1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Matrik Kebutuhan Data, Metode, Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KEPEMIMPINAN DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN GAPOKTAN PUSAKAMUKTI

bahwa penataan daerah pemilihan pada kabupaten induk dan pembentukan daerah pemilihan pada kabupaten pemekaran dalam penataan keanggotaan

Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Zulfikar Noormasyah

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) (Suatu Kasus di Desa Ciakar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran) Abstrak

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

Pedagang pengecer. Perajin. Konsumen. ANALISIS SALURAN PEMASARAN TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN ANGGREK PADA KELOMPOK MODEL DESA KONSERVASI (MDK) KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

5 HASIL PEMBAHASAN. 5.1 Identifikasi Sektor Unggulan

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

SALURAN PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum Annum L.) (Suatu Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TARIF DEFINITIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM LOKAL DI KABUPATEN CIAMIS

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

Oleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISA KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN CIAMIS

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PAKAN DI KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN *

IV. METODE PENELITIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka peningkatan produksi pertanian Indonesia pada periode lima

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

-1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PANGANDARAN DI PROVINSI JAWA BARAT

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PANGANDARAN DI PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TARIF DEFINITIP ANGKUTAN PENUMPANG UMUM LOKAL DI KABUPATEN CIAMIS

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

MEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA ABSTRAK

KERAGAAN PEMASARAN TAHU

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka Teoritis Kelayakan Usahatani

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN BIJI KOPI ROBUSTA (Suatu Kasus di Desa Kalijaya Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Transkripsi:

ANALISIS PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Oleh: Iyan Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Djafar Shiddiq 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran buah manggis (2) besarnya marjin pada masing - masing lembaga pemasaran (3) besarnya keuntungan pada masing - masing lembaga pemasaran buah manggis (4) besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer s share) buah manggis. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dipilih secara sengaja dengan alasan hanya satusatunya Kelompok Tani yang melakukan usahatani manggis di Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan jumlah anggota 32 orang. Sedangkan untuk sampel lembaga pemasaran diambil dengan cara Snowball Sampling diperoleh satu orang ketua kelompok tani, satu orang pedagang pengumpul dan tiga orang pedagang pengecer. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Terdapat satu saluran pemasaran buah manggis dari Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya marjin pemasaran di kelompok tani sebesar Rp. 50,00 per kilogram, di pedagang pengumpul sebesar Rp. 1.500,00 per kilogram dan di pedagang pengecer sebesar Rp. 1.500,00 per kilogram. 3) Besarnya keuntungan pemasaran yang diperoleh kelompok tani yaitu sebesar Rp. 30,00 per kilogram, pedagang pengumpul sebesar Rp. 750,00 per kilogram, dan pedagang pengecer sebesar Rp. 741,84 per kilogram. Besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer sshare) adalah sebesar 61,87 persen. Kata kunci : Kelompok Tani, Pemasaran, Manggis PENDAHULUAN Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi serta dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral lainnya. Salah satu komoditas hortikultura yang dapat digunakan dan dikembangkan untuk orientasi tersebut adalah komoditas buah - buahan. Hal ini disebabkan karena komoditas ini memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif baik di pasar dalam negeri maupun di pasar internasional (Azhari, 2004). Produksi buah - buahan di Indonesia relatif meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laju peningkatannya masih jauh dari kesempatan yang dapat diraih.pola usahatani yang pada umumnya dilakukan di tanah pekarangan dengan modal kecil menyebabkan rendahnya produksi dan produktivitas karena usaha ini belum ditangani secara serius (Anief, 2000). Manggis atau mangossteen (Garcinia mangostana L.) adalah salah satu komoditas buah eksotik primadona ekspor, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai usaha di bidang agribisnis. Manggis adalah buah tropis yang dijuluki Queen of the Tropical Fruit, karena memiliki cita rasa yang eksotik serta keindahan kulit buah dan daging buah yang putih bersih (Sobir, 2005). Buah manggis, selain dikonsumsi segar, juga dapat dipasarkan dalam bentuk buah beku (frozen) dan olahan berupa sirup, jus dan permen, serta kulitnya dapat dimanfaatkan untuk kesehatan karena kandungan antioksidannya yang tinggi (Permana, 2010). Pengembangan manggis di Kabupaten Ciamis tersebar di 33 Halaman 169

