Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan)

DAFTAR PUSTAKA. 2 Youzef. (2011). Solidwork Retrieved from website :

PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB III. Metode Rancang Bangun

LEMBAR PERNYATAAN. Tugas Akhir. Perencanaan Perancangan Alat Pemeras Tebu

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

3.2. Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

POROS dengan BEBAN PUNTIR

SABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. 1. Daging sapi dan produk olahannya (Abon) daerah, penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PELAMPUNG DAN SISTEM BELT PERUBAH PUTARAN PADA PROTOTIPE TURBIN AIR TERAPUNG

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

RANCANG BANGUN ROBOT PENDETEKSI PASIR BESI (BAGIAN DINAMIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : ABD ROUF N NIM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

PERANCANGAN MESIN PENGADUK BAHAN DASAR ROTI KAPASITAS 43 KG

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

Jurnal Reengineering Untuk Meningkatkan Prestasi Kerja Mesin Mixer Batako REENGINEERING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA MESIN MIXER BATAKO

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tuntutan Alat/Mesin Dari Sisi Calon Pengguna

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II LADASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TIORI

hingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB 7 BANTALAN (BEARING)

Toleransi& Implementasinya

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

MESIN PEMINDAH BAHAN

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Definisi Mesin Penggiling Daging (Meat Grinder)

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Transkripsi:

78 Lampiran 1 Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging

Lampiran 1. Lanjutan 79

Lampiran 1. Lanjutan 80

Lampiran 1. Lanjutan 81

Lampiran 1. Lanjutan 82

Lampiran 1. Lanjutan 83

Lampiran 1. Lanjutan 84

Lampiran 1. Lanjutan 85

Lampiran 1. Lanjutan 86

Lampiran 1. Lanjutan 87

Lampiran 1. Lanjutan 88

Lampiran 1. Lanjutan 89

Lampiran 1. Lanjutan 90

Lampiran 1. Lanjutan 91

Lampiran 1. Lanjutan 92

Lampiran 1. Lanjutan 93

Lampiran 1. Lanjutan 94

Lampiran 1. Lanjutan 95

Lampiran 1. Lanjutan 96

Lampiran 1. Lanjutan 97

Lampiran 1. Lanjutan 98

Lampiran 1. Lanjutan 99

Lampiran 1. Lanjutan 100

Lampiran 1. Lanjutan 101

Lampiran 1. Lanjutan 102

103 Lampiran 2 Tabel Baja Konstruksi Umum DIN 17100

104 Lampiran 3 Baja Karbon untuk Poros Sumber: Sularso, 2004:3

105 Lampiran 4 Standar Baja Sumber: Sularso, 2004:5

106 Lampiran 5 Konstanta Fisik dan Bahan Sumber: Josephe Shigley,1999:464

107 Lampiran 6 Tabel Faktor Koreksi pada Transmisi Sabuk-V Mesin yang digerakkan Pengaduk zat cair, kipas Variasi beban kecil Variasi beban sanagt kecil Variasi beban sedang Variasi beban besar angina, blower(sampai 7,5 kw) pompa sentrifugal, konveyor tugas ringan Konveyor sabuk(pasir, batu bara), pengaduk, kipas angina(lebih dari 7,5 kw), mesin torak, peluncur, mesin perkakas, mesin percetakan Konveyor (ember, sekrup), pompa torak, kompresor, gilingan palu, pengocok, roots-blower, mesin tekstil, mesin kayu Penghancur, gilingan bola atau batang, pengangkat, mesin pabrik karet (rol, kalender) Sumber: Sularso, 2004:165 Penggerak Momen punter puncak 200% Momen punter puncak > 200% Motor arus bolakbalik(momen normal, sangkar bajing, sinkron), motor arus searah(lilitan shunt) Motor arus bolak-balik (momen tinggi, fasa tunggal, lilitan seri), motor arus searah (lilitan kompon, lilitan seri), mesin torak, kop[ling tak tetap Jumlah jam kerja tiap hari Jumlah jam kerja tiap hari 3-5 jam 8-10 jam 16-24 jam 3-5 jam 8-10 jam 16-24 jam 1,0 1,1 1,2 1,2 1,3 1,4 1,2 1,3 1,4 1,4 1,5 1,6 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0

108 Lampiran 7 Tabel Faktor Koreksi K θ D p d p Sudut Kontak puli kecil ( o ) Faktor Koreksi K C 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 180 174 169 163 157 151 145 139 133 127 120 113 106 99 91 83 1,00 0,99 0,97 0,96 0,94 0,93 0,91 0,89 0,87 0,85 0,82 0,80 0,77 0,73 0,70 0,65 Sumber: Sularso, 2004:174.

