BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODOLOGI. hasil penelitian. Sehingga ketepatan dala memilih metode penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya (Suharsimi, 2002:10). Creswel dalam Asmadi Alsa menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui angka-angka, dengan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. atas dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Karena angka tersebut sudah sampai pada prosentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kuantitatif maka teknik ini disebut teknik kuantitatif dengan presentase. 1 Desain Penelitian ini oleh Suryabrata disebut sebagai penelitian korelasional yang bertujuan mendeteksi variasi-variasi pada satu atau lebih factor lain berdasar pada koefisien korelasi. Namun bukan hanya itu, dari data penelitian nanti akan diperoleh penjelasan mengenai hubungan tersebut. 2 Rancangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan intensi mengemis pada pengemis di UPT. Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo. B Identifikasi Variabel Penelitian Untuk meneliti suatu konsep secara empiris, konsep tersebut dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variable. Bertitik tolak dari hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya maka variabel-variabel dalam penelitian ini 1 Lestari, Sumi. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. h. 13 2 Suryabrata, Sumadi. 2002. Metodologi Penelitian. h. 82 51

52 yang terdiri dari variabel bebas (independent variable) sebagai prediktor dan variabel terikat (dependent variable) sebagai kriterium diidentifikasikan sebagai berikut: Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: - Dukungan Sosial : X (Variabel Bebas) - Intensi Mengemis : Y (Variabel Terikat) Klasifikasi variabel X Y Gambar 2: Keterangan hubungan variable X dengan variabel Y C Definisi Operasional 1. Dukungan Sosial Dukungan Sosial adalah bentuk pertolongan yang dapat berupa materi, emosi, dan informasi yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki arti seperti keluarga, sahabat, teman, saudara, rekan kerja atupun atasan atau orang yang dicintai oleh individu yang bersangkutan. aspek-aspek dukungan sosial mengacu pada teori Hause yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. 2. Intensi Mengemis Intensi mengemis didefiniskan sebagai niat atau keinginan seseorang untuk memperoleh keuntungan ekonomis dengan memanipulasi belas kasihan

53 dari orang lain atau lembaga yang di pergunakan untuk kepentingan sendiri. Menurut Fishbein dan Ajzen intensi memiliki tiga aspek, yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku. D Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan aspek penelitian, populasi yang dimaksud disini adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. 3 Sutrisno Hadi menyatakan bahwa populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperolah dari sampel itu hendak digeneralisasikan. 4 Oleh karena itu kriteria dari populasi penelitian ini antara lain adalah warga binaan / klien pengemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan Dan Pengemis Sidoarjo yang berusia 17-50 tahun. Berdasar data klien yang tersedia sampai dengan bulan Desember 2011 tercatat bahwa klien pengemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan Dan Pengemis Sidoarjo berjumlah 11 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk menentukan sampel yang dapat dijadikan pedoman adalah apabila populasinya kurang dari 3 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. h. 130 4 Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research (Jilid I). h. 70

54 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. 5 Karena populasi penelitian ini kurang dari 100 orang, oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel penelitian, yakni sebanyak 11 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah pengambilan sampel yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi sebenarnya. 6 Penarikan sampel atau teknik sampling akan dilakukan terhadap populasi pengemis yang berada di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan Dan Pengemis Sidoarjo. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Pengambilan Sampel Total. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 orang. Namun penelitian dengan menggunakan teknik ini tidak dapat menggunakan statistik parametrik sebagai tekhnik analisis data, karena tidak memenuhi persyaratan random. 7 5 Arikunto, Suharsimi. 2006. Op. Cit. h. 131-134 6 Ibid h. 133 7 Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. h. 127-128

55 E Metode Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan angket. - Wawancara Pada penelitian ini, wawancara adalah alat utama yang digunakan peneliti dalam pengambilan data, karena dengan melakukan wawancara peneliti dapat mengungkap data secara mendalam terhadap subyek tentang kebutuhan psikologis apa saja yang dibutuhkannya. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 8 Dalam penelitian ini wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Adapun alasan peneliti memilih menggunakan wawancara semiterstruktur karena penelitian ini ingin mengetahui permasalahan yang 8 Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Kualitatif. h. 186

56 dialami subyek secara lebih terbuka dan subyek akan diminta untuk mengungkapkan permasalahan yang sedang dialami. Sehingga pewawancara akan membuat daftar (list) pertanyaan, namun tidak menjadi patokan saat melakukan interview yang ada hanyalah aspek apa saja yang ingin ditanyakan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data interviewee utama disini ialah klien pengemis sebagai sumber utama informasi mengenai hubungan dukungan sosial dengan intensi mengemis pada penemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo. - Observasi Menurut Koentjaraningrat yang dimaksud metode observasi adalah pengamatan yang menuntut dipenuhinya syarat-syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran perhatian. 9 Bertolak dari pengertian tersebut, maka observasi adalah untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal yang dianggap mempunyai kaitan dengan objek penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai bentuk-bentuk dukungan sosial yang ditunjukkan pengemis selama menjalani proses rehabilitasi di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo. - Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkenaan dengan diri 9 Koentjaraningrat. 1994. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. h. 110

