PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

dokumen-dokumen yang mirip
Public Perception In Maintenance Attractions Bung Hatta Forest Park in the Village Indarung Lubuk Kilangan District of the city of Padang

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

PengembanganObjekWisataWahanaTelabangSaktiKecamatanKamangBaruKabup atensijunjung

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG DI KENAGARIAN LAWANG KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL

Strategy of Tourism Object Air Manis Beach in Distric Air Manis Subdistric South Padang in Padang City. by: ABSTRACT

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

PERAN PEMUDA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA PANTAI AIA BANGIH KENAGARIAN AIA BANGIH KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANORAMA TERTINGGAL DI KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

By : Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si**

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN AGRO WISATA KEBUN TEH DI KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 ASAM JUJUHAN KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF SAPTA PESONA RIMBO PANTI TOURIST AREA IN KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN. By : Eli Minta* Bakaruddin**Ade Irma Suryani**

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB IV. dibangun untuk tujuan pengairan daerah sekitarnya, Danau Lembah sari atau

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

TINJAUAN OBJEK WISATA AIR TERJUN TUJUH TINGKAT DI JORONG BANCAH NAGARI SIBAKUR KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Perkembangan kepariwisataan Wediombo semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Kawasan Situ Cileunca sebagai Kawasan Wisata

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berusaha memberikan pelayanan sehingga memuaskan wisatawan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

HISTORICAL TOURISM MAPPING IN DISTRICTS OF DHARMASRAYA

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047

PENILAIAN POTENSI OBJEK WISATA PULAU MENGKUDU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh AZNI FAJRILIA

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS OBJEK WISATA PANTAI PASIR JAMBAK PADANG QORIAH MESTA

ABSTRAK. Kata Kunci: Potensi, Curug Batu Blek, Desa Santanamekar - 1. Tasikmalaya

Sarana dan prasarana pariwisata yang lancar merupakan salah satu indikator perkembangan pariwisata. Sarana/prasarana diartikan sebagai proses tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

Oleh : Slamet Heri Winarno

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

DAYA TARIK OBJEK WISATA GOA CIGAK DI KAMPUNG SURAU NAGARI GUNUNG SELASIH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

POTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

PENGELOLAAN OBJEK WISATA CAGAR ALAM RIMBO PANTI KABUPATEN PASAMAN YELNI AFRIDA

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERSEPSI PENGUNJUNG TENTANG FASILITAS WISATA DI OBJEK WISATA LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SITHY FATIMAH

ABSTRAK. Kata Kunci: Pariwisata, Kabupaten Bekasi

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

ACCESSIBILITY TO PUBLIC PASAR GANTING IN KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BAB IV A. KESIMPULAN. Terjun Parang Ijo.Berdasarkan pengamatan dilapangan maka dapat mengambil

ABSTRACT. A. Name : Nyoman Andika Widiastra B. Title : Development Study Area Tourism Buleleng Lovina With Butler Talc Theory Approach. C.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KESESUAIAN TATA RUANG PASAR TRADISIONAL SITEBA KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG. Oleh : Dina Sulvianti*Bakaruddin**Erna Juita**

Transkripsi:

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK Oleh Risnawati Fitri Program Studi Pendidikan geografi STKIP PGRI Sumatera Barat fitririsnawati@gmail.com Abstract This study aims to describe the development of tourism object in Solok District, espescially in terms of of cleanliness, safety, the arrangement of which less attention, as well as facilities and infrastructure are still lacking, so that yet provide maximum results. Type of this research is qualitative, data sources used are the words and actions that come from people who know the problems of research. The subject of this research is Department of Tourism, Subdistract, Tourism Manager, Public, and the Visitors of this tourism object. The research subject collecting by purposive sampling technique. Data collection technique done by the interviews, observation and picture taking. Data analysis techniques are reduction data, data display and interpretation of data. Data validity testing techniques in use extension of participation, perseverance, observation. Results of the study explained that : 1) The condition of the existing infrastructure and facilities in this tourism object is still not complete. 2) The barriers development of this tourism object is visible from the road condition are not maintained, The security, the orderliness and the cleanliness arestall low. 3) in an effort to develop tourism object, it need an corporation from all related side like department of tourism, Subdistract, the manager and the society to help each other in keep the road is clean, keep it the safe, and fix the facilities and infrastructure. Keywords: Development Of Tourism, Danau Kembar, Infrastructure PENDAHULUAN Peranan lingkungan bagi kelangsungan hidup manusia umumnya dan bangsa Indonesia khususnya sangat besar terutama bagi kelangsungan dan pembangunan mencapai masyarakat adil dan makmur. Oleh sebab itu pembangunan pada sektor lingkungan perlu dilakukan secara berkelanjutan melalui tahapan-tahapan yang jelas, salah satu pembangunan yang berhubungan dengan aspek lingkungan adalah pembangunan sektor pariwisata. Propinsi Sumatera Barat merupakan daerah tujuan wisata yang menjadi andalan Indonesia. Pemerintah telah menetapkan Sumatera Barat sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Kekayaan keindahan alamnya dan budayanya memungkinkan Sumatera Barat dikembangkan sebagai kawasan wisata. Di sumatera Barat terdapat wisata gunung, danau, sungai dan bahari, Salah satu objek wisata yang paling menarik adalah objek wisata danau atau objek wisata air tawar.

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 48 Beberapa objek wisata danau air tawar seperti di Sumatera Barat adalah Danau Singkarak, Danau Maninjau dan Danau Diatas serta Danau Dibawah atau lebih dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Danau Kembar merupakan danau vulkanik yang terletaknya berdampingan dan dipisahkan oleh sebuah bukit yang menjulang diantara keduanya. Keindahan danau ini bisa kita saksikan ketika mulai memasuki daerah panorama danau dibawah. Karakteristik Danau Kembar sebagai salah satu objek wisata di Sumatera Barat merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang menyajikan keindahan alam. Danau ini terletak 56 km dari kota Padang dengan ketinggian 1600 m diatas permukaan laut. Kegiatan yang dapat dilakukan pada kawasan objek wisata ini cukup banyak selain kegiatan memancing, naik boat kedaerah seberangnya serta ditunjang dengan pemandangan alam yang indah dan menghijau disekeliling danau, juga berupa aktifitas taman bermain, tempat camping atau berkemah, dan lain sebagainya.. Berdasarkan hasil observasi sementara yang peneliti lakukan di objek wisata Danau Kembar, bahwa objek wisata ini belum ada peningkatan pengembangan yang baik, terutama dari kebersihan, keamanan, penataan yang kurang diperhatikan serta sarana dan prasarana yang masih kurang, sehingga belum memberikan hasil yang maksimal, maka untuk itu perlu dikelola secara baik. Dan berdasarkan hasil observasi awal tentang pengelolaan objek wisata danau kembar ini berbeda, Danau diatas dikelola oleh pemerintah sedangkan danau dibawah dikelola oleh nagari itu sendiri, Studi tentang pengembangan objek wisata ini perlu supaya kebersihan, keamanan, penyediaan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan. Selanjutnya adanya keterpaduan antara pihak-pihak yang berkepentingan baik dikalangan pemerintah maupun swasta. Berangkat dari berbagai permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Objek Wisata Danau Kembar di Kabupaten Solok.

49 Jurnal Spasial METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan data secara ilmiah yaitu untuk menjawab masalah yang telah di rumuskan. Penelitian ini menjalani langkah-langkah serta proses untuk sampai pada suatu kesimpulan. artinya mencari informan sebanyak mungkin melalui informan dan pengamat di lapangan. Penelitian ini dilakukan di objek wisata danau kembar di Kabupaten Solok, pemilihan sampel ini menggunakan metode purposive sampling (penunjukan) yaitu penelitian sampel berdasarkan karakteristik tertentu. Menurut Moleong (2010:132) Informan adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini sebagai informan adalah staf dinas pariwisata Kabupaten Solok, pengelola objek wisata Danau Kembar, Camat Danau Kembar, wisatawan yang berkunjung, masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata Danau Kembar yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. PEMBAHASAN Pertama: Kondisi sarana dan prasarana berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan dilapangan ditemukan bahwa sarana dan prasarana yang ada di objek wisata danau diatas ini masih belum maksimal dan lengkap, dan begitupun dengan objek wisata danau dibawah masih belum lengkap salah satunya permainan untuk anak-anak masih kurang, sedangkan untuk objek wisata danau diatas seperti alat untuk permainan air (boat) tidak ada sama sekali. Diharapkan Pemerintah dapat memberikan anggaran dana untuk memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang masih belum lengkap supaya objek wisata danau kembar ini dapat hidup dan berkembang lebih baik lagi. Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan (Muljadi 2012:13). Teori Muljadi untuk penelitian objek wisata danau kembar bisa dikatakan belum berlaku di objek wisata danau kembar seperti pelayanan

