BAB IV ANALISIS DATA. Pengolahan data yang dilakukan pada masing-masing kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi dalam dunia olahraga merupakan salah satu faktor dalam

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

PENGARUH PEMULIHAN AKTIF (JOGGING) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT DALAM DARAH SETELAH LATIAHAN ANAEROBIK (INTERVAL TRAINING)

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

MUSCLE SOARNESS & MUSCLE CRAMPS

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

III.PERSIAPAN / FAKTOR LATIHAN

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan penelitian, maka data yang telah diperoleh selanjutnya adalah

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS TEKNIK PEMULIHAN DAN VO 2 MAX DALAM PEMULIHAN ASAM LAKTAT DARAH DAN DENYUT JANTUNG SETELAH LARI

Dr. Hamidie Ronald M.Pd

BAB IV ANALISIS DATA. didapatkan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan Senam Ayo

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

Nonequivalent Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RECOVERY AKTIF TERHADAP TINGKAT KELELAHAN MAHASISWA PJKR IKIP BUDI UTOMO MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tests of Normality

BAB III METODE PENELITIAN

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. cacing Ascaris suum Goeze yang mati pada perendaman dalam berbagai

DAFTAR ISI Deka Angga Irawan, 2015

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATA STATISTIK. Statistics. N Valid

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

III. METODE PENELITIAN. dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian ini

Transkripsi:

40 BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian Pengolahan data yang dilakukan pada masing-masing kelompok menentukan jumlah keseluruhan dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran Accutrend Lactacid dari kelompok Hydrotherapy Masssage dan kelompok Massage Manual merupakan nilai-nilai yang masih harus diolah dan di analisis secara statistika. Adapun nilai rata-rata kedua metode Massage diuraikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rata-Rata Pre-Test Dan Posttest Metode No Nama Sampel Hydrotherapy Massage. Denyut Nadi Setelah Olahraga Denyut Nadi Setelah Perlakuan Kadar Asam Laktat Pre-Test Kadar Asam Laktat Post-Test 1 A 160 110 11 2,95 2 B 165 120 10,3 3,95 3 C 175 110 11,6 4 Dari tabel 4.1. hasil perhitungan rata-rata pre-test dan post-test metode Hydrotherapy Massage. Dapat dilihat bahwa pada sampel A dengan nilai pre-test 11 mmol/l, post-test dengan nilai 2,95 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid nilainya 160, dan denyut nadi setelah perlakuan 110. Pada sampel B dengan nilai pre-test 10,3 mmol/l, post-test dengan nilai 3,95 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid nilainya 165, dan denyut nadi

41 setelah perlakuan 120. Sedangkan pada sampel C dengan nilai pre-test 11,6 mmol/l, post-test dengan nilai 4 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid 175, dan denyut nadi setelah diberikan perlakuan 110. Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test Metode NO NAMA SAMPEL Massage Manual. Denyut Nadi setelah Olahraga Denyut Nadi setelah Treatment Kasar asam laktat Pre- Test Kadar Asam Laktat Post-Test 1 D 165 100 10,4 5,95 2 E 175 105 11,4 7,2 3 F 165 95 11,2 6,35 Dari tabel 4.2. hasil perhitungan rata-rata pre-test dan post-test metode Massage Manual. Dapat dilihat bahwa pada sampel A dengan nilai pre-test 10,4 mmol/l, post-test dengan nilai 5,95 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid nilainya 165, dan denyut nadi setelah perlakuan 100. Pada sampel B dengan nilai pre-test 11,4 mmol/l, post-test dengan nilai 7,2 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid nilainya 175, dan denyut nadi setelah perlakuan 105. Sedangkan pada sampel C dengan nilai pre-test 11,2 mmol/l, post-test dengan nilai 6,35 mmol/l, denyut nadi setelah olahraga anaerobic lactacid 165, dan denyut nadi setelah diberikan perlakuan 95.

42 B. Pembahasan 1. Penurunan kadar asam laktat pasca olahraga anaerobic lactacid melalui metode Hydrotherapy Massage. Pada bab III sudah dijelaskan bahwa data harus diolah terlebih dahulu karena data belum diolah tidak mengandung arti apa-apa. Untuk itu, agar data yang diperoleh mengandung arti dan dapat menjawab permasalahan yang diteliti maka salah satu caranya adalah dengan mengolah dan menganalisis data tersebut. Pada pengolahan data ini peneliti menggunakan data-data yang sesuai dengan kenyataan dan keadaan yang ada di lapangan. Berdasarkan hal tersebut, berikut adalah hasil analisis data mengenai penurunan kadar asam laktat pasca olahraga anaerobic lactacid melalui metode Hydrotherapy Massage menggunakan Paired Sampel t Test. Analisis yang diolah dengan Paired Sampel t Test dilakukan tehadap dua sampel yang berpasangan (paired); sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Sebelum masuk pada pengolahan data statistika, akan di lakukan uji normalitas data sebagai berikut: Tabel 4.3. Tabel Normalitas Data Metode Hydrotherapy Massage Kolmogorov Sig keterangan smirnov 0.495 0.967 H 0 diterima Berdasarkan tabel diatas, didapati hasil normalitas data Kolmogorov Smirnov 0.495, dengan nilai signifikansi 0.967 > 0.05, maka H 0 diterima. Dengan demikian data adalah normal. Selanjutnya akan dibahas mengenai analisis statistik

