BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi) dari umur perusahaan, ukuran perusahaan dan return saham dari perusahaan yang masuk dalam LQ45 selama masa pengamatan. Dari data di bawah ini dapat terlihat bahwa jumlah data (N) sebanyak 23 dari data semula adalah 36 data, hal ini dikarenakan adanya data outlier yakni data yang mengganggu atau data yang sifatnya ekstrim sehingga menyebabkan distribusi data menjadi tidak normal dan akhirnya dapat mengakibatkan penelitian terganggu. Dengan adanya masalah tersebut maka penulis menghapus data outlier, menurut Suliyanto (2011 :79) cara untuk menormalkan data adalah dengan menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab data tidak normal, sehingga dengan membuang data tersebut maka data akan semakin mendekati nilai rata ratanya Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau 43

44 lebih dikenal dengan istilah SPSS versi 20 dengan hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptive Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Umur perusahaan 23 34.70 18.089 6 76 Ukuran perusahaan 23 66940355.70 101266542.455 1412075 394616604 Return saham 23.054357.0398059 -.0341.1232 Sumber: Output SPSS Tabel 4.1 berisi mengenai nilai maximum (tertinggi), minimum (terendah), mean (rata-rata) dan standart deviasi untuk masing-masing variabel yang diteliti. Penjelasan mengenai Tabel 4.1 adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa N merupakan jumlah data yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Jumlah sampel (N) dari penelitian ini sebanyak 23 perusahaan. 2. Variabel umur perusahaan memiliki rata-rata atau mean sebesar 34.70 dengan standar deviasi sebesar 18.089. umur perusahaan memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 6 pada PT Adaro Energy Tbk dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 76 pada PT Unilever Indonesia Tbk. 3. Variabel ukuran perusahaan memiliki rata-rata atau mean sebesar 66940355.70 dengan standar deviasi sebesar 101266542.455. ukuran perusahaan memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 1412075 pada PT

45 Bisi Internasional Tbk dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 394616604 pada PT Bank Mandiri Persero Tbk. 4. Variabel Return Saham memiliki rata-rata atau mean sebesar 0.054357 dengan standar deviasi sebesar 0.0398059. return saham memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar -0.0341 pada PT Lippo Karawaci Tbk dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 0.1232 pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 4.2 Normalitas Data Uji normalitas sering disalah artikan bahwa semua variabel harus memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang dimaksud adalah nilai residual dari regresi tersebut harus berdistribusi normal. Jadi yang diminta adalah hasil residual dari persamaan regresi berdistribusi normal (ghozali,2009). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan uji statistic non-parametik Kolmogorov- Smirnov (K-S). hasil uji K-S dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

46 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 23 Unstandardized Residual Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation.03657978 Most Extreme Differences Absolute.119 Positive.086 Negative -.119 Kolmogorov-Smirnov Z.570 Asymp. Sig. (2-tailed).901 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil pengujian pada tabel 4.2 Menunjukkan bahwa Asymp. Sig (2 tailed) pada uji Kolmogorov-smirnov adalah 0,901. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kolmogorov-smirnov besarnya nilai signifikan pada seluruh variabel terikat melebihi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal diterima.

47 Gambar 4.1 Gambar P.P Plot Pada gambar diatas uji normalitas dengan PP Plot memperlihatkan titiktitik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal (Imam Ghozali).

48 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson. Model regresi terbebas dari gejala autokorelasi jika terletak di daerah no autocorrelation. Hasil olah data SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Adjusted Std. Error Durbin-Watson Square R Square of the Estimate 1.534 a.285.213.0353088 1.683 a. Predictors: (Constant), ln_ukuran, umurperusahaan b. Dependent Variable: returnsaham Sumber : Data yang telah diolah Hasil data SPSS dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan nilai DW sebesar 1,683 dimana nilai du = 1,548 dan dl = 1,168. Nilai 1,683 ini menjelaskan bahwa hasil uji Durbin-Watson berada diantara du dengan 4-dU (1,548 DW 2452), yang berarti model regresi

49 yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat masalah autokorelasi. 4.3.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pegamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran plot melalui gambar scatterplot sebagai berikut: Gambar 4.2 Dari gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh umur perusahaan dan ukuran perusahaan.

50 4.3.3 Uji Multikolineritas Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut imam Ghozali (2009), suatu model regresi terdapat multikoloniearitas jika Variance Inflation Factor (VIF) 10 atau sama dengan tolerance 0,10 dengan tingkat kolonieritas dibawah 95%. Hasil olat data SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 umurperusahaan.984 1.016 ln_ukuran.984 1.016 a. Dependent Variable: returnsaham Pada tabel 4.4 dapat dilihat untuk ke dua variabel independen nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas pada model regresi.

51 4.4 Regresi Linier Berganda Analisis linier berganda digunakan untuk mendapatkan regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau tidak. Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Standar T Sig. Coefficients dized Coefficie nts B Std. Error Beta (Constant) -.185.086-2.153.044 1 umurperusa haan.000.000.095.500.623 ln_ukuran.014.005.513 2.691.014 a. Dependent Variable: returnsaham Dari hasil output regresi tersebut, maka dapat diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut: Returnsaham = 0,185 + 000 Umur Perusahaan + 0.014 Ukuran Perusahaan + e Dari hasil persamaan model regresi tersebut diperoleh : Konstanta sebesar 0,185 menyatakan bahwa jika variabel harga umur perusahaan dan ukuran perusahaan dianggap konstan, maka return saham sebesar 0,185.

