BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H. N O M O R f 9 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

AZAS UMUM PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; KEUANGAN DAERAH; PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2009 NOMOR 2 PERATURAN BUPATI KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANDAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU OPD

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Pembangunan Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut: KPA (Kuasa Pengguna Anggaran); menyerahkannya pada BUD;

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI POLEWALI MANDAR

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PERATURAN BUPATI MALUKU BARAT DAYA

PROVINSI BANTEN KARTU KENDALI KEGIATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABANBENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Walikota Tasikmalaya

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 9 TAHUN 2011

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BUPATI BINTAN. PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 17 Tahun 2009 TENTANG

BUPATI BINTAN. PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 16 Tahun 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7.1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB X PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BINTAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTANTIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3.a TAHUN 2011

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 222 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 29 TAHUN 2017 WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BENDAHARA PENGELUARAN SKPD. A. PENATAUSAHAAN 1. PENGAJUAN SPP a. PENGAJUAN SPP UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

MODUL SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R L J S T A H U N 2 0 1 5 T E N T A N G P E R U B A H A N K E D U A ATAS P E R A T U R A N BUPATI B A T A N G N O M O R 54 T A H U N 2014 T E N T A N G P E T U N J U K T E K N I S P E N G E L O L A A N A N G G A R A N P E N D A P A T A N D A N B E L A N J A D A E R A H K A B U P A T E N B A T A N G T A H U N 2 0 1 5 D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I BATANG, M e n i m b a n g : a. b a h w a d a l a m rangka p e m a n t a u a n, evalusi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan D a n a Alokasi K h u s u s bidang pendidikan yang d i l a k u k a n secara swakelola, m a k a Peraturan Bupati Batang N o m o r 54 T a h u n 2 0 1 4 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan d a n Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 1 5 sebagaimana telah beberapa kali d i u b a h terakhir dengan Peraturan Bupati Batang Nomor 23 T a h u n 2 0 1 5 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Batang Nomor 54 T a h u n 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan d a n Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015, perlu disesuaikan; b. b a h w a berdasarkan pertimbangan sebagaimana d i m a k s u d d a l a m h u r u f a, perlu m e n e t a p k a n Peraturan Bupati tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Batang N o m o r 54 T a h u n 2014 tentang P e t u n j u k Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945; 2. Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 1965 tentang P e m b e n t u k a n Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1965 N o m o r 52, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 2757; 3. Undang-Undang Nomor 28 T a h u n 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1999 N o m o r 75, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 T a h u n 2 0 0 3 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2003 N o m o r 47, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 T a h u n 2 0 0 4 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 N o m o r 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 T a h u n 2 0 0 4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung J a w a b Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 66, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4400); 7. Undang-Undang Nomor 33 T a h u n 2 0 0 4 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat d a n Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 N o m o r 126, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4438); 8. Undang-Undang Nomor 28 T a h u n 2 0 0 9 tentang Pajak Daerah d a n Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 9 Nomor 130, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2 0 1 4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 N o m o r 244, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 2 0 1 5 tentang P e r u b a h a n Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 1 5 N o m o r 58, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 1 T a h u n 1988 tentang P e r u b a h a n Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1988 N o m o r 42, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 T a h u n 2005 tentang Pengelolaan Keuangan B a d a n Layanan U m u m sebagaimana telah d i u b a h dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 T a h u n 2 0 1 2 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 T a h u n 2 0 0 5 tentang Pengelolaan Keuangan B a d a n Layanan U m u m (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2012 N o m o r 171, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 5340); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 T a h u n 2 0 0 5 tentang D a n a Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 5 N o m o r 137, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4575); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 T a h u n 2 0 0 5 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 T a h u n 2 0 1 0 tentang P e r u b a h a n Atas Peraturan Pemerintah N o m o r 56 T a h u n 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 1 0 N o m o r 1109, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 2

14. Peraturan Pemerintah Nomor 57 T a h u n 2 0 0 5 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 5 Nomor 139, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 T a h u n 2 0 0 5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 5 N o m o r 140, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 T a h u n 2 0 0 5 tentang Pedoman P e n y u s u n a n d a n Penerapan Standar Pelayanan M i n i m a l (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 5 Nomor 150, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 T a h u n 2 0 0 5 tentang Pedoman Pembinaan D a n Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2005 N o m o r 165, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4593); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 T a h u n 2 0 0 6 tentang Pelaporan Keuangan d a n Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 6 N o m o r 25, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 3 T a h u n 2 0 0 7 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada D e w a n Perwakilan Rakyat Daerah, Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2007 Nomor 19, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 T a h u n 2007 tentang Pengelolaan U a n g Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 7 N o m o r 83, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 2 1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 T a h u n 2 0 1 0 tentang Standar A k u n t a n s i Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 1 0 Nomor 123, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 1 6 5 ); 22. Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 13 T a h u n 2 0 0 6 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 2 1 T a h u n 2 0 1 1 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 13 T a h u n 2 0 0 6 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 T a h u n 2014 tentang Penggunaan D a n a Kapitasi J a m i n a n Kesehatan Nasional U n t u k Jasa Pelayanan Kesehatan d a n D u k u n g a n Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah; 24. Peraturan Menteri D a l a m Negeri Nomor 37 T a h u n 2014 tentang Pedoman P e n y u s u n a n Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah T a h u n Anggaran 2015; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Batang N o m o r 1 T a h u n 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 0 7 Nomor 1 Seri A N o m o r 1); 3

26. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 1 T a h u n 2008 tentang U r u s a n Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 0 8 N o m o r 1 Seri E Nomor 1); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 12 T a h u n 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n Anggaran 2 0 1 5 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2014 Nomor 12); 28. Peraturan Bupati Batang Nomor 54 T a h u n 2014 tentang P e t u n j u k Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 1 5 sebagaimana telah beberapa kali d i u b a h terakhir dengan Peraturan Bupati Batang N o m o r 23 T a h u n 2 0 1 5 tentang Perubahan Atas Peraturan B u p a t i Batang Nomor 54 T a h u n 2014 tentang P e t u n j u k Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 1 5 (Berita Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015 N o m o r 23); 29. Peraturan B u p a t i Batang Nomor 6 8 T a h u n 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan d a n Belanja Daerah T a h u n 2 0 1 5 (Berita Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2014 N o m o r 68) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan B u p a t i Batang N o m o r 47 T a h u n 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan B u p a t i Batang 68 T a h u n 2 0 1 4 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah T a h u n 2015 (Berita Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2 0 1 5 N o m o r 47); M E M U T U S K A N : Menetapkan : P E R A T U R A N B U P A T I T E N T A N G P E R U B A H A N K E D U A ATAS P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 54 T A H U N 2014 T E N T A N G P E T U N J U K T E K N I S P E N G E L O L A A N A N G G A R A N P E N D A P A T A N D A N B E L A N J A D A E R A H K A B U P A T E N B A T A N G T A H U N 2015. Pasal Ketentuan L a m p i r a n B A B IV h u r u f G dalam Peraturan B u p a t i Batang Nomor 54 T a h u n 2 0 1 4 tentang P e t u n j u k Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015 (Berita Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2014 N o m o r 54) d i u b a h sehingga B A B IV h u r u f G berbunyi sebagai berikut : IV. P E N A T A U S A H A A N A P B D G. P E N A T A U S A H A A N P E N G E L U A R A N 1. Penyediaan D a n a a. PPKD selaku B U D d a l a m rangka m a n a j e m e n kas menerbitkan Surat Penyediaan D a n a (SPD) dengan m e m p e r t i m b a n g k a n penjadwalan pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan yang d i m u a t dalam DPA S K P D d a n Anggaran Kas. b. SPD disiapkan oleh Kuasa B U D u n t u k ditandatangani oleh PPKD. 0. Pengeluaran kas atas beban A P B D d i l a k u k a n berdasarkan SPD atau d o k u m e n lain yang dipersamakan dengan SPD. d. S P D yang diterbitkan terdiri atas 2 (dua) lembar : 1) Lembar 1 diterima oleh S K P D I 4

2) Lembar 2 sebagai arsip PPKD selaku B U D e. PPKD selaku B U D mencatat S P D yang diterbitkan kedalam Register SPD f. Pengeluaran Kas atas beban A P B D d i l a k u k a n berdasarkan SPD atau d o k u m e n lain yang dipersamakan dengan SPD. g. Penerbitan S P D sebagaimana d i m a k s u d pada h u r u f f d i l a k u k a n per t r i w u l a n sesuai dengan ketersediaan dana, kecuali u n t u k Belanja Tidak Langsung dikeluarkan 1 (satu) t a h u n. h. F o r m a t S P D t e r c a n t u m dalam L a m p i r a n Peraturan B u p a t i ini. 2. Pengajuan S u r a t Permintaan Pembayaran (SPP) a. Bendahara Pengeluaran S K P D Bendahara pengeluaran m e n g a j u k a n Surat P e r m i n t a a n Pembayaran (SPP) d a l a m rangka m e l a k s a n a k a n belanja. D a l a m hal ini bendahara pengeluaran m e n y u s u n d o k u m e n SPP yang dapat berupa: 1) SPP U a n g Persediaan (SPP- UP) a) Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal t a h u n anggaran setelah d i k e l u a r k a n n y a SK Bupati tentang besaran UP. b) SPP-UP dipergunakan u n t u k mengisi u a n g persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan U P hanya d i l a k u k a n sekali d a l a m setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu. c) Bendahara Pengeluaran mempersiapkan d o k u m e n - d o k u m e n yang diperlukan sebagai lampiran d a l a m pengajuan SPP-UP, lampiran tersebut antara lain : > S u r a t Pengantar SPP-UP > Ringkasan SPP-UP > Rincian SPP-UP > Salinan S P D > D r a f S u r a t Pernyataan Pengguna Anggaran > Salinan K e p u t u s a n B u p a t i Batang tentang Penetapan J u m l a h U a n g Persediaan u n t u k SKPD;. > Daftar rincian rencana penggunaan dana sampai dengan jenis belanja. > Anggaran kas. d) Pengajuan SPP Uang Persediaan (SPP-UP) dapat diajukan u n t u k mengisi persediaan u a n g dengan ketentuan sebagai berikut : > S K P D diperbolehkan u n t u k m e n g a j u k a n SPP-UP sebesar 1/12 dari pagu anggaran a t a u m i n i m a l Rp.2.500.000,00 (dua j u t a lima ratus r i b u rupiah) u n t u k S K P D / S u b U n i t dengan pagu anggaran k u r a n g dari Rp.30.000.000,00 (tiga p u l u h j u t a rupiah). > J u m l a h d a n a yang dapat diajukan melalui SPP-UP adalah hasil penghitungan sebesar 1/12 dari j u m l a h Pagu D P A - S K P D setelah dikurangi Belanja Gaji Pegawai, Belanja Langsung Pihak Ketiga d a n Belanja Langsung Non Pihak Ketiga. > Besaran U a n g Persediaan dihitung oleh masing-masing SKPD. > SPP U P yang diajukan dibuat rangkap 3 (tiga) dan atau 4 (empat) u n t u k S K P D yang ada Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u : Lembar pertama dan kedua u n t u k B U D ; 5

Lembar ketiga u n t u k PPK SKPD; Lembar keempat u n t u k Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran Pembantu. > B e n d a h a r a Pengeluaran mencatat SPP U P yang diajukan kedalam Register SPP UP. > Bendahara Pengeluaran S K P D dapat m e l i m p a h k a n sebagian u a n g persediaan yang dikelolanya kepada bendahara pengeluaran p e m b a n t u S K P D u n t u k kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut d i l a k u k a n berdasarkan persetujuan pengguna anggaran. > Pengajuan Perhitungan U P k h u s u s u n t u k u n i t S K P D dihitung tersendiri m e n u r u t anggaran masing - masing u n i t SKPD. > Besaran u a n g persediaan dibulatkan kebawah dalam j u t a a n rupiah, k h u s u s u n t u k u n i t S K P D dibulatkan kebawah sampai kelipatan r a t u s a n r i b u rupiah. 2) SPP G a n t i U a n g Persediaan (SPP-GU) a) Pada saat u a n g persediaan telah terpakai bendahara pengeluaran dapat m e n g a j u k a n SPP Ganti U a n g Persediaan (SPP GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan u a n g persediaan yang telah d i s a h k a n pada periode w a k t u tertentu. b) SPP-GU tersebut dapat disampaikan u n t u k satu kegiatan tertentu a t a u beberapa kegiatan sesuai dengan k e b u t u h a n yang ada. c) SPP G a n t i U a n g Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-GU adalah d o k u m e n yang diajukan oleh bendahara pengeluaran u n t u k p e r m i n t a a n pengganti u a n g persediaan yang tidak dapat d i l a k u k a n dengan pembayaran langsung. d) Penerbitan d a n pengajuan d o k u m e n SPP-GU d i l a k u k a n oleh Bendahara Pengeluaran u n t u k memperoleh persetujuan dari Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka ganti u a n g persediaan yang tidak dapat d i l a k u k a n dengan pembayaran langsung, apabila dana Uang Persediaan (UP) telah dipertanggungjawabkan sekurang-kurangnya 5 0 % dari dana UP yang diterima. e) Bendahara pengeluaran mempersiapkan d o k u m e n - d o k u m e n yang diperlukan sebagai lampiran d a l a m pengajuan SPP-GU, selain dari d o k u m e n SPP-GU i t u sendiri. L a m p i r a n d o k u m e n tersebut antara lain : > S u r a t pengantar SPP-GU; > Ringkasan SPP-GU; > Rincian penggunaan S P 2 D U P / G U yang lalu; > Rincian penggunaan dana per kegiatan; > Salinan SPD; > D r a f S u r a t Pernyataan Pengguna Anggaran; > Laporan Pertanggungjawaban U a n g Persediaan; > S u r a t Pengesahan d a n Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran atas penggunaan dana SPP U P / G U sebelumnya telah mencapai 5 0 % dari UP; > B u k t i yang lengkap d a n sah. 6

