(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

QUICK ON. Disusun Oleh:

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOMPONEN QUESTIONING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika. Diajukan Oleh : AGUS SRI PAMADI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

(PTK di Kelas VII Semester Ganjil SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 FKIP Matematika. Disusun Oleh: ELYANIAR DELTA SP A

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA STRATEGI AKTIF COLLEGE BALLL

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Edisut Taufik Hidayat, Ariyanto

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) NASKAH PUBLIKASI

RIYAD HUDAN TASHDIQY A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

Oleh : INDAH WULANDARI A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY METHOD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN METODE ROLE PLAYING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUHARIYANI A

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ELZA USWATUN KHASANAH A

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Rizki Adeyanto, Ariyanto

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : EKA PURWANDARI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: KUSUMA NUR HIDAYATI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PTK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD N SIMO

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. (PTK Pada Peserta Didik Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 2 Banyudono Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

TAHUN AJARAN 2011 / NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Diajukan oleh : Anisa Biliyanti A

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: NARDI A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Disusun oleh: DONY ARDIANTO A410080126 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PENGESAHAN PEI\INGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALTII MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MENGOPTIMALKAI\I ALAT PERAGA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Siswa Kelas VII Semester tr di SMP N 2 Banyudono Boyolali) Dipersiaplan dan Disusun Oleh: Donv Ardianto A 410 080 126 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal: Agustus 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji: 1. Dra. N.Setyaningsitu M.Si 2. Masduki, S.Si, M.Si 3. Drs. SlametHw, M.Pd ) ) ) Surakarta Agustus 2012 Disahkan,

ABSTRAK PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali) Oleh Dony Ardianto 1, N. Setyaningsih 2, Masduki 3 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, ardy_edogawa_kudo@yahoo.com 2 Pembimbing I, 3 Pembimbing II Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga pokok bahasan segi empat. Penelitian ini termasuk pada jenis PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek dalam penelitian ini adalah guru dengan siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono. Siswa sebagai penerima tindakan berjumlah 37 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. Teknik analisis data dilakukan dengan metode alur, yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa pada pokok bahasan segi empat. Hal ini dapat terlihat dari 1) kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan sebelum tindakan 24,32% dan diakhir tindakan mencapai 59,45%, 2) keberanian siswa dalam menyampaikan ide atau pendapat sebelum tindakan 16,21% dan diakhir tindakan mencapai 56,76%, 3) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan sebelum tindakan 21,62% dan diakhir tindakan mencapai 51,35%, 4) kemampuan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas sebelum tindakan 13,51% dan diakhir tindakan mencapai 51,35%. Berdasarkan data hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Kata kunci : Problem Based Instruction, Kemampuan Komunikasi Matematika, Alat Peraga.

PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam pendidikan. Karena ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan (message), yakni sebagai komponen-komponen komunikasi (Munadi, 2010: 2). Ditinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat umum. Dalam hal inilah maka dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah seperti penerangan, propaganda, indoktrinasi, pendidikan dan lain-lain. Inti dari itu semua adalah untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu pokok ataupun masalah yang merupakan kepentingan bersama. Dalam hal ini, tujuan komunikasi adalah untuk memperlancar penyampaian pesan dalam proses pendidikan. Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Di dalam berkomunikasi tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematika. Sedangkan kemampuan komunikasi matematika dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa

konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas adalah guru dan siswa. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tertulis. Berdasarkan hasil observasi mengenai komunikasi matematika dalam pembelajaran khususnya bagi siswa kelas VII F SMP N 2 Banyudono, peneliti sangat prihatin mendengar keluhan guru yang mengatakan bahwa komunikasi siswa sampai saat ini masih rendah, antara lain: 1) kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, 2) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan 3) kemampuan siswa dalam menyatakan ide atau pendapat. Walaupun guru sudah memotivasi dan membimbing siswa dalam menyampaikan pesan atau ide-ide dalam pembelajaran matematika. Berkaitan dengan masalah-masalah di atas pembelajaran di SMP N 2 Banyudono khususnya di kelas VII F yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 17 siswa putri, setelah peneliti melakukan observasi ditemukan permasalahan yang dapat dilihat dari indikator, antara lain: 1) kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan sebesar 24,32%, 2) keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat sebesar 16,21%, 3) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan sebesar 21,62%, 4) kemampuan siswa dalam melakukan presentasi sebesar 13,51%. Lebih jauh, hanya sekitar 27,02% siswa yang mencapai KKM > 65 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa rendah. Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat untuk dapat

merangsang siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika adalah Problem Based Instruction (Pembelajaran Berbasis Masalah). PBI adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas dan nalar siswa, sehingga kreatif dapat berkembang secara optimal. PBI tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa. PBI dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual (Trianto, 2007: 67). Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai melalui Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dengan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga pada siswa kelas VII F SMP N 2 Banyudono tahun ajaran 2011/2012. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilaksanakan secara kolaborasi