57 responden. 10 Pada penyusunan kuesioner ini, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan indicator-indikator dari variable penelitian, dalam hal ini adalah indikator dari dukungan sosial dan intensi mengemis. Bentuk pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala yang akan diberikan kepada seluruh responden pengemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo yang akan di jadikan sebagai sampel penelitian. 2. Instrumen Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data di mana bentuknya seperti daftar cocok, tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Skala biasa digunakan untuk mengukur aspek-aspek kejiwaan atau kepribadian. 11 Dalam penelitian ini penulis menggunakan Skala Bogardus dengan analisis non-parametrik untuk menyusun skala dukungan sosial dan skala intensi mengemis. Prosedur Skala Bogardus, didasarkan tiga asumsi yaitu : - Setiap pertanyaan yang ditulis dapat disepakati sebagai pertanyaan yang favourable dan pertanyaan unfavourabel. 10 Arikunto, Suharsimi. 2006. Op. Cit. h. 151 11 Arikunto, S. 1990. Manajeman Penelitian. h. 140-141

58 - Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot nilai yang lebih tinggi dari pada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. - Dalam skala pengukuran itu mempunyai dua kemungkinan jawaban yaitu Ya dan Tidak. Tabel 1 Pencantuman Nilai Skala (Skoring) NO FAVOURABLE SKOR UNFAVOURABLE SKOR 1 Ya 1 Tidak 1 2 Tidak 0 Ya 0 Skala ini bersifat tertutup dimana jawaban telah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Pemilihan skala ini memudahkan subjek untuk merespon setiap pernyataan yang diberikan, selain itu juga menyesuaikan subjek yang akan diteliti, mengingat keadaan subjek dengan sikap mental yang rendah dan rendahnya pendidikan subjek penelitian.

59 - Skala Dukungan Sosial Skala Dukungan Sosial disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial menurut Hause yaitu dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Tabel 2 Blue Print Skala Dukungan Sosial ASPEK INDIKATOR NOMOR ITEM JMLH % Favorable Unfavorable dukungan emosional a. Empati b. Perhatian 1, 8, 13, 22 5, 10, 25, 28 8 26,6 dukungan a. Penilaian 2, 6, 16, 26 11, 19, 23, 8 26,6 penilaian positif 29 b. Dorongan untuk maju dukungan in strumental Bantuan langsung 3, 9, 15 7, 17, 21 6 20 dukungan Pemberian 4, 14, 20, 30 12, 18, 24, 8 26,6 informasi nasehat, 27 petunjuk dan saran TOTAL 15 15 30 100

60 - Skala Intensi Mengemis Skala penyesuaian diri disusun berdasarkan aspek-aspek intensi menurut Fishbein dan Ajzen intensi memiliki tiga aspek, yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku. 12 Tabel 3 Blue Print Skala Intensi Mengemis ASPEK NOMOR AITEM JMLH % Favorable Unfavorable Sikap terhadap perilaku 1, 2, 3, 16 14, 15, 17, 26 8 30,77 Norma subjektif 4, 5, 6, 18, 19 21, 24, 25 8 30,77 Kontrol perilaku 8, 9, 10, 20, 22 7, 11, 12, 13, 23 10 38,46 TOTAL 14 12 26 100 F Validitas dan Relibilitas 1. Validitas Validitas dalam sebuah alat ukur adalah untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila validitas tersebut menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan hasil yang tepat dan akurat. 13 12 Ajzen dan Fishbein, 1975. Op. Cit. 13 ibid

61 Ada beberapa tipe validitas, yaitu: (1) validitas isi (content validity) yang menunjukan sejauh mana butir dalam test mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur dalam test tersebut; (2) validitas konstrak (construct validity) yang menujukan sejauh mana suatu test mengujur konstrak teoritik yang hendak diukurnya; (3) validitas berdasarkan kriteria (criteria-related validity) adalah validitas yang menghendaki tersedianya criteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor suatu kriteria 14. Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Penggunaan validitas ini didasarkan pada alasan bahwa validitas isi bertujuan untuk melihat kesesuaian butir-butir dalam angket yang mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Validitas isi dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi yang diungkap dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor totalnya. Untuk mengetahui validitas angket, dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi non parametrik Tata Berjenjang atau Rank-Order Corellation dari Spearman. Rumus Tata Jenjang rho xy = 1- Keterangan: rho xy : korfisien korelasi tata jenjang 14 Azwar, S. 1997. Metode Penelitian Jilid I. h. 47