f) SPP-GU yang diajukan dibuat rangkap 3 (tiga) d a n atau 4 (empat) u n t u k S K P D yang ada Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u : > Lembar pertama d a n kedua u n t u k B U D ; > Lembar ketiga u n t u k PPK SKPD; > Lembar keempat u n t u k Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran Pembantu. g) Bendahara Pengeluaran mencatat SPP G U yang diajukan kedalam Register SPP-GU. h) F o r m a t S u r a t Pengesahan dan Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran tercantum dalam L a m p i r a n Peraturan B u p a t i ini. 3) SPP G a n t i U a n g Nihil (SPP G U Nihil) a) SPP G U Nihil h a r u s diajukan oleh bendahara pengeluaran pada saat a k h i r t a h u n anggaran. b) D o k u m e n SPP G U Nihil terdiri dari : > S u r a t pengantar SPP G U Nihil; > Ringkasan SPP G U Nihil; > Rincian SPP D U Nihil; > S u r a t Pernyataan Tanggung J a w a b yang ditandatangani pengguna anggaran yang m e n y a t a k a n b a h w a S P 2 D G U Persediaan telah dipergunakan sesuai dengan p e r u n t u k a n n y a ; > S u r a t Pengesahan dan Pengesahan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana SPP-GU; > Salinan SPD; > S u r a t T a n d a Setoran (STS) j i k a sisa dana ada; > Rincian penggunaan dana; > B u k t i pengeluaran yang lengkap dan sah; > Realisasi penggunaan SP2D. 4) SPP T a m b a h a n U a n g (SPP TU) Apabila terdapat k e b u t u h a n belanja yang mendesak, yang h a r u s dikelola oleh bendahara pengeluaran, d a n u a n g persediaan tidak m e n c u k u p i karena sudah direncanakan u n t u k kegiatan yang lain, m a k a bendahara pengeluaran dapat m e n g a j u k a n SPP-TU. Batas j u m l a h pengajuan SPP-TU h a r u s mendapat persetujuan dari PPKD dengan m e m p e r h a t i k a n rincian k e b u t u h a n d a n w a k t u penggunaan. J u m l a h dana yang d i m i n t a k a n d a l a m SPP-TU ini h a r u s dipertanggungjawabkan tersendiri d a n bila tidak habis, h a r u s disetorkan kembali. D a l a m h a l dana t a m b a h a n u a n g tidak habis d i g u n a k a n dalam 1 (satu) bulan, m a k a sisa t a m b a h a n u a n g disetor ke rekening kas u m u m daerah. Ketentuan batas w a k t u penyetoran sisa t a m b a h a n u a n g dikecualikan u n t u k : a) Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan. b) Kegiatan yang mengalami p e n u n d a a n dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali Pengguna Anggaran / K u a s a Pengguna Anggaran 7

Syarat u n t u k m e n g a j u k a n T a m b a h a n U a n g : 1. Pengajuan T a m b a h a n U P h a n y a dapat d i l a k u k a n u n t u k membiayai satu kegiatan yang h a r u s segera dilaksanakan, sangat mendesak / tidak dapat ditunda. 2. Apabila d a l a m w a k t u yang bersamaan beberapa kegiatan h a r u s segera dilaksanakan, m a k a pengajuan t a m b a h a n u a n g persediaan diajukan u n t u k masing-masing kegiatan sesuai k e b u t u h a n. 3. D i g u n a k a n paling l a m a satu b u l a n sejak tanggal S P 2 D - T U diterbitkan. 4. Ketentuan batas w a k t u penyetoran sisa t a m b a h a n u a n g dikecualikan u n t u k kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) b u l a n atau kegiatan yang mengalami p e n u n d a a n dari jadwal yang sudah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa diluar kendali Pengguna Anggaran a t a u K u a s a Pengguna Anggaran. 5. Apabila tidak habis digunakan d a l a m satu bulan, sisa dana yang ada pada bendahara pengeluaran h a r u s disetor ke rekening kas daerah d a n tidak dapat diambil/ditarik kembali oleh SKPD. 6. U n t u k kegiatan yang pelaksanaannya d i l a k u k a n secara bertahap dapat m e n g a j u k a n T a m b a h a n Uang Persediaan sesuai jadwal kegiatan dengan k e t e n t u a n yang s a m a u n t u k setiap pengajuan t a m b a h a n u a n g persediaan. 7. Batas j u m l a h Pengajuan SPP-TU h a r u s mendapat persetujuan dari P P K D dengan m e m p e r h a t i k a n rincian k e b u t u h a n dan w a k t u penggunaan dana. 8. Setiap pengajuan p e r m o h o n a n persetujuan T a m b a h a n Uang h a r u s dilampiri dengan rincian rencana penggunaan dan w a k t u pelaksanaan. 9. Bendahara mempersiapkan d o k u m e n - d o k u m e n yang diperlukan sebagai lampiran d a l a m pengajuan SPP-TU, selain dari d o k u m e n SPP-TU i t u sendiri. L a m p i r a n d o k u m e n tersebut antara lain : a. S u r a t pengantar SPP-TU; b. Ringkasan SPP-TU; c. Rincian SPP- T U ; d. Salinan SPD; e. Rincian rencana penggunaan dana T U u n t u k k e b u t u h a n mendesak d a n riil serta rincian sisa d a n kode rekening belanja yang d i m i n t a k a n T U ; f. J a d w a l pelaksanaan kegiatan; g. D r a f S u r a t Pernyataan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang m e n y a t a k a n b a h w a u a n g yang d i m i n t a tidak dipergunakan u n t u k keperluan selain t a m b a h a n u a n g persediaan saat pengajuan S P 2 D kepada Kuasa B U D ; h. S u r a t keterangan penjelasan keperluan pengisian t a m b a h a n u a n g persediaan; i. Persetujuan dari P P K D tentang rincian d a n w a k t u penggunaan dana; j. Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-TU sebelumnya. 8