antara kepala sekolah, guru matematika, dan peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan komunikasi matematika melalui model pembelajaran Problem Based Instruction di kelas VII semester II. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: (a) perencanaan (b) pelaksanaan (c) observasi (d) refleksi (e) evaluasi. Pada proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, observasi dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi yang dijadikan pertimbangan pada rencana pertimbangan berikutnya. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Banyudono yang berlokasi di daerah Banyudono, Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester genap tahun 2012 yaitu pada bulan Maret-Juli yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan laporan. Subyek penelitian ini adalah para siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2011/2012. Peneliti dibantu guru matematika sebagai observer, peneliti juga bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data primer adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, sedangkan data sekunder berupa data dokumentasi. Pengambilan data dapat dilakukan dengan teknik observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode alur. Alur yang dilalui meliputi reduksi data, paparan data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi (Sutama, 2010: 44). Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap pasca tindakan yang dilakukan hasil dari reduksi data berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Paparan data adalah proses penanpilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi tabulasi termasuk dalam format matriks, representasi grafis, dan sebagainya. Data ini berupa sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang disusun, diatur dan diringkas dalam kategori-kategori, sehingga mudah dipahami yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan mengoptimalkan alat peraga sebagai media pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction dikatakan berhasil jika: a. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan sebesar 55%. b. Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat sebesar 55%. c. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan sebesar 50%. d. Kemampuan siswa melakukan presentasi di depan kelas sebesar 50%. Penelitian ini dikatakan berhasil jika kelima aspek di atas mengalami peningkatan minimal dengan batas 30%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari tindakan awal sampai pada tindakan putaran III, dapat diketahui bahwa optimalisasi dari model pembelajaran Problem Based

Instruction yang diterapkan pada pembelajaran matematika di kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono berhasil meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan mengoptimalkan alat peraga. Data-data yang diperoleh mengenai peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa dari awal sebelum tindakan sampai pada tindakan akhir putaran III dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut: Data Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Indikator Kemampuan Komunikasi Matematika Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Kemampuan siswa melakukan presentasi di depan kelas Sebelum Tindakan 9 siswa (24,32%) 6 siswa (16,21%) 8 siswa (21,62%) 5 siswa (13,51%) Setelah Tindakan Putaran I (33 siswa) Putaran II (34 siswa) Putaran III (37 siswa) 11 siswa 15 siswa 22 siswa (29,72%) (40,54%) (59,45%) 9 siswa 13 siswa 21 siswa (24,32%) (35,13%) (56,76%) 10 siswa 16 siswa 19 siswa (27,02%) (43,24%) (51,35%) 7 siswa 14 siswa 19 siswa (18,91%) (37,83%) (51,35%) Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono dari awal sebelum dilakukan tindakan sampai dengan tindakan kelas putaran III, dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

25 20 Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan Banyak Siswa 15 10 Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan 5 0 Sebelum tindakan Putaran I Putaran II Putaran III Kemampuan siswa melakukan presentasi di depan kelas Gambar 1 Grafik Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan model pembelajaran Problem Based Instruction yang dalam penerapannya dengan mengoptimalkan alat peraga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Dalam pembelajarannya, siswa dituntut untuk mampu mengemukakan ide-ide, mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kelompok dalam pemecahan masalah. Pendapat dari peneliti tersebut sejalan dengan definisi Problem Based Instruction yang dikemukakan oleh John Dewey, dalam Trianto (2007: 67) yaitu Problem Based Instruction adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas dan nalar siswa, sehingga

kreatif dapat berkembang secara optimal. Problem Based Instruction tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Problem Based Instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual. Dalam penerapan model pembelajar Problem Based Instruction, untuk mempermudah siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi, guru juga menyediakan alat peraga guna mendukung proses pembelajaran siswa dalam menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Djoko Iswadji dalam Rita Octavinora (2010) yang mengemukakan bahwa alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Adapun tanggapan guru mengenai model pembelajaran Problem Based Instruction yaitu penerapan model pembelajaran ini dapat menarik minat siswa dalam belajar, dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, karena siswa dibiasakan untuk mengemukakan ide-idenya, merangsang siswa untuk berpendapat, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok dan siswa lebih berani dalam mempresentasikan jawaban di depan kelas. Hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Kemampuan komunikasi matematika siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari peningkatan 4 indikator yaitu sebagai berikut : 1. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan. Indikator ini diamati dari banyaknya siswa yang ingin mengajukan pertanyaan pada saat pembahasan hasil diskusi pada tiap kelompok. Siswa mau bertanya pada hasil jawaban dari kelompok lain yang dirasa belum jelas. Sehingga terjadi komunikasi lisan antar siswa pada indikator ini. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang mampu mengajukan pertanyaan dari awal sebelum tindakan dan putaran I meningkat sebesar 5,4%, dari putaran I dan putaran II meningkat sebesar 10,82%, sedangkan dari putaran II dan III meningkat sebesar 18,91%. 2. Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat. Indikator ini diamati dari banyaknya siswa yang ingin mengemukakan pendapat. Melalui optimalisasi model pembelajaran Problem Based Instruction siswa dituntut untuk mengemukakan ide-idenya dalam proses pembelajaran. Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat dapat dilihat secara langsung pada saat penelitian. Kegiatan tersebut berlangsung pada saat kegiatan tanya jawab dengan siswa pada diskusi kelompok. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang berani menyatakan ide atau pendapat dari awal sebelum tindakan dan putaran I

