BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, ctk Ketiga, UI Press, Jakarta, 2012, hlm. 42 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. 2 Jadi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah normatif, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis, Sifat Penelitian, dan Pendekatan. normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1 Untuk mendapatkan data dan. menggunakan metode penelitian hukum sebagai berikut:

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian hukum normatif dan empiris. suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan).

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, Soerjono Soekanto mengatakan

BAB III METODE PENILITIAN. Metode penelitian merupakan salah satu unsur mutlak dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian terhadap efektifitas hukum. 56 Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta telah melaksankan ketentuan-ketentuan aturan hukum jaminan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan empiris dan

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian normatif dan penelitian empiris.

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa hidup bersama dengan orang lain. Naluri untuk hidup bersama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian sosiologi atau empiris yang mencakup penelitian terhadap

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara yang berdasarkan atas

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data dan membahas permasalahan adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan mempelajari dan menelaah konsep-konsep dan teori-teori serta

METODE PENELITIAN. untuk itu agar diperoleh data yang akurat, penulis menggunakan metode

METODE PENELITIAN. dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. dari lembaga yang bersangkutan yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN. Mahkmah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. hukum, dan penelitian perbandingan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

III. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Penelitian Hukum Normatif (Legal Reasearch). Metode penelitian hukum

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

III. METODE PENELITIAN. metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam tesis ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. memperoleh data empiris melalui penelitian (Didi Atmadilaga,1997: 125).

BAB III METODE PENELITIAN. eksistensi fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dalam tata

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara yuridis normatif yaitu pendekatan yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini juga termasuk penelitian preskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ilmu hukum mengarahkan refleksinya kepada norma dasar yang diberi bentuk konkret dalam norma-norma yang ditentukan dalam bidang-bidang tertentu. Metode Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 1 Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang timbul dan hasil yang dicapai adalah untuk memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya atas isu hukum yang diajukan. 2 Sebelum penulis mengemukakan jenis penelitian yang akan digunakan, maka terlebih dahulu perlu diuraikan secara singkat mengenai metode, demikian pula penelitian. Metode menurut Setiono 3 adalah suatu alat untuk mencari jawaban dari pemecahan masalah, oleh karena itu suatu metode atau alatnya harus jelas terlebih dahulu apa yang akan dicari. Penelitian dalam penulisan ini termasuk jenis penelitian hukum sosiologis atau non doktrinal serta di dukung dengan data sekunder, sedangkan dilihat dari sifatnya termasuk penelitian yang deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan tentang efektifitas pelaksanaan pendaftaran peralihan hak atas tanah, karena penghibahan secara adat, yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Boyolali ditinjau dari Teori Efektifitas. Metode merupakan cara yang utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang dihadapi. Akan tetapi, dengan mengadakan klarifikasi yang berdasarkan pada pengalaman, dapat ditentukan teratur dan terpikirnya alur yang runtut dan baik untuk mencapai maksud. 4 Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara 1 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media, Jakarta, 2005, hlm. 35 2 Ibid, hlm. 41 3 Setiono, Pemahaman terhadap Metode Penelitian Hukum, (Diktad). Surakarta: Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana UNS, 2002, hlm. 1 4 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Transito, Yogyakarta, 1990, hlm.131