10. F o r m a t S u r a t Keterangan SPP T U t e r c a n t u m d a l a m Lampiran Peraturan B u p a t i ini. 11. SPP-TU yang diajukan dibuat rangkap 3 (tiga) d a n atau 4 (empat) u n t u k S K P D yang ada Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u : a. Lembar pertama d a n kedua u n t u k B U D ; b. Lembar ketiga u n t u k PPK SKPD; c. Lembar keempat u n t u k Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u 5) SPP T a m b a h a n U a n g Persediaan Nihil (SPP T U Nihil) c) SPP T U Nihil h a r u s diajukan oleh bendahara pengeluaran setelah selesai pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pengajuan SPP-TU sebelumnya. d) SPP T U Nihil diajukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah diterbitkannya S P 2 D dari SPP-TU sebelumnya. e) D a l a m m e n g a j u k a n SPP T U Nihil bendahara wajib m e l a m p i r k a n rincian pengajuan T U d a n realisasi penggunaan T U sebelumnya. f) Apabila terdapat sisa m a k a b u k t i setoran h a r u s dilampirkan dalam pengajuan SPP T U Nihil. g) D o k u m e n SPP T U Nihil terdiri dari : > S u r a t pengantar SPP T U Nihil; > Ringkasan SPP T U Nihil; > Rincian SPP T U Nihil; > S u r a t Pernyataan Tanggung J a w a b yang ditandatangani pengguna anggaran yang m e n y a t a k a n b a h w a S P 2 D T U Persediaan telah dipergunakan sesuai dengan p e r u n t u k a n n y a ; > S u r a t Pengesahan d a n Pengesahan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana SPP-TU; > Salinan SPD; > S u r a t T a n d a Setoran (STS) j i k a sisa dana ada; > Rincian penggunaan dana; > B u k t i pengeluaran yang lengkap d a n sah; > Realisasi penggunaan SP2D. 6) SPP Langsung (SPP-LS) SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah d o k u m e n yang dipergunakan u n t u k pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan j u m l a h yang ditetapkan atas dasar perjanjian k o n t r a k atau surat perintah kerja lainnya d a n pembayaran gaji dengan j u m l a h, penerima, p e r u n t u k a n, d a n w a k t u pembayaran tertentu yang d o k u m e n n y a disiapkan oleh PPTK. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi : a) SPP-LS Gaji d a n T u n j a n g a n Penerbitan d a n pengajuan d o k u m e n SPP-LS u n t u k pembayaran gaji d a n tunjangan serta penghasilan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan d i l a k u k a n oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetujuan Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. 9

D o k u m e n SPP-LS u n t u k pembayaran gaji d a n tunjangan terdiri atas : 1. S u r a t pengantar SPP-LS; 2. Ringkasan SPP-LS; 3. Rincian SPP-LS; d a n 4. L a m p i r a n SPP-LS. L a m p i r a n d o k u m e n SPP-LS u n t u k pembayaran gaji dan tunjangan m e n c a k u p atas : 1. Salinan S P D 2. D r a f S u r a t Pernyataan Pengguna Anggaran 3. D o k u m e n - d o k u m e n Pelengkap Daftar Gaji yang terdiri dari : a. Pembayaran gaji induk; b. Gaji susulan; c. K e k u r a n g a n gaji; d. Gaji terusan; e. U a n g d u k a wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji i n d u k / gaji s u s u l a n / k e k u r a n g a n gaji/ u a n g d u k a wafat/ tewas; f. S K C P N S ; g. SK PNS; h. SK k e n a i k a n pangkat; i. S K j a b a t a n ; j. K e n a i k a n gaji berkala; k. S u r a t pernyataan pelantikan; I. S u r a t pernyataan m a s i h m e n d u d u k i jabatan; m. S u r a t pernyataan pelaksanaan tugas; n. S u r a t keterangan u n t u k m e n d a p a t k a n tunjangan keluarga (SKUM); 0. Fotokopi surat n i k a h ; p. Fotokopi akte kelahiran; q. S u r a t keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji; r. S u r a t keterangan m a s i h sekolah/kuliah; s. S u r a t pindah; t. S u r a t kematian; u. S S P P P h Pasal 2 1 ; V. D a n peraturan perundang-undangan mengenai penerimaan lainnya p i m p i n a n d a n anggota D P R D serta B u p a t i / W a k i l Bupati. w. L a m p i r a n lain yang diperlukan. Kelengkapan lampiran d o k u m e n SPP-LS pembayaran gaji dan tunjangan digunakan sesuai dengan p e r u n t u k a n n y a. X. P e r u b a h a n data gaji pegawai diajukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. b). SPP-LS Pembayaran Biaya P e m u n g u t a n Pajak Daerah Penerbitan dan pengajuan d o k u m e n SPP-LS u n t u k pembayaran biaya p e m u n g u t a n pajak daerah d i l a k u k a n oleh Bendahara 10

Pengeluaran guna memperoleh persetujuan Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. Biaya p e m u n g u t a n pajak daerah meliputi : Biaya P e m u n g u t a n Pajak B u m i d a n B a n g u n a n (BP-PBB) d a n biaya p e m u n g u t a n pajak daerah. D o k u m e n SPP-LS u n t u k pembayaran biaya p e m u n g u t a n P B B : 1. S u r a t pengantar SPP-LS; 2. Ringkasan SPP-LS; 3. Rincian SPP-LS; 4. Draft S u r a t Pernyataan PA. 5. Salinan SPD; 6. Rincian rencana penggunaan dana; 7. Daftar penerimaan B P PBB. U n t u k Biaya P e m u n g u t a n Pajak Daerah : 1. S u r a t Pengantar SPP-LS; 2. Ringkasan SPP-LS; 3. Rincian SPP-LS; 4. Draft S u r a t Pernyataan PA; 5. Rincian rencana penggunaan dana; 6. Daftar realisasi penerimaan pajak daerah yang ditanda tangani Kepala D P P K A D ; 7. STS Pajak Daerah; 8. Daftar penerima biaya p e m u n g u t a n pajak daerah; 9. Salinan SPD. c) SPP-LS N o n Pihak Ketiga Penerbitan d a n pengajuan d o k u m e n SPP-LS N o n Pihak Ketiga sesuai dengan peraturan perundang-undangan d i l a k u k a n oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u guna memperoleh persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. Jenis-jenis belanja yang m e n g g u n a k a n SPP-LS N o n Pihak Ketiga adalah : (1) H o n o r a r i u m (termasuk u a n g lembur, t a m b a h a n penghasilan berdasarkan beban kerja ), (2) U a n g m a k a n lembur, (3) K o n s u m s i (pelaksanaan kegiatan di beberapa lokasi, masing - m a s i n g lokasi di bayarkan sampai dengan Rp.5.000.000,00 (lima j u t a rupiah), (4) Perjalanan dinas, (5) Pembelian B B M / Olie dan perbaikan kendaraan dinas, (6) Pembelian Pakian Dinas s.d. Rp 50.000.000,00 (lima p u l u h j u t a rupiah) (7) Biaya pengiriman diklat / workshop, (8) Biaya T i m Pendamping Haji Daerah, (9) Belanja Jasa Pengamanan d a n Kebersihan yang m e n g g u n a k a n Pihak Ketiga Perorangan, 11