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 1 Nomor 3, Mei 2015 kecamatan.secara rinci mengenai keadaan tanaman dan produksi manggis di Kabupaten Ciamis pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1. No Tabel 1. Keadaan Tanaman dan Produksi Manggis di Kabupaten Ciamis Tahun 2012 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Jumlah Panen (Pohon) Produksi (Kwintal) Produktivitas (Kw/Pohon) 1 Cimerak 840 54 21 0,39 2 Cijulang 9300 1.652 853 0,52 3 Cigugur 13.665 10.193 5.005 0,49 4 Langkaplancar 1.716 1.253 440 0,35 5 Parigi 3744 1.942 993 0,51 6 Sidamulih 925 750 290 0,39 7 Pangandaran 575 0 0 0,00 8 Kalipucang 1.804 313 100 0,32 9 Padaherang 8.065 405 81 0,20 10 Banjarsari 36.485 22.865 4.634 0,20 11 Lakbok - 0 0 0,00 12 Pamarican 3.873 1589 441 0,28 13 Cidolog - 0 0 0,00 14 Cimaragas 981 385 131 0,34 15 Cijeungjing 2.110 200 40 0,20 16 Cisaga 1.131 1.021 200 0,20 17 Tambaksari 2.235 1.313 656 0,50 18 Rancah 23.865 12.530 2.750 0,22 19 Rajadesa 10.772 2.425 600 0,25 20 Sukadana 4.351 3.351 750 0,22 21 Ciamis 550 535 401 0,75 22 Cikoneng 7.600 1.000 300 0,30 23 Cihaurbeuti 616 0 0 0,00 24 Sadananya 770 100 40 0,40 25 Cipaku 37 0 0 0,00 26 Jatinagara 1.271 0 0 0,00 27 Panawangan 3.785 579 144 0,25 28 Kawali 4.480 0 0 0,00 29 Panjalu 113 16 4 0,25 30 Panumbangan 136 76 19 0,25 31 Sindangkasih 5.948 66 19 0,29 32 Baregbeg 8.560 5.025 5.182 1,03 33 Lumbung 178 0 0 0,00 34 Purwadadi - 0 0 0,00 35 Mangunjaya 761 0 0 0,00 36 Sukamantri 105 0 0 0,00 Jumlah 161.347 69.638 24.094 Rata-rata 0,35 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, 2012 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 33 Kecamatan yang mengembangkan budidaya manggis di Kabupaten Ciamis, Kecamatan Baregbeg memiliki nilai produktivitas yang paling tinggi yaitu sebesar 1,03 kwintal per pohon dengan jumlah tanaman 8.560 pohon, jumlah panen 5.025 pohon, dan jumlah produksi sebanyak 5.182 kwintal. Penanaman manggis di Kecamatan Baregbeg tersebar di 9 desa, untuk lebih jelasnya mengenai luas areal tanam, jumlah pohon menghasilkan, produksi, produktivitas dan jumlah petani manggis di Kecamatan Baregbeg Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2. Halaman 170

Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Iyan Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Djafar Shiddiq 3 Tabel 2. Luas Areal Tanam, Produksi, dan Produktivitas Manggis Kecamatan Baregbeg Tahun 2012 No Desa Luas Areal Tanam (Ha) Pohon Menghasilkan Produksi (Kw) Produkti vitas (Kw/ Pohon) Jumlah Petani (Orang) 1 Sukamulya 40,00 4.000,00 4.300,00 1,08 374 2 Karangampel 8,00 380,00 456,00 1,20 83 3 Pusakanagara 7,00 160,00 160,00 1,00 41 4 Saguling 5,00 180,00 243,00 1,35 54 5 Mekarjaya 3,00 90,00 108,00 1,20 22 6 Baregbeg 2,00 60,00 60,00 1,00 16 7 Petir 2,00 55,00 55,00 1,00 13 8 Jelat 2,00 60,00 60,00 1,00 19 9 Sukamaju 1,00 40,00 40,00 1,00 12 Jumlah 65,00 5.025,00 5.482,00 1,09 634 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Baregbeg, 2012 Tabel 2 menunjukkan bahwa Desa Sukamulya memiliki luas areal tanam manggis paling luas di Kecamatan Baregbeg yaitu 40 hektar dengan jumlah pohon menghasilkan 4.000 pohon dan produktivitas 1,08 kwintal per pohon. Berdasarkan data dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Baregbeg menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun produksi manggis di Desa Sukamulya mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya mengenai luas areal tanam, produksi, produktivitas dan jumlah petani manggis di Desa Sukamulya tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Areal Tanam, Produksi, Produktivitas dan Jumlah Petani Manggis di Desa Sukamulya Tujuh Tahun Terakhir No Tahun Luas Areal Produksi Produktivitas Tanam (Ha) (Ton) (Ton/Ha) Jumlah Petani 1 2005 40,00 250,00 6,25 374 2 2006 40,00 250,00 6,25 374 3 2007 40,00 290,00 7,25 374 4 2008 40,00 350,00 8,75 374 5 2009 40,00 380,00 9,50 374 6 2010 40,00 400,00 10,00 374 7 2011 40,00 400,00 10,00 374 8 2012 40,00 430,00 10,75 374 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Baregbeg, 2012 Tabel 3 memperlihatkan bahwa sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan produksi manggis yang berdampak pula pada peningkatan produktivitas. Dengan peningkatan produksi tersebut pendapatan petani pun menjadi meningkat. Di Desa Sukamulya tanaman manggis diusahakan oleh 374 orang petani, namun yang mengusahakan secara berkelompok hanya Kelompok Tani Kridamulya dengan jumlah anggota sebanyak 32 orang petani yang mengusahakannya pada lahan tegalan seluas 14,45 hektar. Keberhasilan suatu kegiatan usaha, termasuk budidaya buah manggis, tidak hanya ditentukan oleh aspek produksi, namun aspek pemasaran juga memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan usahanya. Dalam agribisnis terdapat lima subsistem yang salah satunya adalah subsistem distribusi dan pemasaran produk agribisnis yang efisien yang perlu diciptakan agar keberlanjutan usahanya lebih baik terutama dari segi pemasaran (Departemen Pertanian, 2007). Halaman 171

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 1 Nomor 3, Mei 2015 Pemasaran buah manggis di Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya mempunyai peluang yang cukup baik untuk dikembangkan.namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala terutama fluktuasi harga yang cukup tajam akibat dari rantai pemasaran yang ada, sehingga berakibat kepada pendapatan yang diterima oleh petani menjadi rendah, dengan terdapatnya lembaga-lembaga pemasaran dari produsen ke konsumen yang terlibat. Perbedaan harga tersebut disebabkan adanya biaya pemasaran dan keuntungan yang diambil oleh lembaga-lembaga pemasaran. Pada umumnya semakin banyak lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, maka perbedaan harga semakin besar. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai pemasaran manggisyang diusahakan oleh Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis di lahan tegalan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survai, dengan mengambil kasus di Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Metode survai adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapat keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ektensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan (Daniel, 2002). Operasionalisasi Variabel Agar mendapatkan persepsi dan penafsiran yang jelas terhadap variabel yang di gunakan dalam penelitian, perlu ada pembatasan istilah terhadap variabel yang di teliti, yaitu : 1) Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari petani produsen ke konsumen atau pemakai. 2) Lembaga pemasaran adalah orang atau perusahaan atau lembaga yang secara langsung terlibat dalam proses pemasaran. 3) Saluran pemasaran adalah suatu jalur yang dilalui arus barang-barang dari petani keperantara lembaga dan akhirnya sampai pada konsumen. 4) Petani manggis adalah orang yang membudidayakan tanaman manggis. 5) Kelompok Tani adalah adalah sekumpulan petani yang dibentuk atas kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial,ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan usaha anggota. 6) Pedagang pengumpul adalah orang yang membeli manggis dari petani kemudian di simpan pada suatu tempat dan dijual kembali kepada pedagang lain. 7) Pedagang pengecer adalah mereka yang langsung menjual atau mengecerkan manggis kepada konsumen. 8) Harga jual adalah nilai dari manggis yang di keluarkan atau dijual, di hitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). 9) Konsumen akhir adalah orang yang mengkonsumsi produk buah manggis dan tidak menjualnya kembali. 10) Harga beli adalah nilai dari manggis yang diterima atau dibeli, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). 11) Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg), yang terdiri dari : a. Biaya pengangkutan, meliputi biaya bagi kegiatan yang ditunjukan untuk menggerakan barang-barang dari tempat pembelian sampai ketempat penjualan dinilai dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). b. Biaya retribusi (resmi), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran pajak penjualan per kilogram (Rp/kg). c. Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang dikelurkan bagi sewa gudang atau tempat penyimpanan dinilai dalam rupiah per kiliogram per hari (Rp/kg). d. Biaya penyusutan adalah biaya yang diperhitungkan oleh lembaga pemasaran untuk menutup kerugian akibat adanya kerusakan selama peroses pemasaran seperti susut, busuk dan hilang dinilai dalam rupiah perkilogram (Rp/kg). Volume Susut (Kilogram) x Harga Beli (Rupiah) Penyusutan Volume Beli (Kilogram) Marjin pemasaran adalah selisih antara harga yang diterima petani produsen dengan harga yang di bayarkan konsumen akhir, dihitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). Halaman 172

Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Iyan Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Djafar Shiddiq 3 12) Keuntungan lembaga pemasaran adalah selisih harga jual dengan harga beli setelah dikurangi biaya dari fungsi pemasaran, dihitung dalam satuan rupiah per kilo gram (Rp/kg). Farmer s Share adalah bagian harga yang diterima petani dan harga yang dibayar oleh konsumen serta dinyatakan dalam satuan persen (%). Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. a) Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu yag telah disiapkan. b) Sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa Dinas atau Instansi yang terkait dengan penilaian ini dan dari studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Teknik Penarikan Sampel Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampling, menurut Sugiyono (2007) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel responden lembaga pemasaran dilakukan dengan carasnow Ball Sampling. Sugiyono (2007) menyatakan bahwa Snowball Sampling Method adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Kelompok Tani Kridamulya dipilih secara sengaja sebagai sampel dengan alasan hanya satu-satunya kelompok tani yang melakukan usahatani manggis di Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dengan jumlah anggota 32 orang petani dan luas areal tanam seluas 14,45 hektar. Rancangan Analisis Data Data yang di peroleh ditabulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk melihat hasil pemantauan saluran pemasaran atau peredaran manggis. Analisis marjin pemasaran di lakukan untuk mengetahui perbedaan hargaper satuan di tingkat petani sampai dengan tingkat konsumen pada tiap rantaipemasaran. Untuk mengetahui besarnya marjin pemasaran, keuntungan pemasaran dan farmer s share dihitung dengan formulasi sebagai berikut (Angipora, 2002). (1) Marjin pemasaran buah manggis, dihitung dengan rumus sebagai berikut (Angipora, 2002) : Mm = Pe Pf keterangan: Mm = Marjin Pemasaran Pe = Harga produk di tingkat lembaga pemasaran Pf = Harga produk di tingkat petani atau, M = Hj Hb Keterangan : M = Marjin pemasaran Hj = Harga jual Hb = Harga beli (2) Keuntungan pemasaran buah manggis, dihitung dengan rumus sebagai berikut (Angipora, 2002) : π = Mm TC keterangan: π = Keuntungan Mm = Marjin pemasaran TC = Total biaya (3) Farmer s Share dihitung dengan rumus sebagai berikut (Angipora, 2002): Fs = x 100% Dimana : FS = Bagian harga bagi petani Pf = Harga di tingkat petani Pr = Harga di tingkat pedagang pengecer Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan September 2014. Halaman 173

