Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N Pungai Tahun Ajaran 2013/2014

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM-GAME-TOURNAMENTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

p-issn : e-issn :

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

RAHMAT FAUZI NIM. K

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CARD SORT DI SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Journal of Elementary Education

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

Menyetujui : Dosen Pembimbing Skripsi. Drs. M. Yusuf Nasution, M. Si NIP Mengetahui :

Transkripsi:

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe Penggunaan Metode Kooperatif Model Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Berhitung Perkalian dan Pembagian Siswa Kelas II Yayuk Hermi Setyowati 1) 1 SD Negeri 1 Taman Madiun email: yuyun165@yahoo.com Abstract The purpose of this study is to determine the improvement of the ability of second grade students in the second semester in understanding multiplication learning and division on mathematics subjects using cooperative method of team games tournament model. Classroom Action Research was conducted in Class II Semester II SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun. The subject of this research was the second grade students of SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun with a total of 0 students. Action plans to be undertaken in this classroom action research were: Planning, Action Implementation, Observation and Interpretation, Analysis and Reflection. In analyzing data is by analyzing observation result of learning then done interpretation based on literature review and teacher experience. In the reflection, data analysis of the process, problems, and obstacles encountered is followed by reflection on the impact of the implementation of the action being carried out. From the results of learning activities that have been done for two cycles, and based on all the discussion and analysis that has been done, it can be concluded that learning with cooperative TGT model can improve student learning achievement marked by the improvement of students' learning mastery in every cycle. It is characterized by increasing the average success of students in each cycle that is cycle I average 6.6 to 8.4 in cycle II. Keywords: TGT, Classroom action research, Students mathematic result. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas II semester II dalam memahami pembelajaran perkalian dan pembagian pada mata pelajaran matematika menggunakan metode kooperatif model team games tournament. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Kelas II Semester II SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun dengan jumlah siswa 0 orang. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Interpretasi, Analisis dan Refleksi. Adapun cara menganalisis data adalah dengan menganalisis data hasil obeservasi pembelajaran kemudian dilakukan penafsiran berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan kooperatif model TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya rata-rata keberhasilan siswa pada tiap-tiap siklus yaitu siklus I rata-rata 6,6 menjadi 8,4 pada siklus II. Kata Kunci: TGT, PTK, Hasil belajar Matematika. 87

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 88 A. PENDAHULUAN Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, digunakan proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Menurut Masrukan (dalam Fasilitator, 2004:2), pembelajaran matematika harus dilakukan sesuai dengan kondisi atau kebutuhan siswa. Pembelajaran akan berhasil dan efektif jika pembelajaran itu melibatkan siswa secara aktif. Belajar matematika adalah berpikir dan berbuat (mengerjakan matematika) bukan sekedar mendengar. Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif. Menurut Lie (2004:18) metode pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Salah satu model dalam metode kooperatif adalah TGT (Teams Games Tournament). TGT adalah Team Games Tounament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. (Kiranawati, 2007) Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Gagasan utama dibalik model TGT adalah untuk memotivasi siswa, mendorong dan membantu satu sama lain agar menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil pengamatan kepada siswa kelas II SDN 01 Taman pada saat pembelajaran Matematika dengan kompetensi dasar berhitung perkalian dan pembagian, pemahaman siswa terhadap materi tersebut masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil test yang dilaksanakan setelah pengenalan konsep yaitu 0 siswa hanya 9 anak di kelas yang memperoleh nilai 7 keatas. Dengan demikian dapat dikatakan, sebagian besar siswa kurang menguasai materi yang dibahas, yaitu belum memenuhi kriteria 75%. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi pemanfaatan model pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model TGT dalam pembelajaran Matematika. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. Pelaksanaan pembelajaran perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 89 metode kooperatif model team games tournament b. Peningkatan kemampuan siswa kelas II semester II dalam memahami pembelajaran perkalian dan pembagian pada mata pelajaran matematika menggunakan metode kooperatif model team games tournament. B. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Kelas II Semester II SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 0I Taman Kecamatan Taman Kota Madiun dengan jumlah siswa 0 orang. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan 2. Implementasi Tindakan. Observasi dan Interpretasi 4. Analisis dan Refleksi Selanjutnya, data diambil dengan cara melihat perkembangan dan hasil belajar siswa dari tiap-tiap siklus, kemudian membuat perencanaan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui masing-masing tes mulai dari siklus I sampai dengan siklus II Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Rencana Pembelajaran 2. Lembar Tes. Lembar Observasi Adapun cara menganalisis data adalah dengan menganalisis data hasil obeservasi pembelajaran kemudian dilakukan penafsiran berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus 1 Siklus I dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Berikut adalah hasil pelaksanan siklus 1 a. Menyusun Rencana Tindakan I Identifikasi masalah dilakukan setelah observasi proses belajar mengajar yang dilakukan guru pada pelajaran Matematika. Banyak ditemukan berbagai macam kendala ketika guru menerangkan konsep perkalian dan pembagian. Karena materi tersebut merupakan materi dasar di kelas II, jadi guru perlu menanamkan konsep dengan menggunakan berbagai strategi agar siswa dapat memahami dengan benar. Kegiatan selanjutnya meliputi kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode kooperatif model team games tournament, serta menyusun tugas sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai. Selanjutnya melaksanakan proses pembelajaran dalam siklus I. b. Pemberian Tindakan II Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kooperatif model team games tournament. Dengan langkahlangkah kegiatan sebagai berikut. 1. Menjelaskan konsep perkalian dan pembagian. 2. Membagi siswa dalam bentuk kelompok.. Memberi tugas kelompok yaitu penjumlahan berulang, dan mencatat hasilnya. 4. Masing-masing anak mencari hasil penjumlahan berulang, dengan cara