(10) Biaya m e n g i k u t i penyelenggaraan p a m e r a n sebagai peserta pameran, (11) Pengadaan barang dan jasa sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima p u l u h j u t a rupiah) u n t u k U P sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima p u l u h j u t a rupiah); (12) Pengadaan barang d a n jasa sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima p u l u h j u t a rupiah) dengan m e n g g u n a k a n pihak ketiga sebagai berikut : > Perorangan / Toko > B a d a n U s a h a Catatan : M e m i l i k i N P W P D a l a m rangka m e m e n u h i kaidah-kaidah pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Batang secara bertahap m e n i n g k a t k a n akuntabilitas penggunaan belanja perjalanan dinas melalui penerapan penganggaran d a n pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip k e b u t u h a n nyata (at cost) u n t u k pertanggungjawaban biaya transport pulang pergi (PP) dan menghindari adanya penganggaran yang bersifat "paket". Standar s a t u a n harga perjalanan dinas ditetapkan dengan keputusan kepala daerah D o k u m e n SPP-LS Non Pihak Ketiga terdiri atas : 1. S u r a t pengantar SPP-LS; 2. Ringkasan SPP-LS; 3. Rincian SPP-LS; 4. Draft S u r a t Pernyataan PA; 5. Rincian rencana penggunaan dana; 6. L a m p i r a n lain yang diperlukan; L a m p i r a n kelengkapan SPP disesuaikan dengan Pedoman Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Daerah. d) SPP-LS Barang d a n Jasa (Pihak Ketiga) PPTK m e n y i a p k a n d o k u m e n SPP-LS u n t u k pengadaan barang dan jasa u n t u k disampaikan kepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran. D o k u m e n SPP-LS u n t u k pengadaan barang d a n jasa terdiri atas : (1) S u r a t Pengantar SPP-LS; (2) Ringkasan SPP-LS; (3) Rincian SPP-LS; (4) Salinan SPD; (5) D r a f S u r a t Pernyataan Pengguna Anggaran; (6) D o k u m e n - D o k u m e n Terkait Kegiatan terdiri dari : (a) salinan surat rekomendasi dari S K P D teknis terkait; (b) SSP disertai faktur pajak (PPN d a n PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak d a n wajib pungut; (c) S u r a t perjanjian kerjasama/kontrak antara Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan pihak ketiga serta m e n c a n t u m k a n n o m o r rekening b a n k pihak ketiga; 12

(d) Berita acara penyelesaian pekerjaan; (e) Berita acara serah terima barang d a n jasa; (f) Berita acara pembayaran (tanggal h a r u s s a m a dengan kwitansi), Berita Acara pembayaran ditandatangani oleh PA/KPA d a n pihak ketiga; (g) A2 d a n Kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga d a n PPTK/PPK serta disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; (h) S u r a t j a m i n a n bank, a t a u yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan n o n bank u n t u k pekerjaan fisik atau pengadaan barang dan jasa diatas Rp.200.000.000,00 (dua ratus j u t a rupiah) h a r u s disertai j a m i n a n pelaksanaan dari b a n k a t a u Asuransi yang memiliki Re insurance; (i) S u r a t j a m i n a n u a n g m u k a, u n t u k pengajuan SPP-LS yang m e n g g u n a k a n pengajuan Uang M u k a Kerja (UMK) yang besarannya sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian/kontrak; (j) U n t u k pekerjaan fisik a t a u pengadaan barang/jasa diatas Rp.200.000.000,00, h a r u s disertai j a m i n a n pemeliharaan dari b a n k a t a u asuransi yang m e m i l i k i re insurance; (k) U n t u k pekerjaan fisik sehubungan u n t u k t a h u n ini tidak ada retensi m a k a u n t u k pengajuan S P M 1 0 0 % diampiri j a m i n a n pemeliharaan dari b a n k a t a u asuransi yang memiliki re asurance; (1) D o k u m e n lain yang dipersyaratkan u n t u k k o n t r a k - k o n t r a k yang dananya sebagian atau s e l u r u h n y a bersumber dari penerusan p i n j a m a n / h i b a h luar negeri; (m) Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta u n s u r pejabat/panitia penerima hasil pekerjaan berikut lampiran daftar barang yang diperiksa; (n) S u r a t a n g k u t a n a t a u konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja; (o) S u r a t pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari PPTK/PPK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan; (p) Foto / b u k u /dokumentasi tingkat k e m a j u a n / penyelesaian pekerjaan; (q) Potongan Jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan Jamsostek); (r) K h u s u s u n t u k pekerjaan k o n s u l t a n yang perhitungan harganya m e n g g u n a k a n biaya personil (billing rate), berita acara prestasi k e m a j u a n pekerjaan dilampiri dengan b u k t i kehadiran dari tenaga k o n s u l t a n sesuai pentahapan w a k t u pekerjaan d a n b u k t i penyewaan/pembelian alat penunjang serta b u k t i pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran; (s) B u k t i pembayaran Astek (Asuransi Tenaga Kerja/Jamsostek), Direksi Keet/Brak Kerja dan Papan n a m a, 1MB (1 salinan); (t) Pengajuan SPP juga dilampiri S u r a t Keterangan (Suket) yang m e n y a t a k a n atasan langsung telah m e n g i r i m k a n laporan 13