43 parametrik penurunan kadar asam laktat melalui metode hydrotherapy massage sebagai berikut: Tabel 4.4. Tabel Paired Sample t-test Statistic Hidrotherapy Massage Nilai t df Sig Keterangan 14.420 2 0.005 H 0 ditolak Berdasarkan tabel diatas, didapati hasil analisis data yaitu nilai t 14.420, dengan nilai signifikansi 0.005 < 0.05, maka H 0 ditolak. Dengan demikian terdapat penurunan kadar asam laktat yang signifikan melalui metode Hydrotherapy massage pasca olahraga anaerobic lactacid. 2. Penurunan kadar asam laktat pasca olahraga anaerobic lactacid melalui metode Massage Manual. Sama seperti pada analisis data yang menggunakan metode Hydrotherapy massage, pada metode massage manual pun menggunakan Paired Sampel t Test. Sebelum menganalisis penurunan kadar asam laktat melalui metode massage manual sebelumnya akan dilakukan tes normalitas data sebagai berikut. Tabel 4.5. Tabel Normalitas Data Massage Manual Kolmogorov Sig keterangan smirnov 0.303 1.00 H 0 diterima

44 Berdasarkan tabel diatas, didapati hasil normalitas data Kolmogorov Smirnov 0.303, dengan nilai signifikansi 1.00 > 0.05, maka H 0 diterima. Dengan demikian data dikatakan normal. Selanjutnya akan dibahas mengenai analisis statistik parametric penurunan kadar asam laktat melalui metode Massage Manual sebagai berikut. Tabel 4.6. Tabel Paired Sample t-test Penurunan Kadar Asam Laktat Melalui Metode Massage Manual Nilai t Df Sig Keterangan 25.607 2 0.002 H 0 ditolak Berdasarkan tabel diatas, didapati hasil analisis data yaitu nilai t 25.607, pdengan nilai signifikansi 0.002 < 0.05, maka H 0 ditolak. Dengan demikian terdapat penurunan kadar asam laktat yang signifikan melalui metode Massage Manual pasca olahraga anaerobic lactacid. 3. Perbedaan Penurunan Kadar Asam Laktat Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Antara Metode Hydrotherap massagey Dan Metode Massage Manual. Setelah sebelumnya sudah diketahui nilai penurunan kadar asam laktat dengan menggunakan metode Hydrotherapi massage dan metode Massage Manual, langkah selanjutnya adalah mencari dari kedua metode tersebut mana yang paling efektif dalam menurunkan kadar asam laktat.

45 Peneliti menganilisis data menggunakan Independent Sample t Test untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (means) antara dua metode tersebut, namun sebelumnya akan dianalisis terlebih dahulu mengenai homogenitas tesnya sebagai berikut: Tabel 4.5 Homogenitas Data Nilai F sig keterangan 3.74 0.125 H 0 diterima Berdasarkan tabel diatas, didapati hasil analisis data yaitu nilai F 3,74, dimana nilai signifikansinya 0.125 > 0.05, maka H 0 diterima. Dengan demikian data dikatakan homogen. Selanjutnya akan dilakukan analisis data secara statistika mengenai perbedaan antara metode Hydrotherapy massage dan metode Massage Manual sebagai berikut. Tabel 4.6. Tabel Perbedaan Antara Metode Hydrotherapy Massage Dan Metode Massage Manual Nilai t Df Sig Keterangan 5.233 4 0.006 H 0 ditolak Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa terdapat hasil analisis data yaitu nilai t 5.233, dengan nilai signifikansi 0,006< 0.05, maka H 0 di tolak. Maka dari itu, bisa

