BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Capital Adequacy Ratio pada tahun 2009 sebesar 11,10% dinyatakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. PSAK 52, Salemba Empat, Jakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut diperoleh

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel NOI, Pertumbuhan DPK, CAR, NPF, FDR dan OER secara

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB V PENUTUP. 1. Variabel CAR, NPF, NOM, REO, dan FDR secara bersama-sama mempunyai

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1 Rasio FDR, NPF, PDN, BOPO, FBIR secara simultan mempunyai pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN PENEMPATAN DANA PADA BANK INDONESIA TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

DAFTAR PUSTAKA. Antonio Muhammad Syafi i Bank Syariah dan Teori ke Praktik. Gema Insani. Jakarta.

ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN PERATURAN BANK INDONESIA NO.9/1/PBI/2007 DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA NO

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

BAB III METODE PENELITIAN. sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN FAKTOR PERMODALAN, KUALITAS ASET, RENTABILITAS DAN LIKUIDITAS PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap Non Performing

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

The 6th FIPA (Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi) Program Studi Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN Madiun, 31 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

performing financing (NPF) terhadap pembiayaan Bagi hasil dalam

BAB IV ANALISIS DATA

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali. Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang tersedia secara optimal untuk dapat menghasilkan output yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB V PENUTUP. (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR),Return On Asset. Bank Umum Syariah. Setelah dilakukan uji normalitas dengan menggunakan one

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No.21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

Cholila dan Agung, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum...

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN SKRIPSI

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB V PENUTUP. menggunakan 15 bank umum konvensional dan 7 bank umum syariah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI SALAH SATU PENILAIAN KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH (Study Kasus Pada Bank BJB Syariah Cabang Serang)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Variabel LDR, NPL, IRR, PDN, FBIR dan BOPO secara bersama-sama

PENGARUH RASIO CAMELS TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH ARTIKEL ILMIAH

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN PADA PD. BPR ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah, perkembangan ini juga mendorong bank syariah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

JESTTVol.2No.9September2015

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Profitabilitas.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai perantara keuangan atau sebagai lembaga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA dan NIM secara

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP ULAK KARANG PADANG. Lidya Martha, SE, MM Dosen Tetap pada STIE KBP

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

IMPLEMENTASI PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) DALAM KINERJA KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (surplus dana) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit dana) serta

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN BANK SYARIAH MANDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

DAFTAR PUSTAKA. Gunawan Wibisono. (2003). Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. diakses pada 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor

BAB V PENUTUP. 1. LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROE secara bersama sama memiliki

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman ISSN (Online):

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB V PENUTUP. dengan hipotesis yang telah di uji, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dan 4 pada sampel penelitian, dimana LDR BUKU 3 lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Bank, Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk, Metode RGEC

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan peneliti, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor Permodalan PT. Bank Muamalat Indonesia diukur dari rasio Capital Adequacy Ratio pada tahun 2009 sebesar 11,10% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 2. Tahun 2010 sebesar 13,26% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 1. Tahun 2011 sebesar 12,01% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 1. 2. Faktor Kualitas Aset PT. Bank Muamalat Indonesia diukur dari rasio Non Performing Financing pada tahun 2009 sebesar 4,81% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 2. Tahun 2010 sebesar 4,40% dinyatakan sangat sehat pada peringkat komponen 2. Tahun 2011 sebesar 2,55% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 2. 3. Faktor Rentabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia diukur dari rasio Return On Asset pada tahun 2009 sebesar 0,43% dinyatakan kurang sehat pada peringkat komponen 4. Tahun 2010 sebesar 1,16% dinyatakan cukup sehat pada peringkat komponen 3. Tahun 2011 sebesar 1,20% dinyatakan cukup sehat pada peringkat komponen 3. 4. Faktor Likuiditas PT. Bank Muamalat Indonesia diukur dari rasio Financing to Deposits Ratio pada tahun 2009 sebesar 83,47% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 2. Tahun 2010 sebesar 53

54 83,66% dinyatakan sangat sehat pada peringkat komponen 2. Tahun 2011 sebesar 75,71% dinyatakan sehat pada peringkat komponen 2. B. Saran Saran bagi manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia adalah: 1. Dari Faktor Permodalan secara keseluruhan dinyatakan sehat karena sudah memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8%. Permodalan bank mengalami peningkatan pada tahun 2009-2010, tetapi mengalami penurunan pada tahun 2010-2011. Dengan demikian diperlukan peningkatan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang berpengaruh terhadap besarnya permodalan. 2. Dari Faktor Kualitas Aset secara keseluruhan dinyatakan sehat karena karena berkisar antara 2% NPF < 5% dalam kategori sehat. Kualitas Aset bank terus mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011, sehingga bank perlu mempertahankan kualitas pembiayaan agar kualitas aset sehubungan dengan risiko pembiayaan dapat meningkat pada tahun-tahun berikutnya. 3. Dari Faktor Rentabilitas secara keseluruhan rata-rata rasio Return On Asset bank dinyatakan cukup sehat. Rentabilitas bank terus mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011, sehingga bank perlu mempertahankan peningkatkan tersebut agar kemampuan manajemen

55 bank dalam menghasilkan keuntungan semakin membaik. Salah satu cara melakukan peningkatan tersebut adalah dengan mengurangi bebanbeban yang kurang bermanfaat agar semakin efisien. 4. Dari Faktor Likuiditas secara keseluruhan dinyatakan sehat karena berkisar pada 75%<FDR 85% dalam kategori sehat. Likuiditas bank mengalami penurunan pada tahun 2009-2010, tetapi mengalami peningkatan pada tahun 2010-2011. Dengan demikian Financing to Deposits Ratio perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan kelebihan dananya pada giro, tabungan dan deposito.

DAFTAR PUSTAKA Amir Machmud dan Rukmana. (2010). Bank Syariah. Jakarta: Erlangga. Bank Indonesia. (2010). Laporan Perkembangan Perbankan Syariah tahun 2010. Jakarta: diakses dari http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 18 April 2012. Bank Indonesia. (2003). Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 15 April 2012. Bank Indonesia. (2007). Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah. Jakarta: http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 15 April 2012. Bank Indonesia. (2012). Statistik Perbankan Syariah Januari 2012. Jakarta: http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 16 April 2012. Bank Indonesia. (2007). Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 18 April 2012. Heri Sudarsono. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. Hermawan Darmawi. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Http://www.muamalatbank.com diakses pada tanggal 23 April 2012. Lukman Dendawijaya. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Muhammad. (2005). Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba Empat. Rini Rachmaningsih. (2009). Penilaian Tingkat Kesehatan Bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2007-2008. Skripsi Sarjana Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. (2000). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Teguh Pudjo Muljono. (1999). Aplikasi Management Audit Dalam Industri Perbankan. Yogyakarta: BPFE. 56

. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Jakarta: http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 3 April 2012. Veithzal Rifai dan Arviyan Arifin. (2010). Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara. Zainul Arifin. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet. 57