b u l a n a n terakhir kepada Bagian Pengendalian P e m b a n g u n a n Setda Kabupaten Batang; (u) F o r m a t surat keterangan t e r c a n t u m d a l a m L a m p i r a n Peraturan B u p a t i ini; (v) Foto Copy surat keterangan rekening dari B a n k dan foto copy NPWP; (w) L a m p i r a n d o k u m e n SPP-LS u n t u k pengadaan barang dan jasa ini berlaku secara u m u m, baik pengambilan u a n g m u k a, t e r m i n, m a u p u n seratus persen. K h u s u s u n t u k pengajuan u a n g m u k a h a r u s ada surat p e r m o h o n a n dan rincian penggunaan u a n g m u k a d a n j a m i n a n u a n g m u k a ; (x) D o k u m e n k o n t r a k d a n ringkasan d o k u m e n k o n t r a k dilegalisasi Bagian Pengendalian P e m b a n g u n a n Setda Kabupaten Batang, b u k t i legalisasi berupa S u r a t Keterangan (SUKET) register verifikasi kontrak; (y) S u r a t keterangan dana transfer dari S K P D teknis yang menangani. U n t u k pengajuan SPP-LS kegiatan D A K yang melalui pemilihan langsung d a n pelelangan u m u m (nilai k o n t r a k diatas 2 0 0 juta) melalui tahapan sesuai termin pencairan DAK; (z) Ringkasan d o k u m e n k o n t r a k d i g u n a k a n u n t u k salah satu l a m p i r a n pencairan S P 2 D (contoh terlampir); d a n (a) Foto copy DPA/DPPA kegiatan yang bersangkutan. (7) Kelengkapan l a m p i r a n d o k u m e n SPP-LS pengadaan barang dan jasa d i g u n a k a n sesuai dengan p e r u n t u k a n n y a. (8) F o r m a t Berita Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan Berita Acara pembayaran sesuai dengan lampiran Peraturan Bupati. (9) SPP-LS Pengadaan barang d a n jasa secara swakelola dengan pihak ketiga (Instansi/Sekolah/kelompok masyarakat) dilampiri : a). S u r a t Perjanjian Kerjasama/MOU; b). S u r a t Perintah Kerja S a m a (SPKS); c). Berita Acara Pembayaran ; d). S u r a t K e p u t u s a n B u p a t i tentang Alokasi D a n a DAK; e). A2 d a n Kwitansi; f). S u r a t Perjanjian dilegalisasi Bagian Pengendalian P e m b a n g u n a n Setda Kabupaten Batang, b u k t i legalisasi berupa S u r a t Keterangan (SUKET) register verifikasi surat perjanjian; g). S u r a t keterangan dana transfer (DAK) dari S K P D teknis yang menangani; dan h). K h u s u s pengadaan barang/jasa dengan s u m b e r dana D A K Bidang Pendidikan secara Swakelola, S u r a t Keterangan (SUKET) dari Bagian Pengendalian P e m b a n g u n a n berupa S U K E T progres kegiatan/pekerjaan d a n h a n y a dilampirkan pada pencairan tahap III. (10) D a l a m hal kelengkapan d o k u m e n yang diajukan tidak lengkap, bendahara pengeluaran mengembalikan d o k u m e n SPP-LS pengadaan barang d a n jasa kepada PPTK/PPK u n t u k dilengkapi. 14

(11) Bendahara pengeluaran m e n g a j u k a n SPP-LS kepada pengguna anggaran setelah ditandatangani oleh PPTK/PPK guna memperoleh persetujuan pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. (12) SPP-LS u n t u k pembayaran langsung kepada pihak ketiga berdasarkan k o n t r a k d a n / a t a u surat perintah kerja setelah diperhitungkan kewajiban pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (13) Belanja Barang d a n Jasa k h u s u s kegiatan DAK. (14) SPP-LS belanja barang d a n jasa u n t u k k e b u t u h a n S K P D yang b u k a n pembayaran langsung kepada pihak ketiga dikelola oleh bendahara pengeluaran. (15) SPP-LS yang diajukan dibuat rangkap 3 (tiga) dan a t a u 4 (empat) u n t u k S K P D yang ada Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u : a. Lembar pertama d a n kedua u n t u k B U D ; b. lembar ketiga u n t u k PPK SKPD; c. Lembar keempat u n t u k Bendahara Pengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu. b. Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u S K P D D a l a m hal pengguna anggaran m e l i m p a h k a n sebagian kewenangannya kepada k u a s a pengguna anggaran, d i t u n j u k bendahara pengeluaran p e m b a n t u S K P D u n t u k m e l a k s a n a k a n sebagian tugas d a n wewenang bendahara pengeluaran SKPD. Pengajuan S u r a t Permintaan Pembayaran (SPP) yang d i l a k u k a n Bendahara Pengeluaran Pembantu, meliputi : 1. SPP T a m b a h U a n g (SPP- TU) Apabila terdapat k e b u t u h a n belanja yang sifatnya mendesak, yang h a r u s dikelola oleh bendahara pengeluaran pembantu, dan u a n g persediaan yang diberikan oleh bendahara pengeluaran tidak m e n c u k u p i karena s u d a h direncanakan u n t u k kegiatan yang lain, m a k a bendahara pengeluaran p e m b a n t u dapat mengajukan SPP T a m b a h a n U a n g (TU). Batas j u m l a h pengajuan SPP-TU h a r u s mendapat persetujuan dari P P K D dengan m e m p e r h a t i k a n rincian k e b u t u h a n dan w a k t u penggunaan. J u m l a h dana yang d i m i n t a k a n d a l a m SPP T U ini h a r u s dipertanggungjawabkan tersendiri d a n bila tidak habis, h a r u s disetorkan kembali. D a l a m hal d a n a t a m b a h a n u a n g tidak habis d i g u n a k a n dalam 1 (satu) bulan, m a k a sisa t a m b a h a n u a n g disetor ke rekening kas u m u m daerah. Ketentuan batas w a k t u penyetoran sisa t a m b a h a n u a n g dikecualikan u n t u k : a. kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; b. kegiatan yang mengalami p e n u n d a a n dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali KPA; B e n d a h a r a Pengeluaran P e m b a n t u mempersiapkan d o k u m e n - d o k u m e n yang diperlukan sebagai lampiran d a l a m pengajuan SPP T U, selain dari d o k u m e n SPP T U i t u sendiri. L a m p i r a n tersebut antara lain: a. Salinan S P D b. Draft S u r a t Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran c. S u r a t Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian T U d. L a m p i r a n lain yang diperlukan 15