46 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut terhadap penurunan kadar asam laktat, dimana metode hydrotherapy massage lebih baik dibandingkan metode massage manual. dimana metode Hydrotherapy Massage mempunyai nilai means lebih besar (7.3333) dari nilai means metode Massage manual (4.5167). C. Diskusi Penemuan Banyak yang peneliti temukan setelah hasil analisis dan pengolahan data, berikut ini beberapa penemuan yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Metabolisme anaerobik adalah system pembentukan ATP sebagai bahan dasar energi tanpa bantuan oksigen. Energi yang dihasilkan oleh metabolisme anaerobik hanya cukup digunakan untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan berat dalam waktu yang singkat. ATP pada proses anaerobik disintesis di glikolisis, pada proses glikolisis inilah muncul asam laktat yang bila jumlahnya berlebihan dapat menimbulkan kelelahan. Pada penelitian ini sampel melakukan olahraga anaerobic lactacid berupa sircuit training selama kurang lebih 2menit dengan intensitas tinggi yang menyebabkan kadar asam laktat pada sampel meningkat. Bisa dilihat pada sampel A setelah melakukan olahraga anaerobic laktacid jumlah asam laktat dalam darahnya 11 mmol, sedangkan pada samel B 10,3 mmol, dan pada sampel C 11,6 mmol. Sedangkan bila kandungan asam laktat dalam darah sudah mencapai diatas 6-8 mmol maka latihan tidak dilanjutkan lagi karena akan mengganggu koordinasi dan bisa menyebabkan meningkatnya resiko cedera. Dengan

47 demikian dilakukan pemulihan dengan metode hydrotherapy massage untuk mengeliminasi kadar asam yang berlebihan pasca olahraga anaerobic laktacid. Penggunaan air hangat dalam hydrotherapy bisa membantu rileksasi, seperti yang dijelaskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional (2010) bahwa Air hangat mengendurkan otot sekaligus memiliki efek analgesic. Tubuh yang penat akan menjadi segar kembali dan hilang rasa penatnya jika berendam dalam air hangat. air hangat juga meningkatkan sirkulasi darah tubuh.. Terbukti dengan metode Hydrotherapy massage terdapat penurunan kadar asam laktat yang signifikan, kadar asam laktat dalam darah setelah posttest sampel A menjadi 2,95 mmol, sampel B 3,95 mmol dan sampel C 4 mmol. Hal ini karena metode hydrotherapy massage memberikan efek yang positif pada tubuh selain bisa melancarkan peradaran darah dan membantu mempercepat eliminasi asam laktat. Hal tersebut didukung oleh Kartinah dkk (2006) dalam Dinangsit (2009) yang menjelaskan bahwa : meningkatkan aliran sirkulasi akan membantu mempercepat eliminasi asam laktat dalam otot sebagai penyebab kelelahan. Sebagaimana diketahui bahwa akumulasi laktat didalam otot dan darah akan mengganggu stimulasi saraf otot sehingga menyebabkan rasa lelah. 2. Selain menggunakan metode Hydrotherapy digunakan pula metode Massase manual sebagai pemulihan pasca olahraga anaerobic lactacid. Seperti yang diungkapkan oleh Giriwijoyo (2006 : 272) bahwa Massage adalah rekayasa aktivasi mekanisme pompa vena dan pompa limfe (getah bening) secara artificial untuk mempercepat pemulihan melalui percepatan sirkulasi dalam kondisi istirahat total (berbaring dengan relax). Pada metode massage

48 manual pun terdapat penurunan kadar asam laktat yang signifikan setelah melakukan olahraga anaerobic lactacid. Hasil kadar asam laktat dalam darah setelah melakukan olahraga anaerobic lactacid pada kelompok sampel massage manual pada sampel A 10,4 mmol, pada sampel B 11,4 mmol dan pada sampel C 11,2 mmol. Selanjutnya setelah diberikan perlakuan berupa massage manual hasil kadar asam laktat dalam darah pada sampel A 5,95 mmol, sampel B 7,2 mmol dan pada sampel C 6,35 mmol. Maka dari itu terbukti bahwa metode Massage manual juga menurunkan kadar asam laktat dalam darah. 3. Dari metode hydrotherapy massage dan metode massage manual dapat terlihat keduanya dapat menurunkan kadar asam laktat dalam darah pasca olahraga anaerobic laktacid hanya terdapat perbedaan yang signifikan antara metode hydrotherapy massage dengan massase manual. Dengan melihat nilai means yang lebih besar, yaitu dimana metode Hydrotherapy Massage mempunyai nilai means lebih besar (7.3333) dari nilai means metode Massage manual (4.5167) dalam menurunkan kadar asam laktat pasca olahraga anaerobic laktacid. Dari nilai means tersebut dapat disimpulkan bahwa metode hydrotherapy massage lebih signifikan dalam menurunkan kadar asam laktat dalam darah. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh factor pijatan yang dilakukan massaeur terhadap sampel yang bisa berbeda sedangkan pada metode hydrotherapi massage suhu air yang diberikan sama. Selain itu pada metode hydrotherapy massage tubuh sampel mendapatkan perlakuan yang menyeluruh dalam waktu yang serentak sehingga aliran darah

49 bisa lancer dengan lebih cepat sedangkan pada metode massage manual tubuh individu mendapatkan perlakuan yang bertahap sesuai dengan bagian mana yang mendapatkan pijatan terlebih dahulu.