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 50 perusahaan-perusahan kepada wisatawan, misalnya agen travel untuk wisatawan supaya mudah berkunjung ke objek wisata belum ada sama sekali. Sedangkan menurut Suwantoro (2004:21), prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan pariwisata, seperti jalan, listrik, air, rumah sakit, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Teori Gamal tentang prasarana ini sudah berlaku di objek wisata danau kembar dan bisa dikatakan sudah sedikit maksimal meskipun masih ada kekurangan-kekurangan yang harus ditambah lagi oleh pemerintah. Kedua: Hambatan dalam pengembangan objek wisata danau kembar berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pengelola objek wisata dan dengan masyarakat bahwa kondisi jalan merupakan hal terpenting, karena salah satu sarana untuk memperlancar dan mencapai tujuan ke objek wisata danau kembar. Keadaan jalan sekitar objek terutama jalan menuju objek wisata Dermaga Danau Dibawah dan Panorama Danau Dibawah tidak terawat dengan baik, karena jalan yang semulanya bagus dan lebar telah dipenuhi semak belukar dikiri kanan jalan yang mengakibatkan jalan terlihat sempit dan kecil. Keadaan jalan yang demikian bukan hanya menjadi perhatian dari pihak pemerintah pada saat-saat tertentu saja, hal ini disebabkan anggaran dana untuk perawatan jalan belum memadai. Disamping itu keadaan jalan yang menjadi sempit karena kurangnya kesadaran masyarakat yang mempunyai lokasi ladang disepanjang pinggiran jalan, menumpuk semak-semak yang ada diladang mereka kepinggir jalan yang menyebabkan penyempitan badan jalan, jauh berbeda dengan danau diatas keadaan jalannya sangat bagus dan luas dan tidak berlubang sama sekali. Selain itu kurangnya keamanan di danau bawah dikarenakan sepanjang yang sudah peneliti amati, keamanan dilokasi objek wisata danau kembar masih kurang hal ini terbukti masih ada pemuda atau pihak yang tidak berwenang melakukan pungutan liar kepada pengunjung, sedangkan didanau diatas bisa dikatakan keamanan dapat terkendali dan jauh dari pungutan liar tersebut. Keadaan ini tentu

51 Jurnal Spasial saja menjadikan para pengunjung yang datang ke objek wisata danau dibawah merasa tidak nyaman. ketertiban juga menjadi hambatan dalam pengembangan objek wisata di danau bawah, kurangnya ketertiban dalam berbagai hal diantaranya: belum adanya sarana parkir yang layak digunakan kalaupun sudah ada tapi masih bersifat terbatas dan tidak bisa digunakan oleh pengunjung dengan baik, karena tempat parkir tersebut digunakan oleh masyarakat sekitar untuk membangun lapak-lapak kecil yang mereka gunakan sebagai tempat untuk berjualan. Kondisi seperti ini menyulitkan para pengunjung untuk dapat memarkir kendaraan dengan baik sehingga mereka parkir disembarang tempat berbeda dengan objek wisata danau atas tempat parkir sudah disediakan meskipun tidak begitu luas. Hambatan yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan objek wisata danau kembar adalah kurangnya kebersihan disekitar lokasi objek wisata terutama sampah dan semak liar yang dibiarkan saja tumbuh, belum ada terlihat upaya untuk membersihkannya. Selain itu kenangan juga merupakan kesan yang didapat oleh seseorang selama berada dilokasi objek wisata danau kembar, namun kenangan yang didapat kurang berkesan yang diakibatkan oleh berbagai masalahmasalah yang terjadi sekarang ini di objek wisata danau kembar mulai dari masalah jalan, keamanan, ketertiban, kebersihan yang masih belum ada peningkatannya sehingga menimbulkan kenangan atau kesan yang kurang baik yang diperoleh wisatawan selama melakukan kunjungan. Dengan demikian perlu adanya kerja sama samua pihak yang terkait seperti dinas pariwisata, camat, walinagari, pengelola dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan objek wisata Danau Kembar. Menurut Bakaruddin (2009:82:83) Wisatawan yang senang akan berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman, tentram, tidak takut. Jadi keamanan yang dimaksud suatu kondisi yang memberikan suasana tentram bagi wisatawan, bebas dari rasa takut dan tidak khawatir akan keselamatan jiwa, raga dan harta milik, bebas dari ancaman gangguan dan tindakan kekerasan.