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 90 bertukar pekerjaan dengan kelompok lain. 5. Setiap anak dalam kelompok tersebut mencatat hasil penjumlahan berulang yang diterima dari kelompok lain 6. Dari data yang sudah diolah tersebut masing-masing anak menuliskan penjumlahan berulang menjadi perkalian yang hasilnya sama. c. Melakukan Observasi Pada waktu pelaku tindakan atau guru mengajar, anggota team peneliti yang lain melakukan observasi dan mencatat kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Poin-poin yang diobservasi adalah sebagai berikut: Tabel 1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I Aspek yang diamati Penilaian Rata P1 P2 -rata Pengamatan KBM A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 2. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 4,5 4. Mengatur siswa dalam kelompokkelompok belajar B. Kegiatan inti 1. Mempresentasik an langkahlangkah metode pembelajaran kooperatif 2 2 2 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan. Melatih keterampilan kooperatif 4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran 2 2 2 5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan Aspek yang diamati C. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman 2. Memberikan evaluasi Penilaian P1 P2 Rata -rata Pengelolaan Waktu 2 2 2 Antusiasme Kelas 1. Siswa antusias 2 2 2 2. Guru antusias Jumlah 7 8 7,5 Keterangan : Nilai : Kriteria 1) : Tidak Baik 2) : Kurang Baik ) : Cukup Baik 4) : Baik Berdasarkan tabel di atas aspekaspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu, dan antusias siswa. Keempat aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II. d. Penyusunan Analisis dan Refleksi Kegiatan analisis dan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peneliti. Di samping itu untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada sistem atau teknik pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I, dan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan dalam proses pembelajaran yang akan diterapkan pada siklus II. Dari hasil observasi yang dilakukan pada tindakan I ditemukan beberapa hal sebagai berikut. 1. Penguasaan siswa dalam memahami tugas belum jelas 2. Kegiatan games/permainan masih belum memberikan hasil yang maksimal, hal ini disebabkan karena

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 91 informasi awal yang disampaikan guru kurang dipahami oleh siswa.. Siswa belum bisa melaksanakan kegiatan dengan tepat. 4. Siswa belum memaksimalkan kegiatan kerja kelompoknya. Tabel 2 Perolehan Nilai Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Prosentase 14 12 10 8 6 4 2 0 1 6 14 46,7 2 7 12 40 8 4 1, Jumlah 0 100 Selanjutnya berikut adalah grafik jumlah siswa yang memperoleh nilai 6,7,8. 6 14 7 12 1 2 8 4 Nilai Jumlah Siswa Gambar 1. Perbandingan nilai siswa Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model TGT diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 6,6. dan ketuntasan belajar mencapai 5,% atau ada 16 siswa dari 0 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 7 hanya sebesar 1, % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan karena materi tersebut merupakan materi baru dan guru belum menguasai metode pembelajaran kooperatif model TGT. Siklus 2 Siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Adapun langkah dalam pelaksanaan siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana T'indakan II Rencana tindakan II disusun berdasarkan hasil dari analisis dan refleksi dari siklus I. Guru memperbaiki teknik penyampaian informasinya, menyempurnakan teknik team games tournamentnya, serta menyiapkan materi dengan matang agar dalam siklus ini terjadi peningkatan kemampuan siswa. b. Pemberian Tindakan II Pada tahapan ini, tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan dan pada dasarnya hampir sama dengan siklus I. Peneliti atau guru meningkatkan dan memaksimalkan teknik dan strategi pembelajarannya. c. Pelaksanaan Observasi Tahapan ini dilaksanakan bersamaan yaitu pada proses pembelajaran atau tahap tindakan. Pada kegiatan ini tim peneliti membuat catatan harian secara rinci, tentang segala respon siswa dan semua peristiwa yang terjadi di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dinyatakan dalam tabulasi data sebagai berikut. Pada siklus II ini terdapat peningkatan yang sangat signifikan dari guru maupun siswa. Kendala-kendala yang muncul pada siklus I sudah tidak nampak lagi. Karena guru sudah memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran pada siklus I. Namun masih ada beberapa aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik, yaitu: menyampaikan tujuan pembelajaran, mengawasi setiap kelompok secara bergiliran dan pengelolaan waktu. Ketiga aspek yang mendapat nilai kurang pada siklus I, telah diperbaiki oleh guru, sehingga ada peningkatan skor yang

