIMONIUM CLAUSE) 20 Setiap perjanjian tertulis, selalu ditutup dgn kata atau kalimat yg menyatakan : bahwa perjanjian itu dibuat dlm jumlah atau rangkap yg diperlukan, dan bermaterai cukup; dan ditandatangani oleh para pihak atau yg mewakili dan bertindak utk dan atas nama serta saksi-saksi
contoh 21 demikianlah perjanjian ini dibuat dlm empat rangkap bermaterai cukup, masing-masing pihak mendapat satu rangkap yg semuanya mempunyai kekuatan hukum yg sama dan ditandatangani oleh para pihak dgn dihadiri oleh saksi-saksi. Bila waktu dan tempat belum disebutkan pada pembukaan, maka pada bagian kanan bawah ditulis Pontianak, 2 januari 2006
8. TANDA TANGAN (ATTESTATION) & SAKSI-SAKSI (WITNESSES) 22 Tanda tangan para pihak atau yg mewakili, dan tanda tangan saksi-saksi Apabila yg menjadi pihak adalah badan hukum, maka di bawah tanda tangan juga disebutkan nama dan jabatannya serta dilengkapi dgn cap perusahaan di sebelah tanda tangan
9. LAMPIRAN (ATTACHMENTS/EXHIBIT) 23 Merupakan bagian yg tdk terpisahkan dari perjanjian pokok atau induk, yg mungkin bila dibuat dlm perjanjian pokok mengalami kesulitan teknis atau memang sengaja dibuat secara terpisah Lampiran yg biasa disertakan dlm perjanjian misalnya : surat kuasa, perincian harga atau macam-macam barang dgn typenya, daftar bantuan teknik bagi perusahaan manufakturing, bantuan keuangan dsbnya