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 52 Berdasarkan teori Bakaruddin masih kurang berlaku di objek wisata ini karena dilihat dari hambatan yang terjadi masih banyak wisatawan yang belum mendapatkan kenyamanan selama berada diobjek wisata danau kembar. Ketiga: Upaya dalam pengembangan objek wisata danau kembar adalah untuk meningkatkan pengembangan objek wisata perlu adanya kerja sama dari semua pihak yang terkait seperti dinas pariwisata, camat, walinagari, pengelola dan masyarakat untuk bersama-sama mengembangkannya terutama merawat dan menjaga kebersihan jalan, menjaga keamanan di objek wisata Danau kembar dengan menertibkan pungutun liar, menertibkan bangunan-bangunan liar supaya wisatawan dapat memarkirkan kendaraannya, dan juga menjaga kebersihan disekitar objek wisata serta menciptakan kenangan yang baik yaitu dengan memperbaiki sarana dan prasarana objek wisata, membentuk kelompok sadar wisata dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar. Menurut Yoeti (1997) dalam (Silvia Sari 2012) menyatakan, dalam pengembangan objek wisata sangat ditentukan oleh kemampuan pihak-pihak pengelola wisata daerah yang bersangkutan. Dengan kata lain berhasil atau tidaknya suatu darah dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata ditentukan oleh pihak pengelola dan sikap masyarakat. Teori ini sudah mulai berjalan di objek wisata danau kembar dan pemerintah maupun pihak yang bersangkutan sedang menjalankan dan mengupayakan pengembangan objek wisata danau kembar kearah yang lebih baik lagi. KESIMPULAN Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kondisi Sarana dan Prasarana yang ada di objek wisata danau kembar ini masih belum maksimal dan lengkap. 2. Hambatan pengembangan objek wisata Danau Kembar terlihat dari kondisi jalan yang tidak terawat, keamanan yang masih kurang terjaga, kurangnya ketertiban, belum adanya peningkatan kebersihan serta memberikan kenangan yang kurang baik.

53 Jurnal Spasial 3. Upaya dalam pengembangan objek wisata danau kembar adalah untuk meningkatkan pengembangan objek wisata perlu adanya kerja sama dari semua pihak yang terkait seperti dinas pariwisata, camat, pengelola dan masyarakat untuk bersama-sama mengembangkannya terutama merawat dan menjaga kebersihan jalan, menjaga keamanan di objek wisata Danau kembar dengan menertibkan pungutun liar, menertibkan bangunan-bangunan liar supaya wisatawan dapat memarkirkan kendaraannya, dan juga menjaga kebersihan disekitar objek wisata serta menciptakan kenangan yang baik yaitu dengan memperbaiki sarana dan prasarana objek wisata, membentuk kelompok sadar wisata dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar. DAFTAR PUSTAKA Bakaruddin.2008.Perkembangan danpermasalahan Kepariwisataan.Padang UNP Press. Moleong.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muljadi.2012.Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Pers. Sari, Silvia.2012.Objek Wisata Alam Danau Lebar Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko.Skripsi. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.