meningkat sebesar 8,11%, dari putaran I dan putaran II meningkat sebesar 10,81%, sedangkan dari putaran II dan III meningkat sebesar 21,61%. 3. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Indikator ini diamati dari cara peserta didik mengerjakan tes putaran, yaitu apakah siswa mampu menjawab dan menyelesaikan soal tersebut sampai akhir sesuai dengan pemisalan apa yang diketahui dan ditanyakan secara tepat. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari awal sebelum tindakan dan putaran I meningkat sebesar 5,4%, dari putaran I dan putaran II meningkat sebesar 16,22%, sedangkan dari putaran II dan III meningkat sebesar 8,11%. 4. Kemampuan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas. Indikator ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang ingin mengerjakan soal ke depan kelas. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang mampu melakukan presentasi di depan kelas dari awal sebelum tindakan dan putaran I meningkat sebesar 5,4%, dari putaran I dan putaran II meningkat sebesar 18,92%, sedangkan dari putaran II dan III meningkat sebesar 13,52%. Dari kenaikan persentase indikator yang diamati dari awal sebelum tindakan, putaran I, putaran II, dan putaran III ini mengalami peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa pada setiap putaran. Meningkatnya kemampuan komunikasi matematika siswa tidak lepas dari adanya model pembelajaran

Problem Based Instruction yang diterapkan pada pembelajaran matematika di kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan Aisyah dalam Sukarto (2010) yang menegaskan bahwa Problem Based Instruction (PBI) adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas dan nalar siswa, sehingga kreatif dapat berkembang secara optimal. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam pembelajaran dengan PBI, siswa dilatih untuk menjawab suatu permasalahan nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru matematika kelas VII F dan kepala sekolah SMP Negeri 2 Banyudono yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat disimpulkan sebagai berikut : Adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono melalui model pembelajaran Problem Based Instruction dengan mengoptimalkan alat peraga yang dapat dilihat dari beberapa indikator berikut ini: a. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan, yaitu sebelum adanya penelitian tindakan sebanyak 9 siswa (24,32%), pada putaran I sebanyak 11 siswa (29,72%), putaran II

sebanyak 15 siswa (40,54%) dan pada putaran III sebanyak 22 siswa (59,45 %). b. Keberanian siswa dalam menyatakan ide atau pendapat. Sebelum tindakan tercatat siswa yang menyatakan ide atau pendapat sebanyak 6 siswa (16,21%), pada putaran I tercatat sebanyak 9 siswa (24,32%), pada putaran II tercatat sebanyak 13 siswa (35,13%), dan pada putaran III tercatat sebanyak 21 siswa (56,75%). c. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mampu menjawab pertanyaan sebanyak 8 siswa (21,62%), pada putaran I tercatat sebanyak 10 siswa (27,02%), pada putaran II tercatat sebanyak 16 siswa (43,24%), dan pada putaran III tercatat sebanyak 19 siswa (51,35%). d. Kemampuan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mampu melakukan presentasi di depan kelas sebanyak 5 siswa (13,51%), pada putaran I tercatat sebanyak 7 siswa (18,91%), pada putaran II tercatat sebanyak 14 siswa (37,83%), dan pada putaran III tercatat sebanyak 19 siswa (51,35%). Saran Guru dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Guru hendaknya lebih memusatkan kegiatan pembelajaran pada siswa, tidak mendominasi kegiatan pembelajaran dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan

motivator yang membantu mengarahkan dan membimbing siswa. Guru hendaknya menggunakan alat peraga untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (siswa menjelaskan permasalahan dengan alat peraga). Guru agar dapat lebih kreatif lagi dalam menggunakan model pembelajaran yang diterapkan dikelas agar kegiatan pembelajaran tidak menjenuhkan. DAFTAR PUSTAKA Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Octavinora, Rita. 2010. Alat Peraga Matematika. http://ritaoctavinora.blogspot.com/2010/02/alat-peraga-matematika.html (diakses tanggal 13 Maret 2012). Sukarto. 2010. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction) dalam Pembelajaran Apresiasi Novel dan Menulis Puisi. http://suksesbersamasukarto.blogspot.com/2010/01/model-pembelajaranberdasarkan-masalah.html (13 Maret 2012). Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Semarang: Citra Mandiri Utama. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstructivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.