109 Lampiran 8 Tabel Daerah Penyetelan Jarak Sumbu Poros Nomor Nominal Sabuk 11-38 36-60 60-90 90-120 120-158 Panjang Keliling Sabuk 280-970 970-1500 1500-2200 2200-3000 3000-4000 Sumber: Sularso, 2004:174. Ke sebelah dalam dari letak standart C A B C D E 20 25 20 25 40 20 35 40 25 35 40 25 35 40 50 t Ke sebelah luar dari letak standart Ct (umum untuk semua tipe) 25 40 50 65 75

110 Lampiran 9 Tabel Panjang Sabuk-V Standar Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor Nominal (inchi) (mm) (inchi) (mm) (inchi) (mm) (inchi) (mm) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 254 279 305 330 356 381 406 432 457 483 508 533 559 584 610 635 660 686 711 737 762 787 813 838 864 889 914 940 965 991 1016 1041 1067 1092 1118 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 1143 1168 1194 1219 1245 1270 1295 1321 1346 1372 1397 1422 1448 1473 1499 1524 1549 1575 1600 1626 1651 1676 1702 1727 1753 1778 1803 1829 1854 1880 1905 1930 1956 1981 2007 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 2032 2057 2083 2108 2134 2159 2184 2210 2235 2261 2286 2311 2337 2362 2388 2413 2438 2464 2489 2515 2540 2565 2591 2616 2642 2667 2692 2718 2743 2769 2794 2819 2845 2870 2896 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 2921 2946 2972 2997 3023 3048 3073 3099 3124 3150 3175 3200 3226 3251 3277 3302 3327 3353 3378 3404 3429 3454 3480 3505 3531 3556 3581 3607 3632 3658 3683 3708 3734 3759 3785 Sumber : Sularso, 2004:168.

111 Lampiran 10 Diagram Pemilihan Sabuk -V Sumber: Sularso, 2004:164

112 Lampiran 11 Angka Perbandingan Transmisi yang Diijinkan Jenis Transmisis Ban Mesin Macam Transmisi v-belt i yang Disarankan 1-7 Jarak Poros Maksimum 5 m Kecepatan Maksimum 25 m/dt flat-belt 1-6 10 m 25 m/dt Rantai ban bergigi 1-6 2 m 25 m/dt rantai rol 1-7 4 m 10 m/dt rantai gigi 1-7 4 m 30 m/dt Sumber: Jarwo Puspito, 2006:35.

113 Lampiran 12 Faktor-faktor V, X, Y, dan Xo, Yo Bantalan Gelinding Sumber: Sularso, 2004:135.

114 Lampiran 13 Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan Daya yang akan ditransmisikan fc Daya rata-rata yang diperlukan 1,2-2,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,8-1,2 Daya normal 1,0-1,5 Sumber: Sularso, 2004:7.

115 Lampiran 14 Harga Kekasaran dan Angka Kelas Kekasaran Harga kekasaran R a (µm) 50 25 12,5 6,3 3,2 1,6 0,8 0,4 0,2 0,1 0,05 0,025 Angka kelas kekasaran N12 N11 N10 N9 N8 N7 N6 N5 N4 N3 N2 N1 Sumber: G. Takeshi Sato, 2008:186.

116 Lampiran 15 Lubang dasar Suaian untuk Tujuan-Tujuan Umum Sistem Lubang Dasar Lambang dan kwalitas untuk poros Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa b c d e f g h js k m n p r s t u x H 5 4 4 4 4 4 H 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 H 7 (6) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (70 (7) H 8 7 7 8 8 8 9 H 9 8 8 9 9 9 9 H 10 9 9 9 Sumber : G. Takeshi Sato, 2008:130.

117 Lampiran 16 Nilai Penyimpangan Lubang Sumber : G. Takeshi Sato, 2008:132.

118 Lampiran 17 Nilai Penyimpangan Poros Sumber : G. Takeshi Sato, 2008:134.

119 Lampiran 18 Tabel harga Sf 1 dan Sf 2 Jenis bahan Sf 1 Sf 2 Bahan SF dengan kekuatan yang dijamin 5,6 1,3 3,0 Bahan S-C dan baja paduan 6,0 1,3 3,0 Sumber: Sularso, 2004:8.

120 Lampiran 19 Tabel Faktor Keamanan Sumber : Khurmi,R.S and J.K Gupta,1982:86.

Lampiran 20 121

122 Lampiran 21 Tabel Baja Siku Sama Kaki

123 Lampiran 22 Lambang-lambang Las Sumber : G. Takeshi Sato, 2008:238.

124 Lampiran 22. lanjutan Sumber : G. Takeshi Sato, 2008:239.

125 Lampiran 23 Work Preparation Karya Teknologi

Lampiran 23. lanjutan 126

Lampiran 23. lanjutan 127

Lampiran 23. lanjutan 128

Lampiran 23. lanjutan 129

Lampiran 23. lanjutan 130

Lampiran 23. lanjutan 131

Lampiran 23. lanjutan 132

Lampiran 23. lanjutan 133

Lampiran 23. lanjutan 134

Lampiran 23. lanjutan 135

Lampiran 23. lanjutan 136

Lampiran 23. lanjutan 137

Lampiran 23. lanjutan 138

Lampiran 24 139

Lampiran 24. Lanjutan 140

141 Lampiran 25 Presensi Karya Teknologi

142 Lampiran 26 Gambar Tahapan Uji Kinerja Mesin a. Penyiapkan daging yang sudah setengah matang b. Membuka tutup bak c. Memasukan daging ke dalam bak

143 Lampiran 26. lanjutan d. Menutup tutup bak e. Mengencangkan pengunci bak f. Menyalakan mesin

144 Lampiran 26. lanjutan g. Mesin yang sedang beroprasi h. Mematikan mesin i. Membuka tutup bak

145 Lampiran 26. lanjutan j. Hasil daging yang telah tersuir k. Membuka pengunci bak l. Mengambil daging yang telah tersuir

146 Lampiran 26. lanjutan m. Hasil suiran daging