metodologis, sistematis, dan konsisten. 5 Penelitian dapat diartikan pula suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, gejala atau hipotesa, usaha mana dilakukan dengan metode ilmiah. 6 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang teratur dan terpikir secara runtut dan baik dengan menggunakan metode ilmiah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan maupun guna menguji kebenaran maupun ketidakbenaran dari suatu pengetahuan, gejala atau hipotesa. Untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan maka diperlukan metode penelitian yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji menyatakan bahwa penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal demikian disebabkan penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sistematis, metodologi dan konsisten. 7 Ada dua syarat yang harus dipenuhi sebelum mengadakan penelitian dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan adalah peneliti harus terlebih dulu memahami konsep dasar ilmunya dan metodologi penelitian disiplin ilmunya. 8 Penelitian hukum, konsep ilmu hukum dan metodologi yang digunakan di dalam suatu penelitian memainkan peran yang sangat signifikan agar ilmu hukum beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dam aktualitasnya. 9 Konsep hukum dalam penelitian ini adalah konsep yang kelima yaitu Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagaimana tampak dalam interaksi antara mereka. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis ialah penelitian yuridis empiris, dimana pada penelitian yuridis empiris ini yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder kemudian dilanjutkan pada data primer di lapangan atau terhadap masyarakat. 10 5 Soerjono Soekanto, H.Halim HS,Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm.69-70 6 Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Hukum. UNS Press, Surakarta, 1989, hlm. 4 86 Soejono Soekarno dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, CV. Rajawali, Jakarta, 1985, hlm.1 8 Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum, 2006, hlm.26 9 Ibid, hlm. 28 10 Ibid, hlm. 52

Mengikuti pendapat Soetandyo Wignyosoebroto dalam bukunya Setiono, ada 5 ( lima) konsep hukum 11 yaitu; 1. Hukum adalah asas kebenaran dalam keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal 2. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan hukum nasional 3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim in concreto dan tersistematisasi sebagai judge made low 4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variable sosial yang empiris 5. Hukum adalah menifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagaimana tampak dalam interaksi antara mereka. Penulisan ini dengan memperhatikan beberapa pendapat Soetandyo, maka penulisan tesis ini merupakan jenis penelitian hukum empiris. Oleh sebab itu, penelitian tesis ini menggunakan konsep hukum yang melihat hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial yang empirik. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasikan hukum, dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pendaftaran Tanah. C. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru. 12 Penelitian ini memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektifitas pelaksanaan pendaftaran peralihan hak atas tanah karena penghibahan yang berdasarkan hukum adat, yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Boyolali ditinjau dari Teori Efektifitas. D. Pendekatan Penelitian 11 Setiono, Pemahaman Terhadap Metodologi Pnelitian Hukum, Program Studi Ilmu Hukm Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010, hlm 3 12 Ibid, hlm. 10

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. 13 E. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ditetapkan dengan tujuan agar lingkup permasalahan yang diteliti lebih sempit dan terfokus, sehingga penelitian yang dilakukan lebih terarah. Penulis memilih lokasi penelitian di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali, Pengadilan Negeri Boyolali, Perpustakaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret serta Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta dan studi kasus di Wilayah Hukum Kabupaten Boyolali. F. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari lapangan yang menjadi objek penelitian atau yang diperoleh langsung dari responden yang berupa keterangan atau fakta-fakta. 14 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang menunjang dan mendukung data primer yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan yang dapat berupa dokumen, jurnal, buku-buku, laporan, arsip dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. G. Sumber Data Sumber Data dalam Penelitian ini meliputi : 1. Sumber data primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat melalui penelitian (Soerjono Soekanto). 15 Data primer dalam penulisan 13 Ibid, hlm. 32 14 Ibid, hlm. 12 15 Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, ctk Ketiga, UI Press, Jakarta, 2012, hlm.42

hukum ini diperoleh melalui wawancara secara langsung di lokasi penelitian dengan kepala desa serta masyarakat desa Mojolegi dan desa Sudimoro kabupaten Boyolali, perwakilan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali yaitu Kasubsi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah serta Kasubsi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT. 2. Sumber data sekunder Merupakan sumber data yang mendukung sumber data primer, yang dari sudut kekuatan mengikatnya di golongkan ke dalam : a. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat. 16 Dalam hal ini yang penulis gunakan adalah : 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2) Undang-Undang No. 5 tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 3) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah 4) Undang-Undang No. 21 tahun 1997 jo Undang-Undang No 20 tahun 2000 5) Peraturan Pemerintah No 48 tahun 1994 jo Peraturan Pemerintah No.79 tahun 1996 6) Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1998 7) Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2010 8) PMNA/ KBPN RI No. 1 tahun 2006 9) Surat Edaran KBPN RI No. 600-1900 tanggal 31 Juli tahun 2013. b. Bahan hukum sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung memberikan keterangan yang bersifat mendukung sumber data primer yang meliputi jurnal, bukubuku, hasil karya dari kalangan hukum dan litelatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, 17 dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Umum Lengkap Inggris Indonesia, Indonesia- Inggris serta Kamus Hukum. H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 16 Ibid, hlm. 52 17 Ibid, hlm. 52