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 92 diperoleh peneliti/guru dari pengamat I dan II. c. Penyusunan Analisis dan Refleksi Pada siklus II ini sudah ada peningkatan hasil pembelajaran, meskipun masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan misalnya dalam hal penyampaian tujuan, pengelolaan waktu dan pengawasan serta motivasi dalam kelompok-kelompok. Kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran sudah ada peningkatan, tetapi yang paling utama dalam pembelajaran ini adalah kemampuan guru dalam mengatur dan mengendalikan games, sehingga tujuan dari kompetensi dasar dapat dicapai dengan baik. Dalam siklus II ada dua pencapaian siswa yaitu sebagai berikut. 1. Siswa sudah bisa membuat perkalian dengan penjumlahan berulang. 2. Siswa dapat melakukan kegiatan kerja kelompok dengan baik. Tabel. Perolehan Nilai Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Prosentase 1 8 20 66,67 2 9 7 2, 10 10,00 20 18 16 14 12 10 Jumlah 0 100 8 6 4 2 0 8 20 9 7 10 1 2 Nilai Jumlah Siswa Gambar 2. Grafik Perolehan Nilai Siklus 2 Pembahasan Antar Siklus Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan pada diri siswa terhadap materi pengolahan dan penyajian data. Pembelajaran dengan metode kooperatif model Team Games Tournament sangat menyenangkan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan ternyata memberi motivasi tersendiri bagi siswa dalam belajar Matematika. Pada siklus I, cara guru mengajar dengan menggunakan dengan metode kooperatif model Team Games Tournament adalah dengan cara memberi variasi dalam melaksanakan tugas yaitu kelompok dan individu. Sebelumnya guru atau peneliti sudah menyiapkan beberapa tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan konsep dasar dulu yaitu cara perkalian dengan penjumlahan berulang. Pada siklus I ini hasilnya belum sesuai denga harapan guru. Hal ini disebabkan mungkin dalam memberikan instruksi pada siswa kurang maksimal, informasi kurang jelas, maka pemahaman siswa juga kurang. Kendala-kendala kekurangberhasilan guru tersebut diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh teman kolaborasinya. Kemudian diadakan perbaikan-perbaikan dalam menyusun rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Pada siklus II ada peningkatan yang sangat signifikan. Guru mengulangi lagi pembelajaran seperti pada siklus I, perencanaan guru dalam memberikan materi pembelajaran lebih matang. Games yang dilakukan siswa sudah berjalan sesuai dengan harapan dan siswa dapat bekerja dengan lebih bersemangat. Siswa juga lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, dalam pengaturan waktu dan pemantauan pada saat kerja kelompok sudah lebih maksimal. Kolaborasi dengan anggota team sangat membantu peneliti untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada sehingga dapat meningkatkan hasil dan kualitas pembelajaran. Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran kooperatif model TGT dengan baik. Hal

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 9 ini dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar yang diperoleh guru. Tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan tindakan selanjutnya yaitu memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah dicapai. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II.). Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran kooperatif model TGT dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika kompetensi dasar perkalian dan pembagian dengan metode pembelajaran kooperatif model TGT yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model TGT dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model TGT. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi prosentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan 100 %. D. SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan kooperatif model TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya rata-rata keberhasilan siswa pada tiap-tiap siklus yaitu siklus I rata-rata 6,6 menjadi 8,4 pada siklus II. DAFTAR RUJUKAN Juniarso, T. (2008). Sistematika dan Penjelasan Penelitian Tindakan

Yayuk Hermi Setyowati/Premiere Educandum 7(1) 2017 94 Kelas. (trimanunipa @ yahoo.com diakses tanggal 1 Maret 2008). KBBI. (1996). Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka. Kiranawati. (2007). metode Team Games Tournament (TGT)..(http://gurupkn.wordpress.com/20 07/11/1/metode-team-gamestournament-tgt diakses tanggal 1 Nopember 2007). Lie, A. (2004). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Garsindo. Masrukan. (2004). Matematika dan Alat Peraga. Majalah Fasilitator, edisi IV hal 2.