Setelah i t u bendahara pengeluaran p e m b a n t u mengisi d o k u m e n SPP T U yang telah disiapkan. 2. SPP Langsung (SPP-LS) Barang dan Jasa Bendahara pengeluaran p e m b a n t u dapat m e n g a j u k a n SPP-LS Barang d a n Jasa kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD berdasarkan d o k u m e n - d o k u m e n yang disiapkan oleh PPTK. A d a p u n d o k u m e n - d o k u m e n yang diperlukan sebagai lampiran d a l a m pengajuan, selain dari d o k u m e n SPP-LS Barang dan Jasa i t u sendiri. L a m p i r a n tersebut antara lain: a. Salinan S P D b. Draft S u r a t Pernyataan K u a s a Pengguna Anggaran c. D o k u m e n - D o k u m e n Terkait Kegiatan yang terdiri atas: 1) salinan SPD; 2) salinan surat rekomendasi dari S K P D teknis terkait; 3) S S P disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak d a n wajib pungut; 4) surat perjanjian kerja s a m a / k o n t r a k antara pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta m e n c a n t u m k a n n o m o r rekening b a n k pihak ketiga; 5) berita acara penyelesaian pekerjaan; 6) berita acara serah terima barang d a n jasa; 7) berita acara pembayaran; 8) k w i t a n s i bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga d a n PPTK sertai disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; 9) surat j a m i n a n b a n k a t a u yang dipersamakan yang dikeluadpan oleh b a n k a t a u lembaga keuangan n o n bank; 10) d o k u m e n lain yang dipersyaratkan u n t u k k o n t r a k - k o n t r a k yang d a n a n y a sebagian a t a u s e l u r u h n y a bersumber dari penerusan p i n j a m a n / h i b a h luar negeri; 11) berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/re k a n a n serta u n s u r panitia pemeriksaan barang berikut l a m p i r a n daftar barang yang diperiksa; 12) surat a n g k u t a n a t a u konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja; 13) surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan; 14) f o t o / b u k u / d o k u m e n t a s i tingkat k e m a j u a n / penyelesaian pekerjaan 15) potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan jamsostek); d a n 16) k h u s u s u n t u k pekerjaan k o n s u l t a n yang perhitungan harganya m e n g g u n a k a n biaya personil (billing rate), berita acara prestasi k e m a j u a n pekerjaan dilampiri dengan b u k t i kehadiran dari tenaga k o n s u l t a n sesuai pentahapan w a k t u pekerjaan dan b u k t i penyewaan/pembelian alat penunjang serta b u k t i pengeluaran lainnya berdasarkan rincian d a l a m surat penawaran. 17) D o k u m e n k o n t r a k d a n ringkasan d o k u m e n k o n t r a k dilegalisasi Bagian Pengendalian P e m b a n g u n a n Setda Kabupaten Batang, 16

b u k t i legalisasi berupa Surat Keterangan (SUKET) register Verifikasi kontrak. 18) S u r a t keterangan dana transfer dari S K P D teknis yang menangani. U n t u k pengajuan SPP-LS kegiatan D A K yang melalui pemilihan langsung d a n pelelangan u m u m (nilai k o n t r a k diatas 200 juta) melalui t a h a p a n sesuai t e r m i n pencairan D A K (30%, 4 0 % dan 25%). 19) Ringkasan d o k u m e n k o n t r a k digunakan u n t u k salah satu l a m p i r a n pencairan S P 2 D (contoh terlampir). 20) Foto copy DPA/DPPA kegiatan yang bersangkutan. 21) L a m p i r a n l a i n y a n g d i p e r l u k a n. Setelah i t u bendahara pengeluaran p e m b a n t u mengisi d o k u m e n yang telah disiapkan. SPP-LS Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u h a n y a bisa m e n g a j u k a n SPP T U dan SPP LS pengadaan Barang dan Jasa, serta SPP LS Belanja Pegawai selain Belanja Tidak Langsung, karena u n t u k pengajuan SPP U P / G U d a n LS gaji h a n y a boleh d i l a k u k a n oleh Bendahara Pengeluaran. Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u juga m e m b u a t register u n t u k SPP yang diajukan, S P M d a n S P 2 D yang s u d a h diterima oleh bendahara pengeluaraan p e m b a n t u. c. Bendahara Pengeluaran P P K D SPP - LS Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, B a n t u a n Sosial, Belanja Bagi Hasil, B a n t u a n Keuangan, d a n Pembiayaan : Permintaan pembayaran belanja bunga, subsidi, hibah, b a n t u a n sosial, belanja bagi hasil, b a n t u a n keuangan, d a n pembiayaan oleh bendahara pengeluaran S K P K D d i l a k u k a n dengan menerbitkan SPP-LS yang diajukan kepada P P K D melalui PPK-SKPKD. D o k u m e n SPP-LS u n t u k belanja bunga, subsidi, hibah, b a n t u a n sosial, belanja bagi hasil, b a n t u a n keuangan, d a n pembiayaan terdiri atas : 1) S u r a t Pengantar SPP-LS 2) Ringkasan SPP-LS 3) Rincian SPP-LS 4) Salinan S P D 5) Draft S u r a t Pernyataan PA 6) Proposal 7) Kwitansi bermeterai 8) Berita Acara Pembayaran/Penyerahan B a n t u a n. 9) S u r a t P e r m o h o n a n Pencairan D a n a 10) RAB. 11) U n t u k belanja h i b a h dilampiri N a s k a h Perjanjian H i b a h Daerah. Setelah i t u bendahara pengeluaran PPKD mengisi d o k u m e n SPP LS PPKD yang telah disiapkan. Disamping m e m b u a t SPP, bendahara pengeluaran PPKD juga m e m b u a t register u n t u k SPP yang diajukan, S P M dan S P 2 D yang s u d a h diterima oleh bendahara. Penerbitan S u r a t Perintah Membayar (SPM) a. Penerbitan S P M - U P / S P M - G U / S P M - L S Gaji d a n T u n j a n g a n 1) Bendahara Pengeluaran m e m b u a t SPP UP/SPP-GU/SPP-LS Gaji dan T u n j a n g a n d a n kelengkapannya. 17