1. Wawancara Dengan mempergunakan wawancara sebagai suatu alat pengumpul data, penulis diharapkan dapat mengungkapkan pelbagai aspek dari masyarakat-masyarakat tersebut. 18 Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi secara langsung dan bertatap muka antara pewawancara dengan narasumber yang diwawancarai. Wawancara ini dapat menggunakan panduan daftar pertanyaan atau tanya jawab dilakukan secara bebas, yang penting peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan. 19 Dalam hal ini Narasumbernya terdiri dari; a. Bapak Lestari Permana selaku Kepala Desa Sudimoro dengan melakukan wawancara mengenai hibah atas tanah menurut hukum adat yang dilakukan oleh masyarakat desanya. b. Bapak Wisnu selaku warga masyarakat yang menghibahkan hak atas tanahnya yang didapat dari warisan kepada saudaranya yang kurang mampu dengan melalui hibah secara adat. c. Bapak Suwarno selaku ahli waris dari Mbah Kromo, yang menerima penghibahan atas tanah secara hukum adat, yang pernah dilakukan Mbah Kromo semasa hidup pada tahun 1995 sebelum berlakunya PP No.24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah. d. Ibu Only Winarni selaku Kepala Desa Mojolegi. Dengan melakukan wawancara mengenai hibah menurut hukum adat yang dilakukan oleh warga masyarakatnya. e. Bapak Sutarno selaku masyarakat Desa Mojolegi yang menghibahkan sebagian dari tanahnya kepada anak bungsunya, dengan penghibahan menurut hukum adat. f. Bapak Wartomo, A.Ptnh.SH.MH selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali. g. Bapak Supriyadi, S.ST selaku Kasubsi pendaftaran hak h. Bapak Setyo Yunianto, SH,MM selaku Kasubsi peralihan, pembebanan hak dan PPAT i. Bapak Fauzan selaku Notaris / PPAT di Kabupaten Boyolali 2. Studi Kepustakaan 18 Ibid, hlm. 227 19 Mukti Fajar & Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, ctk Pertama, Pustaka Pelajar, Yojyakarta, 2010, hlm. 161.

Tipe data apapun yang akan dikehendaki oleh penulis, maka studi dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu dipergunakan terlebih dahulu. 20 Studi kepustakaan dalam penelitian penulisan hukum ini akan digunakan sebagai patokan norma dalam menilai fakta-fakta hukum yang akan dipecahkan sebagai isu atau permasalahan hukum. I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis interaktif (interactive model of analysis), yaitu model analisis dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari tiga komponen analisis yang dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya, maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk siklus. 21 Adapun skema cara kerja analisis interaktif adalah sebagai berikut: Pengumpulan Reduksi Sajian Penarikan.Simpulan / Verifikasi Bagan 2 : Analisis Kualitatif Model Interaktif 22 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data fieldnote. Proses reduksi ini akan berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. 2. Sajian Data 20 Ibid, hlm. 201 21 H.B.Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2006, hlm. 119 22 Ibid, hlm. 120

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan untuk melakukan simpulan penelitian. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga table sebagai pendukung narasinya. 2. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha dalam bentuk pembahasan (diskusi) untuk menarik simpulan dan verifikasinya berdasar semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. 23 Simpulan perlu diverifikasi dan agar lebih mantap dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi yaitu merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Verifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian bahkan juga dapat dilakukan dengan kegiatan yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih dipercaya. 24 23 Ibid, hlm. 120 24 Ibid, hlm. 116