52 Koefisien regresi umur perusahaan sebesar 000 menyatakan bahwa setiap kenaikan umur selama 1 tahun maka akan meningkatkan return sebesar 000 Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0.014 menyatakan bahwa setiap kenaikan total aktiva 1 rupiah akan meningkatkan return saham sebesar 0.014 4.5 Uji Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) Uji R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila R 2 = 1 menunjukkan bahwa 100% variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Nilai R 2 = 0 artinya tidak ada varian yang diterangkan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi dari model regresi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.534 a.285.213.0353088 a. Predictors: (Constant), ln_ukuran, umurperusahaan b. Dependent Variable: returnsaham

53 Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang menunjukkan nilai adjusted R-square sebesar 0,213. Hal ini berarti bahwa 21,3 % variabel return saham dapat dijelaskan secara signifikan oleh variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisa nya 78,7% return saham dapat dijelaskan oleh variabel lain. Standar Erorr of the Estimate (SEE) menunjukkan nilai 0,0353088 hal ini menunjukkan nilai yang kecil sehingga dapat disimpulkan model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Sementara itu, nilai R sebesar 0,534 menunjukkan hubungan antara variabel dependen yaitu return saham dengan variabel independen yaitu umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak cukup kuat. 4.6 Hipotesis 4.6.1 Uji Simultan dengan F-test Uji Simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variable independent terhadap variable dependent.hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test ini berpengaruh secara bersama-sama variable independent terhadap variable dependent jika nilai signifikan F (Pvalue) pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, Berikut hasil uji simultan dengan F-test dapat dilihat pada tabel 4.7 :

54 Tabel 4.7 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression.010 2.005 3.980.035 b Residual.025 20.001 Total.035 22 a. Dependent Variable: returnsaham b. Predictors: (Constant), ln_ukuran, umurperusahaan Hasil pengujian pada tabel 4.7 menunjukkan nilai F hitung 3,980 dengan tingkat signifikansi sebesar 3,5%. Hasil pengujian dengan menggunakan indikator uji F menunjukkan nilai signifikansi F di bawah tingkat signifikansi 5%, yang artinya variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap tingkat return saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tidak memberikan kontribusi dalam memprediksi nilai untuk variabel terikat atau dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas secara serentak mempengaruhi variabel terikat.

55 4.6.2 Uji Parsial dengan t-test Test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficients. Nilai dari uji t-test dapat dilihatdari P-value < level of significant yang ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh signifikan dan terdapat pengaruh antara masing-masing variabel independen dan dependen. Berikut hasil uji Parsial dengan T- test dapat dilihat pada tabel 4.8 : Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Standar t Sig. Coefficients dized Coefficie nts B Std. Error Beta (Constant) -.185.086-2.153.044 1 umurperusa haan.000.000.095.500.623 ln_ukuran.014.005.513 2.691.014 a. Dependent Variable: returnsaham Dari hasil pengolahan data seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.8 yang dapat diinterpretasikan adalah sebagai berikut: 1. Diketahui bahwa model regresi ini diperoleh nilai sebesar 0,500 dengan nilai signifikan sebesar 0,623. Karena nilai signifikansinya

56 lebih besar dari 0,05 yaitu 0,623, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara umur perusahaan dengan Return Saham. 2. Diketahui bahwa model regresi ini diperoleh nilai sebesar 2,691 dengan nilai signifikan sebesar 0,014. Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,014, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan Return Saham. Pembahasan: Dalam penelitian yang dilakukan pengujian pengaruh umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang masuk dalam kelompok LQ-45 periode 2009-2010. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa: 1. Variabel umur perusahaan menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Hasil ini terlihat pada nilai signifikansi pengujian sebesar 0,623 diatas tingkat signifikansi 0,05. Sehingga variabel umur perusahaan tidak dapat dijadikan indikator dalam memprediksi return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evi Soraya (2011) dengan judul pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, DER, ROA terhadap underpricing saham perdana (studi empiris bursa efek Indonesia 2005-2009) Hasil penelitian menunjukkan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing saham perdana. Begitupun dengan hasil penelitian

57 dari Daljono (2000) yang mengatakan bahwa umur perusahaan perusahaan terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap initial return pada IPO tahun 1990-1997. Hal ini mempunyai arti bahwa investor pada saat membeli saham perusahaan yang terdaftar di BEI, tidak terlalu mempertimbangkan lamanya perusahaan tersebut. 2. Variabel ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh signifikan terhadapreturn saham. Hasil ini terlihat pada signifikan sipengujian sebesar 0,014 dibawah tingkat signifikansi 0,05, sehingga variabel ukuran perusahaan dapat dijadikan indicator dalam memprediksi return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abror Ariefrianto (2012) dengan judul pengaruh aruskas operasi, laba bersih dan size perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 Tahun 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Begitupun dengan hasil penelitian dari Ninna Daniati (2006). Hasil pengujian yang signifikan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan perusahaan cukup informatif untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Investor beranggapan bahwa perusahaan yang besar dapat memberikan tingkat return yang besar.

58 3. Variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap return saham. Berdasarkan pengujian secara bersama-sama (uji F) didapatkan tingkat signifikan sebesar 0,035dibawah tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap return saham.