62 D : difference Sering digunakan bila B singkatan dari Beda. D adalah beda antara jenjang setiap subjek. N : banyaknya subjek 15 Butir-butir instrumen yang tidak valid tidak diadakan revisi tetapi dihilangkan dengan pertimbangan: a. Jumlah dan muatan butir aitem cukup representatif untuk menjaring data tentang dukungan sosial dan intensi mengemis. b. Aitem-aitem yang tidak valid telah terwakili oleh aitem-aitem yang valid. Item-item valid dan gugur dapat dilihat pada tabel berikut: 2. Relibilitas Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran). 16 Reliabilitas alat ukur melakukan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. 17 Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indicator konsistensi butir-butir pertanyaan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas instrument ini sebenarnya 15 Arikunto, S. 1998. Op. Cit. h. 262 16 Suryabrata, Sumadi. 2002. Op. Cit. h. 58 17 Hadi, Sutrisno. 2004. Op. Cit. h. 58

63 mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. 18 Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah dengan teknik Alfa Cronbach. Teknik ini merupakan salah satu formula untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya satu sekali saja pada sekelompok responden (single-trial administration). Dengan menyajikan satu skala hanya satu kali, maka problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas ulang dapat dihindari. Maka, rumusan koefisien alpha adalah : α = Keterangan: α k : Korelasi keandalan alpha : jumlah kasus SD 2 b : Jumlah variasi bagian SD 2 t : jumlah variasi total Dalam aplikasinya, angka reliabilitas berada dalam rentang 0-1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 maka semakin tinggi reliabilitas alat ukur. Untuk memberikan batas minimal dalam reliabilitas, maka angka 0,60 merupakan batas minimal reliabilitas alat ukur. 19 18 Azwar, S. 2004. Op. Cit. h. 96 19 Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. h.48

64 Dari pengujian reliabilitas yang dilakukan diperoleh alpha 0,834 untuk skala dukungan sosial dan hasil alpha sebesar 0,867 untuk skala intensi mengemis, artinya kedua angket mempunyai nilai alpha hampir mendekati 1 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua angket tersebut adalah reliabel. Sehingga kedua angket tersebut layak untuk dijadikan instrumen pada penelitian-penelitian yang akan dilakukan. G Analisis Data Analisis data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang terkumpul sehingga dari hasil tersebut peneliti akan mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik. Hadi menyatakan statistik adalah cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisis data penelitian yang berwujud angka-angka. Lebih jauh dari pada itu, statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang baik. 20 Teknik data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah teknik korelasi non parametrik Tata Berjenjang atau Rank-Order Corellation dari Spearman. Langkah-langkah dalam pembuatan skor hipotetik penelitian ini sebagai berikut: 20 Hadi, Sutrisno. 2004. Op. Cit. h. 32

65 1. Menghitung mean hipotetik dengan rumus: 1 2 I I. max Keterangan: min k μ : Rerata hipotetik I max : Skor maksimal aitem I min : Skor minimal aitem Σk : Jumlah aitem 2. Menghitung standar deviasi hipotetik dengan rumus: 1 6 X X max Keterangan: min (σ) : deviasi standart hipotetik X max : skor maksimal subyek X min : skor minimal subyek 3. Klasifikasi Skor yang didapat kemudian ditafsirkan dan diklasifikasikan. Adapun rumus pengklasifikasian pada norma tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4 Rumus pengklasifikasian kategori Kategori Skor Rendah X X 1SD

66 Sedang X 1SD X X 1SD Tinggi X 1SD X 4. Penelitian menggunakan analisis prosentase setelah menentukan norma kategorisasi dan mengetahui jumlah individu yang ada dalam suatu kelompok untuk mengetahui kategori tinggi, sedang, dan rendah, baik itu kategori dukungan sosial maupun intensi mengemis. Rumus dari analisis prosentase adalah sebagai berikut: F prosentase N 100% 5. Untuk menguji hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus korelasi Tata Berjenjang atau Rank-Order Corellation dari Spearman yaitu : rho xy = 1- Keterangan: rho xy : korfisien korelasi tata jenjang D : difference Sering digunakan bila B singkatan dari Beda. D adalah beda antara jenjang setiap subjek.

67 N : banyaknya subjek 21 Apabila hasil dari korelasi item dengan total item satu faktor di dapatkan probabilitas (P) < 0,050, maka dikatakan signifikansi dan butir tersebut dianggap valid untuk taraf signifikansi 5%, sebaliknya jika didapatkan probabilitas (P) > 0,050, maka disebut tidak signifikan dan butir-butir dalam angket tersebut dinyatakan tidak valid. Keseluruhan analisis data dalam penelitian ini menggunakan komputasi data melalui fasilitas komputer program SPSS versi 16.00. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besar hubungan dukungan sosial dengan intensi mengemis, menguji taraf signifikansinya, mencari sumbangan efektif prediktor dan mencari persamaan garis regresi untuk peramalan besarnya nilai Y (intensi mengemis) berdasarkan nilai X (dukungan sosial). 21 Arikunto, S. 1998. Op. Cit. h. 262