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 1 Nomor 3, Mei 2015 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 37 orang yang terdiri dari 32 orang petani buah manggis, 1 orang ketua kelompok tani, 1 orang pedagang pengumpul dan 3 orang pedagang pengecer. Umur Responden Hasil pengamatan terhadap responden diketahui bahwa umur responden berkisar antara 42 sampai 80 tahun. Pendidikan Responden Tingkat pendidikan yang pernah ditempuh responden hanya sampai tingkat tingkat pendidikan responden untuk tamatan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 33 responden, tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 responden dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 3 responden. Pengalaman Berusahatani Responden Responden memiliki pengalaman berusaha sebagian besar lebih dari 25 tahun, yaitu sebanyak 19 responden, pengalaman berusaha antara 5 sampai 15 tahun sebanyak 10 responden dan pengalaman berusaha antara 16 sampai 25 tahun sebanyak 8 responden. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Jumlah tanggungan keluarga responden antara 0 sampai 1 orang sebanyak 16 responden dan tanggungan keluarga antara 2 sampai 3 orang sebanyak 21 responden. Analisis Pemasaran Buah Manggis Berdasarkan hasil penelitian di Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, terdapat satu saluran pemasaran buah manggis yang dilakukan oleh petani seperti terlihat pada Gambar 1. pemasaran di Kelompok Tani sebesar Rp. 50,00 per kilogram, di pedagang pengumpul sebesar Rp. 1.500,00 per kilogram dan di pedagang pengecer sebesar Rp. 1.500 per kilogram. Keuntungan Pemasaran Keuntungan pemasaran merupakan selisih antara marjin pemasaran dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh tiap lembaga pemasaran. Keuntungan pemasaran buah manggis yang diperoleh kelompok tani sebesar Rp. 30,00 per kilogram, pedagang pengumpul sebesar Rp. 750,00 per kilogram, sedangkan pedagang pengecer keuntungan Rp. 741,84 per kilogram. Farmer s Share atau Persentase Bagian Harga yang Diterima Petani Farmer s share adalah persentase harga yang diterima produsen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual ditingkat petani Rp. 5.000 per kilogram, dan ditingkat pedagang pengecer yang menjual ke konsumen akhir sebesar Rp.8.000 per kilogram, maka besarnya nilai farmer s share adalah : Farmer ' s Share Pf Pr 4.950 Farmer ' s Share x 100 % 8.000 Farmer ' s Share 61,87 % x 100 % Dari hasil perhitungan diperoleh farmer s share sebesar 61,87 persen, hal ini menunjukkan bahwa bagian harga yang diterima petani sebesar 61,87 persen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Terdapat satu saluran pemasaran buah manggis dari Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.: Gambar 1. Saluran Pemasaran Buah Manggis dari Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Marjin Pemasaran Marjin pemasaran merupakan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran atau selisih harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima produsen (Angipora, 2002). Marjin 2) Besarnya marjin pemasaran di kelompok tani sebesar Rp. 50,00 per kilogram, di pedagang pengumpul Rp. 1.500,00 per kilogram dan di pedagang pengecer adalah Rp. 1.500,00 per kilogram. 3) Besarnya keuntungan pemasaran yang diperoleh kelompok tani yaitu sebesar Rp. 30,00 per kilogram, pedagang pengumpul Halaman 174

sebesar Rp. 750,00 per kilogram, dan pedagang pengecer sebesar Rp. 741,84 per kilogram. 4) Besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer s share) adalah sebesar 61,87 persen. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah Kelompok Tani Kridamulya harus lebih aktif mencari peluang pasar dan diharapkan dapat menjual langsung kepada konsumen, sehingga dapat menekan biaya agar keuntungan yang diperoleh bisa lebih meningkat. DAFTAR PUSTAKA Angipora. 2002. Dasar-dasar Pemasaran Edisi Kedua. Raja Grafindo Persada. Jakarta Anief.2000.Pedoman Sistem Jaminan Mutu melalui Standar Prosedur Operasional (SOP) Pisang Mas Kirana.Kabupaten Lumajang Azhari, DH,. 2004. Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil terhadap Pengembangan Agribisnis Hortikultura. Makalah Disampaikan pada Pertemuan Sinkronisasi Pelaksanaan Pengembangan Hortikultura 2004. Cisarua Bogor,24 27 Mei 2004. BP3K Kecamatan Baregbeg, 2013. Programa Tahunan BP3K Kecamatan Baregbeg Tahun 2012. Ciamis. Daniel. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi aksara, Jakarta. Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2007. Program dan Kegiatan Departemen Pertanian. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, 2013. Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis 2012. Ciamis Permana, W. 2010. Kulit Buah Manggis Dapat Menjadi Minuman Instan Kaya Antioksidan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Volume 32 Nomor 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian. Jakarta. Sobir, 2005.Buku Pintar Budidaya Tanaman Buah Unggul Indonesia. Redaksi Agromedia. Jakarta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Analisis Pemasaran Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Iyan Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Djafar Shiddiq 3 Halaman 175

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 1 Nomor 3, Mei 2015 Halaman 176