2) PPK-SKPD meneliti kelengkapan SPP UP/SPP-GU/SPP-LS Gaji d a n T u n j a n g a n yang diajukan bendahara pengeluaran dan m e l a k u k a n verifikasi SPP. 3) PPK-SKPD mencatat SPP UP/SPP-GU/SPP-LS Gaji d a n T u n j a n g a n yang diterima kedalam b u k u agenda penerimaan d a n menandatangahi tanda terima SPP berkenaan. 4) M e n y i a p k a n S P M - U P / S P M - G U / S P M - L S Gaji d a n T u n j a n g a n j i k a sudah benar d a n lengkap. 5) PA mengotorisasi d a n menandatangani S P M - U P / S P M - G U / S P M - L S Gaji d a n T u n j a n g a n J i k a kelengkapan d o k u m e n SPP-UP/SPP-GU/SPP-LS dinyatakan tidak lengkap d a n sah, m a k a PPK-SKPD menolak u n t u k m e n e r b i t k a n S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji d a n T u n j a n g a n dan selanjutnya mengembalikan SPP-UP/SPP-GU/SPP- LS Gaji dan T u n j a n g a n kepada bendahara pengeluaran u n t u k dilengkapi dan diperbaiki. 6) PA m e n e r b i t k a n S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji d a n T u n j a n g a n paling lambat 2 (dua) h a r i kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP-UP/SPP-GU/SPP- LS Gaji dan T u n j a n g a n yang dinyatakan lengkap d a n sah. 7) PA melalui PPK-SKPD mengembalikan SPP-UP/SPP-GU/ SPP- LS Gaji d a n T u n j a n g a n paling lambat 1 (hari) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP-UP/SPP-GU/ SPP- LS Gaji dan T u n j a n g a n yang bersangkutan. 8) PPK-SKPD mencatat penerbitan S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji dan T u n j a n g a n yang diterima ke dalam Register Penerbitan S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji d a n T u n j a n g a n 9) PPK-SKPD mencatat penolakan penerbitan S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji d a n T u n j a n g a n yang diterima ke dalam Register Penolakan SPP. 10) Penerbitan S P M - U P / S P M - G U / S P M - LS Gaji d a n T u n j a n g a n terdiri dari atas 3 lembar, yang terdiri atas : a) Lembar 1 d a n 2 d i k i r i m ke K u a s a B U D ; ;l; b) Lembar 1 a k a n dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran setelah d i b u b u h i cap" Telah diterima oleh K u a s a B U D Tanggal dan N o m o r " c) Lembar 3 u n t u k PPK-SKPD; b. Penerbitan S P M - T U d a n SPM-LS Barang/Jasa 1) PPK-SKPD atas n a m a PA/KPA m e n e r i m a SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang d a n Jasa yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u 2) PPK-SKPD mencatat SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa yang diterima ke d a l a m register SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa 3) PPK-SKPD atas n a m a PA/KPA meneliti kelengkapan d o k u m e n SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa 4) J i k a kelengkapan d o k u m e n SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa dinyatakan lengkap d a n sah, PPK-SKPD m e n y i a p k a n S P M - T U / S P M - L S Pengadaan Barang dan Jasa u n t u k ditandatangani oleh PA/KPA. 5) J i k a kelengkapan d o k u m e n SPP-TU/SPP-LS dinyatakan tidak lengkap d a n sah, m a k a PPK-SKPD menolak u n t u k menerbitkan S P M - T U / S P M - LS Pengadaan Barang d a n Jasa d a n selanjutnya mengembalikan SPP- 18

TU/SPP-LS Pengadaan Barang d a n Jasa kepada bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran p e m b a n t u u n t u k dilengkapi dan diperbaiki. 6) PA/KPA m e n e r b i t k a n S P M - T U / S P M - L S Pengadaan Barang dan Jasa paling lambat 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterima pengajuan SPP yang d i n y a t a k a n lengkap dan sah. 7) PA/KPA melalui PPK-SKPD mengembalikan SPP-TU/SPP-LS Pengadaan Barang d a n Jasa paling lambat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP yang bersangkutan. 8) PPK-SKPD mencatat penerbitan S P M - T U / S P M - L S Pengadaan Barang dan Jasa ke d a l a m Register Penerbitan S P M - T U / S P M - L S. 9) PPK-SKPD mencatat penolakan penerbitan S P M - T U / S P M - L S Pengadaan Barang d a n Jasa yang diterima ke d a l a m Register Penolakan B U D. 10) Penerbitan S P M - T U / S P M - L S Pengadaan Barang d a n Jasa terdiri dari 3 a t a u 4 lembar bagi yang ada Bendahara Pengeluaran Pembantu, yang terdiri atas : a) Lembar 1 d a n 2 d i k i r i m ke Kuasa B U D ; b) Lembar 1 a k a n dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u setelah d i b u b u h i cap" Telah diterima oleh K u a s a B U D Tanggal dan Nomor " c) Lembar 3 u n t u k PPK-SKPD; d) Lembar 4 u n t u k Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran P e m b a n t u. 4. Penerbitan S u r a t Perintah Pencairan D a n a (SP2D) a. K u a s a B U D meneliti kelengkapan d o k u m e n S P M yang diajukan oleh Pengguna Anggaran/ K u a s a Pengguna Anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak m e l a m p u i pagu d a n m e m e n u h i persyaratan yang ditetapkan d a l a m peraturan perundang-undangan. b. D a l a m hal d o k u m e n S P M sebagaimana d i m a k s u d pada poin a dinyatakan lengkap, K u a s a B U D menerbitkan SP2D. c. D a l a m h a l d o k u m e n S P M sebaimana d i m a k s u d pada poin a dinyatakan tidak lengkap d a n / a t a u tidak sah d a n / a t a u pengeluaran tersebut m e l a m p u i pagu anggaran, K u a s a B U D menolak penerbitan SP2D. d. Penerbitan S P 2 D sebagaimana d i m a k s u d pada poin b paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan S P M yang lengkap dan benar. e. Penolakan penerbitan S P 2 D sebagaimana pada poin c paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan S P M. f. S P 2 D yang s u d a h ditandatangani B U D / K u a s a B U D dikirim/diambil B a n k Jateng Cabang Batang u n t u k di posting langsung ke n o m o r rekening yang tertera di SP2D. g. Bendahara Pengeluaran mengambil arsip S P 2 D lembar 3 ( S P 2 D lembar 3 yang d i b u b u h i cap "Telah diterbitkan S P 2 D tanggal d a n Nomor ") d a n SSP yang telah diposting 1 (satu) hari setelah S P 2 D d i k i r i m kembali oleh B a n k Jateng di D P P K A D d a n u n t u k pengambilan arsip pihak ketiga h a r u s dengan surat k u a s a bermaterai dari Pihak Ketiga. h. F o r m a t S P 2 D sebagaimana terlampir d a l a m peraturan bupati ini. i. S P 2 D diterbitkan rangkap 6 (enam) terdiri dari : 1) Lembar 1 d a n Lembar 2 u n t u k B a n k Jateng Cabang Batang. 2) Lembar 3 u n t u k pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. 3) Lembar 4 d a n Lembar 5 u n t u k arsip Kuasa B U D. 19